KEPERAWATAN ANAK DENGAN ATRESIANI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KEMBUNG Kembung (bloating) merupakan segala pembesaran atau peningkatan diameter area abdominal yang tidak normal. Kondisi ini menimbulkan sensasi kembung,
Advertisements

Paskalis Lukimon (Ners)
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN HIDROSEFALUS
Kelainan Sistem Pencernaan
“Labioskizis dan labioplatoskizis, atresia rekti dan anus, hiscprung”
Kelompok IIB Khairul Wara Nurhatika Rahma Navali S Sella Annisa
Palatum Kelompok : Devi Yunita Astuti Melda Kartika Ilham Rezki
OLEH Ns. I GEDE SATRIA ASTAWA, S.Kep
ASUHAN KEPERAWATAN PERSALINAN
ASKEP PADA KLIEN POST PARTUM.
OLEH: Ns. Titik Anggraeni, S.Kp.,M.Kes.
PENGKAJIAN FISIK PADA ANAK DIARE
Askep Lansia dengan Gangguan sistem pencernaan
NURSING MANAGEMENT of HIDROCHEPALUS
1. Adalah Gangguan pada pertumbuhan tulang-tulang dan jaringan ikat sekitar hidung sehingga menyebabkan penutupan satu atau kedua saluran hidung LABIOSKIZIS.
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PERSALINAN KALA 1,2,3 DAN 4.
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DGN APPENDIKSITIS
ASUHAN KEPERAWATAN HIPOSPADIA
PEMERIKSAAN FISIK PADA IBU, BAYI DAN ANAK BALITA
Neonatus dengan Kelainan Bawaan dan Penatalaksanaannya
Menghasilkan hormon eritropoetin
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN GANGGUAN GASTROINTESTINAL
LANSIA DENGAN GANGGUAN PENCERNAAN
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN GASTRITIS PADA LANSIA
Muntah Muntah (emesis)  tanda kelainan saluran gastrointestinal.
PENGKAJIAN BAYI BARU LAHIR
ANAMNESA,PEMERIKSAN FISIK,ANAMNESA DAN ASUHAN PADA BAYI BARU LAHIR
Asuhan Keperawatan pada Pasien Konstipasi
Pengkajian bbl,bayi, balita, anak pra sekolah
GIZI PADA IBU HAMIL DAN KOMPLIKASINYA
ASKEP KLIEN DENGAN MASTOIDITIS
ASKEP PADA KLIEN POST PARTUM.
ASKEB II ( PERSALINAN) Yuli indri dewi
MELAKSANAKAN KEBUTUHAN DASAR PADA BAYI
Ns. Paskalis Lukimon, S.Kep
PEMERIKSAAN FISIK PADA
Yophi Nugraha S.Kep.,Ners.,M.Kes
ASKEP PADA KLIEN IBU NIFAS DENGAN RETENSIO URINE
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN ATRESIA ANI
Konsep Kebutuhan Eliminasi
3 1 2.
Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Dalam Masa Persalinan
PENGKAJIAN PADA BAYI BARU LAHIR, BAYI, BALITA DAN ANAK PRASEKOLAH
PENGKAJIAN BAYI BARU LAHIR
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN ENDOMETRIOSIS
Di susun oleh : Danang kurniawan
ASKEP EFUSI PLEURA KELOMPOK 7. ANALISA DATA NO.DATAMASALAH 1. DS : Klien mengatakan sesak DO : Klien terlihat kelelahan, RR=35x permenit, terdapat cuping.
ASUHAN KEPERAWATAN PERSALINAN Meta Nurbaiti, S.kep.,Ns.,M.Kes
ATRESIA ESOFAGUS Kelompok 2 Heti hartati Indah rohyani Riska maelani
Hirchsprung Oleh: Ninis indriani.
ASKEB NEONATAL KELOMPOK II ATRESIA ANI.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA BBLR
KELAINAN ANOREKTAL KONGENITAL
INFEKSI AKUT KASUS OBSTETRI
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN LABIOPALATOSKISIS
ILEOSTOMI.
ASKEP PD PASIEN DGn MYOMA UTERI
Ileus Obstruktif et causa Hernia Inguinalis Inkaserata
REFERAT RADIOLOGI ESOPHAGEAL ATRESIA
CLEFT PALATE AND/OR LIP
HIDROSEFALUS Disampaikan Fitri Rivani Mufidaturrosydah
ASKEP COLITIS ULSERATIF
Diare Kelompok 1.
HIPOSPADIA Oleh : Kelompok 4. ‘Defenisi’ Hipospadia berasal dari bahasa Yunani yaitu: Hypo, yang berarti dibawah Spadon, yang berarti lubang. Hipospadia.
CONCEPT MAPPING ABOUT DIARE DI SUSUN OLEH : AWINDA SARI AHMAD REDHO HILDA NUR AFNI RAMADHAN SUPRIADIN Y. KALVEIN M.M.
TRAUMA ABDOMEN.
CEREVASKULER ATTACK (CVA)
MUHAMMAD RISAL, S.Kep.,Ns.,M.Kes.  A.Riwayat Kesehatan ◦ Fokus pada gejala umum disfungsi gastrointestinal  nyeri, kembung, gas usus, mual muntah, hematemesis,
Transcript presentasi:

