Analisis prilaku biaya

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Fungsi penerimaan dan fungsi biaya
Advertisements

Analisis prilaku biaya
Analisis Perilaku Biaya Purnama Sari, SE,M.Si. Klasifikasi Biaya Biaya tetap Biaya tetap didefinisikan sebagai biaya yang secara total tidak berubah ketika.
Biaya Overhead Pabrik.
ANALISIS TITIK IMPAS Kulaih ke - 14.
Analisis Perilaku Biaya
ANGGARAN VARIABEL.
Teknik Pemisahan Biaya Campuran
ANALISIS TITIK IMPAS PERTEMUAN 13 DAN 14.
ANALISIS DATA BERKALA.
ANGGARAN VARIABEL.
ANALISIS PERILAKU BIAYA
ANALISIS DATA BERKALA.
Biaya Overhead Pabrik (BOP)
Sumber : Dionysia Kowanda
INFORMASI AKUNTANSI PENUH
KONSEP BIAYA.
Cost Accounting Materi-6 Variable Costing
BAB 9 BUDGET BIAYA FLEKSIBEL
Chapter 3 Cost behavior analysis Oleh: Zaky Machmuddah, S. E, M. Si
Estimasi biaya.
PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL
VARIABEL COSTING SBG ALAT BANTU MANAJEMEN
Analisis Hubungan Biaya, Volume dan Laba (Cost-Volume-Profit)
ANGGARAN BIAYA VARIABEL
COST ACCOUNTING MATERI-7 BIAYA OVERHEAD PABRIK
MATA KULIAH : PENGANGGARAN PERUSAHAAN
Sumber : Dionysia Kowanda
PERILAKU BIAYA.
XI. ANGGARAN VARIABEL Pengertian Anggaran Variabel
PERAMALAN “Proyeksi Tren”
MENENTUKAN TREND Terdapat beberapa metode yang umum digunakan untuk menggambarkan garis trend. Beberapa di antaranya adalah metode tangan bebas, metode.
Analisis Perilaku Biaya
Analisis Perilaku Biaya
BAB 3 PERILAKU BIAYA Pertemuan 3 & 4 – Minggu 2
ANGGARAN VARIABEL.
COST ACCOUNTING ANALISIS BIAYA VOLUME LABA RETNOSARI, S.Pd.
Fungsi biaya, fungsi penerimaan dan bep
Perilaku Biaya (Cost Behavior)
Analisis Perilaku Biaya
ANALISIS DATA BERKALA.
Saya Dini Nur Indah Diswari NIM
DISUSUN OLEH : IPHOV KUMALA SRIWANA
Regresi Linear Sederhana
Bab IX ANALISIS DATA BERKALA.
Tuliskan Nama, NIPP dan Kelas Anda. NASKAH SOAL UJIAN TENGAH PERIODE I (UTP - I) ANGKATAN XIX TAHUN PROGRAM 2014/2015 Tuliskan Nama, NIPP dan.
HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2016
perencanaan laba: ANALISIS BIAYA – TITIK IMPAS (BEP)
Analisis Perilaku Biaya
Anggaran Variabel 7th Lecture.
ANALISIS PERILAKU BIAYA
Anggota Kelompok : Dewi Karomah Kholifah Roro Arum Ayu.S Imam faisal
PERILAKU BIAYA.
BAB 3. Analisis biaya.
AKUNTANSI MANAJEMEN “PERILAKU BIAYA”
Estimasi biaya.
Analisis dan Estimasi Biaya
Analisis Perilaku Biaya
PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL
COST ACCOUNTING MATERI-7 BIAYA OVERHEAD PABRIK
PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL
ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK
PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL
Perbedaan Full Costing dengan Variable Costing
OPTIMASI Teknik Industri UII-2017/ Ali Parkhan FTI-UII BAG 2.
PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL
PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL
Analisis Perilaku Biaya
Fungsi penerimaan dan fungsi biaya
Perilaku Biaya (Cost Behavior) Hubungan Biaya Dengan Volume Kegiatan.
Transcript presentasi:

Analisis prilaku biaya Pengertian Cost (Harga Pokok) dan Expense (Biaya) Klasifikasi Biaya Metode Pemisahan Biaya Semivariabel Metode Pengumpulan & Penentuan Harga Pokok Produk

The deference of Cost and Expense Cost (Harga Pokok)  Semua biaya yang telah dikeluarkan dan dianggap masih akan memberi manfaat (benefit) di masa yang akan datang  dicatat dalam neraca Expense (Biaya)  Semua biaya yang telah dikeluarkan untuk menghasilkan prestasi dan dianggap tidak akan memberikan manfaat (benefit) di masa yang akan datang  dicatat dalam perkiraan rugi laba

