Pengembangan sikap profefional guru 12 Selama Perkuliahan Berlangsung, setiap alat telekomunikasi semisal HP wajib dimatikan (amanat kode etik mahasiswa) mata kuliah Profesi Keguruan : Pengembangan sikap profefional guru اعوذ بالله من الشيطان الرجيم بسم الله الرحمن الرحيم Ali Rohmad – 2014 M Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung
Sikap adalah suatu bentuk evaluasi / reaksi terhadap suatu obyek, memihak / tidak memihak yang merupakan keteraturan tertentu dalam hal perasaan (afeksi), pemikiran (kognisi) dan predisposisi tindakan (konasi) seseorang terhadap suatu aspek di lingkungan sekitarnya. http://www.kaskus.co.id/thread/523d55738127cf860a000001/pengertian-sikap-definisi-tingkatan-komponen-dan-bentuknya - diakses 19-11-2014
…sikap merupakan kecenderungan individu untuk merespon dengan cara yang khusus terhadap stimulus yang ada dalam lingkungan sosial. Sikap merupakan suatu kecenderungan untuk mendekat atau menghindar, positif atau negative terhadap berbagai keadaan sosial, apakah itu institusi, pribadi, situasi, ide, konsep dan sebagainya. http://www.kaskus.co.id/thread/523d55738127cf860a000001/pengertian-sikap-definisi-tingkatan-komponen-dan-bentuknya - diakses 19-11-2014
mana yang dikembangkan ??? sikap + hanya dapat dipertahankan dengan kesadaran
Sikap : perbuatan dsb yang berdasarkan pada pendirian (pendapat atau keyakinan). Pendirian : pendapat (keyakinan) yang dipakai tumpuan untuk memandang atau mempertimbangkan sesuatu. Tim, KBBI, 4th ed, Balai Pustaka, Jakarta, 1995, h. 938. Tim, KBBI, 4th ed, Balai Pustaka, Jakarta, 1995, h. 236.
Sasaran Sikap Profesional … sikap profesional keguruan terhadap : (1) Peraturan perundang-undangan, (2) Organisasi profesi, (3) Teman sejawat, (4) Anak didik, (5) Tempat kerja, (6) Pemimpin, dan (7) Pekerjaan. Soetjipto dan Raflis Kosasih, Profesi Keguruan, 4th ed, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 2011, h. 42.
Sikap Profesional Guru disetujui supervisor guru-murid Kurikulum RPP PBM K-13:KI-KD Tuj-Pemb KDM 4 kompetensi guru Indikator KKO Interaksi Edukatif Sikap profe- sional guru Stimulus-Respon hasil Aksi-Reaksi
Sikap Profesional Guru : tindakan spontan oleh guru sebagai respon rasional terhadap stimulus tertentu dari murid pada saat Proses Belajar Mengajar untuk memperkokoh interaksi-edukatif.
2. Percaya diri yang positif. 3. Akrab dan ramah (berwibawa). …, sikap diri yang sangat diperlukan dalam pengembangan profesionalisme adalah : 1. Disiplin yang tinggi. 2. Percaya diri yang positif. 3. Akrab dan ramah (berwibawa). 4. Akomodatif. 5. Berani berkata karena benar. Muhamad Nurdin, Kiat Menjadi Guru Profesional, 1st ed, Ar-Ruzz Media, Jogjakarta, 2008, h. 124-125.
Pengembangan 10 sikap profesional guru : 1. Fleksibel Seorang guru adalah orang yang telah mempunyai pegangan hidup, telah punya prinsip, pendirian dan keyakinan sendiri, baik di dalam nilai-nilai maupun ilmu pengetahuan. Dalam menyatakan prinsip dan pendiriannya ia harus fleksibel, tidak kaku, disesuaikan dengan situasi, tahap perkembangan, kemampuan, sifat-sifat serta latar belakang siswa. Guru harus bertindak bijaksana, yaitu menggunakan cara atau pendekatan yang tepat, terhadap orang yang tepat dalam situasi yang tepat. Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, 6th ed, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2011, h. 256-258.
2. Bersikap terbuka Seorang guru hendaknya memiliki sifat terbuka, baik untuk menerima kedatangan siswa, untuk ditanya oleh siswa, untuk diminta bantuan, juga untuk mengoreksi diri. Kelemahan atau kesulitan yang dihadapi oleh para siswa adakalanya disebabkan karena kelemahan atau kesalahan pada guru. Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, 6th ed, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2011, h. 256-258.
3. Berdiri sendiri Seorang guru adalah orang yang telah dewasa, ia telah sanggup berdiri sendiri, baik secara intelektual, sosial, maupun emosional. Berdiri sendiri secara intelektual, berarti ia telah mempunyai pengetahuan yang cukup untuk mengajar, juga telah mampu memberikan pertimbangan-pertimbangan rasional dalam mengambil suatu keputusan atau pemecahan masalah. Berdiri sendiri secara sosial berarti ia telah dapat menjalin hubungan sosial yang wajar, baik dengan siswa, sesama guru, orang tua serta petugas-petugas lain yang terlibat dalam kegiatan di sekolah. Berdiri sendiri secara emosional berarti guru telah dapat mengendalikan emosinya, … . Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, 6th ed, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2011, h. 256-258.
