Kepedulian Umat Islam terhadap Jenazah

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
SHOLAT Dibagi menjadi dua : Sholat Fardu Sholat Sunah SHOLAT FARDU :
Advertisements

Etika Pergaulan Remaja dalam Pandangan Islam
PENJELASAN TATA CARA SHALAT Bagian 11/13
FADHILA SEPTIYANING (9) FATIMAH AEWANI PUTRI (10)
SUJUD - Sujud Sahwi - Sujud Tilawah - Sujud Syukur
Jurusan Tarbiyah PAI 08.T Yanti Mulyanti.
PENJELASAN TATA CARA SHALAT Bagian 9/13
TATA CARA DUDUK DUA SUJUD
TATA CARA PENGURUSAN JENAZAH
HADITS KEDUAPULUH DUA.
QS AL HUMADZAH 1-9.  Al Humadzah : Golongan manusia yang senantiasa menyebutkan aib orang lain dengan lisannnya.  Al Lumadzah : Golongan manusia yang.
FIQH JENAZAH & FIQH MAWARITS.
JILBAB BUSANA MUSLIMAH
By: Muhammad sultan akbar, Wahyu arwim nurcahya Ahamad luthfi.
Tugas Fiqh PBI 1E kelompok 7 MENGURUS JENAZAH
Penyelenggaraan Jenazah
Penyelenggaraan Penanganan Jenazah
MENUNTUT ILMU Pengertian Menuntut Ilmu
THAHARAH Ismail, S.Pd.I, M.Pd..
BAB 6: PAKAIAN DAN PERGAULAN DALAM ISLAM
Imam Syafi’i Imam Maliki Imam Ahmad bin Hanbal Imam Abu Hanifah
Shalat Jum’at.
SIKAP IKHLAS, SABAR, DAN PEMAAF
Perkara yang akan dipelajari:
Larangan Pergaulan Bebas dan Perzinaan
KEBIJAKAN NASIONAL PENDIDIKAN KARAKTER 2011
PENYELENGGARAN JENAZAH MENURUT SUNNAH RASUL
BAB X Salat Jum’at.
19 Hadis nabi mengenai wanita.
SHALAT JENAZAH BAB 3 KELAS XI.
Welcome By; Irsyam Bin Syamsul.
Perawatan jenazah TIM GPAI SMA KUR 2013 BATU, LANJUT.
PENGURUSAN JENAZAH Rian Hidayat, S.Pd.I.
عدم الخوف أو التخوف من هذه الليلة
ADAB KEPADA IBU BAPA Pengertian. Dalil.
KHutbah Jumat & Prinsip dakwah
BERBISNIS SECARA SYAR’I…
Start. start “Mohonlah kepada Allah kesehatan “Mohonlah kepada Allah kesehatan. Sesungguhnya karunia yang lebih baik sesudah keimanan adalah kesehatan”
Al-Fath (Lari Dari Perang)
ISLAMIC FUNDAMENTALS ON PATIENT MANAGEMENT
sujud dalam islam Oleh: Aidan dan Rhenal NOTE:
HAJI PAI 5 B KELOMPOK VIII 1. Agus Munip Pidianto 2. Agung Priyambodo
Menghormati ulama dan majelis ilmu
BAHAN AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PENGENDALIAN DIRI, HUSNUDHAN, UKHUWAH
Cinta yang membawa ke surga
Disusun oleh: Arman Dede Fajar Japar Siddik
MENYALATKAN JENAZAH KELOMPOK 7.
Hukum Mengiring jenazah
AQIDAH AKHLAQ NAMA KELOMPOK 5 :  M. NASIKHUL AMIN{16} MM RIJALUL FIRDAUS{18}  DEVI SOFROUN NIKMAH{07} LLINDA PUTRI AYU{14} SSITI FAUZIYAH MA’RUF{30}
Wahyu Rizki Nur Syamsi ( )
HIDUP TERASA LEBIH INDAH JIKA KITA BERSYUKUR
Al-Fath (10) وَمَنْ لَمْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ فَإِنَّا أَعْتَدْنَا لِلْكَافِرِينَ سَعِيرًا Dan barangsiapa yang tidak beriman kepada Allah dan.
19 Hadis nabi mengenai wanita.
Assalammuallaikum Wr. Wb.
SETELAH MENONTON VIDEO TERSEBUT APA SAJA DAMPAK DARI PERILAKU MEREKA.
Cinta yang membawa ke surga
Andalus Corporation Pte Ltd
Ict dan media dalam pendidikan islam
SINAR CAHAYA AYAT KURSI
Kursus pengurusan jenazah & Amali sembelihan
Tazkiyah Nafs (Penyucian Jiwa)
ICT DAN MEDIA DALAM PENDIDIKLAN ISLAM
PUASA WAJIB dan PUASA SUNAH
Cinta yang membawa ke surga
Kursus pengurusan jenazah & Amali sembelihan
MODUL SOLAT Solat Qasar dan Jamak
Setiap umat manusia, baik laki-laki maupun perempuan, wajib untuk menuntut ilmu, menuntut ilmu harus dilakukan dengan penuh semangat dan tidak boleh dengan.
TATA CARA PENGURUSAN JENAZAH “ كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ” Adyin Whan Sandy ( )
BAB 7: HARI-HARI YANG DISUNATKAN PADANYA BERPUASA
Transcript presentasi:

