Praktikum Kimia Anorganik Sintesis Garam Mohr
SINTESIS GARAM MOHR Kelompok 2 Ratih Yasinta Ar 4301415001 Nanang Wijaya 4301415012 Emi Supiani 4301415015 Laksmita Firdaus 4301415035 Layla Nur Rahmawati 4301415042
A. Tujuan B. Landasan Teori Mempelajari pembuatan garam mohr dari reaksi antara besi dengan asam sulfat dan ammoniak B. Landasan Teori Garam mohr, besi ammonium sulfat, merupakan garam rangkap dari besi sulfat dan ammonium sulfat dengan rumus molekul [NH4]2[Fe][SO4]2·6H2O Garam mohr lebih disukai dari pada besi (II) sulfat untuk proses titrasi karena garam mohr tidak mudah terpengaruh oleh oksigen bebas di uadara/ tidak mudah teroksidasi oleh udara bebas dibandingkan besi
Proses terbentuknya struktur kristalin dikenal sebagai kristalisasi Proses terbentuknya struktur kristalin dikenal sebagai kristalisasi. Secara umum garam mohr berbentuk kristal berwarna hijau muda, gram mohr mempunyai rumus[NH4]2[Fe][SO4]2·6H2O Apabila dibandingkan dengan garam besi (II) sulfida atau besi (II) klorida, kristal garam mohr ini lebih stabildi udara. Selain itu besi (II) sulfat dengan garam sulfat dari alkali dapat membentuk garam rangkap dengan rumus MgFe(SO4).6H2O ataupun dengan logam alkali lain seperti K, Rb, Cs atau NH4. Apabila dengan jumlah mol yang sama, masing-masing dari besi (II) sulfat dilarutkan sampai jenuh didalam air panas, sedangkan ke dalam besi (II) sulfat dilarutkan sedikit asam sulfat kemudia dicampur. Pada proses pendinginan akan mengkristal menjadi garam berbentuk kristal monoklin yang berwarna hijau agak kebiruan.
C. Alat dan Bahan Alat : 1. Gelas kimia 2. Gelas ukur 3. Cawan porselin 4. Pipet tetes
5. Spatula 6. Pengaduk 7. Spirtus 8. Kassa 9. Kaki tiga 10. Corong gelas
12. Kertas saring 13. Kertas lakmus 14. Neraca Analitik 15. Lemari Es
Bahan 1. Asam Sulfat 20 % 2. Larutan ammonia 25 % 3. Serbuk Besi 4. Akuades
D. Cara Kerja Pembuatan Larutan A Pembuatan Larutan B 12,5 mL asam sulfat 20 % 10 mL ammonia 25 % Larutan ammonium sulfat Diuapkan sampai jenuh 1,75 gram serbuk besi 25 mL asam sulfat 20 % Dipanaskan hingga semua besi larut Disaring dalam keadaan panas Penguapan pada cawan porselin
Pemurnian Kristal Larutan A Larutan B Kristal Sedikit air panas ditetesi Larutan A Larutan B Sedikit air panas Kristal Dicampurkan dalam keadaan panas Dikeringkan Didinginkan hingga terbentuk hablur Ditimbang Didinginkan dalam lemari es Dihitung randemen
E. Data Pengamatan Asam sulfat Serbuk besi Ammonia Garam mohr Warna Tidak berwarna Abu abu Biru dengan intensitas rendah Bentuk Cair Padat
Reaksi yang terjadi Pada pembuatan Larutan A H2SO4 (aq) + 2NH4OH (aq) (NH4)2SO4 (aq) + 2H2O Pada pembuatan Larutan B Fe (s) + H2SO4 (aq) FeSO4 (aq) + H2 (g) Pada pencampuran larutan A dan larutan B (NH4)2SO4 (aq) + FeSO4 (aq) (NH4)2Fe(SO4)2.6H2O (s)
