BAB 11 ASPEK KEPERILAKUAN DALAM EVALUASI KINERJA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Human Resources Management Chapter 8 “Performance Management”
Advertisements

Presented by: Nur Hasanah, SE, MSc
PRINSIP-PRINSIP SISTEM MANAJEMEN MUTU
MOTIVASI (Teori Proses dan Aplikasi)
WORK MOTIVATION Motivasi sesuatu hal yang menyebabkan, menyalurkan dan mendukung perilaku seseorang. Teori Motivasi dapat.
RESPONSIBILITY ACCOUNTING INFORMATION
Kelompok : Allan m.z.k Anita Mulia Putri Epi Linah Turini.
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK
PERENCANAAN.
Manajemen, Kontroller dan Akuntansi Biaya
MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA
BAB III PERILAKU DALAM ORGANISASI
PERILAKU DALAM BERORGANISASI
Materi Motivasi.
Dasar-dasar Perencanaan
Pertemuan ke – IV, Perilaku Individu dalam Organisasi
BAB IV PERENCANAAN.
Accounting Research (Riset Akuntansi) Materi E-Learning di Universitas Mercu Buana, Yogyakarta Drajat Armono.
EVALUASI, PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT BIMBINGAN DAN KONSELING
BAB III PERILAKU DALAM ORGANISASI
ETIKA BISNIS purwati.
Materi – 03 Sistem Kantor.
MODUL 8 MENGELOLA KARYAWAN (Motivasi Karyawan)
PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL KORPORAT DAN ETIKA BISNIS
BAB 22 Sistem Pengendalian Manajemen, Transfer Pricing,
EVALUASI DAN IMBALAN Program Studi Manajemen Informatika
Pemecahan Masalah (Problem Solving) & Pengambilan Keputusan (decesion making) Pertemuan ke 4.
UNIVERSITAS MERCU BUANA 2012 RESKINO, SE, M.Si, AK
Pertemuan 9 Motivasi Karyawan
PERENCANAAN Lecture 6 Disampaikan oleh: Dr. Ir. NUDDIN HARA.
Konsep dan lingkungan pemasaran
Manajemen SDM: Mengelola Karyawan
MOTIVASI -risky bahrudin ( ) -junita anggraini ( )
EVALUASI KINERJA dan MANAJER SUMBER DAYA MANUSIA PROFESIONAL
Mengelola perusahaan bisnis
TEMUAN KEKURANGAN (DEFICIENCY FINDINGS) DAN PELAPORAN HASIL AUDIT MANAJEMEN Defisiensi atau kekurangan dalam hal ini adalah kekurangan yang dimiliki oleh.
BAB 13 MANAJEMEN PERUBAHAN
FAKULTAS SAINS & TEKNIK JURUSAN MESIN UNIVERSITAS NUSA CENDANA
PERILAKU DALAM ORGANISASI
Pengukuran Kinerja Manajemen
MOTIVASI (PROSES) KELOMPOK 5 : ACINTA BUNGA PUTRI
MOTIVASI & DINAMIKA KELOMPOK
BAB 5 PROSES PERENCANAAN DI SUSUN OLEH: HILMAN PRAKARSA S
Bab 11 Penyusunan Personalia Organisasi
ALPHA NADEIRA MANDAMDARI
Mustika Lukman Arief, SE., MM. PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN STIE HAS
Pelatihan dan Pendidikan
PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN STIE HAS
Surianto ilham Muh. Arief Rahman S.
BAB 7 PENGANGGARAN.
Manajemen Kinerja Annisa Julianti.
Pertemuan 9 Konsep Berubah
PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN STIE HAS
PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN STIE HAS
Sistem Bisnis Terintegrasi (Integrated Business System)
PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN STIE HAS
PENGANTARBISNIS 10 Motivasi menjadi sangat penting bagi kebanyakan karyawan, agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan baik. Agar dapat mencapai tingkat.
DESAIN ANALISIS PEKERJAAN (MSDM 1)
ARI SANDI SILAEN NUR CAESAR RIANI TIA ULFAH
Pertemuan 9 Konsep Berubah
Pemecahan Masalah (Problem Solving) & Pengambilan Keputusan (decesion making) Pertemuan ke 4.
Motivasi dan Kepuasan Kerja
Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP
Pemecahan Masalah Menurut Anderson:
INTERPERSONAL SKILL Pertemuan 6 : MOTIVATING OTHERS
PERENCANAAN (Planning)
Komitmen dan Kebijakan dalam Membangun Manajemen K3
Evaluating Performance The Use of Variance Analysis
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ESA UNGGUL
MOTIVASI DALAM ORGANISASI
Transcript presentasi:

BAB 11 ASPEK KEPERILAKUAN DALAM EVALUASI KINERJA Akuntansi Keperilakuan BAB 11 ASPEK KEPERILAKUAN DALAM EVALUASI KINERJA Surianto ilham Muh. Arief Rahman S.

Definisi dan Tujuan Evaluasi Kinerja Evaluasi kinerja adalah metode penilaian secara periodik atas keeffektifan operasional suatu organisasi atau perusahaan sesuai dengan standar kinerja atau tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan utama dari evaluasi kinerja adalah memotivasi para karyawan untuk mencapai tujuan perusahaan dan agar para karyawan mematuhi standar perilaku yang telah ditentukan sehingga tindakan dan hasil pekerjaan menjadi lebih bak.

Manfaat Evaluasi Kinerja. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi operasi perusahaan Membantu mengambil keputusan Mengidentifikasi kriteria kebutuhan pelatihan Memberikan umpan balik kepada karyawan tentang bagaimana atasan melihat kinerja mereka Menjadi dasar untuk pemberian hadiah dan hukuman.

