ANALGESIC dan ANTIPIRETIC
ANALGETIKA PERIFER Secara kimiawi Parasetamol Salisilat : asetosal,salisilamid,dan benorilat Penghambat prostaglandin (NSAID’s): ibuprofen Derivat atranilat : mefenamat Derivat pirazolinon : metamizol Lainnya : benzidamin
Penggunaan Meringankan atau menghilangkan rasa nyeri tanpa mempengaruhi SSP atau menurunkan kesadaran juga tidak menimbulkan ketagihan. Kebanyakan zat juga berdaya antipiretis (gangguan demam) dan anti radang (rema dan encok) Penggunaan : nyeri kepala, gigi, otot, atau sendi, perut nyeri haid, nyeri akibat benturan atau kecelakaan.
Efek samping Paling umum adalah gangguan lambung-usus (b,c,e), kerusakan darah (a,b,d,e), kerusakan hati dan ginjal (a,c) Dapat terjadipada penggunaanlama atau dosis tinggi. Oleh karena itu, penggunaan analgetika secara kontinu tidak dianjurkan.
Kehamilan dan Laktasi Parasetamol dianggap paling aman Asetosal dan salisilat, NSAID’s dan metamizol dapat mengganggu perkembangan janin
ANALGETIKA NARKOTIKA Atas dasar cara kerja Agonis opiat : morfin,kodein,heroin,petidin Antagonis opiat : nalokson, nalorfin kombinasi
Penggunaan Umumnya pada nyeri hebat, misalnya pada kanker
Efek samping Supresi SSP, ex : sedasi, menekan pernafasan dan batuk, miosis, hipothermia, dan perubahan suasana jiwa. Sal-cerna, ex: obstipasi, kolik batu-empedu) Sal-urogenital, ex: retensi urin, motilitas uterus berkurang Sal-napas, ex: bronchkonstriksi Sistem sirkulasi, ex: vasodilatasi, hipertensi, bradycardia Histamin-liberator, ex: urticaria dan gatal-gatal kebiasaan
Kehamilan dan Laktasi Opioida dapat melintasi plasenta, tetapi boleh digunakan sampai beberapa waktu sebelum persalinan Bila diminum terus zat ini dapat merusak janin akibat depresi pernapasan dan memperlambat persalinan Bayi dari ibu yang ketagihan menderita gejala abstinensi Selama laktasi, ibu dapat menggunakan opioida karena hanya sedikit terdapat dalam asi