ECXZEMA (Dermatitis Atopik)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
By: Lisna Annisa Fitriana, S.Kep., Ners, M.Kes
Advertisements

DIABETES MELLITUS.
Paskalis Lukimon (Ners)
KELOMPOK 33 : SYANTO REZKY DUWILA
SINDROM NEFROTIK IGNATIUS WARSINO.
KEPERAWATAN SISTEM PERKEMIHAN GLOMERULUSNEFROTIK KRONIK
Eksim: Gejala, Penyebab, Pengobatan dan Pencegahan
Dermatitis Atopi Haryson Tondy Winoto, dr.,Msi.Med.,Sp.A IKA UWKS.
Gagal Ginjal Oleh Nugroho.
PENGKAJIAN FISIK PADA ANAK DIARE
Akibat Gangguan Sirkulasi Perifer dan Akibat Kelainan Darah
Askep Pd Keluarga Yg Menanti kelahiran Oleh kelompok 5 PUTRI DRISSIANTI KHAIRUL AFRIZAL REZA IBRAHIM.
KEBUTUHAN PERSONAL HIGIENE by: Richa Noprianty
ASUHAN KEPERAWATAN CONGENITAL ADRENAL HYPERPLASIA
Hepatitis Fatty Liver.
Asuhan keperawatan pada klien dengan infeksi hiv – aids
ASKEP GASTRITIS IRMA NUR AMALIA, m.kEP.
ASUHAN KEPERAWATAN HIPOSPADIA
ASKEP PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR NUTRISI
TYPOID PADA ANAK.
DIACONT.
PROSES KEPERAWATAN MENU UTAMA
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN GANGGUAN GASTROINTESTINAL
PENYAKIT GINJAL Kelompok 10 : Nisatin Asila (D )
SUCI FITRIA III B.
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN GASTRITIS PADA LANSIA
DIABETES MELLITUS.
Apabila ada anggota keluarga atau sahabat yang menderita gejala demam hendaknya segera dibawa ke dokter, puskesmas, atau RS. Sebelumnya kita dapat melakukan.
ASUHAN KEBIDANAN PADA NEONATUS BAYI DAN BALITA DENGAN PENYAKIT GINJAL YANG DIDERITA IBU SELAMA KEHAMILAN OLEH KELOMPOK 11: DEWI WIJAYA GULO ILUSI CERIA.
GIZI IBU HAMIL DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN
ASKEP KLIEN DENGAN MASTOIDITIS
Dermatitis Atopik Peradangan kulit yang melibatkan perangsangan berlebihan (alergi) Melibatkan limfosit dan sel mast Histamin dari sel mast menyebabkan.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KASUS TALASEMIA
Jenis, Penyebab, Patofisiologi dan gambaran klinis pada ibu MASTITIS
PENYAKIT PADA SISTEM EKSRESI
Kelompok 4 Ilmu Kesehatan Anak 1. Nabila Berlianzi 2. Nadia Opriana 3. Novita Sari 4. Nurul Amalia 5. Poppy Dinata.
Di susun oleh : Abdull Rahim Mokodompit
Idiopatik Diabetes Mellitus (DM)
PRISKILA APRILIA HAMBER
Yophi Nugraha S.Kep.,Ners.,M.Kes
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) LANJUTAN Riana Aini, Amd.Keb.
Peran Farmasis dalam Penatalaksanaan Osteoatritis dan aplikasinya
3 1 2.
TYPOID PADA ANAK.
Materi Penyakit Kusta Untuk Penyegaran Kader pendopo wonomulyo 04 Sept 2013 mawan sehat.
By: Lisna Annisa Fitriana, S.Kep., Ners, M.Kes
ALZHEIMER Aloysia Martha Dessy Nadia Ermelinda Soares Grace Ludji Leo
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN TUBERCULOSIS MILLER
MUHAMMAD ABDILLAHTULKHAER
ASKEP GLOMERULONEFRITIS
DIABETES MELLITUS “The Best Prescription is Knowledge"
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) LANJUTAN.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA BBLR
Diagnosis dan Penatalaksanaan Terkini Pada Dermatitis Seboroik
Dermatitis Numularis Peradangan kulit yang bersifat kronis, ditandai dengan lesi berbentuk mata uang (koin) atau agak lonjong, berbatas tegas, dengan efloresensi.
NEURODERMATITIS SIRKUMSKRIPTA
ANATOMI FISIOLOGI KANKER PAYUDARA DISUSUN OLEH : ANGGI LESTARI
SEROSIS HEPATIS Ariana. D
LANSIA DENGAN GANGGUAN BIOLOGIS
SMF/BAGIAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN FK UNUD/RSUP SANGLAH
Eritroderma et Causa Dermatitis Kontak Iritan Jurnal Oleh Suci Ramadhani S.ked Pembimbing dr. Mainiadi Sp.KK.
PEMERIKSAAN FISIK Pemeriksaan yang meliputi seluruh tubuh penderita, untuk menemukan berbagai tanda. Dilakukan secara sistematis dan berurutan. HERRI PROPHERTY.
MALNUTRISI.
TES CUKIT ( SKIN PRICK TEST )
UNIVERSITAS MALAHAYATI  KASUS  Laki – laki usia 45 tahun keluhan perut kiri membesar, sering merasa letih, lemah, BB berkurang, keluhan mulai.
Kehamilan di sertai penyakit rubella dan hepatitis
CHAIRANISA ANWAR, SST., MKM
GIZI BURUK PADA BALITA Ruang Flamboyan 3 Rumah Sakit Umum Daerah Dr Drajat Prawiranegara Kabupaten Serang 2017.
Apakah Diabetes itu ? Diabetes merupakan keadaan yang timbul karena ketidakmampuan tubuh mengolah karbohidrat/glukosa akibat kurangnya jumlah insulin.
Persentase kelompok 1. Dermatitis atopi Adalah kelainan kulit tersering pada anak terutama bayi. Bayi dan anak yang mengalami dermatitis atopi umumnya.
Transcript presentasi:

ECXZEMA (Dermatitis Atopik) Disusun Oleh : Masrayani Harahap Nurlinda Andivitta Puspasari Paris Septiasari Sunarmi Kurnia Dewi

Ecxzema Pengertian Dermatitis Atopik (DA) merupakan dermatitis yang bersifat kronik, residif, distibrusi simetris, biasanya terjadi pada individu dengan riwayat gangguan alergi pada keluarga atau individu tersebut (Mulyono, 1986). B. Etiologi DA merupakan akibat defisiensi imunologik yang didasarkan pada kadar Imunoglobulin E (Ig E) yang meningkat dan indikasi sel T yang berfungsi kurang baik. Blokade reseptor beta adrenegik pada kulit.

Anatomi Fisiologi Kulit merupakan pembatas tubuh dengan lingkungan sekitar karena posisinya yang terletak di bagian  paling luar. Luas kulit dewasa 1,5 m2 dengan berat kira-kira 15% berat badan. Klasifikasi berdasar : Warna : terang (fair skin), pirang, dan hitam merah muda : pada telapak kaki dan tangan bayi hitam kecokelatan : pada genitalia orang dewasa Jenisnya : Elastis dan longgar : pada palpebra, bibir, dan preputium Tebal dan tegang : pada telapak kaki dan tangan orang dewasa Tipis : pada wajah Lembut : pada leher dan badan Berambut kasar : pada kepala

Patofisiologi Gangguan pada Cell Mediated Immunity. Kadar IgE yang tinggi. Hipersensitifitas terhadap makanan. Respons reseptor beta adrenergik yang tidak normal. Produksi keringat yang meningkat. Produksi sebum menurun

Epidemiologi Jumlah penderita DA pada anak di Iran dan China sekitar 2%, di Amerika, Australia, England dan Scandinavia jumlahnya lebih tinggi, mencapai hingga 20% (Simmons, 2004).

Klasifikasi Dermatitis Atopik Menurut Mulyono, 1986(berdasarkan usia) 1.      Tipe Infantil (usia 2 bulan – 2 tahun). 2.      Tipe anak-anak (usia 2 – 10 tahun). 3.      Tipe dewasa (17 -25 tahun). Menurut Djuanda dan Sularsito,2002: 1.        Bentuk Infantil (usia 2 bulan – 2 tahun). 2.        Bentuk anak ( usia 3 tahun – 11 tahun). 3.        Bentuk remaja dan dewasa ( 12 tahun – 30 tahun).

