PENERAPAN KONSEP BARISAN DAN DERET

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BARISAN DAN DERET GEOMETRI
Advertisements

MATHEMATICS FOR BUSINESS
SRI NURMI LUBIS, S.Si.
Diskripsi Mata Kuliah Memberikan gambaran dan dasar-dasar pengertian serta pola pikir yang logis sehubungan dengan barisan dan deret bilangan yang tersusun.
Materi Matematika Bisnis
BARISAN DAN DERET.
NOTASI SIGMA BARISAN DAN DERET 0leh: Drs. Markaban, M.Si Widyaiswara PPPPTK Matematika disampaikan pada Diklat Guru Matematika SMK se propinsi DIY DI.
DERET BILANGAN.
POLA, BARISAN DAN DERET BILANGAN
BARISAN DAN DERET ARITMETIKA Oleh: Devi Asmirawati, S.Si.
MATEMATIKA EKONOMI DAN bisnis
BARISAN DAN DERET Matematika Ekonomi.
BARISAN DAN DERET Matematika Ekonomi.
BARISAN DAN DERET.
MATEMATIKA EKONOMI Kelompok 8: Adita Septie AP A
SRI SULASMIYATI, S.SOS., MAP
DERET Bab 4 Dumairy.
POLA, BARISAN DAN DERET BILANGAN
Assalamualaikum wr wb.
POLA, BARISAN DAN DERET BILANGAN serta bunga
DERET Bab 4 Dumairy.
Matematika Sekolah II B A R I S A N D A N D E R E T.
3.
BARISAN DAN DERET GEOMETRI
BARISAN DAN DERET ARITMETIKA
Assalamualaikum wr wb.
BARISAN & DERET.
MATEMATIKA EKONOMI Pertemuan 3: Deret dan Penerapannya
KULIAH 5 BUNGA MAJEMUK.
BARISAN DAN DERET GEOMETRI
BARISAN DAN DERET ARITMETIKA
Barisan dan Deret Aritmetika KSM
POLA, BARISAN DAN DERET BILANGAN
BARISAN DAN DERET Widita Kurniasari Modul 9 Agustus 2006.
POLA, BARISAN DAN DERET BILANGAN
Assalammu’alaikum Wr.Wb
BARISAN DAN DERET DAN PENERAPANNYA.
PENDAHULUAN.
Barisan dan Deret Oleh: Rendi Destasari Edi ( )
DERET by. Elia Ardyan, MBA.
DERET ialah rangkaian bilangan yang tersusun secara teratur dan memenuhi kaidah-kadiah tertentu. Bilangan-bilangan yang merupakan unsur dan pembentuk sebuah.
DERET & PENERAPANNYA Jaka Wijaya Kusuma M.Pd Matematika Ekonomi.
BARISAN DAN DERET MATEMATIKA
MATEMATIKA EKONOMI Pertemuan 3: Deret dan Penerapannya
MATEMATIKA EKONOMI Pertemuan 3: Deret dan Penerapannya
BARISAN DAN DERET OLEH: SUPANDI T. ANGIO.
BUNGA MAJEMUK Kartolo menyimpan uang sebesar Rp ,00 pada Bank BUKORI dengan sistem bunga majemuk 10%/tahun. Perhitungan saldo sebagai berikut.
BARISAN ARITMATIKA Miftahul Sakinah.
BARISAN DAN DERET Matematika Ekonomi.
Barisan dan Deret.
DERET.
BARISAN DAN DERET ARITMETIKA
BARISAN DAN DERET Widita Kurniasari Modul 9 Agustus 2006.
BARISAN DAN DERET Matematika Ekonomi.
blog : soesilongeblog.wordpress.com
Peta Konsep. Peta Konsep B. Deret Geometri Tak Hingga.
Peta Konsep. Peta Konsep C. Barisan dan Deret Geometri.
Peta Konsep. Peta Konsep A. Barisan dan Deret Geometri.
Peta Konsep. Peta Konsep A. Deret Geometri Tak Hingga.
BARISAN DAN DERET Matematika Ekonomi.
C. Barisan dan Deret Geometri
B. Barisan dan Deret Geometri Tak Hingga
Oleh : Rahmat Daulima, S.Pd. A.Kompetensi Dasar.
BARISAN DAN DERET Widita Kurniasari Modul 9 Agustus 2006.
BARISAN DAN DERET Widita Kurniasari Modul 9 Agustus 2006.
BARISAN DAN DERET Widita Kurniasari Modul 9 Agustus 2006.
BARISAN DAN DERET Matematika Ekonomi.
SMK/MAK Kelas X Semester 1
Pertemuan Pertama Kompetensi Dasar : 3.7. Menganalisis pertumbuhan, peluruhan, bunga dan anuitas 4.7. Menyelesaiakan masalah kontekstual yang berkaitan.
DERET HITUNG DAN DERET UKUR By: Megawati Syahril, MBA, SE.
Transcript presentasi:

PENERAPAN KONSEP BARISAN DAN DERET By : Tri Wahyuningsih A 410 060 292

Kaidah barisan dan deret dapat digunakan untuk memudahkan penyelesaian perhitungan, misalnya bunga bank, kenaikan produksi, dan laba/rugi suatu usaha. Untuk menyelesaikan persoalan tersebut, kita harus dapat membedakan apakah persoalan tersebut termasuk barisan aritmetika, barisan geometri, deret aritmetika ataupun deret geometri. Kemudian, kita dapat menyelesaikan persoalan tersebut menggunakan rumus-rumus yang berlaku.

Contoh 1: Ketika awal bekerja, seorang karyawan sebuah perusahaan digaji Rp700.000,00 per bulan. Setahun berikutnya, gaji per bulannya akan naik sebesar Rp125.000,00. Demikian seterusnya untuk tahun-tahun berikutnya. Berapa gaji karyawan itu per bulan untuk masa kerjanya sampai pada tahun ke-9? Jawab: Kasus ini adalah aplikasi dari barisan aritmetika. Suku awal a = 700.000 Beda b = 125.000 n = 9

Jadi suku ke-9, dapat ditentukan sebagai berikut. U = a + (n – 1)b U = 700.000 + (9 – 1) 125.000 = 700.000 + 1.000.000 = 1.700.000 Jadi, gaji per bulan karyawan itu pada tahun ke-9 adalah Rp1.700.000,00.

Contoh 2: Setiap awal bulan Nyoman menabung Rp50.000,00 di suatu bank yang memberikan bunga 1% per bulan. Pada tiap akhir bulan, bunganya ditambahkan pada tabungannya. Berapakah uang Nyoman di bank itu pada akhir tahun ke-1 jika ia tidak pernah mengambil tabungannya sampai akhir tahun ke-1? Jawab: Misalkan tabungan awal adalah Rp50.000,00. Pada akhir bulan ke-1 Jumlah uang Nyoman adalah sebagai berikut ; Bunga yang ia peroleh = 50.000 × 1% = 50.000 × 0,01 Jumlah uang Nyoman = 50.000 + (50.000 × 0,01) = 50.000(1 + 0,01) = 50.000(1,01)

Pada akhir bulan ke-2 Uang yang sudah dimasukkan sejak bulan ke-1 adalah jumlah uang pada akhir bulan ke-1 ditambah bunga sehingga diperoleh ; = 50.000(1,01) + (50.000(1,01) × 1%) = 50.000(1,01)(1 + 0,01) = 50.000(1,01) Uang yang dimasukkan pada awal bulan ke-2 menjadi =50.000 + (50.000 × 1%) = 50.000(1 + 0,01) Jadi, jumlah uang Nyoman pada akhir bulan ke-2 adalah 50.000(1,01) + 50.000(1,01) .

Pada akhir bulan ke-3 Uang yang sudah dimasukkan sejak bulan ke-1 adalah 50.000(1,01) + (50.000(1,01) × 1%) = 50.000(1,01) (1 + 0,01) = 50.000(1,01) (1,01) = 50.000(1,01) Uang yang dimasukkan pada awal bulan ke-2 menjadi 50.000(1,01) + (50.000(1,01) × 1%) = 50.000(1,01)(1 + 0,01) = 50.000(1,01)(1,01) Uang yang sudah dimasukkan pada awal bulan ke-3 menjadi 50.000 + (50.000 × 1%) = 50.000(1 + 1%)

Jadi, jumlah uang Nyoman pada akhir bulan ke-3 adalah 50 Demikian seterusnya, sampai akhir bulan ke-12. Dari hasil perhitungan sampai bulan ke-3, dapat disimpulkan bahwa jumlah uang tabungan Nyoman adalah 50.000(1,01) + 50.000(1,01)2 + 50.000(1,01)3 + ... + 50.000(1,01)12 = 50.000{1,01 + (1,01)2 + (1,01)3 + ... + (1,01)12} Deret 1,01 + (1,01)2 + ... + (1,01)12 merupakan deret geometridengan a = 1,01, r = 1,01, dan n = 12. S =

= = 12,83 Oleh karena itu, jumlah uang Nyoman setelah 1 tahun adalah 50.000 {1,01 + (1,01)2 + ... + (1,01)12} = 50.000 × 12,83 = 641.500 Jadi, jumlah uang Nyoman setelah 1 tahun adalah Rp641.500,00.