KEPERAWATAN ANAK DENGAN ATRESIANI DISAMPAIKAN OLEH ANDREAS SUPRIYANTO

DIFINISI Atresiani adalah kelainan kongenital pd anus dan rectum dimana pembentukan anus tidak terbentuk dan akhir lubang rectum buntu Atresiani adalah tidak komplitnya perkembangan embrionik pd distal anus atau tertutupnya anus secara abnormal

ETIOLOGI Secara pasti belum diketahui dengan jelas Merupakan anomali gastrointestinal dan genitourinaria.

PATOLOGI : Terdapat dua tipe, yaitu letak tinggi yg mana terdapat penghalang diatas otot levator ani. Tipe letak rendah adalah adanya pengahalang dibawah otot levator ani Terjadi stenosis anal krn adanya penyempitan pada kanal anorektal Terjadi atresia ani krn tidak ada kelengkapan migrasi dan perkembangan struktur kolon antara 7 dan 10 minggu dlm perkembangan fetal

Terusannya PATOLOGI : Tidak ada pembukaan usus besar yg keluar anus menyebabkan fecal tdk dpt dikeluarkan shg intestinal mengalami obstruksi

KOMPLIKASI Obstruksi intestinal MANIFESTASI KLINIK Kegagalan lewatnya mekonium setelah lahir Tidak ada stenosis kanal rectal Adanya membran anal Fistula eksternal pd perineum Bayi muntah-muntah pd 24 – 48 jam setelah lahir

PEMERIKSAAN DIAKNOSTIK Pemeriksaan fisik rectum: kepatenan rectal dapat dilakukan colok dubur dng menggunakan termometer atau jari kelingking Pada memeriksaan radiologi dng posisi tegak serta terbalik dpt dilihat sampai dimana terdapat penyumbatan Ultrasound dan CT Scan untuk menentukan irsi.

PENATA LAKSANAAN Stenosis ani Anus membraencus Pembedahan : Kolostomy, tranversum kolost Sigmoiektomi / kolostomy di sigmoid

PENATALAKSANAAN PERAWATAN PENGKAJIAN Kaji bayi setelah lahir , pemeriksaan fisik Tanpa mekonium dalam 24 jam setelah lahir Gunakan termometer rektal u/ menetukan kepatenan rektal Adanya dalam tinja dalam urine dan vagina Kaji psikososial keluarga

DIAGNOSA KEPERAWATAN Resiko kekurangan volume cairan b/d muntah pre operasi Gangguan kebutuhan eliminasi BAB b/d gangguan pengeluaran feses ( atresia ani ) Gangguan psikologis cemas b/d kurangnya pengetahuan keluarga tentang keadaan anaknya Gangguan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman nyeri b/d adanya luka colostomy Resiko terjadinya infeksi pd luka colostomy b/ d sifat acid dari feses