Klasifikasi Biaya a.1. Biaya variabel / Variable Cost A. Berdarkan Tingkah Laku : a.1. Biaya variabel / Variable Cost Biaya yang bervariasi secara proporsional dengan quantitas yang diproduksi a.2. Biaya Tetap / Fix Cost Biaya yang jumlah totalnya tetap walau quantitas yang diproduksi berubah dalam kapasitas normal / range tertentu. a.3. Biaya Semi Variabel Biaya yang berubah-ubah dalam hubungannya dengan perubahan kuantitas yang diproduksi tetapi perubahannya tidak proporsional

Dapatkan kamu membedakan Antara (a) dan (c) ? ∆C PERBEDAAN GRAFIK C C ∆C ∆Q Q Q a. Biaya variabel b. Biaya tetap C !!!! Dapatkan kamu membedakan Antara (a) dan (c) ? ∆C ∆Q Q c. Biaya semi variabel

Karakteristik Biaya : Biaya VARIABEL  Jumlah total biaya semakin besar saat kuantitas semakin banyak  Biaya perunit tetap b. BIAYA TETAP  Jumlah total biaya tetap sampai range produksi tertentu  Biaya perunit semakin kecil saat kuantitas semakin banyak c. BIAYA SEMI VARIABEL  Biaya perunit semikin kecil saat kuantitas semakin banyak

Contoh Kasus Pemisahan Biaya Semi Variabel Bulan Tabel 1 Contoh Kasus Pemisahan Biaya Semi Variabel Bulan Biaya Reparasi dan Pemeliharaan Mesin Jam Mesin 1 Rp. 750.000 6.000 2 Rp. 715.000 5.500 3 Rp. 530.000 4.250 4 Rp. 600.000 4.000 5 4.500 6 Rp. 875.000 7.000 7 Rp. 800.000 8 Rp. 1.000.000 8.000 9 10 11 Rp. 550.000 12

Metode Pemisahan Biaya Semi Variabel Metode Titik Terendah & Titik Tertinggi Rp. 1.000.000 – Rp. 600.000 Biaya Variabel = ------------------------------------ 8000 – 4000 jam mesin = Rp. 100/jam mesin Biaya Tetap (masukkan ke dalam satu persamaan) 600.000 = a + 100 x 4000 600.000 = a + 400.000 a = 200.000 Persamaan Garis : Y = 200.000 + 100X Kelemahan : Hanya memperhatikan 2 pasang data saja, sehingga tidak cukup mencerminkan perilaku biaya yang diamati.

Metode Biaya Berjaga Persamaan garis : Y = 400.000 + 75 X Metode ini mencoba menghitung beberapa biaya yang harus tetap dikeluarkan andaikata perusahaan ditutup untuk sementara (produk = 0) dan biaya tersebut disebut biaya Berjaga yang merupakan bagian dari biaya tetap. Contoh : Pada tingkat reprasi dan pemeliharaan 8000 jam mesin, biaya yang dikeluarkan sebesar Rp. 1.000.000. Sedangkan menurut perhitungan, apabila perusahaan tidak berproduksi, biaya reparasi dan pemeliharaan akan tetap dikeluarkan sebesar Rp. 400.000, maka : Biaya yang dikeluarkan saat 8000 jam mesin Rp. 1.000.000,- Biaya berjaga Rp. 400.000,- SELISIH / Variabel Cost Rp. 600.000,- Biaya variabel / Jam mesin = Rp. 600.000 : 8000 jam mesin = Rp. 75 / jam mesin Persamaan garis : Y = 400.000 + 75 X

3. Metode Kuadrat Terkecil / Regresi Tabel 2 Contoh Kasus Metode Regresi Bulan Biaya Reparasi (y) Jam Mesin (x) xy x2 1 750 6.000 4.500.000 36.000.000 2 715 5.500 3.932.500 30.250.000 3 530 4.250 2.252.500 18.062.500 4 600 4.000 2.400.000 16.000.000 5 4.500 2.700.000 20.250.000 6 875 7.000 6.125.000 49.000.000 7 800 4.800.000 8 1.000 8.000 8.000.000 64.000.000 9 10 11 550 2.475.000 12

b = ------------------------- a = -------------------- n∑x2 – (∑x)2 n Rumus : n∑xy - ∑x∑y ∑y - b∑x b = ------------------------- a = -------------------- n∑x2 – (∑x)2 n Dengan memasukkan ke dalam rumus diperoleh : b = 0.115  biaya variabel Rp. 115 a = 79.27  biaya tetap Rp. 79.270 / bulan Persamaan Garisnya : Y = 79.270 + 115 X

Metode Scattergraph