4. Peka Seorang guru harus peka atau sensitif terhadap penampilan para siswanya. Peka atau sensitif berbeda dengan mudah tersinggung. Peka atau sensitif berarti cepat mengerti, memahami atau melihat dengan perasaan apa yang diperhatikan oleh siswa. Dari ekspresi muka, nada suara, gerak-gerik, jalan nafasnya, dsb. Guru hendaknya dapat memahami apa yang sedang dialami oleh seorang siswa. Meskipun seorang siswa melakukan suatu kesalahan, hendaknya jangan dulu diberi sesuatu tindakan atas kesalahannya, apabila ia masih memperlihatkan tanda-tanda kelelahan, ketakutan, kesedihan, kemarahan, dsb. Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, 6th ed, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2011, h. 256-258.
5. Tekun Pekerjaan seorang guru membutuhkan ketekunan, baik di dalam mempersiapkan, melaksanakan, menilai maupun menyempurnakan pengajarannya. Di sekolah guru tidak hanya berhadapan dengan anak-anak pandai tetapi juga anak kurang pandai. Mereka membutuhkan bentuan yang tekun, sedikit demi sedikit dan penuh kesabaran. Tugas guru bukan hanya dalam bentuk interaksi dengan siswa di kelas tetapi menyiapkan bahan pelajaran serta memberi penilaian atas semua pekerjaan siswa. Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, 6th ed, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2011, h. 256-258.
6. Realistik Seorang guru hendaknya bisa berpikir dan berpandangan realistik, artinya melihat kenyataan, melihat apa adanya. Kita mengharapkan bahwa semua siswa adalah pandai-pandai, rajin-rajin, tekun-tekun, jujur-jujur, lancar perkembangannya, sopan-sopan, bertutur kata baik-baik, berperilaku baik, dsb, tetapi dalam kenyataannya tidak selalu demikian. Guru hendaknya dapat memahami situasi yang demikian, dapat menerimanya dan terus berupaya untuk memperbaikinya. Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, 6th ed, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2011, h. 256-258.
7. Melihat ke depan Tugas guru adalah membina siswa sebagai generasi penerus bagi kehidupan di masa yang akan datang. Karena tugasnya yang demikian, maka ia harus selalu melihat ke depan, kehidupan bagaimana yang akan dimasuki para siswanya kelak, tuntutan apa yang akan dihadapi oleh para siswa dalam kehidupan tersebut, hal-hal apa yang dapat ia berikan kepada siswa untuk menghadapi masa yang akan datang. Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, 6th ed, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2011, h. 256-258.
8. Rasa ingin tahu Guru berperan sebagai penyampai ilmu pengetahuan dan teknologi kepada para siswa. Agar ilmu dan teknologi yang disampaikannya sejalan dengan perkembangan zaman, maka ia dituntut untuk selalu belajar, mencari dan menemukan sendiri. Untuk itu ia perlu memiliki rasa ingin tahu atau curiousity yang besar. Ia belajar bukan hanya untuk kemajuan dirinya tetapi juga untuk memajukan siswanya. Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, 6th ed, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2011, h. 256-258.
9. Ekspresif Belajar merupakan suatu tugas yang tidak ringan, menuntut semangat dan suasana yang menyenangkan. Guru harus berusaha menciptakan suasana kelas yang menyenangkan. Salah satu faktor penting dalam suasana kelas yang menyenangkan adalah penampilan guru yang menyenangkan, yang memancarkan emosi dan perasaan yang menarik. Untuk itu diperlukan suatu ekspresi yang tepat, baik ekspresi dalam wajah, gerak gerik maupun bahasa dan nada suara. … Guru tidak boleh bebal, datar, tawar. Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, 6th ed, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2011, h. 256-258.
10.Menerima diri Manusia adalah makhluk yang memiliki kelebihan dan kekurangan-kekurangan. Sebagai guru ia harus memahami semua kelebihan dan kekurangan tersebut dan kemudian dapat menerimanya dengan wajar. Menerima diri tidak berarti pasif, tetapi aktif, menerima dan berusaha untuk selalu memperbaiki dan mengembangkannya. Seorang yang tidak dapat memahami dan menerima diri akan melakukan beberapa perbuatan pertahanan diri, baik menyerang, melarikan diri, maupun mencari-cari dalih. Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, 6th ed, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2011, h. 256-258.
Pengembangan Sikap Profesional Guru PAI (PSPG-PAI) Individu Guru Kompetensi Guru itu amanat Allah swt Pengalaman intisari SPG-PAI Murid itu sahabat Mendidik itu indah Institusional berkembang berbagai SPG-PAI Madr-Sek Org-Profesi Masyarakat Pem-Pemda
Sikap Profesional Guru PAI disetujui supervisor guru-murid Kurikulum RPP PBM K-13:KI-KD Tuj-Pemb KDM 4 kompetensi guru 1. Fleksibel Indikator 2. Terbuka KKO 3. Mandiri 4. Peka Interaksi Edukatif 5. Tekun 6. Realistik Sikap profe- sional guru 7. Ke depan Stimulus-Respon 8. Ingin tahu 9. Ekspresif hasil Aksi-Reaksi 10. Nerima diri
tanpa membawa rasa marah sedikitpun ke dalam proses belajar mengajar.
PROFESI
menerima apapun, berapapun, dari manapun, kapanpun Guru profesional adalah guru yang dapat menguasai “standar kompetensi guru” untuk melaksanakan tugasnya dengan baik, benar, ramah, tanpa marah. Guru profesional adalah guru yang dapat menguasai “standar kompetensi guru” untuk melaksanakan tugasnya dengan baik, benar, ramah, tanpa marah. Cermatilah : Karakteristik Lautan menerima apapun, berapapun, dari manapun, kapanpun