SELAMAT BELAJAR

ASUHAN KEPERAWATAN HIRSCHPRUNG DISAMPAIKAN OLEH ANDREAS SUPRIYANTO

DIFINISI HIRSCHPRUNG Berdasarkan panjangnya segmen yg terkena dapat dibedakan 2 type : Penyakit hirschprung segmen panjang kelainan dpt melebihi sigmoid, bahkan dpt mengenai seluruh colon atau usus halus Penyakit hirschprung segmen pendek segmen aganglionis dr anus sampai sigmoid Penyakit hirschprung disebut juga konginetal aganglionik atau megacolon yaitu tidak adanya sel ganglion dlm rectum atau sebagian tidak ada colon

Sering pada anak dengan Down syndrome ETIOLOGI Sering pada anak dengan Down syndrome Kegagalan sel neural pada masaimbrio dalam dinding usus, gagal eksistensi kraniokaudal pada myenterik dan submukosa dinding plexus.

PATOFISILOGI Persyarafan para simpatik yg tidak sempurna pd bagian usus yg aganglionik mengakibatkan peristaltik abnormal ,shg terjadi konstipasi dan obstruksi Tidak adanya ganglion disebabkan kegagalan dalam migrasi sel ganglion selama perkembangan embriologi.Karena sel ganglion tersebut bermigrasi pada bagian kaudal saluran gastrointestinal,kondisi ini akan memperluas sehingga proksimal dari anus. Semua ganglion dalm usus berguna untuk mengontrol kontraksi dan relaksasi peristaltik secara normal. Penyempitan pada lumen usus,tinja dan gas akan terkumpul di bagian progsimal dan terjadi abstruksi dan menyebabkan di bagian colon tersebut melebar (megacolon)

GAMBARAN KLINIS Kegagalan lewatnya mekonium dalam 24 jam pertama kehidupan Perut kembung dan muntah berwarna hijau Konstipasi kronik mulai bulan pertama kehidupan dengan terlihat tinja seperti pita. Obstipasi usus dalam periode neonatal Pada anak besar,kadang terdapat diare Nyeri abdomen dan distensi

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK Pemeriksaan rectum Pemeriksaan dengan barium enema Pemeriksaan rectal biopsi KOMPLIKASI Abstruksi usus Ketidak seimbangan cairan dan elektrolit cairan dan elektrolit Konstipasi

PENALAKSANAAN TERAPEUTIK Penggunaan pelembek tinja Irigasi rectal,Irigasi colon dengan NS setiap hari sebelum dilakukan operasi Pembedahan colostomy Pemberian cairan dan antibiotika

PENATALAKSANAAN PERAWATAN Pengkajian . PENATALAKSANAAN PERAWATAN Pengkajian Riwayat tinja seperti pita dan bau busuk Riwayat pengeluaran mekonium dalam 24 jam pertama setelah bayi lahir Pengkajian status nutrisi dan status hidrasi Pengakajian status bising usus untuk melihat poloa bunyi hyperaktif pada bagian proksimal karena obstruksi Pengkajian psikososial keluarga

DIAGNOSA KEPERAWATAN Pre operasi Gangguan rasa nyaman nyeri b/d distensi abdomen Difisit volume cairan berhubungan dengan muntah Gangguan BAB berhubungan intoleransi cairan sekunder terhadap obtruksi colon

POST OPERASI Resiko terjadi nekrosis jaringan b/d pemotongan jaringan sekunder terhadap kolostomi Resiko infeksi b/d terbukanya barier tubuh (kulit) terhadap kuman feses Resiko tinggi kerusakan integritas kulit b/d iritasi asam feses Cemas keluarga b/d kurang pengetahuan mengenai prosedur kolostomi

INTERVENSI Dx Pre Operasi Berikan sentuhan /gendong bayi bila menangis Kolaborasi pemberian analgesic Monitor input dan output cairan Kaji Hr,Bp,BB tiapa hari Observasi adanya muntah / diare Observasi aliran cairan infus Kaji status usus Auskultasi suara usus Palpasi abdomen tiap 4 jam Rubah posisi tiap 2 jam

