Nama kelompok Relin yesika

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Prinsip dasar pengolahan air.
Advertisements

SALEP MATA dan GEL (Kuliah FTS CSP ).
PENGUJIAN SIFAT FISIK EMULSI
MATA PELAJARAN : KIMIA KELAS/SEMESTER : XII /GANJIL
KONSEP MATERI DAN PERUBAHANNYA
INJECTIONES & Guttae Opthalmicae
Koloid merupakan sistem dispersi
By Vera Amalia, S.Si, Apt. EMULSI. SOAL No. 31 Bahan berikut dapat digunakan sebagai pengawet dalam pembuatan emulsi..... a. Asam sitrat b. Asam gallat.
EMULSI FARMASETIK DASAR.
Adelya Desi Kurniawati, STP., MP., M.Sc.
SUSPENSI FARMASEUTIK DASAR.
KD II SISTEM KOLOID.
PENGENCERAN Zat kimia terdapat dalam bentuk : cairan & padatan
BAB VIII Larutan Sifat dasar larutan Konsentrasi larutan
SOLUTIO (LARUTAN) TIK :
FORMULASI DAN TEKNOLOGI SEDIAAN STERIL
Fitri Rahma Yenti, S.Farm.,Apt POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG PROGRAM STUDI DIII FARMASI 5/30/20171.
PEMURNIAN Lanjutan.
KOLOID.
Teknologi minyak atsiri dan kosmetik
MUDUL6 KOLOID DAN LARUTAN
Larutan.
SOLUTIO (LARUTAN).
Kuliah FTS CSP tanggal 5 Februari 2012
Larutan.
MODUL- 2 Lajutan………..
Teknologi minyak atsiri dan kosmetik
FARMASETIKA - sUsPeNsi -
tentang UNSUR,SENYAWA,DAN CAMPURAN
KOLOID.
SALEP MATA dan GEL (Kuliah FTS CSP ).
BENTUK SEDIAAN OBAT CAIR
SUSPENSI CMC Anggota Kelompok : Kartika Dewi I. ( )
SIFAT PERMUKAAN Wettability dan Solubility
DISPERSI KOLOID Apa koloid itu ?
Larutan Farmasetik Dasar.
Sediaan Steril Tetes Mata Tetrahydrozoline
MACAM MACAM SEDIAAN OBAT
SUSPENSI By Vera Amalia, S.Si, Apt..
SIFAT-SIFAT KOLOID SEL
ELIKSIR Nama Kelompok: Kinanthi Sekartanjung P. ( )
SHINTA DWI FAJRI XII IPA 3
KOLOID KELOMPOK 5: BELLA OKTARI EMMIA YULITA GINTING FELYSIA ALODIA
KOLOID PEMBUATAN “ES KRIM”
KOLOID 1.
Dra Ratih Dyah Pertiwi, Apt
Asisten klp : LA HAMIDU, S.Farm
MACAM MACAM SEDIAAN OBAT
Pembuatan Sediaan Obat Cair
SUSPENSI Kelompok 3 Anggota : Destiana Wijaya.
14/09/2018.
Oleh: Siti Hajar Nur Safita
ELIKSIR (FI III) Sediaan berupa larutan yg mempunyai rasa dan bau sedap, mengandung selain obat, juga zat tambahan seperti gula atau zat pemanis lainnya,
Assalamualaikum Wr.Wb Dhea Kanzela
Koloid Ali.
RESEP GEL ANALGETIK OLEH ALLEN TRIPUT MUNIAGA SURABAYA.
RESEP GEL ANALGETIK OLEH ALLEN TRIPUT MUNIAGA SURABAYA.
Nutrisia A Sayuti., M.Sc., Apt
PENGUAPAN DAN PENGERINGAN
SISTEM KOLOID. SISTEM DISPERSI Sistem dispersi adalah campuran antara fasa terdispersi (fasa dalam) dengan medium pendispersi (fasa luar) yang bercampur.
PENDAHULUAN Tujuan pemberian sediaan parenteral : 1. Pemberian obat pada keadaan mendesak 2. Zat aktif tidak dapat diserap oleh saluran cerna 3.Obat yang.
Sediaan Larutan Teknologi Sediaan Liquid & Semisolid.
FORMULASI SEDIAAN SUSPENSI
ABSORBSI DARI GASTROINTESTINAL
FORMULASI SEDIAAN LARUTAN
Teknologi Sediaan Liquid & Semisolid
Evaluasi Sediaan Suspensi
SOLUTIO AKADEMI FARMASI BUMI SILIWANGI Kenti Prahmanti, M.Biotek, Apt.
Sediaan Obat Tradisional
SALEP LUKA BAKAR. LATAR BELAKANG Salep merupakan salah satu bentuk sediaan farmasi yang digunakan pada kulit, yang sakit atau terluka dimaksudkan untuk.
Transcript presentasi:

