Rachman E, Rostiwati, T., Sofwan B.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENULIS : WAHYUDI ANGGORO HADI
Advertisements

MATERI KEWIRAUSAHAAN (ENTREPREUNERSHIP)
ANALISIS FINANSIAL / KELAYAKAN USAHA
AGROFOREST ATAU SISTEM AGROFORESTRI KOMPLEKS
PENGEMBANGAN ROTAN INDONESIA MELALUI POLA SENTRA HHBK
PELUANG AGROINDUSTRI PEDESAAN BERBASIS KOMODITAS UNGGULAN
Analisis Bisnis Dan Studi Kelayakan Usaha
PEMILIHAN ALTERNATIF.
KRITERIA INVESTASI.
Studi Kelayakan Bisnis
USAHA TANI SERTA PENDAPATAN DAN PENGELUARAN RUMAH TANGGA PETANI
KRITERIA INVESTASI.
Studi kelayakan financial
Analisis Bisnis & Studi Kelayakan Usaha
KRITERIA INVESTASI.
Evaluasi Investasi Tujuan:
ANALISIS CASH FLOW (1) Pertemuan ke-3.
STUDI KELAYAKAN - PROYEK
STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY)
RUJUKAN TESIS : (SOEWARSO KOESOEMOBROTO) EVALUASI KELAYAKAN INVESTASI ANGKUTAN BUS UMUM JURUSAN PURI ANJASMORO (PRPP) – UNDIP – KLIPANG KOTA SEMARANG ANALISIS.
MG-11 ANALISIS BIAYA MANFAAT ANALISIS PROYEK KEHUTANAN BERDISKONTO
ANALISIS INVESTASI PUBLIK
ANALISIS CASH FLOW (1) Pertemuan ke-4.
Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK
ASPEK KEUANGAN.
STUDI KELAYAKAN USAHA OLEH : Adhi Muhtadi, ST.,SE.,MSi.,MT.
KRITERIA INVESTASI.
Susi Cake Yummy.
PENGERTIAN STUDI KELAYAKAN USAHA
NPV DAN IRR.
Dr. Ir. Dodik Ridho Nurrochmat, M.Sc
KRITERIA INVESTASI.
PENCIPTAAN USAHA mustikalukmanarief
MODUL 8 ASPEK KEUANGAN (ASPEK KEUANGAN : ALIRAN KAS)
Latar belakang Masalah :
4. KRITERIA PENILAIAN INVESTASI
Pertemuan 9 ASPEK EKONOMI dan FINANSIAL (Lanjutan)
Pengambilan Keputusan Investasi (Jk. Panjang)
KRITERIA INVESTASI.
Buah Bintaro Buah Beracun yang Bermanfaat
PENCIPTAAN USAHA DALAM PELUANG USAHA
“ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PADA USAHA STUDIO MUSIK BOOPIE”
SOAL LATIHAN ANALISIS KELAYAKAN PROYEK
Pengambilan Keputusan Investasi (Jk. Panjang) dan Harga Transfer
STUDI KELAYAKAN – PROYEK
Faculty Member of STIE AsiA MALANG
PRINSIP DASAR EVALUASI LALU LINTAS Pertemuan 13
Gandaria Gandaria (Bouea macrophylla Griffith) adalah tanaman yang berasal dari kepulauan Indonesia dan Malaysia. Tanaman ini tumbuh di daerah tropis,
ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI
PENGENALAN ANALISIS OPERASI & EVALUASI SISTEM TRANSPORTASI
Minyak NYAMPLUNG (Calophyllum inophyllum L)
STRATEGI PRODUK KERIPIK UBI JALAR KUNING DENGAN RASA PEDAS BERTINGKAT
Analisis Bisnis & Studi Kelayakan Usaha
Memamfaatkan Aplikasi Exel untuk Studi Kelayakan
STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY)
Discounted Criterion (1)
Pengembangan Agribisnis dalam Pembangunan Pertanian
PENCIPTAAN USAHA OLEH : DINI ROCHDIANI
PERTEMUAN V Analisis Bisnis & Studi Kelayakan Usaha
ANALISIS KELAYAKAN DUA PROYEK ATAU LEBIH
KRITERIA INVESTASI.
KRITERIA INVESTASI (Net Present Wort atau Net Present Value)
KRITERIA INVESTASI.
Analisis Kelayakan Proyek Tunggal
ASPEK KEUANGAN.
Disusun Oleh: Fredericus Adrian S.P Dodi Firmansyah Muhammad Ilham R Muhammad Ardhan H
SISTEM PERTANIAN TERPADU (INTEGRATED FARMING SYSTEM) PADA EKOSISTEM PERKEBUNAN AGROPASTURAL - 2 Ade Wachjar Adiwirman DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA.
PENGANTAR PERENCANAAN PENGEMBANGAN SPAM
TUJUAN  U/ MEMPEROLEH PRODUKSI MAKSIMUM YG LESTARI
PEMBANGUNAN INFRASTUKTUR IRIGASI BERKELANJUTAN
Transcript presentasi:

