PENANAMAN KAYU PUTIH DENGAN POLA TANAM TUMPANG SARI DI RPH SUKUN KPH MADIUN OKTAVIANUS D. ALVES NIM. 132385030 OKTAVIANUS D. ALVES NIM. 132385030.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
HAL-HAL YANG MENGUNTUNGKAN DARI HIDROPONIK
Advertisements

DEFINISI BENIH / BIBIT Dr
PANCA USAHA TANI Dr. SUPRIYONO PRGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ISLAM KADIRI UNISKA KEDIRI.
PENANAMAN POHON Sri Wilarso Budi R Laboratorium Silvikultur Fakultas Kehutanan IPB
SOSIALISASI KRISTA SEBAGAI SUMBER MODAL UPPKS
Diversifikasi pertanian
KONSERVASI LAHAN Usaha memanfaatkan lahan sesuai dengan kemampuannya dan melakukannya dengan cara yang sesuai dengan kaidah konservasi agar tidak terjadi.
POLIKULTUR SEBAGAI BAGIAN DARI PERTANIAN BERKELANJUTAN
PRODUKSI BENIH (BIJI).
Mesin Pemanen Kacang Tanah
SEPTIRIYANI, Pelestarian Hutan Melalui Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat di Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Sambirejo Wirosari Grobogan.
Capt. Dr. Anthon Sihombing (Anggota DPR RI Fraksi Golkar)
ANDRI KURNIAWAN, IMPLEMENTASI PROGRAM PENGELOLAAN HUTAN BERSAMA MASYARAKAT (PHBM) DI KAWASAN KPH TELAWA (STUDI KASUS LMDH SUMBER REJEKI, MAKMUR.
BUDIDAYA RUMPUT LAUT GRACILARIA DI TAMBAK
TEKNOLOGI BUDIDAYA SEMUSIM TAHUNAN KOMODITAS KARET
PELUANG AGROINDUSTRI PEDESAAN BERBASIS KOMODITAS UNGGULAN
JAGUNG Jagung merupakan komoditi tanaman pangan utama
SERTIFIKASI BENIH PENGERTIAN : suatu cara pemberian sertifikat atas cara perbanyakan, produksi dan penyaluran benih sesuai dengan peraturan yang ditetapkan.
PERLINDUNGAN DAN PRODUKTIVITAS TANAH
LATAR BELAKANG & PENGERTIAN
Devi Nuraini A Dian Rahayu Dwi Agustiyanto Edi Kurniawan FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2012.
Lanjutan bab 3……………… Pertemuan 5.
MANAJEMEN PRODUKSI AGRIBISNIS.
TEKNIK SILVIKULTUR Oleh : Suryo Hardiwinoto, dkk Laboratorium Silvikultur & Agroforestry Fakultas Kehutanan UGM, YOGYAKARTA.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN
MANAJEMEN PRODUKSI AGRIBISNIS.
STANDAR PEMERIKSAAN.
DASAR AGRONOMI.
PENGELOLAAN HUTAN DENGAN POLA AGROFORESTRI DI PERUM PERHUTANI
Laporan Observasi Sistem Pertanian Terpadu
AGROFORESTRY (1) Bahan Kuliah Pertanian Terpadu
Sistem agroforestri.
Jenis, sumber, teknik pengumpulan data dan analisis data
Maria Lusia Hutagalung D1B011024
Faktor Utama pertumbuhan mangrove :
Merencanakan Pergiliran Tanaman Organik
Oleh: Jakes Sito. SP TUMPANG SARI.
Teknik Budidaya dan Pola Tanam
Pembekalan Magang Angkatan VIII Fakultas Pertanian Universitas Jambi
NASABAH SWAMITRA MITRA USAHA GUNUNG TERANG
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas pelajaran Aplikasi Komputer
UNSUR-UNSUR PERTANIAN
PEMBUATAN KLEM UNTUK TEBANGAN E (PENJARANGAN)
PENGENDALIAN KULTURAL PADA TANAMAN CABAI
(MIXED FARMING SYSTEMS)
APLIKASI PUPUK BERIMBANG PADA TANAMAN CENGKEH
REVOLUSI HIJAU.
AGROFORESTRY (2) Bahan Kuliah Pertanian Terpadu
MONOKULTUR POLA TANAM KELOMPOK 5 : Ananda Setya P
Pertemuan ke-1 dan 2 A. Tujuan Instruksional 1. Umum
Teori Lokasi Von Thunen (Pola Produksi Pertanian)
PUPUK HIJAU Kelompok 7 Destia Novita Sari
Unsur & Ciri Pertanian di Indonesia
Ekologi Pertanian (AGH 320)
1. Tatacara olah tanah 2. Tata CARA tanam.
PERTANIAN TERPADU DENGAN SISTEM MINAPADI
USAHATANI DAN PEMBANGUNAN USAHATANI
PENCEGAHAN KEBAKARAN HUTAN JATI
Manajemen Produksi Agribisnis
BLU PUSAT P2H KEMENTERIAN LHK
Unsur & Ciri Pertanian di Indonesia
BUDIDAYA TANAMAN PANGAN PADI
PENINGKATAN PRODUKSI PADI DENGAN METODE SRI
Kesuburan Tanah Dan Pemupukan
PENANAMAN POHON. Pendahuluan Kegiatan penanaman merupakan kegiatan inti dari budidaya hutan yang mencakup areal yang luas, memerlukan biaya yang besar.
DINAS KEHUTANAN PROV. SULAWESI SELATAN. “MEWUJUDKAN HUTAN LESTARI, PERKEBUNAN PRODUKTIF MASYARAKAT SEJAHTERA MANDIRI ”
Oleh : Raden Octa Ferdyan
CARA PEMBENIHAN IKAN YANG BAIK
Kiat sukses tanaman 1.jalur tanaman hutan bebas dari tanaman palawija 2.management ajir per ajir di kontrol melalui alur 3.sulaman hanya ada pada tahun.
OLEH : LISNA YOELIANI POELOENGAN A L I M DEDDY
Transcript presentasi:

PENANAMAN KAYU PUTIH DENGAN POLA TANAM TUMPANG SARI DI RPH SUKUN KPH MADIUN OKTAVIANUS D. ALVES NIM. 132385030 OKTAVIANUS D. ALVES NIM. 132385030

PENDAHULUAN PENDAHULUAN Tumpangsari merupakan suatu pola pertanaman dengan menanam lebih dari satu jenis tanaman pada suatu hamparan lahan yang sama. Resiko kegagalan yang tinggi dalam usaha pertanian membuat petani menanam lebih dari satu jenis tanaman sehingga ketika terjadi kegagalan panen satu kamoditas masih dapat memanen komoditas yang lain, mampu memberikan keuntungan ekonomi dan mengurangi risiko kegagalan panen sehingga modal petani dapat terjaga dan lebih meningkat.

Tujuan Mengetahui model penanaman kayu putih dengan pola tanam tumpang sari di RPH Sukun, KPH Madiun. Sebagai sarana pembelajaran bagi mahasiswa mengenai penanaman kayu putih dengan pola tanam tumpang sari di RPH Sukun, KPH Madiun. Manfaat

METODE PELAKSANAAN Waktu dan Tempat PKL dilaksanakan di selama tiga bulan mulai dari bulan Maret s/d juni 2016. PKL ini dilaksanakan di BKPH Sukun, KPH Madiun. Teknik Pengumpulan Data - Wawancara - Dokumentasi - Observasi - Studi Pustaka

Pola TanamTumpang Sari, a) Sebelum Penanaman, b) Sesudah Penanaman HASIL DAN PEMBAHASAN Penanaman Kayu Putih dengan Pola Tanam Tumpang Sari Pola Tanam Tumpang Sari Tumpangsari merupakan salah satu jenis pola tanam yang termasuk jenis polikultur Polikultur karena pada suatu lahan ditanami lebih dari satu jenis tanaman Sistem Penanaman Penanaman menggunakan sistem penanaman jalur. Sistem ini digunakan untuk semua tanaman baik itu tanaman pagar, sela, tepi, pokok, maupun tanaman palawija. Pola Penanaman Pola penanaman tanaman kayu putih menggunakan pola tanam tumpang sari dimana memadukan antara tanaman kehutanan dan tanaman palawija. Dalam penanamannya tanaman palawija di tanam terlebih dahulu dengan jarak tanam yang sudah ditentukan. a b Pola TanamTumpang Sari, a) Sebelum Penanaman, b) Sesudah Penanaman

Tahap Persiapan Keunggulan dan kelemahan pola tanam tumpang sari Keunggulan dari pola ini adalah : Efisiensi tenaga lebih mudah dicapai karena persiapan tanam, pemeliharaan, pemupukan dan pemungutannya lebih mudah dimekanisir. Menghsilkan produksi hasil lebih banyak untuk di pasarkan. Sedangkan kelemahan adalah : Persaingan dalam unsur hara karena setiap tanaman memiliki jumlah kebutuhan unsur hara yang berbeda-beda. Tahap Persiapan 1) Rencana Operasional (RO) RO memuat tentang rencana fisik berupa keadaan fisik lapangan dan biaya atau dana yang dibutuhkan. Surat Perintah (SP) dengan adanya SP maka kegiatan dapat terlaksana karena sudah disahkan oleh Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Timur Perjanjian Kontrak Tanaman Merupakan suatu perjanjian kolaburasi antara Perum Perhutani dengan pesanggem pada lahan tanaman tumpangsari sesuai dengan regulasi yang berlaku pada Perum Perhutani dengan masa kontrak 3 tahun. Orientasi/Pengenalan Dilakukan pemeriksaan lapangan oleh Asper bersama personil KPH yang bertugas setelah (SP) diterima. Tujuan pemeriksaan lapangan adalah untuk mencocokkan atau mengetahui batas serta keadaan bidang tanaman dengan SPT sekaligus pemasangan patok-patok tanda batas

Tahap Pelaksanaan Pemasangan Plang Tanaman Pemasangan Patok Andil Pembersihan Lahan Pemasangan Ajir Pembuatan Lubang Tanaman Pemberian Pupuk Dasar Penanaman Penanaman Tanaman Pertanian (Tumpang sari)

PENUTUP KESIMPULAN KESIMPULAN Pola tanam tanaman kayu putih memadukan antara tanaman pokok berupa tanaman kayu putih dengan tanaman palawija. Sistem penanaman yang digunakan yaitu menggunakan sistem penanaman jalur pada setiap jenis tanaman sehingga dapat memudahkan pada saat penanaman, pemeliharaan, pengontrolan maupun pemanenan. Penggunaan pola tanam tumpang sari mempunyai kelebihan yaitu : penggunaan lahan lebih efisisen, pendapatan petani lebih berkesinambungan, serta resiko gagal panen satu jenis komoditas dapat diperkecil. Pelaksanaan penanaman tanaman tumpang sari di lapangan yaitu pemasangan plang tanaman, pemasangan patok andil, pembersihan lahan, pemasangan ajir, pembuatan lubang tanam dan pemberian pupuk dasar, penanaman, dan pemeliharaan. SARAN Dari hasil pengamatan selama praktek kerja lapang, penulis menyarankan bagi pihak Perhutani agar selalu melakukan pengawasan yang lebih maksimal pada saat melakukan semua kegiatan di lapangan.

SEKIAN DAN TERIMA KASIH