Prinsip-prinsip Farmakologi
Prinsip-prinsip Farmakologi Obat Zat kimia yang mempengaruhi proses dalam organisme hidup.
Prinsip-prinsip Farmakologi Studi atau ilmu tentang obat
Prinsip-prinsip Farmakologi Tata nama obat Nama kimia Komposisi dan struktur kimia yang dimiliki oleh obat Nama generik (nonproprietary name) Nama yang diberikan oleh kelompok wilayah yg diadopsi dari nama council Nama dagang (proprietary name) Obat yg teregistrasi sebagai penanda dlm perdagangan
Prinsip-prinsip Farmakologi Nama obat Nama kimia (+/-)-2-(p-isobutylphenyl) propionic acid Nama generik ibuprofen Nama dagang Motrin
Nama kimia, generik dan Nama Dagang dari Analgesik Ibuprofen
Prinsip-prinsip Farmakologi Farmaseutik Farmakokinetika Farmakodinamika Farmakoteraputik Farmakognosi
Prinsip-prinsip Farmakologi Farmaseutik Studi bgm bermacan bentuk sediaan obat mempengaruhi aktifitas farmakokinetik dan farmakodinamika
Prinsip-prinsip Farmakologi Farmakokinetika Studi tentang perlakuan tubuh terhadap obat : Absorbsi Distribusi Metabolisme Ekskresi
Prinsip-prinsip farmakologi Farmakodinamika Studi tentang apa yang obat lakukan terhadap tubuh: Mekanisme aksi obat pada jaringan hidup
Prinsip-prinsip Farmakologi Farmakoteraputik Penggunaan obat dan indikasi klinik untuk mencegah dan mengobati penyakit.
Prinsip-prinsip Farmakologi Farmakognosi Studi bahan alam( tanaman dan hewan) sebagai sumber obat.
Variasi Absorbsi Obat Bentuk sediaan Oral (PO) Cairan, elixir, syrups Fastest Suspensi ê Serbuk ê Kapsul ê Tablet ê Tablet salut ê Tablet salut selaput Slowest
Farmakokinetika: Absorbsi Kecepatan obat meninggalkan tempat pemberian, dan terdistribusi. Bioavailabilitas (Bioavailability) Bioequivalent (Bioequivalent)
Farmakokinetika: Absorbsi Faktor-faktor yg mempengaruhi Absorbsi : Rute pemberian obat Maknanan atau minuman yg diberikan bersamaan dengan obat Bentuk sediaan obat Keadaan permukaan tempat absorbsi Laju aliran darah di sekitar tempat absorbsi Keasamam lambung Motilitas saluran cerna
Farmakokinetika: Absorbsi Rute Rute pemberian obat mempengaruhi laju dan distribusi dari obat. Enteral Parenteral Topical
Farmakokinetika: Absorbsi Rute Enteral Obat diserap ke dalam sirkulasi sistemik melalui oral atau mukosa lambung, usus halus dan rektal. Oral Sublingual Buccal Rectal
First-Pass Effect/Metabolisme Lintas Pertama Metabolisme obat dan kemampuan melintasi hati ke dlm sirkulasi. Obat yg diberikan via oral kemungkinan dimetabolisme lebih besar oleh hati sebelum mencapai sirkulasi sistemik (high first-pass effect). Obat yg sama via IV mencegah first-pass effect , dan lebih banyak mencapai sirkulasi
First-Pass Effect Rute yg lolos dr hati: Sublingual Transdermal Buccal Vaginal Rectal Intramuscular Intravenous Subkutan Intranasal Inhalation
Farmakokinetika: Absorbsi Rute parenteral Intravena* Intramuscular Subkutan Intradermal Intrathecal Intraarticular *paling cepat masuk dlm sirkulasi darah
Farmakokinetika: Absorbsi Rute Topikal Kulit (including transdermal patches) Mata Hidung Telinga Paru-paru (inhalation) Vagina
Farmakokinetika: Distribusi Transpor obat dlm tubuh oleh peredaran darah menuju sasaran (site of action). Ikatan dgn protein plasma (Protein-binding) Kelarutan dlm air vs lipid Sawar darah otak Area dgn distribusi obat cepat: jantung, hati, ginjal, otak. Area dgn distribusi obat lemah : otot, kulit, jaringan lemak.
