Beriman dan Beragama

Apa itu agama? Agama adalah alat untuk menjawab kebutuhan hidup dan diperjuangkan untuk kita miliki (karena pada dasarnya itu merupakan kebutuhan) Jika tidak ada TOLERANSI diantara umat beriman maka akan terjadi KONFLIK

“Di masyarakat yang menolak beda Yang memaksa mulut diam dan pikiran diharamkan Dan bertanya adalah dosa Maaf, apakah Tuan izinkan saya?” - Nizar Qabbani, Penyair Arab, 1942

Beragama Agama dimengerti sebagai sikap yang seharusnya kepada Tuhan Agama juga dimengerti sebagai suatu keyakinan kepada Tuhan yang transenden (melampaui akal pikiran manusia) dengan ajaran, kebaktian, upacara keagamaan, dan kewajiban yang berkaitan dengan keyakinan tersebut Tuhan menyapa manusia dengan hadir dan bekarya dalam diri manusia Tuhan menyelenggarakan hidup manusia. Kehadiran Tuhan secara nyata dirasakan oleh manusia karena dialami manusia melalui berbagai cara, antara lain : Melalui para nabi Melalui peristiwa/pengalaman hidup yang membahagiakan/menyedihkan Melalui tanda dan doa yang menjadi pengalaman hidup sehari-hari, dsb

Beragama dan Beriman Kehadiran Tuhan oleh orang beriman dipahami secara berbeda. Ada yang berpandangan bahwa kehadiran Tuhan itu transenden artinya : Tuhan berada jauh diatas derajat manusia, dan tidak dapat dihubungi secara pribadi sehingga tidak mungkin menghayati kehadiran Tuhan di dunia ini Ada pula yang berpandangan bahwa Tuhan itu transenden imanen artinya : meskipun Tuhan itu jauh tetapi dekat dengan manusia sehingga kehadirannya di dunia ini dapat dihayati Kehadiran Tuhan dapat dimaknai sebagai panggilan untuk mendengarkan firman-Nya, melakukan kehendak-Nya, memperjuangkan kesucian dan keadilan agar setiap orang mendapatkan keselamatan dari-Nya

Tugas Agama-agama Dunia Kuasa jahat selalu mengincar keberadaan manusia. Sebagai pelaku perubahan kita diajak untuk semakin peka dan tanggap untuk menghadapinya. Gerakan keselamatan yang diharapkan oleh Yesus adalah memerangi kuasa kejahatan yang ingin merusak hakikat manusia

Tantangan Hidup Beriman Masa Kini Tantangan untuk bersikap jujur dalam pekerjaan. Sebagai contoh konkret berani melawan budaya mencontek dan memperjuangkan tindakan kejujuran dalam segala hal. Bila kebiasaan mencontek ini terus delakukan maka tak jarang tindakan ini juga akan terus dilakukan dalam pekerjaan. Dan ini pula yang menjadi salah satu penyebab suburnya tindak korupsi Tantangan untuk bersikap dan bertindak peduli. Ada banyak ketimpangan dan kesenjangan sosial dalam hidup masyarakat kita. Dan ini mengajak rasa kepedulian kita untuk terlibat berbagi dan memberi kepada yang berkekurangan