Rachman E, Rostiwati, T., Sofwan B. SEMINAR BPK HHBK MATARAM, 12 SEPTEMBER 2012 NYAMPLUNG : PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN ENERGI ALTERNATIF SEKTOR KEHUTANAN OLEH : Rachman E, Rostiwati, T., Sofwan B.

Permintaan BBN terus meningkat LATAR BELAKANG Permintaan BBN terus meningkat POTENSI NYAMPLUNG TINGGI Kemenhut mengembangkan nyamplung DME dapat memberikan Manfaat sosial dan ekonomi Perlu diketahui Peluang dan Tantangan pengembangan energi alternatif berbahan baku nyamplung pada demplot DME yang dibangun

RUMUSAN MASALAH Bagaimana peluang dan tantangan pengembangan energi alternatif berbahan baku nyamplung ditinjau dari aspek teknis, sosial dan ekonomi Faktor-faktor apa yang perlu dikembangkan dalam upaya meningkatkan keberhasilan pengembangan energi alternatif berbahan baku nyamplung. .

TUJUAN Mengkaji peluang dan tantangan pengembangan energi alternatif berbahan baku nyamplung yang dilaksanakan di Cilacap, Banyuwangi dan Purworejo tahun 2010 dan 2011 Mendukung pengembangan nyamplung sebagai bahan baku biodisel.

LUARAN Tersedianya informasi untuk memudahkan dalam menyusun strategi pengelolaan nyamplung yang menjamin kesinambungan produksi (kualitas dan kuantitas) biodisel di Indonesia

Deskripsi umum Nama perdagangan: Bintangur, nyamplung Nama daerah : nyamplung, punaga (Melayu, Jawa Tengah, Sunda, Makasar, Minangkabau) Nama ilmiah : Calophyllum inophyllum L, Family Clusiaceae (sinonim: Guttiferae). Karakteristik : pohon bertajuk rimbun-menghijau (evergreen trees), Batang berkayu kulit kayu terdapat saluran getah berwarna kuning. Daun tunggal bersilang-berhadapan bulat memanjang atau bulat telur, Bunga majemuk, Buah muda berwarna hijau dan yang sudah tua berwarna kekuning-kuningan, Biji berbentuk bulat tebal dan keras. Sebaran dan Potensi Hutan : Nyamplung di Ind dijumpai hampir di seluruh daerah trtm pada daerah pesisir pantai

Pengolahan Biji Nyamplung Menjadi Biodisel PENCUCIAN DAN PENGERINGAN BIODIESEL NYAMPLUNG ESTERIFIKASI (E1) C TRANSESTERIFIKASI (T) Biji NYAMPLUNG ESTERIFIKASI (E2) EKSTRAKSI/PENGEPRESAN PENGUPASAN, PENGERINGAN DAN PENGHANCURAN refined oil DEGUMING cruid oil ET EET Diagram Alir Proses Produksi Biodiesel dari Biji Nyamplung (Sudradjat, 2010)

Ada 5 thapan proses

Deskripsi umum Nama perdagangan: Bintangur, nyamplung Nama daerah : nyamplung, punaga (Melayu, Jawa Tengah, Sunda, Makasar, Minangkabau) Nama ilmiah : Calophyllum inophyllum L, Family Clusiaceae (sinonim: Guttiferae). Karakteristik : pohon bertajuk rimbun-menghijau (evergreen trees), Batang berkayu kulit kayu terdapat saluran getah berwarna kuning. Daun tunggal bersilang-berhadapan bulat memanjang atau bulat telur, Bunga majemuk, Buah muda berwarna hijau dan yang sudah tua berwarna kekuning-kuningan, Biji berbentuk bulat tebal dan keras.