Kepedulian Umat Islam terhadap Jenazah Disusun oleh : 1.Sahharudin 2.Ricko.M 3.Bima.N

Hidup di dunia ini tidaklah selamanya Hidup di dunia ini tidaklah selamanya. Akan datang masanya kita berpisah dengan dunia berikut isinya. Perpisahan itu terjadi saat kematian menjemput. Kematian adalah pintu dan setiap manusia akan memasuki pintu itu, tanpa ada seorang pun yang dapat menghindar darinya. “Tiap-tiap yang bernyawa akan merasakan mati”. (QS. Āli ‘Imrān/3:185)

A. Perawatan Jenazah Apabila seseorang telah dinyatakan positif meninggal dunia, ada beberapa hal yang harus disegerakan dalam pengurusan jenazah oleh keluarganya, yaitu: memandikan, mengafani, menyalati dan menguburnya. Namun, sebelum mayat itu dimandikan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan terhadap kondisi jenazah, yaitu seperti berikut: 1. Pejamkanlah matanya dan mohonkanlah ampun kepada Allah Swt. atas segala dosanya. 2. Tutuplah seluruh badannya dengan kain sebagai penghormatan dan agar tidak kelihatan auratnya. 3. Ditempatkan di tempat yang aman dari jangkauan binatang. 4. Bagi keluarga dan sahabat-sahabat dekatnya tidak dilarang mencium si mayat.

B. Memandikan Jenazah 1. Syarat-syarat wajib memandikan jenazah; a. Jenazah itu orang Islam. Apa pun aliran, mazhab, ras, suku, dan profesinya. b. Didapati tubuhnya walaupun sedikit. c. Bukan mati syahid (mati dalam peperangan untuk membela agama Islam seperti yang terjadi pada masa Nabi Muhammad saw.).

2. Yang berhak memandikan jenazah a. Apabila jenazah itu laki-laki, yang memandikannya hendaklah laki-laki pula. Perempuan tidak boleh memandikan jenazah laki-laki, kecuali istri dan mahram-nya. b. Apabila jenazah itu perempuan, hendaklah dimandikan oleh perempuan pula, laki-laki tidak boleh memandikan kecuali suami atau mahram- nya. c. Apabila jenazah itu seorang istri, sementara suami dan mahram-nya ada semua, suami lebih berhak untuk memandikan istrinya. d. Apabila jenazah itu seorang suami, sementara istri dan mahram-nya ada semua, istri lebih berhak untuk memandikan suaminya.

C. Mengafani Jenazah mampu untuk membiayainya C. Mengafani Jenazah mampu untuk membiayainya. Kain kafan paling tidak satu lapis. Sebaiknya tiga lapis bagi mayat laki- laki dan lima lapis bagi mayat perempuan. Setiap satu lapis di antaranya merupakan kain basahan. Abu Salamah ra. menceritakan, bahwa ia pernah bertanya kepada ‘Aisyah ra. “Berapa lapiskah kain kafan Rasulullah saw.?” “Tiga lapis kain putih,” jawab Aisyah. (HR. Muslim).

D. Menyalati Jenazah Tata cara pelaksanaan ṡalat jenazah adalah sebagai berikut: 1. Jenazah diletakkan paling muka. Apabila mayat laki-laki, hendaknya imam berdiri menghadap dekat kepala mayat. Jika mayat wanita, imam menghadap dekat perutnya. 2. Letak imam paling muka diikuti oleh para makmum. Jika yang menyalati sedikit, usahakan dibuat 3 baris/ṡaf. 3. Mula-mula semua jamaah berdiri dengan berniat melakukan ṡalat jenazah dengan empat takbir. Niat tersebut jika dilafalkan sebagai berikut: Artinya: “Aku berniat ṡalat atas jenazah ini empat takbir fardu kifayah sebagai makmum karena Allah ta’ala.” 4. Kemudian takbiratul ihram yang pertama, dan setelah takbir pertama itu selanjutnya membaca surat al-Fātihah.