Analisis Data Perhitungan beratGarammohrsecarateoritis Molgarammohr = molFe = 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐹𝑒 𝑀𝑟 𝐹𝑒 = 1,75 𝑔𝑟𝑎𝑚 55,85 =0,0313 mol Beratgarammohr yang dihasilkan = 1,8995 gram Randemen garammohr Randemen = 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚 𝑚𝑜ℎ𝑟 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑢𝑚 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚 𝑚𝑜ℎ𝑟 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 x 100 % = 1,8995 𝑔𝑟𝑎𝑚 12, 27367 𝑔𝑟𝑎𝑚 x 100 % = 15, 476 % Berat garam mohr = mol garam mohr x Mr garam mohr = 0,0313 mol x 392,13 = 12,37367 gram
F. Pembahasan Percobaan sintesis garam mohr atau besi (II) ammonium sulfat, serbuk besi direaksikan dengan larutan ammonium sulfatdicampur dengan campuran antara larutan ammonia 25% dan asam sulfat 20%. Percobaan dilakukan didalam lemari asam karena bahan yang digunakan merupakan bahan dengan konsentrasi sangat tinggi dan sangat pekat. Larutan A untuk campuran H2SO4 20% 12,5 mL dengan larutan ammonia 25% 10 mL diuapkan hingga jenuh yang bertujuan untuk menguapkan zat lain yang dapat bersifat pengotor serta untuk mengurangi kadar air. Fungsi pemanasan juga bertujuan untuk mempercepat reaksi dan percampuran zat sehingga dapat tercampur secara homogen.
pH dari larutan A juga harus diukur, dihasilkan pH netral, karena prinsip dari reaksi tersebut adalah reaksi netralisasi. Pembuatan larutan B, yaitu campuran antara serbuk besi 1,75 gram dengan asam sulfat 20% 25 mL dipanaskan dan diaduk. Hal ini bertujuan untuk mempercepat reaksi sehingga serbuk besi dapat mudah larut dalam asam. Serta dapat menguapkan gas H2 secara optimal dan mengurangi kandungan air dalam larutan. Proses pemanasan dapat menghasilkan ion Fe2+. Apabila serbuk besi telah larut maka larutan berubah warna menjadi biru. Besi yang telah larut kemudian disaring dalam keadaan panas untuk menghindari pembentukan kristal secara dini pada suhu rendah.
Setelah penyaringan, larutan diuapkan dalam cawan porselin dan hingga membentuk hablur. Kemudian larutan A dan Larutan B dicampur dalam keadaan panas dan aduk hingga merata. Setelah tercampur secara homogen lalu didinginkan dalam pendingin untuk mengoptimalkan terbentuknya kristal, namun terlebih dahulu harus ditutup dengan plastik supaya tidak terkontaminasi dengan zat lain. Pembuatan garam mohr didiamkan dalam pendingin hingga lebih dari 3 hari hal ini bertujuan untuk mengoptimalkan terbentuknya garam mohr. Setelah terbentuk garam mohr kemudian saring dan cuci dengan air panas untuk menghilangkan pengotormya. Kemudian kristal dikeeringkan supaya didapat kristal yang murni dan dapat memudahkan dalam penimbangan.
Kristal yang telah terbentuk ditimbang dengan nerca analitik, sehingga diperoleh massa praktikum yaitu 1,8995 gram. Perhitungan secara teoritis diperoleh massa sebesar 12,27 gram. Sehingga rendemen yang diperoleh yaitu sebesar 15, 476% saja.
G. Kesimpulan Persen rendemen Kristal garam mohr yang dihasilkan sebesar 15,476%. Rendemen tidak maksimal karena larutan A dan larutan B yang digunakan lewat jenuh Sifat fisik garam mohr yang dihasilkan berupa Kristal warna hijau Larutan FeSO4 yang dihasilkan berwarna hijau karena adanya ion Fe2+
Terima Kasih