Anak Bakat ANGGOTA : GUNAWAN SEMBADA AJENG LAILA SAFITRI DAMAR SEFTA. P IMAM EDI GUNTORO PRATIKTA SUTIKNO
Pengertian bakat ►Bakat adalah kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan atau dilatih untuk mencapai suatu kecakapan, pengetahuan dan keterampilan khusus.
Definisi Bakat Menurut Para Ahli. William B. Micheel (1960) Bakat adalah kemampuan individu untuk melakukan sesuatu yang sedikit sekali tergantung kepada latihan mengenai hal tersebut. Woodworth dan Marquis (1957) Bakat merupakan salah satu dari kemampuan manusia. Dijelaskan di mana kemampuan-kemampuan manusia itu mencakup achievement, capacity dan optitude. achievement adalah actual ability yang dapat diukur dengan test tertentu. Capasity merupakan ability yang tidak dapat diukur secara langsung. Sedangkan aptitude adalah kualitas psikis yang hanya dapat diungkapkan dengan test. Guiford (1959) Guiford menyatakan bahwa bakat bertalian dengan kecakapan untuk melakukan sesuatu. Selanjutnya Guiford merumuskan bahwa bakat itu mencakup 3 dimensi psikologis, yakni dimensi perseptual, dimensi psikomotorik dan dimensi inteligensi.
Mengembangkan Bakat dan Minat Remaja Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak ke masa dewasa. Pada periode ini anak mencapai kematangan fisik dan diharapkan pula disertai dengan kematangan emosi dan perkembangan sosialnya. Karena masa peralihan maka remaja pada umumnya masih ragu-ragu akan perannya dan menimbulkan krisis ide4ntitas. Dalam usaha menemukan jati dirinya dalam arti mengatahui kebutuhan-kebutuhan pribadi serta tujuan yang ingin dicapai dalam hidupnya, maka pengembangan bakat dan minat remaja sangat penting. Dan dalam mengembangkan kompetensinya remaja tetap membutuhkan bimbingan dari orang tua dan lingkungan rumah maupun sekolah.
Beberapa hal yang perlu dilakukan orang tua, guru atau lingkungan terdekat anak untuk mengambangkan bakat dan minat : a. sejak usia dini cermati berbagai kelebihan, ketrampilan dan kemampuan yang tampak menonjol pada anak. b. Bantu anak dalam meyakini dan fokus pada kelebihan dirinya. e. Usahakan berbagai cara untuk meningkatkan minat anak untuk belajar dan menekuni bidang-bidang yang menjadi kelebihannya. d. Perkaya anak dengan berbagai wawasan, pengetahuan, serta pengalaman di berbagai bidang. c. Kembangkan konsep diri positif pada anak.
f. Tingkatkan motivasi anak untuk mengembangkan dan melatih kemampuannya. g. Stimulasi anak untuk meluaskan kemampuannya dari satu bakat ke bakat yang lain. h. Berikan penghargaan dan pujian untuk setiap usaha yang dilakukan anak. i. Sediakan fasilitas atau sarana untuk mengembangkan bakat anak. j. Dukung anak untuk mengatasi berbagai kesulitan dan hambatan dalam mengembangkan bakatnya. k. Jalin hubungan baik antara orang tua, guru, dengan anak atau remaja.
Hal-hal yang perlu dicermati dalam mengembangkan bakat dan minat remaja, yaitu: a. Mengikuti minat teman. Usia remaja adalah masa perkembangan yang ditandai dengan solidaritas tinggi terhadap teman-teman sebayanya. Remaja kurang memahami siapa dirinya, memiliki kebutuhan yang besar untuk berada dan diakui dalam kelompoknya. Hal ini seringkali membuat remaja mengikuti minat temannya, memilih bidang yang sebenarnya kurang sesuai dengan bakat dan minatnya. Untuk memilih bidang-bidang yang akan dikembangkannya, remaja perlu berdiskusi, mencari masukan dan bertukar pikiran dengan orang tuanya.
b. Penelusuran bakat dan minat secara dangkal. Memperhatikan bakat dan minat anak membutuhkan usaha yang serius dan berkesinambungan. Tes bakat pada umumnya memadukan kemampuan intelektual ataupun ketrampilan dengan bakat dan minat yang dimiliki seseorang. Kemampuan tinggi tanpa didukung oleh minat akan membuat anak bisa berhasil dalam pendidikannya akan tetapi antusiasme untuk mempelajarinya kurang tinggi minat dan bakat yang tinggi di suatu bidang tanpa didukung kemampuan akan membuat seseorang membutuhkan tenaga dan usaha ekstra keras untuk mencapainya. Selain hal tersebut tentunya di manapun seseorang belajar dan bekerja dibutuhkan motivasi belajar, daya juang dan ketekunan.
Banyak orang tidak selalu mudah menemukan bakat dan minat yang tepat, karena beberapa hal: a. Siswa belum secara sengaja menjajagi kemampuan, bakat serta minatnya. b. Kurangnya wawasan bidang studi atau lapangan pekerjaan yang ada. c. Tidak ada masukan dari lingkungan mengenai kelebihan dalam kemampuan atau bakatnya. d. Siswa belajar tanpa tahu kegunaan dan tujuan dari bidang studi yang dipelajarinya. e. Bidang yang diminati dan bakat yang dimiliki bervariasi. f. Bakat yang ada belum terasah atau kurang mendapat kesempatan untuk dikembangkan sehimgga tidak nampak. g. Perasaan tidak mampu atau tidak berbakat dari pribadi yang bersangkutan ataupun dari lingkungannya.
THANK YOUU !