Kesempurnaan Islam
Fase Produktif Mahasiswa Islam sebaga agama yang Puncak kekuatan (tenaga dan fikiran), fase kekuatan yang diapit oleh dua kelemahan (masa anak-anak dan masa tua Mahasiswa Islam sebaga agama yang sempurna tentu mengatur \ secara sempurna aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh mahasiswa Fase mahasiswa atau masa muda merupakan fase yang sangat penting dalam perjalanan hidup manusia. Pada fase inilah seseorang akan mencapai puncak kekuatan (tenaga dan fikiran), fase ini merupakan fase kekuatan yang diapit oleh dua kelemahan yaitu masa anak-anak dan masa tua, sehingga tidak heran jika pada fase ini seseorang akan senantiasa melakukan banyak sekali aktivitas-aktivitas (aktivitas baik maupun buruk). Aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh seorang manusia secara umum, dan aktivitas yang dilakukan oleh mahasiswa muslim pada khususnya ternyata telah ditentukan garis-garis aturannya oleh islam, diatur dengan sangat baik sehingga aturan-aturan islam benar-benar memanusiakan manusia dan memahasiswakan mahasiswa. Masa produktif, banyak melakukan aktivitas-aktivitas
Kesempurnaan Islam tergambar dari aturan-aturannya (syariatnya) yang sangat lengkap dan menyeluruh sehingga mengantarkan manusia menjadi manusia seutuhnya.
Syariat Islam Secara lughawi kata syariat, (dalam bahasa Arab, aslinya, syarî’ah/ شريعة) ) berasal dari kata syara’a شرع yang berarti jalan Secara Makna Syar’I جميع احكام الشارع المتعلق بجميع أفعال الناس وجميع علاقاتهم، سواء أكانت علاقتهم مع الله أو علاقتهم مع أنفسهم أو علاقتهم مع غيرهم Sekumpulan hukum syara’ yang mengatur/mengikat perbuatan manusia, Hubungan manusia dengan Allah , hubungan dengan dirinya sendiri dan Sesama manusia
Segal Perbuatan, Perkataan, dan persetujuan dari Rasulullah saw. SUMBER SYARIAT ISLAM AL-QUR’AN SUNNAH Kitab suci yang diturunkan oleh Allah swt kepada nabi Muhammad saw yang berisi petunjuk bagi seluruh umat manusia. Segal Perbuatan, Perkataan, dan persetujuan dari Rasulullah saw. Ijma’ Sahabat : Kesepakatan para sahabat terhadap suatu perkara. contoh ijma’ sahabat untuk mengangkat seorang khalifah. QIYAS : Menyamakan suatu perkara yang tidak ada dalilnya dengan perkara yang sudah ada dalilnya dengan melihat kesamaan sebab hukumnya (illatnya) IJMA’ SAHABAT QIYAS
Dimensi Syariat Islam Manusia dengan Allah Swt DIMENSI I Manusia dengan Manusia yang lain DIMENSI III DIMENSI II Manusia dengan dirinya sendiri
Hubungan Manusia Dengan Allah SWT DIMENSI I Hubungan Manusia Dengan Allah SWT (Habl Minallah) ‘AQOID IBADAT Segala hal yang berkaitan dengan keimanan. Contoh iman kepada Allah swt, Iman kepada Malaikat, Iman kepada Rasul, Iman kepada Kitab Suci, Iman kepada Hari Kiamat, Iman kepada Qodo’ & Qodar Segala hal yang aktivitas ibadah atau menyembah Allah swt. Contoh Sholat, Puasa, Zakat, Haji, Berdo’a, Bersedekah, Jihad, Membaca al-Qur’an
Hubungan Manusia Dengan Dirinya Sendiri DIMENSI II Hubungan Manusia Dengan Dirinya Sendiri (Habl Minanafsi) AKHLAQ PAKAIAN MAKANAN & MINUMAN Segala hal yang berkaitan sopan santun dan tata krama Segala hal yang berkaitan dengan tata cara berpakaian, ketentuan-ketentuan dalam berpakaian baik pria maupun wanita Segala hal yang berkaitan dengan halal haram nya makanan
Hubungan Manusia Dengan Manuasia yang Lain DIMENSI III Hubungan Manusia Dengan Manuasia yang Lain (Habl Minannas) Muamalat Persangsian Segala hal yang berkaitan dengan aktivitas transaksi ekonomi, sosial politik, pemerintahan dll Segala hal yang berkaitan dengan sangsi pidana terhadap individu / kelompok yang melanggar hak-hak individu / kelompok masyarakat lainnya. Contoh : hudud, jinayat, ta’zir dll
HIKMAH TAAT SYARIAT
Taat syariat akan menjadikan mahasiswa sehat secara fisik, memiliki pikiran positif, dan produktif dalam berkarya
Mahasiswa Muslim Wajib Taat Syariat DALAM DIMENS I DALAM DIMENSI II DALAM DIMENSI III Mahasiswa harus menjad insan yang rajin ibadah dan memiliki aqidah Islamiyah yang lurus Mahasiswa harus menjadi insan yang berakhlaq al karimah, berpakaian syar’I dan menjaga diri dari makanan dan minuman yang haram Mahasiswa harus menjadi insan yang selalu bermuamalah (berinteraksi sosial) dengan ketentuan syara’ dan mewujudkan penerapan hukum islam
Jaminan Allah swt ﴿ وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُواْ وَاتَّقَواْ لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَاتٍ مِّنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ وَلَكِن كَذَّبُواْ فَأَخَذْنَاهُم بِمَا كَانُواْ يَكْسِبُونَ ﴾ [الأعراف/96] Jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (Al-A’rof 96)
MARI KITA KEMBALI KEPADA ATURAN-ATURAN ALLAH SWT
PENUTUP وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالأرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (Ali Imran : 133)