KELOMPOK 2 DEVI MAULITA 2014-022-054 MATHILDA STEVANI 2014-022-071 VITTA VAHIRA 2014-022-083 LUSYA ANGELIN 2014-022-087
Berdasarkan tiga langkah abstraksi tersebut, yang menjadi pertanyaan adalah: apa yang menjadi obyek filsafat? Karena obyek “yang ada itu sangat luas”, maka akan dibatasi dengan empat obyek:
Filsuf memilih sastra sebagai obyek pembicaraan Filsuf memilih sastra sebagai obyek pembicaraan. Misalnya Plato dan Santo Agustinus (354-430SM) yang merupakan pemikir dan pengarang berbakat. Di Prancis ada filsuf yang akrab degan sastra yaitu John Paul Sarte (1905-1980) Filsuf memilih masalah praktis untuk menjelaskan filsafatnya. Masalah praktis yang dimaksud adalah berkaitan dengan kemasyarakatan dan politik dan dimengerti sebagai praksis politik. Misalnya Karl Marx (1818-1883).
Filsuf memilih ilmu pengetahuan empiris sebagai obyek filsafat Filsuf memilih ilmu pengetahuan empiris sebagai obyek filsafat. Contoh filsuf Karl Popper (1902). Filsuf memilih bahasa sebagai obyek penelitiannya. Contoh filsuf Ludwig Wittgenstein (1889-1951).