Fudjiwati Ichsani, SKM. SSTFT. INKONTINENTIA URINE Fudjiwati Ichsani, SKM. SSTFT.
INKONTINENTIA URINE Difinisi : Keadaan dimana seseorang tidak dapat menahan kencing yang keluar atau ada gangguan berkemih (mengompol). Angka kejadian meningkat sejalan dengan pertambahan usia Wanita mengalami dua kali lebih banyak
PENYEBAB Kelemahan otot dasar panggul Kegemukan Gangguan neurologis (stroke) Pengaruh obat obatan (diuretic, sedatif, anti alergic, anti depresi) Gangguan endocrine (penderita diabetes mellitus) Ada infeksi saluran kencing
Klasifikasi Transient Inkontinentia a. psikologik (depresi, anxietas) b. obat obatan c. gangguan endocrin, DM d. infeksi e. functional inkontinentia karena kurang imobilitas
True Inkontinentia a. Stress inkontinentia (batuk, bersin, kehamilan, meloncat) b. Overflow c. Urge inkontinentia (cuaca dingin) d. Refleks (neurologis) e. Total (congenital, post surgical)
ANATOMI & FISIOLOGIS SISTEM BERKEMIH Bladder Berfungsi sebagai tempat penyimpanan urine secara pasif untuk sementara dan berfungsi akif bagi pengeluaran urine pada waktu yang tepat Urethra Sphincter unit Mengatur pengeluaran kemih Dalam keadaan normal sphincter menutup untuk menghalangi urine keluar. Bila relaksasi urine akan keluar karena kontraksi bladder yang mendorong urine Otot otot Pelvic Floor otot pubococcygeus, ilococcygeus & ischiococcygeus
FUNGSI OTOT DASAR PANGGUL Penyangga organ yang ada di rongga perut dan pelvis Menahan peningkatan tekanan dari perut Berperan dalam reproduksi sebagai pemandu kepala bayi kearah jalan lahir Berperan penting dalam aktifits seksual
MEKANISME BERKEMIH Urine berawal dari Ginjal melalui Ureter masuk ke Bladder (kandung kemih) dan turun melalui Ureter. Bladder normal mampu menampung 350 – 500 cc, sampai seseorang merasa ingin kencing Kemampuan otot dasar panggul untuk melakukan relaksasi secara sadar menimbulkan hasrat untuk buang air kecil
Latihan Otot Dasar Panggul Latihan Dasar Latihan 1 , seolah menahan buang angin Latihan 2 , seolah menahan buang air kecil Latihan 3 , seolah perineum akan ditusuk Latihan 4 , latihan tulang kemaluan & tulang ekor
Latihan Rutin Sedikitnya 3 kali seminggu Variasi posisi Tingkat mahir , dilakukan dengan gerakan cepat & lambat (sama banyak) Gerakan cepat kontraksi – relaks, kontraksi – relaks, kontraksi – relaks Gerakan lambat Kontraksi – tahan – relaks – istirahat (3 kali ulangan)
Diperhatikan Selama latihan tidak dengan menahan nafas, tidak ada gerakan otot pantat, otot perut dan otot paha / tungkai Hasil latihan tidak sekejap ketekunan & rutinitas
HASIL LATIHAN Diperoleh peningkatan kekuatan otot dengan keuntungan meningkatkan kontrol berkemih Harrison (1987), ada penurunan fkekwensi berkemih pada wanita yang mengikuti class exercise selama 3 bulan Woolner & Ouslander (1992), gambaran EMG ada penurunan 67% episode inkontinen Peningkatan 63% dan 25% diantaranya usia lanjut yang dalam pengobatan inkontinentia setelah 4 bulan latihan
************************ Terima Kasih Selamat Mencoba