MODEL PERKEMBANGAN EPIDEMI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Bab 8 Ellyawan Arbintarso
Advertisements

Hama & Penyakit Cabai.
ILMU GULMA DR. IR. A.T.SOEJONO.
Oleh : Nanik Setyaningsih, S.Pd.
BAHAN KULIAH AGROHIDROLOGI DAN PENGELOLAAN DAS
Perkembangan Penyakit dan Strategi Pengelolaan Produk Pascapanen
BAB III (BOTANI).
PERTUMBUHAN DAN PERBANYAKAN MIKROBIA
VII. CUACA/ IKLIM TERHADAP HAMA - PENYAKIT
Kedudukan Gulma dalam Perlindungan Tanaman (Bagian Kuliah DPT)
Pengelolaan Hama Terpadu
SURVIVAL DAN PENYEBARAN BAKTERI PATOGEN
PATOGENESIS PATOGENESIS (pathogenesis):
Symptom (Gejala).
ILMU PENYAKIT TUMBUHAN
Pokok Bahasan: RANCANGAN REKOMENDASI PENANGANAN
9. THE STRATEGY OF PLANT MANAGEMENT
Dinamika Populasi Patogen
MASA INKUBASI AIDS Masa inkubasi adalah waktu yang diperlukan sejak seseorang terpapar virus HIV sampai dengan menunjukkan gejala-gejala AIDS. Waktu yang.
Penyakit Tumbuhan yang Disebabkan Bakteri Badriyah ( )
PERTUMBUHAN DAN PERBANYAKAN MIKROBIA. Pertumbuhan Mikrobia Penambahan jumlah sel, bukan ukuran sel Satu sel menjadi jutaan sel.
PERBANYAKAN TANAMAN BANYAK KEMAJUAN DALAM PERBANYAKAN TANAMAN YANG DICAPAI SEJAK DAHULU. TETAPI KEMAJUAN INI TIDAK AKAN DEMIKIAN BANYAK TANPA METODE YANG.
KELOMPOK FAKTOR GANGGUAN
Agoklimatologi terapan hubungan angin dengan pertanian
DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FATETA-IPB
PERBANYAKAN TANAMAN BANYAK KEMAJUAN DALAM PERBANYAKAN TANAMAN YANG DICAPAI SEJAK DAHULU. TETAPI KEMAJUAN INI TIDAK AKAN DEMIKIAN BANYAK TANPA METODE YANG.
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
ARUS ENERGI DALAM EKOSISTEM
DIVISI MASTIGOMYCOTA.
PATHOGENESIS Pathogenesis is the development of disease, from the initial appearance of disease all the way to its end stages This is important for forest.
PERTUMBUHAN TANAMAN.
Konsep Siklus Hidup Produk
Rangkaian kegiatan penelitian diawali pada bulan Juni 2010, al :
ORGAN TUMBUHAN # DAUN # # BUNGA # # BUAH # # BIJI # # AKAR #
PERTUMBUHAN TANAMAN.
ASSALAMUALAIKUM WR.WB.
A = Konsentrasi Minimum B = Penyesuaian C = Konsumsi Berlebihan
Ilmu Penyakit Tumbuhan
Faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan epidemi penyakit tumbuhan yaitu :
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
9. THE STRATEGY OF PLANT MANAGEMENT
Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
II. PERBANYAKAN TANAMAN
Isu – Isu Kesehatan Wanita
PENDAHULUAN.
Pengukuran Penyakit dan Kehilangan Hasil
Yosi safitry Pendidikan Biologi B.  Sering kurva dapat dijelaskan dengan matematika yang lebih sederhana, misalnya garis lurus atau kurva berbentuk.
SIKLUS HIDROLOGI Oleh Ajeng meilinda kd.
Penyakit Bakteri Tumbuhan
Bab 8 Ellyawan Arbintarso
FISIOLOGI TUMBUHAN M. IQBAL M BAHRUL ILMI M. BAGUS SATRIO DEWI CAHYANI RISKA APRILIANA EGIE GIANTANTHREE.
BIOLOGI POPULASI Populasi : sekumpulan individu yang berada di suatu tempat  Biologi Populasi : ilmu yang mempelajari sekumpulan individu dengan sifat-sifat.
OPT dalan TANAH (PATOGEN TULAR TANAH)..
HUBUNGAN AIR DAN TANAMAN
Dosen Pembimbing Dra. Noorhidayati, M. Si
HUBUNGAN AIR DAN TANAMAN
PENYAKIT BAKTERI TUMBUHAN
PENGENDALIAN PENGENDALIAN PENYAKIT TANAMAN ADALAH
ANALISIS PERTUMBUHAN TANAMAN. ANALISIS PERTUMBUHAN TANAMAN : - Menjelaskan keragaan hasil suatu tanaman atau pertanaman, - Mengidentifikasi faktor pertumbuhan.
Pengaruh Iklim terhadap Tanaman serta Hama dan Penyakit Tanaman
Penyakit-Penyakit Tular Benih (Seed-borne Diseases)
DESTALIA LANNY RACHMAWATI
OPT CACAO Tim Fakultas Pertanian Unand
SIKLUS KEHIDUPAN PRODUK
bakteriologi klinik, 2013, titik l
 Kalus : kumpulan sel yang aktif membelah, tidak terorganisasi dan tidak terdiferensiasi  Tujuan : untuk memperoleh kalus dari eksplan yang diisolasi.
Penyakit-Penyakit Tular Benih (Seed-borne Diseases)
Penyelidikan dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB)
Pengamatan Seluler dan Aseluler Mikroorganisme “Virus” Munawir Umakaapa.
Transcript presentasi:

MODEL PERKEMBANGAN EPIDEMI

Pendahuluan Siklus Hidup perkembangan patogen dari suatu stadium kembali ke stadium yang sama. Siklus Penyakit/ Siklus Reproduksi rangkaian kejadian selama perkembangan penyakit

Siklus Hidup NSK

Xantomonas campestris pv. campestris Siklus Hidup Xantomonas campestris pv. campestris

Siklus penyakit

Siklus penyakit Layu Verticilium

Model Perkembangan Epidemi

Perkembangan Penyakit Epidemi berlangsung secara geometri dan terjadi dalam tiga tahap yaitu : 1. Fase lambat yaitu suatu fase penyebaran patogen yang berlangsung lambat. Phytophthora capcisi Fusarium verticilloides

Grey leaf spot of corn (Cercospora zeae-maydis) 2. Tahap kedua adalah fase logaritmik : yaitu suatu fase dengan laju yang tinggi. Bean rust (Uromyces phaseoli) Grey leaf spot of corn (Cercospora zeae-maydis)

Phytophthora nicotianae 3. Tahap ketiga adalah fase pasca logaritmik : yaitu fase menjelang akhir suatu epidemi, saat laju penyebaran patogen berkurang karena semakin terbatasnya jaringan tumbuhan atau jaringan inang yang peka. Athelia rolfsii on beans Phytophthora nicotianae

Patogen Monosiklik Patogen monosiklik (berbunga tunggal) adalah : Patogen yang menyelesaikan sebagian atau seluruh siklus patogenesisnya dalam satu musim tanam, dan untuk itu mempunyai maksimum satu generasi (satu siklus patogenesis) per musim. Epidemi yang berkembang dengan pola seperti ini dikenal sebagai epidemi monosiklik (monocyclic epidemics). Contoh : Fusarium, Globodera, Verticilium, dll

Penyakit Monosiklik ♣ Adalah : penyakit tumbuhan yang hanya menghasilkan satu generasi penyakit dalam satu musim tanam. Penyakit tipe ini berasal dari patogen dorman/bertahan, menghasilkan inokulum primer, menyebabkan infeksi primer, kemudian kembali memasuki fase dorman pada akhir musim

Penyakit Monosiklik Laju perkembangan relatif konstan Penyakit Waktu

Kurva perkembangan penyakit monosiklik

Globodera spp.

Fusarium, Ganoderma, dan JAP

Sklerotium

Patogen Polisiklik Patogen polisiklik (berbunga ganda) Adalah : Patogen yang mempunyai lebih dari generasi pada setiap musim tanam. Beberapa mempunyai banyak generasi setiap tahunnya dan bahkan memproduksi propagul hampir terus menerus (sepanjang cuaca memungkinkan). Contoh : Phytophthora infestans

Penyakit Polisiklik Adalah : penyakit tumbuhan yang menghasilkan banyak generasi penyakit dalam satu musim tanam. Penyakit menghasilkan inokulum sekunder dan infeksi sekunder secara berulang-ulang sebelum akhirnya memasuki fase dorman pada akhir musim

Penyakit Polisiklik Patogen mempunyai inokulum sekunder Perkembangan penyakit polisiklik dapat digambarkan sebagai pertambahan modal uang yang dibungakan secara ganda.

Phytophthora infestans Penyakit hawar daun (late blight) kentang, Phytophthora infestans Patogen bertahan dengan membentuk spora seksual (oospora) atau menginfeksi sisa-sisa umbi dalam tanah Infeksi primer pada awal musim tanam, menghasilkan spora baru (inokulum sekunder) dalam beberapa hari Inokulum sekunder menginfeksi tanaman (infeksi sekunder) Infeksi sekunder dapat terjadi berkali-kali (berulang), tergantung kesesuaian inang dan kondisi lingkungan

Penyakit Polisiklik Polisiklik disebut juga perkembangan penyakit secara logaritmik atau eksponensial. Penyakit Waktu

Mengapa peningkatan secara eksponensial tidak berlangsung lama? Jumlah jaringan sehat menjadi terbatas, menyebabkan laju peningkatan penyakit menurun Infeksi terjadi tidak terus menerus Jaringan baru yang terinfeksi tidak secara otomotis menjadi jaringan yang infeksius

Kurva perkembangan penyakit polisiklik juga mengikuti pola sigmoid (Kurva S)

Patogen yang menghasilkan beberapa daur reproduksi dalam satu musim tanam disebut patogen oligosiklik, Patogen yang semusim tidak dapat menyelesaikan satu daur reproduksi disebut patogen polietik.

Kurva kemajuan penyakit hawar halo pada tanaman buncis

Penyakit Polisiklik Patogen mempunyai inokulum sekunder Perkembangan penyakit polisiklik dapat digambarkan sebagai pertambahan modal uang yang dibungakan secara ganda,

Ciri-ciri Penyakit Polisiklik 1) infeksi penyakit sebagai modal inokulum awal terjadi terputus-putus karena ada periode laten sebelum infeksi terjadi, 2) perkembangan penyakit sebagai modal inokulum awal terbatas yaitu paling tinggi 100% 3) bagian tanaman baru yang terkena infeksi harus mengalami periode laten dan tidak segera dapat menularkan penyakit.