Motivasi sebagai Alat untuk mempromosikan efisiensi operasional Motivasi berfokus terhadap cara mendorong karyawan dalam berperilaku sesuai dengan ketentuan Teori harapan (Expectancy Theory) menyatakan bahwa perilaku dipengaruhi oleh upaya untuk mencapai kepuasaan pribadi, untuk itu ada tiga hal yang perlu diperhatikan: Hubungan usaha yang diperlukan untuk mencapai tujuandengan kinerja. Hubungan kinerja dengan hasil yang didapatkan Hubungan antara hasil yang diharapkan dengan tujuan pribadi.

Pengaruh hadiah dalam perilaku Tiga cara untuk membentuk perilaku karyawan yang bekerja dalam organisasi: Positive Reinforcement Negative Reinforcement Punishment

Tipe dari hadiah dan manfaat dalam menimbulkan perilaku fungsional Intrinsic Rewards: Penghargaan berasal dari dalam diri seseorang Extrinsic Rewards: Penghargaan yang berasal dari luar diri

Langkah-Langkah Evaluasi Kinerja Dalam Aspek Keperilakuan Langkah awal: Menentukan segmen dan kegiatan: tanggung jawab harus jelas Menetapkan kriteria kinerja untuk setiap segmen dan aktivitas organisasi (keterukuran kriteria, rentang waktu terkait sumber daya dan beban, bobot kriteria, pengukuran vs kriteria kinerja, serta aspek keperilakuan dari kegunaan). Mengukur kinerja aktual, bukan hasil manipulasi

Langkah-Langkah Evaluasi Kinerja Dalam Aspek Keperilakuan Bandingkan kinerja aktual dengan tujuan Menentukan penyebab operasional dan perilaku varian yang tidak menguntungkan Penguatan dan bertindak untuk mencegah terulangnya perilaku yang tidak diinginkan

Aspek Keperilakuan Evaluasi Kinerja Menggunakan Informasi Akuntansi Kesesuaian struktur organisasi & struktur pelaporan memunculkan harmoni antara tanggung jawab manajemen & kontrol atas pendapatan & beban Manajer segmen harus berpartisipasi dalam menetapkan langkah yang digunakan dalam evaluasi kinerja bawahan. Tingkat pemahaman akuntansi yang tinggi penting agar informasi tersebut dapat digunakan oleh setiap level manajemen

Kasus 11.9 Marconi Inc. Adalah sebuah perusahaan rekayasa yang mempekerjakan 350 orang karyawan. Perusahaan dijalankan oleh 25 mitra dan dibagi menjadi tiga divisi : Mekanis, Listrik, dan Struktural. Disetiap divisa memiliki sekitar 50 insinyur dan 65 personil pendukung. Marconi sebagian besar terlibat dalam pengembangan komputer dan peralatan komunikasi lainnya. Pegawai dievaluasi pada setiap akhir tahun untuk menentukan kenaikan gaji dan promosi. Personil pendukung dievaluasi menggunakan formulir standar yang di isi oleh atasan langsungmereka untuk menentukan rating prestasi kerja dan sikap dengan skalan mulai dari 1 (kinerja luar biasa) hingga 5 (kinerja buruk), dan pengawas mencentang rating yang mereka rasa tepat. Disisi lain, para insinyur ditemui dan dievaluasi oleh salah satu mitra. Pertemuan bersifat informal dan tidak terstruktur. Pada umumnya pertemuan ini menjadi acara sosial bukannya diskusi kerja. Setelah pertemuan ini, mitra memutuskan kenaikan gaji dan/atau promosi.

Dilema : Para mitra memperhatikan adanya penurunan moral. Untuk memperbaiki hal ini, mereka memutuskan untuk berkonsentrasi membuat atmosfer kerja menjadi menyenangkan dan memikirkan beberapa ide diantaranya adalah kenaikan gaji, buletin pegawai untuk menyoroti prestasi individu dan perusahaan, dan berbagai aktivitas sosial lainnya untuk mendorong kesatuan perussahaan. Selain itu mereka mempekerjakan seorang personalia, Pat Sloan, untuk menangani detail rencana mereka. Setelah bertemu dengan beberapa pegawau, ia merasa bahwa tidak satupun rencana yang disarankan oleh para mitra yang menjadi solusi permanen jangka panjang. Sloan dijadwalkan untuk bertemu dengan para mitra dan memberitahu mereka mengenai detail rencana tapi ia tidak tahu bagaimana perasaan mereka jika mendengar situasi ini. Dilema Sloan apakah mengganggu ketenangan dan mengambil resiko kehilangan pekerjaannya atau tidak mengatakan apapun pada paramitra dan mengikuti saran mereka.

Pertanyaan : Jika anda adalah manajer personalia, apa yang akan anda lakukan? Jelaskan alasan anda untuk tindakan yang anda dukung.

Jawaban Kelompok kami terkait kasus tersebut adalah: Memberikan informasi tentang kejadian yang sebenarnya kepada para mitra, dilandasi dengan bukti-bukti yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Tentunya berdasarkan pedoman undang-undang yang mengatur terkait whistle blowing.

Alasan yang mendasari tindakan ini: Manajemen ini telah buruk dari atas sampai kebawah yang telah bersifat komprehensif, dan adanya temuan-temuan yang terkait dengan kepentingan, hal ini sangat merugikan bagi mitra. Jika tidak diungungkapan apa yang sebenarnya telah terjadi maka akan berdampak tidak baik dalam manajemen organisasi perusahaan tersebut.

Sekian dan Terima kasih Magister Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada Sekian dan Terima kasih