2.Akmalda Wisnu Satriaji

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
AYO BUDAYAKAN SHOLAT SUBUH DI MASJID
Advertisements

Sebaik-baik Pintu Surga
(IKHLAS, TAAT, KHAUF , DAN TAUBAT)
HADITS KEDUAPULUH TUJUH
HADITS KEDUAPULUH EMPAT
ADAB TERHADAP ORANG TUA
BAB 4 TAUBAT DAN RAJA’.
HADITS KEtigapuluh sembilan
“ASSALAMUALAIKUM WARAH MATULLAHI WABARAKATU”
Berbagai Perilaku Tercela
ADAB / ETIKA MENUNTUT ILMU
TAKWA.
KESERIUSAN HAMBA KEPADA ALLAH (bentuk keikhlasan hamba)
AYO BUDAYAKAN SHOLAT SUBUH DI MASJID
MENUNTUT ILMU Pengertian Menuntut Ilmu
Etimologi  Kata takwa ( التَّقْوَى ) berasal dari kata kerja ( وَقَى ) artinya menutupi, menjaga, berhati-hati dan berlindung.
BERIBADAH DENGAN IKHLAS
SEJARAH DAKWAH RASUALLAH SAW PERIODE MEKKAH
Macam-Macam Wanita Di Dalam Al Qur’an
BAB II IMAN DAN TAQWA.
SIKAP IKHLAS, SABAR, DAN PEMAAF
TAZKIYAH & AQIDAH Oleh : Hasan Bisri.
HADITS KEDUAPULUH SATU
Perkara yang akan dipelajari:
BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH
AYO BUDAYAKAN SHOLAT SUBUH DI MASJID
AYO BUDAYAKAN SHOLAT SUBUH DI MASJID
KEBIJAKAN NASIONAL PENDIDIKAN KARAKTER 2011
Oleh: Rohmansyah, S.Th,I., M.Hum
Materi III IMAN Oleh: Ahmad Arif Rifan, SHI., MSI.
AKHLAQ KEPADA ALLAH SWT
SHALAT-SHALAT SUNAH BAB II KELAS 11.
Dipresentasikan oleh Ahmad Rifai
فَضَائِلُ الدَّعْوَةِ
Etika Islam Dalam Penerapan Ilmu
DOA HARIAN RAMADHAN.
سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ
Inilah Kunci Surga Surga, dengan segala kenikmatan yang belum pernah dilihat oleh mata, didengar oleh telinga dan terlintas dalam hati manusia, memiliki.
Ikhlas dan Pengaruhnya dalam Amal
HADITS IJTIMA’I.
Kewajiban Terhadap Allah SWT
Kandungan Kalimat Syahadat (Madlulusy syahadah)
PERILAKU TERPUJI ADIL, RIDHA DAN AMAL SHALEH
Menghormati ulama dan majelis ilmu
MAKNA MAKANAN DAN MINUMAN HALAL
Cinta yang membawa ke surga
LATIHAN SOAL BAB 4 1. Perhatikan pernyataan berikut: (1) menyesal thd dosa yg telah dilakukan (2) meninggalkan dosa itu (3) mengerjakan shalat, tobat,
KEBIJAKAN NASIONAL PENDIDIKAN KARAKTER 2011
By : 1. Rizal hartono 2.Muhammad fajar
3.
UQDATUL KUBRO Dari mana saya? Mau apa saya? Mau kemana saya?
HIDUP TERASA LEBIH INDAH JIKA KITA BERSYUKUR
Al-Fath (10) وَمَنْ لَمْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ فَإِنَّا أَعْتَدْنَا لِلْكَافِرِينَ سَعِيرًا Dan barangsiapa yang tidak beriman kepada Allah dan.
O. Solihin Blog: Akidah Islamiyyah Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang.
Tazkiyah Nafs (Penyucian Jiwa)
Cinta yang membawa ke surga
Tazkiyah Nafs (Penyucian Jiwa)
Materi III IMAN Oleh: Ahmad Arif Rifan, SHI., MSI.
AYO BUDAYAKAN SHOLAT SUBUH DI MASJID
O. Solihin Blog: Akidah Islamiyyah Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang.
Materi III IMAN Oleh: Ahmad Arif Rifan, SHI., MSI.
Tazkiyah Nafs (Penyucian Jiwa)
Cinta yang membawa ke surga
AL QUR’AN SOLUSI SEMUA PROBLEMA
AYO BUDAYAKAN SHOLAT SUBUH DI MASJID
  Nikmat Allah  “Bukankah Kami telah memberikan kepadanya dua buah mata, lidah dan dua buah bibir?” (Q.s. 90: 8-9)  Sarana.
AQIDAH ISLAM Kelas VII Semester I. A. PENGERTIAN AKIDAH ISLAM 1.Pengertian Akidah Islam Menurut Bahasa Akidah adalah kata sifat dalam bahasa Arab yang.
Nama Kelompok : 1. Abdul Majid Ridwan 2. Kusnadi.
Zoel Creative AYO BUDAYAKAN SHOLAT SUBUH DI MASJID Disarikan dari buku: MISTERI SHALAT SUBUH Karya Dr. Raghib As-Sirjani.
Kusandarkan aktifitasku hanya kepada Allah
Transcript presentasi:

2.Akmalda Wisnu Satriaji IKHLAS kelompok 1 Disusun oleh: 1.Agung Wiranata 2.Akmalda Wisnu Satriaji 3.Anisa Nurmalita 4.Arif Sefiantoro 5.

diterimanya ibadah adalah rasa ikhlas sebagaimana diterangkan dalam ayat Al Qur'an (QS. Az Zumar: 65)," Jika kamu mempersekutukan (Rabb), niscaya akan hapuslah amalmu." Dengan ikhlas kita tidak akan tersesat ke jalan yang tidak diridhoi Allah, dengan ikhlas pula kita tidak akan menjadi orang yang riya’ atau sombong, karena sombong itu merupakan sifatnya setan. Syaitan berkata,” Ya Tuhanku, oleh karena Engkau telah menetapkanku sesat, sungguh akan kuusahakan agar anak manusia memandang indah segala yang tampak di bumi dan aku akan sesatkan mereka semua. Kecuali hamba-hambaMu dari antara mereka yang ikhlas(Al-Hijr: 39-40). Seseorang yang ikhlas ibarat orang yang sedang membersihkan beras dari kerikil-kerikil dan batu-batu kecil di sekitar beras. Maka, beras yang dimasak menjadi nikmat dimakan. Tetapi jika beras itu masih kotor, ketika nasi dikunyah akan tergigit kerikil dan batu kecil. Demikianlah keikhlasan, menyebabkan beramal menjadi nikmat, tidak membuat lelah, dan segala pengorbanan tidak terasa berat. Sebaliknya, amal yang dilakukan dengan riya’ akan menyebabkan amal tidak nikmat. Pelakunya akan mudah menyerah dan selalu kecewa.Tetapi banyak dari kita yang beribadah tidak berlandaskan rasa ikhlas kepada Allah SWT, melainkan dengan sikap riya’ atau sombong supaya mendapat pujian dari orang lain. Hal inilah yang dapat menyebabkan ibadah kita tidak diterima oleh Allah SWT

Arti Dari Ikhlas Secara bahasa, Ikhlas bermakna bersih dari kotoran dan menjadikan sesuatu bersih dari kotoran. Sedangkan secara istilah, Ikhlas berarti niat mengharap ridha Allah saja dalam beramal tanpa menyekutukan-Nya dengan yang lain. Oleh karena itu, bagi seorang muslim sejati makna ikhlas adalah ketika ia mengarahkan seluruh perkataan, perbuatan, dan jihadnya hanya untuk Allah, mengharap ridha-Nya, dan kebaikan pahala-Nya tanpa melihat pada kekayaan dunia, tampilan, kedudukan, kemajuan atau kemunduran. Dengan demikian Si Muslim tersebut menjadi tentara fikrah dan akidah, bukan tentara dunia dan kepentingan. Katakanlah: “Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagiNya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku.” Dan yang berkarakter seperti itulah yang mempunyai semboyan “Allahu Ghayaatunaa”, yang artinya Allah adalah tujuan kami, dalam segala aktivitas dalam mengisi kehidupan.

Kedudukan Ikhlas Rasulullah SAW Kedudukan Ikhlas Rasulullah SAW. Pernah bersabda, “ Ikhlaslah dalam beragama, cukup bagimu amal yang sedikit.” Dalam hadist lain Rasulullah SAW. bersabda,“ Sesungguhnya Allah tidak menerima amal kecuali dilakukan dengan ikhlas dan mengharap ridha-Nya.” Imam Syafi’i pernah memberi nasihat kepada seorang temannya,“ Wahai Abu Musa, jika engkau berijtihad dengan sebenar-benar kesungguhan untuk membuat seluruh manusia ridha (suka), maka itu tidak akan terjadi. Jika demikian, maka ikhlaskan amalmu dan niatmu karena Allah Azza wa Jalla.” Karena itu tak heran jika Ibnul Qoyyim memberi perumpamaan seperti ini,“ Amal tanpa keikhlasan seperti musafir yang mengisi kantong dengan kerikil pasir. Memberatkannya tapi tidak bermanfaat.” Dalam kesempatan lain beliau berkata,“ Jika ilmu bermanfaat tanpa amal, maka tidak mungkin Allah mencela para pendeta ahli Kitab. Jika ilmu bermanfaat tanpa keikhlasan, maka tidak mungkin Allah mencela orang-orang munafik.” Dari beberapa contoh hadist di atas menunjukkan bahwa ikhlas itu memang sangat penting bagi umat muslim dalam melaksanakan ibadah, karena tanpa rasa ikhlas dan hanya mengharap ridho dari Allah SWT ibadah kita tidak akan diterima oleh Allah.