HASIL YANG TELAH DICAPAI Penelitian tahun pertama di DME Banyuwangi Kelayakan pengusahaan budidaya nyamplung secara finansial layak, dengan kriteria kelayakan yaitu NPV sebesar Rp 81,537,500,-, BCR sebesar 1,32 dan IRR sebesar 13,90%, Kendala : proses pengolahan biji nyamplung belum dapat dilakukan secara kontinyu, sehingga pemasarannya terhenti. Kontribusi usaha pemungutan nyamplung : 11% thd total pendapatan petani responden dan pengolahan biji nyamplung : 62% dari total pendapatan pegawai. Beberapa hal yang perlu ditingkatkan : (1) produktivitas buah nyamplung, (2) harga jual biji nyamplung, (3) rendemen pengolahan biji nyamplung, (4) Penurunan campuran methanol, (5) Alternatif menjadi pengganti minyak tanah. Peningkatan efisiensi dan pengembangan teknologi pengolahan biji nyamplung perlu ditingkatkan untuk memperoleh kelayakan finansial pengolahan biji nyamplung keberhasilan Program DME

METODE PENELITIAN Lokasi penelitian: Purworejo Sebagai Demplot (DME) Cilacap Sebagai Studi Banding Pengumpulan data Wawancara Observasi Studi Pustaka Jenis data : Primer dan Sekunder

RUANG LINGKUP Menguraikan komponen/struktur biaya budidaya dan pengolahan nyamplung sebagai sumber energi masyarakat, Menghitung biaya dan pendapatan hutan rakyat Nyamplung dengan pola agroforestry Menghitung besarnya pendapatan masyarakat dari usaha pengelolaan nyamplung dan total pendapatan dari seluruh kegiatan per satuan waktu. Data dan informasi yang digunakan merujuk pada pengusahaan hutan rakyat di Pulau Jawa (Jawa Barat dan Jawa Tengah).

METODE PENELITIAN Lokasi penelitian: Purworejo Sebagai Demplot (DME) Cilacap Sebagai Studi Banding Pengumpulan data Wawancara Observasi Studi Pustaka Jenis data : Primer dan Sekunder

Analisis data Analisis data Untuk mengetahui faktor-faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi kelayakan finansial pengelolaan nyamplung dgn persamaan regresi berganda : y = f(x1, x2, x3,....xn) dimana y = peubah dependent yaitu pendapatan dari pengelolaan x1, x2, x3,....,xn = peubah independent yaitu faktor-faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi pendapatan pengelolaan nyamplung

Analisis data Untuk menganalisis kelayakan usaha pengelolaan nyamplung dilakukan analisis ekonomi dengan menghitung : Present Value (NPV) Benefit Cost Ratio (BCR) Internal Rate Of Return (IRR) dimana : jika nilai NPV dan BCR > > 1 dan IRR > tingkat sukubuga maka pengusahaan dapat dikatakan layak

Analisis data Untuk menganalisis besarnya kontribusi pengusahan budidaya dan pengolahan nyamplung terhadap pendapatan masyarakat di wilayah DME Terhadap masyarakat yaitu : Ratio pendapatan pengelolaan nyamplung terhadap jumlah pendapatan petani Terhadap pendapatan Desa yaitu Ratio total pendapatan pengelolaan nyamplung terhadap total pendapatan desa Pengelolaan nyamplung terdiri dari: Budidaya Nyamplung Pengolahan Nyamplung dari biji menjadi biodiesel

….Jadikanlah suatu peristiwa itu menjadi pengalaman yang berharga……. TERIMAKASIH