Validitas Retno Dwi Utami Fitriani Shelvina Fatimah Dian Shevi Prima Evandriyani Kirana Mutiara Paramita Kurnia Agung Sudarno
Apakah validitas itu? Saiffudin Azwar (2012), menjelaskan bahwa validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana akurasi suatu tes atau skala dalam menjalankan fungsi pengukurannya. Pengukuran dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila menghasilkan data yang secara akurat memberikan gambaran mengenai variabel yang diukur seperti dikehendaki oleh tujuan pengukuran tersebut.
Tipe-tipe validitas Validitas Isi Adalah sejauhmana kelayakan suatu tes sebagai sampel dari domain item yang hendak diukur. Validitas isi dibagi menjadi 2, yaitu : a. Face Validity (Validitas Muka) Validitas muka adalah tipe validitas yang paling rendah signifikasinya karena hanya didasarkan pada penilaian selintas mengenai isi alat ukur. b. Logical Validity (Validitas Logis) Validitas logis disebut juga sebagai validitas sampling. Validitas tipe ini menunjuk pada sejauhmana isi alat ukur merupakan representasi dari aspek yang hendak diukur.
Terdapat dua prosuder penilaian terhadap validitas logis yang populer, yaitu : a. Koefisien Validitas Isi – Aiken’s V untuk menghitung content validity coefficient yang didasarkan pada hasil penilaian dari panel ahli sebanyak n orang terhadap suatu item dari segi sejauh mana item terebut mewakili konstrak yang diukur. Rumus : V=∑s/[n(c-1)] S=r-lo lo=angka penilaian validitas yang terendah c=angka penilaian validitas yang tertinggi r=angka yang diberikan oleh seorang penilai
b. Rasio Validitas Isi – Lawshe’s CVR statistik ini mencerminkan tingkat validitas isi item-item berdasarkan data empirik. Dalam pendekatannya sebuah panel yang terdiri dari para ahli yang disebut Subject Matter Experts diminta untuk menyatakan apakah item dalam tes sifatnya esensial bagi operasional konstrak teoritik tes yang bersangkutan. Sistem item dinilai esensial apabila item tersebut dapat merepresentasikan dengan baik tujuan pengukuran. Rumus : CVR=(2ne/n)-1 ne = banyaknya SME yang menilai suatu item ‘esensial’ n = banyaknya SME yang melakukan penilaian
selain CVR, dapat pula dihitung statistik CVI (content validity Index) yang merupakan indikasi validitas isi tes. CVI adalah rata-rata dari CVR semua item. CVI = (∑CVR)/k k = banyaknya item
2. Validitas Konstruk Validitas konstrak membuktikan apakah hasil pengukuran yang diperoleh melalui item-item tes berkorelasi tinggi dengan konstrak teoritik yang mendasari penyusunan tes tersebut. Pendekatan yang sering dilakukan dalam pengujian validitas konstruk, yaitu : a. Pendekatan Multitrait-Multimethod Pendekatan ini digunakan bilamana terdapat dua traits atau lebih yang diukur oleh dua macam metode atau lebih. b. Koefisien ralerting-CV Korelasi sederhana antara pola korelasi yang diprediksi antara skor tes yang divalidasi dan skor dari k variabel lain, dan pola korelasi yang sesungguhnya diperoleh.
c. Validitas Faktorial guna menganalisis adanya saling hubungan di antara variabel-variabel dan menjelaskan saling hubungan tersebut dalam bentuk kelompok variabel yang terbatas yang disebut faktor d. Analisis struktur faktor digunakan untuk melihat struktur internal tes sebagai dukungan terhadap validitas model persamaan struktural yang digunakan dalam konstruksi tes yang bersangkutan. Dilakukan dengan bantuan program Amos.
Validitas Berdasar Kriteria Statistik yang digunakan dalam pendekatan validasi ini adalah statistik korelasi antara distribusi tes sebagai prediktor dan distribusi skor suatu kriteria yang relevan. terdapat dua macam tipe validitas berdasar kriteria, yaitu a. validitas konkruen (concurrent validity) skor tes dan skor kriteria diamnil pada waktu yang sama. Tipe ini cocok untuk diterapka dalam pengembangan tes prestasi, tes diagnostik, dan tes sertifikasi. b. validitas prediktif (predictive validity). Validitas prediktif adalah sebutan untuk tipe validitas berdasar kriteria di mana data dari tes yang dikembangkan digunakan untuk mengestimasi skor kriteria di waktu yang akan datang.
Validitas Item Validitas item ditunjukkan dengan adanya korelasi atau dukungan terhadap item total (skor total), perhitungan dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor item dengan skor total item.
Pada program SPSS teknik pengujian yang sering digunakan para peneliti untuk uji validitas adalah: 1. Bivariate Pearson (Korelasi Produk Momen Pearson) Analisis ini dengan cara mengkorelasikan masing-masing skor item dengan skor total. 2. Corrected Item-Total Correlation Analisis ini dengan cara mengkorelasikan masing-masing skor item dengan skor total dan melakukan koreksi terhadap nilai koefisien korelasi yang overestimasi.
TERIMA KASIH