PRINSIP ARSITEKTUR 2 KELOMPOK 1 Nanda Sofia ( 090 160 011 )

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
1. Data dari internet 2. Survey Pengenalan tokoh
Advertisements

KONSEP ELEMEN PEMBENTUK RUANG Pertemuan 15 – 16
MODUL PERKULIAHAN JURUSAN ARSITEKTUR KELAS KARYAWAN
MINGGU XI PERANCANGAN DENAH LAYOUT KAMAR TIDUR UTAMA APARTEMEN .
( Minggu II ) TIPOLOGI BANGUNAN
Disusun oleh : Ririn Dina Mutfianti. Dalam Penciptaan lingkungan hidup manusia, ada hubungan antara lingkungan yang satu dengan yang lain yang bersifat.
KOMPOSISI DESAIN 1 prinsip-prinsip desain
PLACE : 22. CHANGE of LEVEL Perubahan dan Perbedaan Lantai
Sejarah Peradaban Lembah Sungai Kuning (Hoang Ho)
hampir sama dengan teori-teori arsitektur modern yang sudah ada
Struktur bangunan tingkat tinggi
FILSAFAT SEBAGAI KERANGKA BERFIKIR
MATERI KULIAH KOTA DAN PERMUKIMAN Pertemuan ke - 9
Komponen / Elemen Desain Grafis
ILMU, TEKNOLOGI DAN SENI DALAM ARSITEKTUR
Software design lanjutan
FLOOR PLAN Desain Interior II Pertemuan 28, 29 & 30
Komponen / Elemen Desain Grafis
CIVIC SPACE DEFINISI : Ruang Luar yang digunakan untuk aktivitas penduduk kota sehari-hari. Dapat dikatakan sebagai : RUANG PERTEMUAN UMUM Berada di tengah.
FILSAFAT MANUSIA TUBUH DAN JIWA.
Keseimbangan, Penekanan, Kesatuan
PERTEMUAN KE-6 Lanjutan Aliran-aliran Filsafat Hukum : Mazhab Sejarah, Sosiological Jurisprudence, Pragmatic Legal Realism.
POSTMODERNISME DAN TEORI-TEORI RELEVAN UNTUK PENELITIAN BUDAYA (SENI)
FILSAFAT, ILMU, & PENGETAHUAN
UNSUR DAN PRINSIP PERANCANGAN TAMAN
ALIRAN-ALIRAN & TOKOH-TOKOH FILSAFAT ILMU
Konsep Sistem dan Prosedur Konsep Informasi Konsep Sistem Informasi
MANUSIA DAN KEINDAHAN Ilmu Budaya Dasar Karina Jayanti., S.I.Kom.
ALIRAN – ALIRAN PENDIDIKAN
G a y a Pertemuan 3-4 Matakuliah : R0474/Konstruksi Bangunan I
Perubahan Sosial Play.
TOPIK DESAIN FISIK BANGUNAN Pertemuan 9
ESTETIKA DALAM ARSITEKTUR
Matakuliah : Estetika Tahun : Genap ESTETIKA TIMUR Estetika Jepang Estetika China Zen-Budhisme.
Agus Setiawan ESTETIKA CINA.
METODE PERANCANGAN ARSITEKTUR 1
Mengidentifikasi ilmu bangunan gedung
Dosen: Sopian, S. Sos., M.I.K PARAGRAF JURNALISTIK.
PROSES PERANCANGAN DARI TAHAP AWAL HINGGA SKEMATIK DESAIN
Floor Plan Pertemuan Matakuliah : W Desain Interior 1
Matakuliah : Konstruksi Bangunan II
TAO (TAOISME).
Pemahaman dasar denah interior week-1
Pertemuan 3 PENGETAHUAN DAN PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP DESAIN DALAM VISUAL WARDROBE, 1.
DESAIN INTERIOR & RUANG LINGKUP KEILMUANNYA
SEJARAH FILSAFAT ILMU.
FALSAFAH KEINDAHAN MASA PERTENGAHAN Pertemuan 03
Komponen / Elemen Desain Grafis
Perkuliahan Minggu 7 Sosiologi Komunikasi
Bidang Bukaan pada Elemen Pembentuk Ruang Pertemuan 11
PERANCANGAN PERTAMANAN
Pengertian dan ruang lingkup filsafat
ALIRAN SENI RUPA.
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Pertemuan III Filsafat Ilmu Dan Logika
Konsep Sistem dan Prosedur Konsep Informasi Konsep Sistem Informasi
KELOMPOK 3 ` AHMAD WAHYU AJI P RAMOS LENNY BINTI NURYIAH
Komponen / Elemen Desain Grafis
Teori tentang Desain Komunikasi Visual
DESAIN INTERIOR & RUANG LINGKUP KEILMUANNYA
STRUKTUR BANGUNAN SIPIL I
Standar proporsi yang dianggap ideal secara sistematis yaitu :
Komponen / Elemen Desain Grafis
Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Kelompok 8 Ai Marlina Dede Ilmi Deuis Siti Sarah
Oleh: Ikhwanuddin, MT & TIM
BENTUK Setiap objek dalam lingkungan memiliki bentuk sendiri. Sebagian besar permainan dan aktivitas bayi selama tahap sensorimotor pusat belajar tentang.
Studio Bentuk Arsitektur Bentuk Prinsip-prinsip perancangan.
RUMAH ADAT HONAI PAPUA AHMAD HUSEN K ARS 18 C
KOMPOSISI PRINSIP-PRINSIP ARSITEKTUR TUGAS Estetika Bentuk DIBUAT OLEH : 1.SETYO TRI ANDJARI 2.EKO BUDI SANTOSO 3.ARIF MAULANA Arsitektur Universitas Pandanaran.
Transcript presentasi:

PRINSIP ARSITEKTUR 2 KELOMPOK 1 Nanda Sofia ( 090 160 011 )

DARI TIADA MENJADI ADA Arsitek percaya bahwa ruang ada hanya kalau batas-batasnya ditetapkan. Batas-batas itu menangkap dan meng-konkret-kan “ruang universal” tanpa batas yang ada dalam semesta ini ke dalam suatu “kepingan” ruang yang dapat kita serap melalui indera kita. Ruang universal itu adalah ruang homogen yang sama “kepadatan”nya dan merata di setiap posisi.

LAO TZU LAO TZU MERUPAKAN SEORANG TOKOH FILSAFAT DAN JUGA NAMA KITAB YANG MEMBERI PERANAN PENTING PADA PERKEMBANGAN FILSAFAT CHINA. Soejono Soemargono menjelaskan bahwa kata Lao-Tzu adalah sebuah nama dalam bahasa China yang berarti “empu Tua”. Namun tidak ada satupun sejarawan yang menetapkan secara pasti kapan Lao-Tzu lahir, akan tetapi sebagian sejarawan menentukan tempat dia lahir, yaitu di Negara Ch’u yang terletak di daerah yang kini disebut sebagai propinsi Honnan di China. TAO mengacu pada system filsafat atau pemikiran Lao-Tzu

ide R U A N G Lao Tzu pada bukunya yang berjudul Tao Teh Ching, dia menyatukan being (yang ada) dan non-being (yang tak ada) ke dalam satu konsep yang terus bergema dalam seluruh perkembangan peradaban manusia. Penyatuan dari dua kondisi yang berlawanan memang masih menjadi struktur vital dalam estetika kontemporer yang berkaitan dengan ruang. Lao Tzu: ruang tercipta dengan membuat rongga dari gumpalan lempung. Lao Tzu menyatakan bahwa ruang yang terkandung di dalamnya adalah lebih hakiki ketimbang materialnya, yakni massa. Lao Tzu lebih menekankan pada batasan antara ruang internal dan eksternal, yaitu dinding pemisah. Ia menjelaskan kekosongan yang terbingkaikan oleh pintu dan jendela yang boleh dianggap sebagai ruang transisi yang membatasi bentuk arsitektur yang fundamental tersebut.

ADA 3 HIRARKHI RUANG LAO TZU: Ruang sebagai hasil dari perangkaian secara tektonik. Ruang yang dilingkupi bentuk stereotomik. Ruang peralihan yang membentuk suatu hubungan antara dunia di dalam dan dunia di luar.

PENERAPAN PADA BANGUNAN Konsep Lao Tzu telah diterapkan pada taman-taman di Cina, dimana batas-batas antar taman dibatasi oleh sebuah gerbang yang memiliki bentuk lingkaran. Sebetulnya gerbang yang ada tidak bisa dikatakan juga membatasi sepenuhnya, selain berfungsi sebagai pembatas gerbang tersebut juga berfungsi sebagai penghubung antara taman yang satu dengan taman yang lainnya, selain itu gerbang tersebut juga memiliki fungsi sebagai tujuan akhir (goal) dari jalur pedestrian di dalamnya. Pemikiran Lao Tzu tersebut memiliki kemiripan dengan konsep post modern space yang lahir di Jerman pada pertengahan tahun 1970-an, dimana postmodern space memperlihatkan pembentukan ruang dengan mengkomposisikan komponen bangunan itu sendiri.

PLAZA D’ITALIA Merupakan sebuah alun-alun yang terbentuk dari objek-objek arsitekturalnya di sekitarnya. Dimana objek-objek sekitarnya menciptakan sebuah ruang ditengah, selain itu pola-pola garis di dalamnya juga memberikan kesan ruang secara abstrak. Kedua objek di dalamnya dibuat kontras dalam hal warna dengan tujuan membentuk ruang diantaranya.

PETER EISENMAN’S HOUSE III Bangunan ini menggunakan kolom sebagai elemen pembatas ruangnya. Selain sebagai pembatas, kolom juga berfunngsi sebagai elemen dekoratif. Pada bangunan ini tersdapat sebuah kolom yang menembus lantai dan langit-langit. Pada ruang tidur atas, kolom yang tembus ini seolah-olah memberikan kesan dua ruang maya yang memisahkan dua buah tempat tidur. Dinding-dinding yang ada selain sebagai pemisah juga berfungsi sebagai penghubung antara ruang luar dan ruag dalam.

BURNS HOUSE Bangunan ini menunjukkan perbedaan ketinggian lantai yang mengalir tak beraturan dan juga tembok yang saling overlapping sebagai pembentuk ruang.

DARI TIADA MENJADI ADA LOUIS I KAHN, AYUB NATIONAL HOSPITAL, BANGLADESH

S E K I A N T E R I M A K A S I H