KELAS KATA Pertemuan 3 Matakuliah : O0054/Bahasa Indonesia Tahun : 2007 KELAS KATA Pertemuan 3
Setelah menyelesaikan bagian ini, mahasiswa akan dapat Tujuan Pembelajaran Setelah menyelesaikan bagian ini, mahasiswa akan dapat menjelaskan kelas kata Menerapkan penggunaannya dalam kalimat secara tepat Bina Nusantara
Pengantar Kelas kata menjadi bagian penting dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Memahami bahasa Indonesia dengan utuh, mau tidak mau orang perlu mengetahui lebih dalam kelas kata. Bina Nusantara
Kelas Kata Banyak orang berpendapat Plato dan Aristoteles meletakkan dasar-dasar pemahaman kelas kata. Dalam perkembangnnya kita kenal saat ini: verba, ajektiva, nomina, preposisi, konjungsi, adverbia, numeralia, interjeksi, interogativa, demonstrativa. Bina Nusantara
Verba Cirinya: Disertai Kata tidak Tdk bisa diawali kata dpan, atau partikel sangat Coontoh: makan, terpeleset, ada, berperang, menjadi, bertanam, bercukur, Bina Nusantara
Ajektiva (Kata Sifat) : Cirinya : bergabung dgn partikel tidak mendampingi nomina didampingi partikel (lebih, sangat, agak) punya ciri morfologis (-er, if, is) dibentuk menjadi nomina dengan konfiks ke-an (keadilan) contoh : deras cacat abadi menyenangkan (deverbalisasi) berguna (denominalisasi) berkurang (deadverbialisasi) manunggal (denumearalisasi Bina Nusantara
Nomina (Kata Benda) : Ciri : Contoh : secara sintak tidak mempunyai potensi bergabng dengan partikel tidak mempunyai potensi untuk didahului oleh partikel dari Contoh : Batu keuangan perjalanan Savitri Tono Indonesia DPR asinan meja Bina Nusantara
Pronomina (Kata Ganti) Ciri : berfungsi untuk menggantikan nomina Contoh aku, engkau, mereka Bina Nusantara
Numeralia (Kata Bilangan) Ciri : dapat mendampingi nomina mempunyai potensi mendamping numeralia yang lain tidak dapat bergabung dengan partikel Contoh: Lima sepuluh sejuta Bina Nusantara
Adverbia (Kata Keterangan) Ciri : dapat mendampngi ajektiva, numeralia, atau preposisi Contoh : Agak bisa jangan-jangan mula-mula harusnya Mau tak mau acap kali Bina Nusantara
Interogativa (Kata Tanya) Ciri : berfungsi menggantikan sesuati yang ingin diketahui pembicara atau mengukuhkan apa yang telah diketahui pembicara Contoh : Apa mengapa kapan di mana bagaimana berapa Bina Nusantara
Demonstrativa (Kata Tunjuk) Ciri : - berfungsi menunjukkan sesuatu di dalam atau di luar wacana Contoh : Itu, begitu, demikian, sebagai berikut, sini, Bina Nusantara
Artikula (Kata Sandang) Ciri : yang mendampingi nomina dasar (si Kancil), nomina deverbal (si terdakwa), pronomina (sang aku), verba pasif (kaum tertindas) Contoh : si, sang, sri, hang, kaum, umat Bina Nusantara
Preposisi (Kata Depan) Ciri: Kategori yang terletak di depan kategori lain terutama nomina Contoh: Di, ke, dari , dalam, menuju, akan, Bina Nusantara
Preposisi (Kata Depan) Perhatikan kata ‘dalam’ berikut ini: Ia tinggal di dalam (nomina) Ia tinggal di dalam rumah (nomina) Ia tinggal dalam rumah (preposisi) Bina Nusantara
Preposisi (Kata Depan) Perhatikan kata ‘dalam’ berikut ini: Ia tinggal di dalam (nomina) Ia tinggal di dalam rumah (nomina) Ia tinggal dalam rumah (preposisi) Bina Nusantara
Konjungsi (Kata Sambung) Ciri : berfungsi untk meluaskan satuan yang lain dalam konstruksi hiptaktis, dan selalu menghubungkan dua satuan lain atau lebih dalam konstruksi. Contoh : Karena, sehingga, maka, tetapi, sementara, sembari, Bina Nusantara
Interjeksi (Kata Seru) Ciri : bertugas mengungkapkan perasaan si pembicara : Contoh : Aduh, aduhai, Bina Nusantara
Kategori Fatis Ciri : bertugas memulai, mengukuhkan, mempertahankan komunikasi Contoh : ah masa, iya deh, minta dong, halo, mangga kek...jeruk kek, lho kok Bina Nusantara
Pertindihan Kelas Kata “mati” dalam satu kalimat bisa termasuk kelas kata benda, namun dalam kalimat lain bisa dikategorikan kelas kata kerja. Ayam Mang Diman kemarin mati. (verba intransitif) Mati bukan akhir segalanya. (nomina) Itu harga mati. (verba intransitif Bina Nusantara