MARMER OLEH : TEUKU M. IQBAL 073.13.115 UNIVERSITAS TRISAKTI.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Tanah Agregat Beton Bata Geotextile
Advertisements

OM SWASTYASTU.
BAB I BATU ALAM . Batu alam adalah semua bahan yang menyusun
FUNCTION ; MAINTENANCE AND REPAIR AT THE OPERATIONAL LEVEL
KEMASAN GELAS Sifat-sifat bahan kemasan gelas yang menguntungkan :
Temperatur Tanah.
CHAPTER 15 “Metamorphism, Metamorphic Rocks, and Hydrothermal Rocks”
TUGAS PERBAIKAN TEKNOLOGI BAHAN 2. Proses pembentukan biji besi menjadi besi.
MANAJEMEN SUMBER DAYA ALAM TANAH DAN LAHAN
Dr. Ir. Mohammad Mahmudi, MS
MINERAL DAN KRISTAL.
GEOFISIKA DASAR DEPARTEMEN FISIKA INSTITUT TEKNOLOGI KALIMANTAN
Daftar SNI Perkomite Teknis
Tugas Teknik Pembakaran Dan Bahan Bakar
PENCEMARAN.
BAHAN BANGUNAN ALAMI-BATUAN week 9
Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Negeri Gorontalo
Geologi Teknik Mineral, Batuan Norma Puspita, ST. MT.
Stephanus Benedictus, S.T., M.Si.
PERTANIAN LAHAN MARJINAL
Pembebanan Pada Struktur Beton Bertulang
Irma Damayantie, S.Ds., M.Ds Prodi Desain Interior - FDIK
KEMASAN GELAS SEJARAH PERKEMBANGAN GELAS
ISAK 29 PENGUPASAN TANAH PADA TAHAP PRODUKSI TAMBANG TERBUKA
Pertambangan Pertambangan adalah kegiatan usaha pencarian, penambangan (penggalian), pengolahan, pemanfaatan dan penjualan bahan galian (mineral, batu.
Proses Pengolahan Minyak Bumi
Proses Perkembangan Tanah
Bentuk Muka Bumi
“Hydrothermal Vent ” FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
Irma Damayantie, S.Ds., M.Ds. Prodi Desain Interior - FDIK
Irma Damayantie, S.Ds., M.Ds Prodi Desain Interior - FDIK
BAB III. KOMPOISI MINERAL BATUAN SEDIMEN KLASTIK
Struktur Penyusun Bumi
Pengantar Teknologi Mineral
BATUAN DAN TANAH.
PEDOSFER.
Sekarang belajar batuan metamorf
BUMI DAN ALAM SEMESTA Bagian 01..
Batuan Metamorf.
PASIR BESI.
KAOLIN.
Disusun oleh : Bondan Isdadi Pratama. (
Mata Pelajaran GEOGRAFI Kelas X - Semester GENAP
KERAMIK SEBAGAI BAHAN BANGUNAN
Figure : Major chemical processes and reactions in soils. Weathering of minerals and decomposition of organic matter supply ions to the ion pool of the.
* CIBINONG * SD IT AL MADINAH
By : Jessica Sharon Wichita
PENELITIAN PENYISIHAN WARNA PADA LIMBAH CAIR SASIRANGAN DENGAN ADSORPSI KARBON AKTIF DALAM FIXED-BED COLUMN.
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
KARAKTERISTIK PERLAPISAN BUMI & TEORI TEKTONIK
PONDASI BORED PILE.
KONSEP TANAH Apa itu Tanah ? Alasan untuk mempelajari ilmu tanah
BATU MULIA.
Kuliah Mandiri Pemetaan Geologi di Desa Tambaksari dan Desa Kedungbanteng Kecamatan Sumbermanijng Wetan dan sekitarnya pada Kabupaten Malang,Provinsi Jawa.
DASAR DASAR TEKNIK MESIN 3.5 Menerapkan penggunaan perkakas bertenaga /operasi digenggam 4.5 Mengoperasikan perkakas bertenaga /operasi di genggam.
Oleh: Dr. Ir. KASIFAH, M.P. UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
SEMINAR INDUSTRI PERTAMBANGAN
PASIR KUARSA.
DAYA REMBESAN (PERMEABILITY) (1)
Klasifikasi Potensi Energi Panas Bumi di Indonesia
Ada 3 bentuk kapur yaitu :
PEDOSFER (Lapisan Tanah)
OLEH : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS 2019 Kelompok 3 Kimia tanah.
 Aluminium (atau aluminum, alumunium, dan almunium) dalam sistem periodik ialah unsur kimia yang terletak pada golongan 13 periode 3. Lambang aluminium.
LAPORAN KERJA PRAKTEK METODE PELAKSANAAN SHOTCRETE PERBAIKAN KEMBALI TEBING GALIAN LOKASI BANGUNAN SHAFT YANG TEMBUS SAMPAI DENGAN TEROWONG Disusun Oleh.
Kelompok: 1. Hasanuddin Achmat ( ) 2. Mayogo Setyo ( )
DISUSUN OLEH: FATAHILLAH YUDA PRAMUDA AMELIA RAHAYU NEPI PRADESA {URANIUM}
MINYAK BUMI
OLEH : Wiwi Rahmadani Junaidi Reza DESIGN PELEDAKAN TEROWONGAN.
PENDEKATAN SURVEI TANAH PARAMETRIK DAN PEDAGOGIK
Transcript presentasi:

MARMER OLEH : TEUKU M. IQBAL 073.13.115 UNIVERSITAS TRISAKTI

Genesa Marmer adalah jenis batuan metamorf Kristalin yang berasal dari proses metamorfosa atau malihan dari batu gamping (limestone) maupun dolomit. Pengaruh suhu dan tekanan yang dihasilkan oleh gaya endogen, menyebabkan terjadinya rekristalisasi, akibat rekristalisasi tersebut akan menghilangkan struktur asal batuan tersebut tetapi akan membentuk tekstur baru, keteraturan butir Mineral-mineral pengikut atau pengotornya antara lain kuarsa, grafit, hematit, limonit, pirit, mika klorit, tremolit, wolastonit, diopsit dan horonblende, meskipun dalam jumlah kecil

Batuan marmer yang terdapat Indonesia pada umumnya diperkirakan berumur sekitar 30–60 juta tahun atau berumur Kuarter hingga Tersier Marmer yang berkualitas sangat tinggi adalah berwarna putih sangat jernih, sebab kandungan kalsitnya lebih besar dari 90 %. Marmer yang berwarna abu-abu dihasilkan dari kandungan grapit pada batuan tersebut, pink dan merah akibat adanya kandungan hematit,  kuning dan krem sebagai pengaruh dari kandungan limonit.

Senyawa kimia marmer yaitu : Silika SiO2 0,13 % Alumunium Dioksida ALO3 0,31 % Feri Oksida FeO3 0,04 % Kalisium Oksida CaO 55,07 % Magnesium Oksida MgO 0,36 % Kalium Oksida K2O 0,01 % Sulfur Trioksida SO3 0,08 % Senyawa lain 44%

CONTOH RAGAM CORAK DAN WARNA MARMER Al-Andalus marble ( Malaga, spanyol) Wunsiedel marble (Bavaria,Jerman ) Creole marble ( Georgia, AS) CORAK MERAH CORAK HITAM CORAK PUTIH

Potensi Cadangan Marmer banyak terdapat di Trenggalek, JawaTimur dan daerah Bayat Jawa Tengah.