DX POST OPERASI Rawat stoma dengan teknik aseptik Rawat stoma setelah pengeluaran feses Kaji tanda2 nekrosis Monitor tanda2 infeksi Colaborasi pemberian obat antibiotik Kaji warna stoma ,perdarahan dan kaji kerusakan sekeliling area insisi pembedahan Gunakan kantong stoma yang hypoalergi

Rawat stoma dengan teknik aseptik Hindarkan pembersihan dengan alkohol Bersihkan segera stoma setelah pengeluaran feses Bantu orang tua dalam mengenali cemasnya Ber kesempatan pada orang tua u/ mengungkapkan cemasnya Informasikan tentang keadaan anaknya

ASUHAN KEPERAWATAN OMFALOKEL

Definisi Omfalokel adalah sembulan isi kantong yang berisi uisus dan visera abdomen melalui defek dinding abdomen pada umbilikus Penyebab Kegagalan usus kembali kerongga abdomen .pada janin usia 10 minggu

PATOFISIOLOGI 1. Pada janin usia 5-6 minggu isis abdomen terletak diluar embrio di rongga selom 2. Pada usia 10 minggu akan terjadi pengembangan lumen abdomen shg usus dari ekstre peritonium akan masuk ke rongga perut 3. Bila proses ini terhambat,maka akan terjadi kantong di pangkal umbilikus yang berisi usus ,lambung dan kadang hati 4. Dindingnya tipis,terdiri dari lapaisan peritonium dan lapisan anion yang keduanya bening shg isi kantong tampak dari luar.

Manifestasi klinis Umbilikus terlihat menonjol Sembulan isi kantong yang berisi usus dan visera abdomen Komplikasi Komplikasi dini merupakan infeksi pada kantong yang mudah terjadi pada permukaan yang telanjang Tindakan Medis Dilakukan operasi ,bila usia anak 5-10 bln

Penatalaksanaan Keperawatan Pengkajian Inspeksi kecacatan pada saat lahir Kaji besar kecilnya kantong omfalokel

DIAGNOSA KEPERAWATAN 1.Resiko tinggi infeksi b/d defek dinding abdomen 2.Nutrisi kurang dari kebutuhan b/d intoleransi makanan 3.Inefektifnya pola nafas b/d defec abdomen 4. Gangguan psikologis (cemas) keluarga b/d.Kurangnya pengetahuan keluarga tentang penyakit anaknya

ASUHAN KEPERAWATAN MENINGOKEL

Definisi Meningokel adalah benjolan berisi selaput meningen dan cairan serebrospinal Insiden Sering ditemukan di negara Asia tenggara seperti Indonesia,Malaysia,Birma,Thailand Kejadian diperkirakan 1 setiap 5000 bayi lahir hidup

Patofisiologi 1. Pada stadium dini poembentukan saraf ,di bagian tengah lempeng neural yang kemudian membentuk pipi neural 2. Pipa neural inilah yang kemudian menjadi jaringan otak mielum 3. Proses penutupan pipa neural ini berlangsung selama minggu ke 4 kehidupan embrio 4.Gangguan proses inio menyebabkan defek pipa neural yang digolongkan sebagai disrafisme kranial dan spinal

Gambaran klinis 1. Benjolan yang sejak lahir makin besar dan umumnya terletak di garis tengah 2. Besar garis tengah antara 1-10 cm Kulit penutup tipis ,licin, dan tegang Normal/tebal dan tidak rata 3. Konsistensi bila lebih banyak cairan akan teraba padat dan berdungkul 4. Bila ditekan akan kempes 5. Bila menangis /mengejan benjolan teraba menegang 6. Jarak antara orbita melebar keadaan ini disebut hipertelorisme

Penatalaksanaan 1. Dilakukan pembedahan dengan alasan kosmetik 2. Pembedahan dengan cara ekstrakranial /transkranial 3. Pembedahan dilakukan pada usia 5-6 bln 4. Dikerjakan lebih dini ,bila meningokel pecah,terancam,atau cepat membesar