Gambaran klinis Dermatitis Atopik Bentuk klinis DA berbeda menurut fase umur penderita. Dikenal 3 fase dengan gambaran klinik masing-masing fase berbeda (Moelyono, 1986) : 1. DA tipe infantil 2. DA tipe anak-anak 3. DA tipe Dewasa

Pemeriksaan Penunjang DA Pemeriksaan Penunjang DA menurut Mulyono tahun 1986 : 1.      Pemeriksaan darah tepi 2.      Pemeriksaan imunologi Pemeriksaan Penunjang DA menurut Siregar tahun 1995 : 1.      White dermatographisme 2.      Percobaan Asetilkolin

Penatalaksanaan Ecxzema Pengobatan DA tidak bersifat menghilangkan penyakit tapi untuk menghilangkan gejala dan mencegah kekambuhan. Secara konvensional pengobatan DA pada umumnya menurut Boguniewicz & Leung tahun 1996 (cit.Kariosentono, 2006) adalah sebagai berikut : Menghindari bahan iritan Mengeliminasi alergen yang telah terbukti Mengurangi stress Pemberian pelembab kulit dan menghilangkan pengeringan kulit Kortikosteroid topikal Antibiotik Antihistamin

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN KLIEN ECXZEMA a ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN KLIEN ECXZEMA a. Pengkajian Identitas Klien Nama :Ny.s MR : 208765 Masuk ke RS : 21 -06-2011 Tanggal Lahir :17-08-95 Umur : 34 tahun Jenis kelamin : laki-laki Agama : Islam Alamat : Medan

b. Pengkajian Riwayat Kesehatan - Riwayat kesehatan dahulu - Riwayat kesehatan keluarga - Riwayat kesehatan sekarang

c. Pemerikasaan Penunjang 1. Pemeriksaan penunjang : a c. Pemerikasaan Penunjang 1. Pemeriksaan penunjang : a. Percobaan asetikolin ( suntikan dalam intracutan, solusio asetilkolin 1/5000). b. Percobaan histamin hostat disuntikkan pada lesi 2. Laboratorium a. Darah : Hb, leukosit, hitung jenis, trombosit, elektrolit, protein total, albumin, globulin b. Urin : pemerikasaan histopatologi

Pengkajian 11 Funggsional Gordon 1.      Pola Persepsi Kesehatan 2.      Pola Nutrisi Metabolik 3.      Pola Eliminasi 4.      Pola Aktivitas dan Latihan 5.      Pola Tidur dan Istirahat 6.      Pola Persepsi Kognitif 7.      Pola Persepsi dan Konsep Diri 8.      Pola Hubungan dengan Sesama 9.      Pola Reproduksi Seksualitas 10.   Pola Mekanisme Koping dan Toleransi Terhadap Stress 11.  Pola Sistem Kepercayaan

2. Diagnosa Keperawatan 1.      Kerusakan integritas kulit yang berhubungan dengan perubahan fungsi barier kulit Sasaran     : pemeliharaan integritas kulit Hasil yang diharapkan : ·         Mempertahankan integritas kulit ·         Tidak ada laserasi ·         Tidak ada tanda – tanda cedera termal ·         Tidak ada infeksi ·         Memberikan obat topical yang diprogramkan ·         Menggunakan obat yang diresepkan sesuai jadwal.

3.INTERVENSI Mandiri: pantau keadaan kulit pasien Jaga dengan cermat terhadap resiko terjadinya cedera termal akibat penggunaan kompres hangat dengan suhu yang terlalu tinggi dan akibat cidera panas yang tidak terasa ( bantalan pemanasan, radiator ) HE: Anjurkan pasien untuk menggunakan kosmetik dan preparat tabir surya.

Kolaborasi Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat anti histamine dan salep kulit

RASIONAL   Mengetahui kondisi kulit untuk dilakukan pilihan intervensi yang tepat Penderita dermatosis dapat mengalami penurunan sensitivitas terhadap panas.  Banyak masalah kosmetika pada hakekatnya semua kelainan malignitas kulit dapat dikaitkan dengan kerusakan kulit kronik. Penggunaan anti histamine dapat mengurangi respon gatal serta mempercepat proses pemulihan

Kesimpulan Dermatitis Atopik (DA) adalah keadaan peradangan kulit kronis residif, disertai rasa gatal yang berhubungan dengan riwayat atopi.