Biaya Standar & Biaya Sesungguhnya Oleh: Clarence B Mataheru (12 401 016) Sri Wahyuni (12 401 063) Mutamainnah (12 401 158) Zulfi Indriany (12 401 078) Riska (12 401 052) Arfah Ditha Nirwana (12 401 223) Yesica W ( 12 401 169) Nurbaeti (12 401 118)
Biaya standar adalah biaya yang ditentukan di muka, yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu satuan produk atau untuk membiayai kegiatan tertentu, di bawah asumsi kondisi ekonomi, efisiensi, dan factor-faktor lain tertentu. Biaya sesungguhnya adalah biaya yang sungguh-sungguh terjadi atau biaya yang dibebankan.
Manfaat dan Kelemahan Biaya Standar Menurut Carter dan Usry (2005:154), biaya standar membantu perencanaan dan pengendalian operasi. Biaya standar memberikan wawasan mengenai dampak-dampak yang mungkin dari keputusan atas biaya dan laba. Menurut (Mulyadi,1990) kelemahan biaya standar adalah tingkat keketatan atau kelonggaran standar tidak dapat dihitung dengan tepat. Meskipun telah ditetapkan dengan jelas jenis standar apa yang dibutuhkan oleh perusahaan, tetapi tidak ada jaminan bahwa standar telah ditetapkan dalam perusahaan secara keseluruhan dengan keketatan atau kelonggaran yang relatif sama.
Prosedur Penentuan Biaya Standar terdiri dari: Biaya Bahan Baku Standar Biaya Tenaga Kerja Standar Biaya Over head Standar
Analisis Penyimpangan Biaya Sesungguhnya dari Biaya Standar Menurut Mulyadi (1991,424) penyimpangan biaya sesungguhnya dari biaya standar disebut selisih (variance). Selisih biaya sesungguhnya dengan biaya standar dianalisis, dan dari analisis ini diselidiki penyebab terjadinya, untuk kemudian dicari jalan untuk mengatasi terjadinya selisih yang merugikan.
Penyebab Terjadinya Selisih Antara Biaya Standar dan Biaya Sesungguhnya Adanya hari libur nasional yang menyebabkan penambahan waktu jam lembur. Adanya kerusakan peralatan (mesin-mesin) pada saat produksi sedang banyak. Adanya kesalahan dalam pembuatan produk sehingga produk perlu diperbaiki dan membutuhkan biaya tambahan lagi. Adanya keterlambatan penggunaan bahan baku yang akan digunakan dalam proses produksi sehingga menyebabkan banyak waktu menganggur . Adanya karyawan yang sakit dan digantikan dengan karyawan lain sehingga terjadi penambahan upah lembur. Ada atau tidaknya pekerjaan lembur. Karyawan yang baru diterima tidak dibayar sesuai upah lembur. Adanya kenaikan atau penurunan pangkat yang menyebabkan perubahan tarif upah.