ILEOSTOMI
DEFINISI Ilesostomi berasal dari kata ileum dan stoma. Ileum merupakan bagian terbawah dari usus halus. Stoma berarti membuka. Hal ini berarti ileum akan melewati stoma setelah operasi. Ileostomi adalah proses operasi untuk membuka dinding perut. Ujung dari ileum (bagian terbawah dari usus halus) dibuat melewati dinding perut yang terbuka tersebut untuk membentuk stoma, biasanya terletak di bagian bawah kanan perut.
INDIKASI OPERASI Ileostomi dilakukan jika penyakit maupun kelainan pada usus besar tidak dapat diatasi melalui pengobatan. Alasan terbanyak untuk ileostomi adalah karena Inflammatory Bowel Disease. Terdapat 2 tipe Inflammatory Bowel Disease, yaitu Penyakit Crohn dan Kolitis Ulseratif. Penyakit Crohn memengaruhi ujung usus halus, yaitu ileum.
Kanker kolon atau kanker rectal Adapun penyakit-penyakit lain yang memerlukan tindakan ileostomi, antara lain yaitu : Kanker kolon atau kanker rectal Penyakit congenital, yaitu Familial Polyposis, di mana terbentuk polip di rectum Defek pada saluran cerna Penyakit Hirschprung
Dua minggu sebelum operasi : Sehari sebelum operasi : TEKNIK OPERASI Dua minggu sebelum operasi : 2 minggu sebelum operasi, pasien akan diminta untuk menghentikan konsumsi obat-obatan yang menghambat proses pembekuan darah, misalnya aspirin, ibuprofen, dan naprosyn. Berhenti merokok Laporkan kepada dokter apabila terdapat penyakit-penyakit penyerta sebelum operasi, seperti demam, batuk, dan lain-lain Mulai mengomsumsi makanan tinggi serat dan minum 6-8 gelas air setiap hari selama 2 minggu. Sehari sebelum operasi : Makan porsi sedikit saat sarapan dan makan siang Pasien diminta untuk hanya boleh mengonsumsi hanya air setelah siang Pasien dilarang untuk meminum apapun setelah tengah malam, termasuk air. Terkadang pasien diminta untuk menggunakan enema atau laksansia untuk membersihkan saluran cerna. Pada hari operasi : Hanya boleh mengonsumsi obat yang diberikan oleh dokter dengan sedikit air.
PROSEDUR OPERASI Ileostomi tipe Brooke Ileostomi tipe Brooke merupakan Ileostomi tipe kedua yang paling sering digunakan. Pertama-tama akan dibuat insisi pada abdomen sebagai lokasi ileostomi, kemudian operator akan menarik loop ileum melewati lokasi insisi. Setelah itu, ujung ileum tersebut akan dilipat ke dalam dan dijahit ke permukaan kulit sekitarnya, dan akan membentuk stoma yang berbentuk bulat, berwarna merah jambu, dan lembut seperti mukosa buccal mulut. Stoma ini berdiameter kurang lebih 2 cm dan berlokasi di kuadran kanan bawah perut pada permukaan kulit yang datar dan lembut. Pengeluaran feses tidak dapat dikontrol, sehingga mengharuskan pasien untuk menggunakan kantung di perut secara terus-menerus dan mengosongkannya secara berkala. Ileostomi tipe Brooke
PROSEDUR OPERASI Ileostomi tipe J-Pouch/Pelvic Pouch (Ileoanal Reservoir) Ileostomi tipe Ileoanal Reservoir merupakan jenis ileostomi yang paling sering dilakukan. Pada ileostomi tipe ini akan dibuat kantong internal yang berasal dari ileum dan rectum dan berlokasi di dalam pelvis. Kantong tersebut dihubungkan dengan anus, dan kemudian feses akan melewati kantong tersebut dan akan disimpan di sana. Ketika impuls untuk buang air besar muncul, maka feses dapat dikeluarkan melalui anus. Spinchter ani harus tetap intak untuk mencegah feses meluap. Konsistensi feses pada kantong tersebut bergantung pada jenis makanan, minuman, dan obat-obatan yang dikonsumsi. Nama lain tipe ini antara lain J-pouch, W-pouch, atau S-pouch bergantung pada prosedur operasinya.
PROSEDUR OPERASI Ileostomi tipe Continent Ileostomy (Abdominal Pouch) Ileostomi tipe Continent Ileostomy merupakan tipe ileostomi standar yang berbeda. Pasien tidak perlu menggunakan kantung eksternal pada ileostomi tipe ini. Prosedur tindakannya adalah dengan melipat ileum itu sendiri ke dalam sehingga terbentuk reservoir atau katong di dalam abdomen. Beberapa kali sehari, pasien harus menyambungkan kateter dengan stoma untuk mendrainase kotoran melalui reservoir.
PROSEDUR PASCA OPERASI Pasien harus tetap dirawat inap selama kurang lebih 3-7 hari. Kemudian, pada hari yang sama setelah dioperasi, pasien tidak diperbolehkan untuk minum. Pada keesokan harinya, pasien baru diperbolehkan untuk minum air dan secara perlahan-lahan jenis minuman akan ditingkatkan konsistensinya untuk melatih pencernaan. 2 hari setelah operasi, pasien diperbolehkan untuk makan.
Kelainan Kulit yang Berat Ketidakseimbangan Elektrolit KOMPLIKASI OPERASI Kelainan Kulit yang Berat Obstruksi Diare Ketidakseimbangan Elektrolit Phantom Rectum Short Bowel Syndrome
Terima kasih