Nama kelompok Relin yesika SUSPENSI

Definisi Suspensi Menrut FI edisi III , Suspensi adalah sediaan yang mengandung bahan obat padat dalam bentuk halus dan tidak larut, terdispersi dalam cairan pembawa. Suspensi oral adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat dalam bentuk halus yang terdispersi dalam fase cair dengan bahan pangaroma yang sesuai yang ditunjukkan untuk penggunaan oral. Suspensi topical adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat dalam bentuk halus yang terdispersi dalam pembawa cair yang ditunjukkan untuk penggunaan pada kulit. Suspensi tetes telinga adalah sediaan cair mengandung partikel-partikel halus yang ditunjukkan untuk diteteskan pada telinga bagian luar.

Suspensi oftalmik adalah sediaan cair steril yang mengandung partikel-partikel sangat halus yang terdispersi dalam cairan pembawa untuk pemakaian pada mata. Suspensi untuk injeksi adalah sediaan cair steril berupa suspensi serbuk dalam medium cair yang sesuai dan tidak boleh menyumbat jarum suntiknya serta tidak d suntikkan secara intravena atau ke dalam larutan spinal. Suspensi untuk injeksi terkonstitusi adalah sediaan padat kering dengan bahan pengawet yang sesuai untuk membentuk larutan yang memenuhi semua persyaratan untuk suspensi steril setelapenambahan bahan pembawa yang sesuai

Pemanis (sweetener agent) Komponen Elixir Pemanis (sweetener agent) Sirup simleks (10-20 %) Saccharin Na (0,1 %) Pengawet (preservatives) Nipagin (0,18%) Nipasol (0,02%) Na benzoat (0,1%)

Pewarna (coloring agent) Tartrazin (0,01%) Oleum citri (0,05%) Pemberi rasa (flavouring agent) Oleum rosae Oleum mentha piperate

Bahan pensuspensi S(uspending agent) Bahan pensuspensi alam (Golongan GOM) meliputi: Acasia bahan ini diperoleh dari eksudat tanaman acasio sp Chondrus diperoleh dari tanaman chodrus cripus atau gigartina mamilosa Tragakan Merupakan eksudat dari tanaman astragalus gummifera. Algin Algin merupakan senyawa organik yang mudah mengalami fermentasi bakteri sehingga suspensi dengan algin memerlukan bahan pengawet.

Bahan Pensuspensi Sintesis Derivat selulosa Termasuk golongan ini adalah metil selulosa, karboksimetilselulosa, hidroksimetil selulosa. Golongan organik polimer Yang paling terkenal dalam kelompok ini adalah carbophol 934.

Cara Mengerjakan Obat Dalam Suspensi Metode Dispersi Metode ini dilakukan dengan cara menambahkan serbuk bahan obat ke dalam musilago yang telah terbentuk, kemudian baru diencerkan. Mudah dan sukarnya serbuk di basahi tergantung pada besarnya sudut kontak antara zat terdispersi dengan medium. Serbuk yang demikian disebut memiliki sifat hidrofob. Metode Presipitasi Zat yang hendak didispersikan dilarutkan dahulu ke dalam pelarut organik yang hendak dicampur dengan air. Setelah larut dalam pelarut organic, larutan zat ini kemudian diencerkan dengan larutan pensuspensi dalam air sehingga akan terjadi endapan halus tersuspensi dengan bahan pensuspensi. Cairan organik tersebut adalah etanol, propilen glikol, dan polietilen glikol.