5. Takbir yang kedua, dan setelah itu, membaca salawat atas Nabi Muhammad saw. 6. Takbir yang ketiga, kemudian membaca doa untuk jenazah. Bacaan doa bagi jenazah adalah sebagai berikut: Artinya: “Ya Allah, ampunilah ia, kasihanilah ia, sejahterakanlah ia, maafkanlah kesalahannya.” 7. Takbir yang keempat, dilanjutkan dengan membaca doa sebagai berikut: Artinya: “Ya Allah, janganlah Engkau menjadikan kami penghalang dari mendapatkan pahalanya dan janganlah engkau beri kami fitnah sepeninggalnya, dan ampunilah kami dan dia.” (HR Hakim) 8. Membaca salam sambil menoleh ke kanan dan ke kiri.

E. Mengubur Jenazah Perihal mengubur jenazah ada beberapa penjelasan sebagai berikut.  1. Rasulullah saw. menganjurkan agar jenazah segera dikuburkan, sesuai sabdanya: Artinya: “dari Abu Hurairah ra. Dari Nabi Muhammad saw. bersabda: Segerakanlah menguburkan jenazah....” (H.R. Bukhari Muslim) 2. Sebaiknya menguburkan jenazah pada siang hari. 3. Anjuran meluaskan lubang kubur. Rasulullah saw. pernah mengantar jenazah sampai di kuburnya. Lalu, beliau duduk di tepi lubang kubur, dan bersabda, “Luaskanlah pada bagian kepala, dan luaskan juga pada bagian kakinya. Ada beberapa kurma baginya di surga.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud) 4. Boleh menguburkan dua tiga jenazah dalam satu liang kubur. 5. Bacaan meletakkan mayat dalam kubur. 6. Larangan memperindah kuburan. 7. Sebelum dikubur, ahli waris atau keluarga hendaklah bersedia menjadi penjamin atau menyelesaikan atas hutang-hutang si mayat jika ada, baik dari harta yang ditinggalkannya atau dari sumbangan keluarganya.

F. Ta’ziyyah (Melayat) Ta’ziyyah atau melayat adalah mengunjungi orang yang sedang tertimpa musibah kematian salah seorang keluarganya dalam rangka menghibur atau memberi semangat. Para mu’azziy³n (orang laki-laki yang ber-ta’ziyyah) atau mu’azziyāt (orang perempuan yang ber-ta’ziyyah) hendaknya memberikan dorongan kekuatan mental atau menasihati agar orang yang tertimpa musibah tetap sabar dan tabah menghadapi musibah ini.

Adab (etika) orang ber-ta’ziyyah antara lain seperti berikut. 1. Menyampaikan doa untuk kebaikan dan ampunan terhadap orang yang meninggal serta kesabaran bagi orang yang ditinggal. 2. Hindarilah pembicaraan yang menambah sedih keluarga yang ditimpa musibah. 3. Hindarilah canda-tawa apalagi sampai terbahak-bahak. 4. Usahakan turut menyalati mayat dan turut mengantarkan ke pemakaman sampai selesai penguburan. 5. Membuatkan makanan bagi keluarga yang ditimpa musibah.

G. Ziarah Kubur Ziarah artinya berkunjung, kubur artinya kuburan G. Ziarah Kubur Ziarah artinya berkunjung, kubur artinya kuburan. Ziarah kubur artinya berkunjung ke kuburan. Awalnya Rasulullah saw. melarang umat Islam untuk berziarah kubur karena dikhawatirkan akan melakukan sesuatu hal yang tidak baik, misalnya menangis di atas kuburan, bersedih, meratapi, bahkan yang lebih bahaya adalah mengultuskan mayat yang ada di kuburan. Akan tetapi, karena mengingat mati itu penting, dan di antara mengingat mati adalah ziarah kubur, saw. menganjurkan berziarah dengan tujuan untuk mengingat mati. Rasulullah saw. bersabda: Artinya: “Dari Abdullah bin Buraidah berkata, Rasulullah saw. bersabda: “Aku pernah melarang kalian berziarah kubur, maka sekarang berziarahlah kalian ke kubur.” (HR. Nasā’i)

Di antara hikmah dari ziarah kubur ini antara lain seperti berikut. 1. Mengingat kematian. 2. Dapat bersikap zuhud (menjauhkan diri dari sifat keduniawian). 3. Selalu ingin berbuat baik sebagai bekal kelak di alam kubur dan hari akhir. 4. Mendoakan si mayat yang muslim agar diampuni dosanya dan diberi kesejahteraan di akhirat.

TERIMA KASIH