Tubercolosis in Indigenous Communities of Antioquia, Colombia:Epidemiology and Benefits
Tujuan Tujuan dari literature ini adalah untuk mengetahui frekensi penderita Tubercolosis di komunitas pribumi Antioquia Colombia dan mencari informasi tentang pengetahuan yang diketahui mereka tentang Tuberculosis. Literatur ini juga bertujuan memberikan informasi mengenai cara terbaik menangani penyakit Tuberculosis.
Metode Penelitian Penentuan peserta penelitian Penelitian dan survey Juni 2009 – Juli 2010 Peserta : Dewasa (>18 tahun) 3 Tahapan penyaringan : - Berasal dari kota pada Departemen Antioquia. - Penduduk pribumi. - Memiliki gejala pernafasan untuk TB sesuai kriteria WHO. (batuk – batuk dan meludah selama 3 minggu atau lebih)
Metode Penelitian Pengumpulan data Masyarakat pribumi dikumpulkan di suatu daerah dan dijelaskan tentang tujuan penelitian serta membuat persetujuan tertulis. Penelitian kualitatif Wawancara (40 pertanyaan) untuk mengumpulkan data terkait akses pelayanan kesehatan, keyakinan, dan sikap tentang penyakit TB. Setelah survey, orang – orang yang sebelumnya didiagnosis TB (penelitian tahun lalu) diwawancarai untuk mengetahui bagaimana keakuratan diagnosis yang dibuat dokter dan penerapan pengobatan yang dianjurkan.
Metode Penelitian Kelompok lain yang diundang untuk berpartisipasi dalam penelitian adalah mereka yang memiliki gangguan pernafasan TB menurut kriteria WHO dan diperiksa oleh dokter yang bertugas. Contoh : Dahak yang dikumpulkan dari masing – masing penderita pernafasan itu dikumpulkan dan dibawa ke Unit Bakteriologi dan Mikobiologi setempat untuk dilakukan pemeriksaan mikroskopis.
Metode Penelitian Etika pernyataan persetujuan - Persetujuan diberikan oleh Organisasi Pribumi setempat dan disetujui oleh The Ethics Review Committee di universitas Pontificia Bolivariana. Analisis data - Pengumpulan data dari survey kuantitatif dan kualitatif (Microsoft Excel). - Analisis statistic untuk data kuantitatif (Epidat 3.0).
Hal Yang Diteliti Tingkat morbiditas dan mortalitas yang disebabkan oleh Tuberculosis meningkat pada komunitas pribumi Latin-Amerika. Faktor yang dapat menjelaskan yaitu kemiskinan dan terbatasnya pelayanan kesehatan dikarenakan konflik sosial dan isolasi geografi. Dilakukan penelitian dan survey kesehatan mengenai Tuberculosis dan penyebab serta pengobatannya.
Hal Yang Diteliti Menkomunitas pentukan frekuensi penderita Tubercolosis di beberapa pribumi dari departemen Antioquia. Menentukan pengetahuan komunitas pribumi tersebut yang berkaitan dengan penyebaran dan pengontrolan penyakit Tubercolosis . Meneliti sampel dahak yang dikumpulkan dari setiap partisipan dengan gejala pernafasan di Bacteriology and Mycobacteriology Unit ( Corporacion para Investigaciones Biologicas [CIB] ).
Kesimpulan Diketahui 291/100.000 orang mengidap penyakit Tubercolosis di daerah komunitas pribumi Antioquia di Colombia, dan masyarakat setempat percaya bahwa penyakit Tubercolosis adalah penyakit yang berhubungan dengan tubuh dan roh seseorang yang disebabkan oleh penyihir dan kontak lansung dengan pengidap Tubercolosis. Cara mengatasi Tubercolosis yang terbaik di wilayah ini adalah dengan mengadakan penyuluhan mengenai Tubercolosis yang berisi tentang pengetahuan tentang Tubercolosis dan cara mengobatinya yang baik dan benar.
Kesimpulan Kami Menurut kami, kesimpulan dari penelitian ini adalah, dalam berkomunikasi dengan penduduk terpencil, diperlukan pemikiran yang matang tentang bagaimana cara yang paling efektif dalam menyampaikan suatu informasi tentang kesehatan. Karena bagi sebagian masyarakat, terutama yang masih berpegang pada ajaran tradisionalnya, mereka sulit untuk menerima masukan dan kegiatan dari orang asing meskipun itu pada dasarnya adalah untuk menolong mereka. Tidak bisa langsung memaksakan cara pengobatan modern yang biasa dipraktikan di masyarakat modern kepada masyarakat lokal daerah terpencil. Harus ada pendekatan lain, seperti misalnya diskusi mengenai risiko dan bahaya dari penyakit tersebut, bahwa untuk penyakit tersebut sebaiknya dilakukan tindakan tertentu, tidak cukup hanya dengan pengobatan tradisional mereka.
Kesimpulan Kami Dalam kasus ini, epidemiologi sosial itu penting, karena dengan mendalami epidemiologi sosial, kita dapat menemukan faktor-faktor lingkungan dan sosial yang mempengaruhi penyebaran suatu penyakit. Masalah TB dalam artikel ini menjangkit sangat banyak orang, setidaknya sepertiga penduduk global menderita atau pernah menderita TB. Dan peneliti menjumpai kesulitan dalam mensosialisasikan cara pengobatan modern kepada masyarakat lokal. Dengan mengaplikasikan epiemiologi sosial, selain dapat membantu menemukan faktor utama penyebaran, juga dapat membantu dalam memahami karakteristik kelompok-kelompok masyarakat tertentu, yang tentu saja berbeda satu dengan yang lainnya. Setelah factor dan karakteristiknya dipahami, barulah penyelesaian masalah dapat ditemukan dengan lebih mudah.
Daftar Pustaka Sarmiento JMH, Osorio VLD, Sánchez LMM, Serna LR, Ospina DCG, Montoya AET, et al. Tuberculosis in Indigenous Communities of Antioquia, Colombia: Epidemiology and Beliefs. J Immigr Minor Health. 2012 24;15(1):10–6.