Ciri-Ciri Orang Ikhlas 1 Ciri-Ciri Orang Ikhlas 1. Terjaga dari segala sesuatu yang diharamkan oleh Allah SWT, baik sedang bersama dengan manusia atau sendiri. Disebutkan dalam hadits,“ Aku beritahukan bahwa ada suatu kaum dari umatku datang di hari kiamat dengan kebaikan seperti Gunung Tihamah yang putih, tetapi Allah menjadikannya seperti debu-debu yang beterbangan. Mereka adalah saudara-saudara kamu, dan kulitnya sama dengan kamu, melakukan ibadah malam seperti kamu. Tetapi mereka adalah kaum yang jika sendiri melanggar yang diharamkan Allah.” (HR Ibnu Majah) 2. Senantiasa beramal di jalan Allah SWT baik dalam keadaan sendiri atau bersama orang orang lain, baik ada pujian ataupun celaan. Ali bin Abi Thalib r.a. berkata,“ Orang yang riya memiliki beberapa ciri; malas jika sendirian dan rajin jika di hadapan banyak orang. Semakin bergairah dalam beramal jika dipuji dan semakin berkurang jika dicela.” 3. Selalu menerima apa adanya yang diberikan oleh Allah SWT dan selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT. 4. Mudah memaafkan kesalahan orang lain.

Pengelompokan Ikhlas 1. Iklhas Mubtadi’ : Yakni orang yang beramal karena Allah, tetapi di dalam hatinya terbesit keinginan pada dunia. Ibadahnya dilakukan hanya untuk menghilangkan kesulitan dan kebingunan. Ia melaksanakan shalat tahajud dan bersedekah karena ingin usahanya berhasil. Ciri orang yang mubtadi’ bisa terlihat dari cara dia beribadah. Orang yang hanya beribadah ketika sedang butuh biasanya ia tidak akan istiqamah. Ia beribadah ketika ada kebutuhan. Jika kebutuhannya sudah terpenuhi, ibadahnyapun akan berhenti. 2. Ikhlas Abid : Yakni orang yang beramal karena Allah dan hatinya bersih dari riya’ serta keinginan dunia. Ibadahnya dilakukan hanya karena Allah dan demi meraih kebahagiaan akhirat, menggapai surga, takut neraka, dengan dibarengi keyakinan bahwa amal ini bisa menyelamatkan dirinya dari siksaan api neraka. Ibadah seorang abid ini cenderung berkesinambungan, tetapi ia tidak mengetahui mana yang harus dilakukan dengan segera (mudhayyaq) dan mana yang bisa diakhirkan (muwassa’), serta mana yang penting dan lebih penting. Ia menganggap semua ibadah itu adalah sama. 3. Ikhlas Muhibb : Yakni orang yang beribadah hanya karena Allah, bukan ingin surga atau takut neraka. Semuanya dilakukan karena bakti dan memenuhi perintah dan mengagungkan-Nya. 4. Ikhlas Arif, yaitu orang yang dalam ibadahnya memiliki perasaan bahwa ia digerakkan Allah. Ia merasa bahwa yang beribadah itu bukanlah dirinya. Ia hanya menyaksikan ia sedang digerakkan Allah karena memiliki keyakinan bahwa tidak memiliki daya dan upaya melaksanakan ketaatan dan meninggalkan kemaksiatan. Semuanya berjalan atas kehendak Allah.

Manfaat dan Keutamaan Ikhlas 1 Manfaat dan Keutamaan Ikhlas 1. Membuat hidup menjadi tenang dan tenteram 2. Amal ibadahnya akan diterima oleh Allah SWT. 3. Dibukanya pintu ampunan dan dihapuskannya dosa serta dijauhkan dari api neraka. 4. Diangkatnya derajat dan martabat oleh Allah SWT. 5. Doa kita akan diijabah. 6. Dekat dengan pertolongan Allah. 7. Mendapatkan perlindungan dari Allah SWT. 8. Akan mendapatkan naungan dari Allah SWT di hari kiamat. 9. Allah SWT akan memberi hidayah (petunjuk) sehingga tidak tersesat ke jalan yang salah. 10. Allah akan membangunkan sebuah rumah untuk orang-orang yang ikhlas dalam membangun masjid 11. Mudah dalam memaafkan kesalahan orang lain 12. Dapat memiliki sifat zuhud (menerima dengan apa adanya yang diberikan oleh Allah SWT)

Cara Mencapai Ikhlas Cara agar kita dapat mancapai rasa ikhlas adalah dengan mengosongkan pikiran dissat kita sedang beribadah kepada Allah SWT. Kita hanya memikirkan Allah, shalat untuk Allah, zikir untuk Allah, semua amal yang kita lakukan hanya untuk Allah. Lupakan semua urusan duniawi, kita hanya tertuju pada Allah. Jangan munculkan ras riya’ atau sombong di dalam diri kita karena kita tidak berdaya di hadapan Allah SWT. Rasakanlah Allah berada di hadapan kita dan sedang menyaksikan kita. Insya Allah dengan cara di atas anda dapat mencapai ikhlas. Dan jangan lupa untuk berdoa memohon kepada Allah SWT agar kita dapat beribadah secara ikhlas untuk-Nya, sebagaimana do’ a Nabi Ibrahim a.s,” Sesungguhnya jika Rabb-ku tidak memberi hidayah kepadaku, pastilah aku termasuk orang-orang yang sesat.” (QS. al An'aam: 77)