ASUHAN PERAWATAN PASIEN DENGAN HIDROSEFALUS Disampaikan Oleh ANDREAS SUPRIYANTO

DIFINISI Hidrosefalus merupakan penumpukan cairan serebrospinalis secara aktif yg menyebabkan dilatasi sistem ventrikel otak

PATOFISIOLOGI HIdrosefalus terjadi karena gangguan absorbsi CSF dlm subarachonoid dan adanya obstruksi dlm ventrikel yg mencegah CSF masuk kerongga subarachonoid karena infeksi neoplasma, perdarahan atau kelainan bentuk perkembangan otak janin Cairan terakumulasi dalam ventrikel dan mengakibatkan dilatasi ventrikel dan penekanan organ-organ yg terdapatdalam otak

KOMPLIKASI Peningkatan tekanan intra kranial Kerusakan otak Infeksi : Septikemia, endokarditis, infeksi luka, nipritis, meningitis Shun tidak berfungsi dengan baik akibat

ETIOLOGI Penyebab Hidrosefalus terbagi dua yaitu: Konginital : disebabkan gangguan perkembangan janin dalam rahim ( misalnya malformasi atau infeksi intra uterine Didapat : disebabkan oleh infeksi neoplasma atau perdarahan.

MANIFESTASI Dibedakan menjadi dua : 1. Masa bayi Kepala memabesar Fontanel anterior menonjol Vena pada kulit kepala dilatasi dan terlihat jelas pada bayi menangis. Terdapat bunyi krackedpot (tanda macewen) Mata melihathat kebawah (tanda settingsun) Mudah terstimulasi Kemampuan makan kurang Spatik pada ekstremitas bawah.

2. Masa kanak-kanak Sakit kepala Papil edema Strabismus Mudah terstimulasi Apatis Bingung Ataxia Letargi

Penatalaksanaan PERIKSAAN DIAGNOSTIK Lingkar kepala pada masa bayi Ct, kepala dan MRI Penatalaksanaan Non pembedahan: Pemberian acetazolamide Isosorbide atau forosemid Pembedahan : Pengangkatan neoplasma Pemasangan shunt.

PENATALAKSANAAN PERAWATAN Pengkajian Riwayat keperawatan Kaji adanya pembesaran kepala bayi Kaji lingkar kepala Kaji ukuran ubun-ubun Kaji tanda-tanda vital khususnya pernapasan Kaji pola tidur, perilaku dan interaksi

DIAGNOSA KEPERAWATAN Perubahan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan meningkatnya volume cairan serebro spinalas, meningkatnya tekanan intrakranial. Resiko injory berhubungan dengan pemasangan shunt Perubahan persepsi sensori b/d adanya tindakan u/ mengurangi tekanan intrakranial. Resika infeksi b/d efek pemasangan shunt. Perubahan proses keluarga b/d kondisi yang mengancam kehidupan anak Anstipasi berduka b/d kemungkinan kehiolangan anak.

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK LABIO/ PALATOSKISIS Disampaikan Oleh ANDREAS SUPRIYANTO

Labio/ palatoskisis adalah merupakan konginetal anomali yg berupa adanya kelainan bentuk pada struktur wajah

Etiologi Kegagalan fase imbrio penyebabnya belum diketahui Fakto heriditer Dapat dikaitkan dengan abnormal kromosom,mutasi gen. Pengaruh obat : fenobar bital hamil muda

PATOFISIOLOGI Kegagalan penyatuan atau perkembangan jaringan lunak & atau tulang selama fase embrio pada semester pertama. Bibir sumbing adalah terbelahnya / bibir & atau hidung karena kegagalan proses nasal media & maksilaris untuk menyatu selama masa kehamilan 6-8 minggu Palato skisis adalah celah pada garis tengah palato yg disebabkan oleh kegagalan penyatuan susunan palato pd masa kehamilan 6-12 minggu Penggabungan komplit garis tengah atas bibir antara 7-8 minggu masa kehamilan

