MICROBIA RUMEN
Saluran pencernaan Ruminansia
Reticulum www.vivo.colostate.edu Seperti sarang lebah Pembentukan bolus initiasi regurgitasi Tempat benda2 keras (paku, kawat, dll) www.vivo.colostate.edu
Rumen Pencernan dan tabung fermentasi Berisi microba anaerob Terdapat papilla Penyerapan VFA www.vivo.colostate.edu
Omasum Memiliki banyak lipatan memperkecil ukuran partikel Menyerap air Mengabsorpsi VFA www.vivo.colostate.edu
Abomasum Lambung sejati Enzim proteolytic Gastric digestion pH rendah dari 6 sampai 2.5 Denaturasi protein membunuh bacteri dan pathogen mencerna mineral (e.g., Ca3(PO4)2)
Populasi Microbia Rumen adlh rumah bagi miliaran microba, tdr dr bacteri, protozoa, jamur, dan virus. Mikroba rumen yang berbeda-beda ini membentuk suatu komunitas komplex dari organisme yang berinteraksi satu sama lain, membantu ternak dalam mencerna pakan yang dimakannya.
Simbiotik Microba Rumen Menyediakan: Energy VFA menyediakan energy lebih dari 80% yang dibutuhkan oleh ruminansia. Protein microba mengubah senyawa nitrogen non protein (NPN) menjadi protein berkualitas tinggi. Vitamin mensinthesis vitamin B-complex dan vitamin K fungsi detoxifikasi
Pemanfaatan protein mikroba Komposisi as. Amino protein mikroba tergolong standard, karena memiliki nilai gizi tinggi dan nilai biologisnya setara dengan kasein. Kecernaan protein mikroba 74 – 77%. Efisiensi manfaat pada ruminansia 80%. (Orskov, 1988)
Pencernaan Ruminansia Ruminansia tidak mensecresi amylase dalam salivanya. bacteri dan protozoa di rumen ataupun reticulum memanfaatkan pati dan gula - tdk ada glucose yg tersedia utk ruminant microorganisme memproduksi asam lemak volatil (VFA) yang diabsorbsi dan diubah menjadi energy Asam acetat, propionat dan butirat Sumber utama energy
Fermentasi pada Ruminansia Rumen adalah tabung fermentasi berisi microorganisme. Proses anaerob – sehingga ternak inang dapat mengabsorbsi energi melalui produk-produk fermentasi bacteria. Memanfaatkan enzyme yang dihasilkan oleh microorganisme rumen untuk mencerna bahan pakan yang dikonsumsi ternak. Memberi keuntungan bagi: hewan inang (ruminant) dan microba rumen. www.esl.ohio-state.edu
Microba Rumen Protozoa (Yokoyama and Johnson, 1988) Berukuran besar (20 - 200 micron) organisme ber cell satu. mencerna karbohidrat, protein dan lemak. Menelan bacteria dan partikel pakan Jumlahnya dipengaruhi oleh ransum (Yokoyama and Johnson, 1988)
Entodinium (Rumen Protozoa)
Microbia Rumen Jamur (Fungi) www.animsci.agrenv.mcgill.ca/feed Diketahui sekitar 20 tahun lalu. Biasanya jumlahnya sedikit (8% dr total mikroba rumen). Mencerna pakan yang kurang serat www.animsci.agrenv.mcgill.ca/feed
Populasi Bacteri Cellulolytic bacteria mencerna cellulose membutuhkan pH 6-7 menggunakan N dalam bentuk N-NH3 membutuhkan S untuk sintesis AA yang mengandung S (cysteine dan methionine) menghasilkan as. lemak asetat, propionat, butirat, CO2 Dominan dari ransum berserat
Spesies utama bakteri selulolitic Bacteroides succinogenes Ruminococcus flavevaciens Ruminococcus albus Butyrivibrio fibrisolvens Cillobacterium cellulosolvens Clostridium locheadii Cellulomonas fini Eubacterium spp.
Spesies bakteri Hemiselulose Butyrivibrio fibrisolvens Ruminococcus flavevaciens Ruminococcus albus Bacteroides ruminicola
Bacteri Amylolytic Mencerna pati, membutuhkan pH 5-6 Memanfaatkan NH3 atau peptida sebagai sumber Nitrogen memproduksi as. lemak propionat, butyrat dan lactat dominan dari biji-bijan Perubahan ransum secara cepat ke biji-bijian menyebabkan lactic acidosis (penurunan pH secara cepat)
Contd….. Bacteri penghasil methane menghasilkan gas methane (CH4) Dimanfaatkan oleh microba utk energy energy hilang dari ternak Dibuang melalui eructasi
Peningkatan Qualitas hijauan Metode Pre-ingestive Metode Post-ingestive
Pre-ingestive Methods Mengurangi kandungan lignin dan meningkatkan karbohidrat fermentable. Meningkatkan ketersediaan protein. Menurunkan koncentrasi senyawa-senyawa sekunder. (Ulyatt, 1993). Use of exogenous fibrolytic enzymes to improve feed utilisation.
Post-ingestive Methods Meningkatkan kecernaan serat. Memperbaiki efficiency metabolisme nitrogen. Memodifikasi ecosystems rumen. Recombinant Microorganisme rumen. Hoover dan Stokes, 1991; McSweeny et al., 1994.
Gastro Intestinal Microba pada pengembangan peternakan. Microbia mendegradasi factor-factor anti nutrisi. Tannin. Oxalates Fluoroacetate Pyrrolizidine (Allison et al., 1985; Nelson et al., 1995)
GI Microbial enzymes In Industry Tannase in food, beverages, in preparation of instant tea and as clarifier in fruit juices and beer. Phytase as feed additives in monogastric’s foods to increase phosphate utilisation. Source of restriction enzymes for e.g.. Sru I and Sru4DI from ruminal selenomonades Lactobacillus species for disease treatment as probiotics. (Cheng, 1999).
Thank You