Indonesia memiliki potensi dan cadangan bahan galian nonlogam cukup besar yang menyebar hampir merata di seluruh wilayah, antara lain marmer 7,15 miliar ton. Sedangkan bahan galian lain rata-rata di bawah 500 juta ton. Selama tahun 2007 tercatat produksi marmer 68,77 ribu ton. Pendukung lainnya adalah ketersediaan sumber daya manusia di sektor pertambangan BGI yang banyak, dan industri pemakai di dalam negeri yang sangat besar

EXPLORASI Marmer ada yang terdapat di permukaan lapisan bumi (surface) dan ada yang terdapat di bawah lapisan permukaan (Subsurface). Untuk Marmer yang terdapat di permukaan, tidak perlu metode eksplorasi yang spesifik, kecuali uji kelayakan marmer (grading)

EXPLORASI Untuk mengetahui besarnya cadangan suatu tubuh marmer (sub surfae) maka biasanya dilakukan Eksplorasi geofisika agar diketahui baik penyebaran horizontal maupun vertikal. Sumur uji dan pemboran untuk mengetahui  ketebalan lapisan. Untuk mengetahui kualitas marmer di suatu lokasi maka diambil sampel yang diuji di laboratorium baik fisika maupun kimia, secara mikroskopis.

Penambangan marmer dengan 2 tahapan : EXPLOITASI Penambangan marmer dengan 2 tahapan : Land clearing(pengupasan) yaitu kegiatan pengupasan lapisan tanah dengan menggunakan buldozer dan ekskavator menggali tanah yang menutupi tubuh batuan guna menyiapkan kegiatan penambangan Kegiatan produksi , yaitu proses pemolaan,pemboran pemahatan, dan seleksi tiap blok dan mengangkutnya ke lokasi pengolahan selanjutnya

Biasanya pemboran dilakukan dengan mengebor vertikal sampai kedalaman 110 cm pada sisi panjang dengan ukuran 260 cm dan sisi lebar (mendatar) sebesar 135 cm. Sedangkan pemahatan mendatar dimaksudkan untuk melepas blok dengan ukuran standar 260 x 110 x 135 cm. Kegiatan tersebut dibantu dengan alat angkat/tarik, alat dorong serta alat angkut. Setelah muncul teknologi baru yaitu dengan menggunakan alat pengerat bermata diamond, maka segala kegiatan eksploitasi dilakukan di lokasi marmer tersebut berada. Untuk tahap awal dilakukan pemolaan diameter batu yang akan dibelah dan dipotong, selanjutnya dibor sampai kedalam tertentu lalu dilakukan pengeratan tersebut.

PENGOLAHAN . Setelah dipotong dari tambang dengan menggunakan diamond wire, marmer kemudian dibawa ke lokasi pemotongan diproduksi menjadi marmer dalam bentuk slab atau lembaran dengan ketebalan ± 1.80 hingga 2.00 cm. Kemudian, diproduksi dengan finishing polished slab sehingga menjadi mengkilap di atas permukaannya.

Sedangkan di bawah permukaan untuk beberapa type marmer diberikan netting untuk menjaga kekuatan batu tersebut supaya tidak mudah retak atau pecah. Setelah marmer di berikan finishing maka marmer tersebut siap untuk dijual. Untuk beberapa jenis marmer tertentu contohnya type Travertine, penjualan biasanya dalam kondisi mentah atau unpolished slab, finishing tergantung dari permintaan owner atau proyek.

Pengolahan Secara Tradisional blok batu pualam berukuran ( 260 x 100 x 135 ) cm  digergaji menjadi lempengan- lempengan denganketebalan rata-rata 1,8 sampai 2 cm. Lempengan batu pualam tersebut kemudian dipotong menjadi barang setengah jadi, sesuai ukuran-ukuran standar pesanan. Barang setengah jadi tersebut kemudian digerinda dua tahap dan kemudian disempurnakan atau ditambal dan dipoles pada lapisan-lapisan yang berlubang hingga akan dihasilkan marmer yang mengkilap.

DIAMOND WIRE CUTTER

KEGUNAAN BATU MARMER KEGUNAAN BATU MARMER Bahan kontruksi marmer populer digunakan di pembangunan rumah, untuk perabotan, rekan-rekan, lantai, bar, meja, kamar mandi, jendela,  Sebagai Bahan pahatan

Thank you