Manifestasi Klinis Pada labio skisis : Distorsi Tampak sebagian atau keduanya Adanya celah pada bibir

Pada palato skisis : Tampak ada dua celah pada tekak Adanya rongga pada hidung Distorsi pada hidung Teraba ada celah atau terbukanya langit 2 saat diperiksa dengan jari Kesukaran dalam menghisap atau makan Anak waktu minum mudah tersedak

Pemerikasaan Diagnostik Komplikasi Gangguan bicara dan pendengaran Terjadinya otitis media Aspirasi Distress pernafasan Pemerikasaan Diagnostik Foto rontgen Pemeriksaan fisik MRI untuk evaluasi abnormal

Penatalaksanaan Terapeutik Penatalaksanaan tergantung pada beratnya kecacatan Pemberian nutrisi yang adekuat Mencegah komplikasi Pembedahan Pada palato dilakukan waktu 6 bulan dan 5 tahun, ada juga 6 bulan dan 2 tahun Pada labio pembedahan usia 2-3 hari atau usia beberapa minggu Mencegah kolaps maxilaris Merangsang pertumbuhan tulang Membantu perkembangan bicara

PENATALAKSANAAN PERAWATAN PENGKAJIAN Inspeksi kecacatan pada saat lahir Kemampuan menghisap,menelan,dan bernafas Palpasi dengan menggunakan jari Mudah tersedak Distres pernafasan dng aspirasi Riwayat keluarga dengan penyakit anak

DIAGNOSA KEPERAWATAN Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh B/D ketidak mampuan menelan Resiko aspirasi B/D ketidak mampuan mengeluarkan sekresi sekunder dari palato skisis Resiko infeksi B/D insisi pembedahan Kurang pengetahuan tehnik pemberian makan Nyeri B/D insisi pembedahan Tidak efektif bersihan jalan nafas B/D efek anatesis,edema setelah pembedahan ,sekresi

HYPOSPADIA Andreas Supriyanto

HYPOSPADIA Adalah suatu kelainan konginital anomali yang mana uretra bermuara pada sisi bawah penis atau perineum

ETIOLOGI Faktor genetik Lingkungan / pengaruh hormonal Penyebab yg jelas belum diketahui Faktor genetik Lingkungan / pengaruh hormonal

PATOFIOLOGI Hipospadia terjadi karena tidak lengkapnya perkembangan uretra dalam utero Hypospadia paling umum adalah lubang uretra bermuara pada tempat frenum, sedang frenumnya tidak terbentuk, tempat normalnya meatus urinarius ditandai pada glans penis sebagai celah buntu Hypospadia dimana lubang uretra terletak pada perbatasan penis dan skrutum , ini berkaitan dengan chordee konginetal

KOMPLIKASI Infertiliti Resiko hernia inguinalis Gangguan psikologis

Manifestasi klinik Terbukanya urethral pada saat lahir, posisi ventral atau dursal. Adanya chordee( penis melengkung kebawah dng / tanpa ereksi Adanya lekukan pada ujung penis

Pemeriksaan diagnostik Pemeriksaan fisik Penata Laksanaan Terapeutik Pembedahan epispadia perbaikannya fokus pada rekontruksi leher blader Pemasangan kateter, tujuannya pembedahan, membuat normal fungsi perkemihan, fungsi sexsual, dan perbaikan untuk kosmetik pada penis

Penata Laksanaan Perawatan Pengkajian Pemeriksaan genetalia Palpasi abdomen untuk melihat distensi bleder Kaji fungsi perkemihan Ada lekukan diujung penis Melengkungnya penis kebawah dengan atau tanpa ereksi Terbukanya uretral pada ventral Pengkajian setelah pembedahan, pembengkakan, dysuria, drainage

Diagnosa Keperawatan Kurang pengetahuan ortu b/d prosedur pembedahan, perawatan setelah operasi Resiko infeksi b/d pemasangan kateter Nyeri b/d pembedahan Kecemasan ortu prosedur pembedahan Resiko injury b/d pemasangan kateter

TERIMAKASIH