Farmakokinetika; Metabolisme/Biotransformasi Transformasi biologis dr obat ke dlm bentuk non aktif metabolit, lebih larut dlm air atau metabolit yg lbh poten. Liver (main organ) Kidneys Lungs Plasma Intestinal mucosa
Farmakokinetika: Metabolisme Faktor-faktor yg menurunkan metabolisme: Disfungsi Cardiovascular Gagal ginjal Kelaparan Obstructive jaundice Asetilasi lambat Terapi Erythromycin atau ketoconazole
Farmakokinetika: Metabolisme Faktor-faktor yg meningkatkan metabolisme : Asetilasi cepat Barbiturates Terapi Rifampin
Farmakokinetika: Metabolisme Akibat metabolisme yg tertunda: Akumulasi obat Aktifitas obat lebih lama Stimulasi metabolisme obat berakibat: Menurunkan efek farmakologi
Farmakokinetika: Ekskresi Eliminasi obat dari tubuh Ginjal (main organ) Hati Saluran cerna Ekskresi empedu (Biliary excretion) Siklus enterohepatik
Ekskresi obat lewat ginjal
Farmakokinetika Waktu paruh (Half-Life) Waktu yg diperlukan dlm eliminasi obat sehingga kadar obat dalam darah tinggal separuh Pengukuran laju yg mana obat dibuang dari tubuh
Waktu paruh obat (Drug Half-Life)
Farmakodinamika Aksi obat : Efek obat : Proses seluler yang melibatkan interaksi obat dan sel Efek obat : Reaksi fisiologis dari tubuh terhadap obat.
Farmakodinamika Mula kerja (Onset) Peak (waktu puncak) Waktu yg diperlukan obat untuk menimbulkan respon terapi Peak (waktu puncak) Waktu yg diperlukan untuk mencapai respon terapi yg maksimal Duration (Lama kerja) Waktu konsentrasi obat cukup menimbulkan respon terapi.
Farmakodinamika Cara obat dapat menimbulkan efek terapi. : Pertama obat mencapai sasaran (site of action),modifikasi kecepatan (peningkatan atau penurunan) pada sel atau jaringan.
Farmakodinamika: Mekanisme aksi Interaksi dgn reseptor Interaksi dgn enzim Interaksi non spesifik
Farmakoteraputik: Jenis terapi Terapi akut (Acute therapy) Terapi penjagaan (Maintenance therapy) Terapi pelengkap (Supplemental therapy ) Palliative therapy Supportive therapy Prophylactic therapy
Farmakoteraputik: Monitoring Efektiktifitas terapi obat perlu dilevaluasi. Beneficial Potential side effects (predictable, adverse drug reactions),,, How
Farmakoteraputik: Monitoring Index terapi Konsentrasi obat Kondisi pasien Toleransi dan ketergantungan Interaksi Efek samping/efek yg tidak menguntungkan
Farmakoteraputik: Monitoring Index Terapi Rasio antara keuntungan terapi dan efek toksik
Farmakoterapi: Monitoring Toleransi Penurunan respon sehingga perlu peningkatan dosis
Farmakoteraputik: Monitoring Ketergantungan Secara fisiologis dan psikis memerlukan obat
Farmakoteraputik: Monitoring Interaksi antara obat-obat dan obat-makanan Aksi obat : Perubahan aksi obat oleh : Peresepan ganda Penggunaan obat bebas dan bebas terbatas Terapi herbal
Farmakoteraputik: Monitoring Interaksi Efek aditif Efek sinergis Efek antagonis Inkompatibilitas
Farmakoteraputik : Monitoring Medication Misadventures Adverse drug events Semua dapat dicegah Medication errors akibat ketidakpatuhan pasien Adverse drug reactions (ADR) Beberapa reaksi yg tidak diharapkan,tak diperlukan, dan terjadi pada penggunaan dosis obat secara normal
Farmakoteraputik: Monitoring Beberapa reaksi obat diklasifikasikan sebagai efek samping : Diharapkan , reaksi yg baik merupakan hasil dari sedikit atau tidak ada perubahan dalam penatalaksanaan pasien Diperkirakan, kekuatan (dikaitkan dengan ukuran dalam dosis)
Farmakoteraputik : Monitoring Adverse Drug Reaction Respon yg tidak diharapkan dari terapi obat Idiosinkrasi Reaksi hipersensitif Interaksi obat
Farmakoteraputik : Monitoring Iatrogenic Responses Efek lain akibat induksi obat dlm pengobatan. Dermatologic Renal damage Blood dyscrasias Hepatic toxicity
Farmakoteraputik: Monitoring Other Drug-Related Effects Teratogenik Mutagenik Karsinogenik