Sistem Pembentukan Suspensi Flokulasi Deflokulasi

Deflokulasi Flokulasi partikel Suspensi dalam keadaan terpisah satu dengan yang lainnya. Sedimentasi yang terjadi lambat, masing-masing partikel mengendap terpisah dan partikel berada dalam ukuran paling kecil. Sediment terbentuk lambat. Akhirnya sediment akan membentuk cake yang keras dan sukar terdispersi kembali. Wujud suspensi bagus karena zat tersuspensi dalam waktu relative lama. Deflokulasi artikel merupakan agregat yang bebas sedimentasi terjadi cepat sediman terbentuk cepat sedimen tidak membentuk cake yang keras dan padat dan mudah terdispersi kembali seperti semula. wujud suspensi kurang bagus sebab sedimentasi terjadi dengan cepat dan diatasnya terjadi daerah cairan yang jernih dan nyata Flokulasi

Penilaian Stabilitas Volume sedimetasi Volume sedimentasi akhir : Volume sedimentasi awal Derajat flokulasi Volume sedimentasi akhi dari suspensi flokulasi : Volume sedimentasi akhir dari suspensi deflokulasi Metode reologi faktor sedimentasi, redispersibilitas, menentukan prilaku pengendapam, mengatur pembawa, dan susunan partikel Perubahan ukuran partikel Digunakan cara freeze thaw cycling yaitu suhu diturun naikan sampai titik beku lalu dinaikan hingga mencair

Faktor yang mempengaruhi Stabilitas Suspensi Ukuran Partikel Hubungan antara partikel ukuran partikel merupakan perbandingan terbalik dengan luas penampangnya. Sedangkan antara luas penampang dengan daya tekan ke atas terhadap hubungan linier. Artinya semakin kecil ukuran partikel semakin besar luas penampangnya. Sedangkan semakin besar luas penampang partikel, daya tekan ke atas cairan akan semakin besar, akibatnya memperlambat gerakkan partikel untuk mengendap sehungga untuk memperlambat gerakkan tersebut dapat dilakukan dengan memperkecil ukuran partikel.

Kekentalan (Viskositas) Kekentalan suatu cairan mempengaruhi pula kecepatan aliran cairan tersebut, semakin kental suatu cairan,kecepatan alirannya semakin turun atau semakin kecil. Dengan demikian, dengan menambah kekentalan cairan,gerak turun partikel yang kandungannya akan diperlambat. Perlu diingat bahwa kekentalan suspensi tidak boleh terlalu tinggi agar sediaan mudah dikocok dan dituang. Jumlah partikel (konsetrasi) Jika di dalam suatu ruangan terdapat partikel dalam jumlah besar, maka partikel akan sulit melakukan gerakkan bebas karena sering terjadi benturan antara partikel tersebut.  

Sifat atau muatan partikel Suatu suspensi kemungkinan besar terdiri atas beberapa macam campuran bahan yang sifatnya tidak selalu sama. Partikel yang mengendap ada kemungkinan dapat saling melekat oleh suatu kekuatan untuk membentuk agregasi dan selanjutnya membentuk compacted cake, peristiwa itu disebut”caking”. Ukuran partikel dapat diperkecil dengan menggunakan mixer, homogenizer,colloid mill, dan mortir. Sedangkan viskositas fase eksternal dapat dinaikkan dengan menambah zat pengental yang dapat larut kedalam cairan tersebut. Bahan-bahan pengental ini sering disebut suspending agent (bahan pensuspensi), yang umumnya bersifat mudah mengembang dalam air. Bahan pensuspensi dapat dikelompokkan sebagai bahan pensuspensi dari alam dari bahan pensuspensi sintetis.