HPLC High Performance Liquid Chromatography (Kromatografi cair berperforma tinggi) Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura 2015
Prinsip Kerja Prinsip dasar HPLC adalah pemisahan anallit berdasarkan kepolarannya
skema Instrumentasi HPLC
Fasa Gerak Wadah bersih dan lembam skema Wadah bersih dan lembam Fasa gerak : zat cair (eluen/pelarut) Sebagai pembawa komponen-komponen campuran menuju detektor Dapat berinteraksi dengan solut-solutpenentu keberhasilan Syarat : pelarut yg baik(sampel), murni, jernih, tidak kental. Utk kromatografi partisi, adsopsi dan penukar ion. Bersifat interaktif dalam arti fasa gerak berinteraksi dg komponen cuplikan sehingga waktu resistansi (t r) dipengaruhi. Utk kromatografi ekslusi. Bersifat non interaktif sehingga tidak mempengaruhi waktu resistansi (t r). NB : waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke detector (waktu resistansi).
Pompa skema Berfungsi untuk mengalirkan fasa gerak cair melalui kolom yang berisi fasa diam Syarat: P hingga 600 psi, kecepatan alir antara 0,1-10mL/menit, tahan korosi Ada 3 jenis pompa: Pompa recoprocating piston (batang gelas) dengan motor, kontak langsung dengan pelarut. Pompa displacementmenyerupai alat suntik, pendorong dengan motor, aliran tidak bergantung tekanan baik itu kolom dan viskositas pelarut, batas kapasitas ~250mL, sulit melakukan pergantian pelarut Pompa pneumaticgas bertekanan tinggi
Unit penginjeksian sampel skema Sampel di analisis dengan menginjeksikannya ke dalam aliran fase gerak Berjumlah sekecil mungkin (jika tidak, maka terjadi band bradening)𝜇𝐿 Tekanan dijaga konstan Ada 3 cara injeksi sampel: Injeksi syringe Injeksi stop-flow (aliran fase gerak dihentikan sementara) Kran cuplikan/loop (5-500𝜇𝐿, 7000Psi dengan ketelitian tinggi
Kolom Umumnya Stainless steel atau kaca berdinding tebal skema Umumnya Stainless steel atau kaca berdinding tebal Berisi fase diam Sebagai tempat terjadinya pemisahan komponen pada campurannya (adanya interaksi sampel dengan fase diam, terjadi perbedaan waktu resistansi)
Detektor skema Detektor yang paling banyak digunakan : detektor berdasarkan absorpsi UV, detektor elektrokimia (HPLC penukar ion) Syarat: Sensitif Stabilitas dan presisi tinggi Respon linier terhadap solut waktu respon pendek (tidak bergantung pada kecepatan alir) Realibilitas tinggi Tidak merusak sampel Ada 3 jenis detektor: Detektor umum (memberi respon terhadap fasa gerak yang dimodulasi dengan adanya solute) Detektor spesifik (memberi respon terhadap beberapa sifat solut yang tidak dimiliki fasa gerak) Detektor yang bersifat umum setelah fasa gerak dihilangkan dengan cara penguapan
Kromatogram HPLC/KCKT
Keuntungan: Cepat <1jam skema Cepat <1jam Sensitifitas detektor (detektor absobsi UV yang digunakan dalam kckt dapat mendeteksi dalam jumlah nanogram dari berbagai jenis zat Ideal utk zat yg termolabil, volatilitas rendah(tidak bisa dilakukan oleh KG), juga ideal untuk molekul besar dan ion Mekanisme pemisahan yang lebih variatif (banyaknya pilihan fase gerak dan fase diam yang digunakan serta besarnya interaksi analit terhadap fase diam dan fase gerak memungkinkan terjadinya pemisahan dengan berbagai mekanisme) Mudah melakukan rekoveri sampel (tidak merusak sampel sehingga dapat di kumpulkan kembali dan digunakan untuk analisis lainnya) Memiliki akurasi dan presisi yang tinggi. Dapat dilakukan pada suhu kamar Fase gerak dapat digunakan berulang kali Baik digunakan untuk senyawa yang dapat dideteksi di daerah spektrum UV atau spektrum sinar tampak
Kelemahannya: Tidak dapat menganalisis lebih dari 1 sampel sekaligus skema Tidak dapat menganalisis lebih dari 1 sampel sekaligus Kromatogram tidak dapat disimpan sbg dokumen otentik
Aplikasi dalam kehidupan sehari-hari Utk pemisahan minyak atsiri Utk pemisahan golongan minyak (terpenoid tinggi, segala jenis fenol, alkaloid, lipid dan gula) Sangat bermanfaat dlm bidang farmasi uji identitas, uji kemurnian dan penetapan kadar
SEKIAN DAN TERIMAKASIH ADA PERTANYAAN?