DASAR-DASAR REKAYASA TRANSPORTASI KIS_237

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Trip Distribution.
Advertisements

TRANSPORTASI PERKOTAAN
TRANSPORTASI MAKRO YENI WIPARTINI SE.MT.
MODEL TRANSPORTASI & MODEL PENUGASAN
Model Distribusi Perjalanan (Trip Distribution Model)
Kuliah Pertemuan Ke-5 MODEL SINTETIS DISTRIBUSI PERJALANAN
Mode Choice Model (Model Pemilihan Moda)
Kuliah Pertemuan ke-10 Sub Topik : TRIP ASSIGNMENT MODEL/
ABSTRAK Pola pergerakan dalam sistem transportasi sering dijelaskan sebagai arus pergerakan (kendaraan, penumpang dan barang) yang bergerak dari zona asal.
PERTEMUAN ke-11 & 12: MODEL SEBARAN PERGERAKAN (GRAVITY)
PERTEMUAN KE Pengertian Tabel I-O 2. Jenis Transaksi Tabel I-O.
Pertemuan ke-4: INDEKS TINGKAT PELAYANAN
REKAYASA LALU LINTAS LANJUT
Studi Transportasi.
JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS GUNADARMA
14 PRINSIP DASAR PERENCANAAN LINTASAN RUTE
PENGENALAN ANALISIS OPERASI & EVALUASI SISTEM TRANSPORTASI
VAM (Vogel’s Approximation Method) NWCR (North West Corner Rule)
PENGENALAN TRAFFIC MANAGENET Pertemuan 12
TAHAP 2 DISTRIBUSI PERJALANAN (TRIP DISTRIBUTION)
ANALISIS KAPASITAS & ANALISIS TINGKAT PELAYANAN
REKAYASA TRANSPORTASI
MATERI - 3 TRANSPORTASI.
Mode Split TS4435 Transportation Planning. The Conventional “Four Step” Modelling Process Hutchinson, 1973 Shall I travel somewhere? –The Trip Generation.
Pertemuan 6 dan 7 MODEL TRANSPORTASI & MODEL PENUGASAN.
MODEL/PEMODELAN.
REKAYASA TRANSPORTASI
MODEL TRANSPORTASI.
REKAYASA TRANSPORTASI
Pendekatan Perencanaan Transportasi
PENGANTAR MODEL PERKIRAAN KEBUTUHAN TRANSPORTASI
METODE TRANSPORTASI Tujuan : Mahasiswa diharapkan dapat
Kuliah 11 & 12 : MANAJEMEN TRANSPORTASI & DISTRIBUSI
PEMODELAN TRANSPORTASI
REKAYASA TRANSPORTASI
TATA GUNA LAHAN & Transportasi
05. KINERJA TRANSPORTASI.
MODEL TRANSPORTASI Pertemuan 09
Modul IV. Metoda Transportasi
PENGANTAR PERENCANAAN DAN PEMODELAN TRANSPORTASI
MODEL TRANSPORTASI.
09 RUANG LINGKUP OPERASI TRANSPORTASI
MATA KULIAH DASAR-DASAR TRANSPORTASI
TRIP ASSIGNMENT Pemilihan Rute: All or Nothing Curva (Formula) Diversi
RUANG LINGKUP OPERASI TRANSPORTASI RUANG LINGKUP OPERASI TRANSPORTASI
13 SISTEM ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN ANGKUTAN PENUMPANG ANGKUTAN BARANG
12 TRANSPORTASI SEBAGAI SUATU SISTEM
Algoritma Floyd Teori Optimasi.
ANALISIS KAPASITAS & ANALISIS TINGKAT PELAYANAN
METODE TRANSPORTASI Tujuan : Mahasiswa diharapkan dapat
TRANSPORTASI MAKRO.
KAPASITAS DAN TINGKAT PELAYANAN JALAN Pertemuan 5
Jenis data penentuan lokasi pabrik : Data kualitatif, seperti kualitas sarana transportasi, iklim dan kebijakan pemerintah. Data kuantitatif, seperti.
DASAR-DASAR REKAYASA TRANSPORTASI KIS_237
Kuliah Pertemuan ke-10 Sub Topik : TRIP ASSIGNMENT MODEL/
DASAR-DASAR REKAYASA TRANSPORTASI KIS_237
METODE TRANSPORTASI Tujuan : Mahasiswa diharapkan dapat
DASAR-DASAR REKAYASA TRANSPORTASI KIS_237
KONSEP PEMODELAN Untuk menyederhanakan suatu realita secara terukur
PERENCANAAN DAN PEMODELAN TRANSPORTASI
Studi Transportasi.
Bangkitan Lalu Lintas.
Pengantar Perencanaan Transportasi
Pemodelan Programasi Linier dan Solusi Manual Model Assignment week 09
Studi Transportasi.
ANDALLALIN - 1 PENGANTAR. TIU DAN TIK TIU 1.Mahasiswa mengetahui dan memahami makna dari Andalalin 2.Mahasiswa mengetahui dan memahami prosedur pengusulan.
TATA GUNA LAHAN DAN TRANSPORTASI. 1. Pendahuluan Untuk melestarikan lingkungan perkotaan yang layak huni, keseimbangan antara fungsi- fungsi tersebut.
BRT DAN TRANSPORTASI PUBLIK PROGRAM KONVENTER GAS BRT MAU KEMANA?
Tercapainya peningkatan profit Terjadinya efisiensi kerja dan biaya Pengurangan total jarak tempuh transportasi pengiriman produk Memudahkan SDM dalam.
PERENCANAAN TRANSPORTASI Disusun Oleh: MUHAMMAD ZIKRI (VC) PRODI TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA UNIVERSITAS ISLAM RIAU.
Transcript presentasi:

DASAR-DASAR REKAYASA TRANSPORTASI KIS_237 AMALIA, ST. MT

KARAKTERISTIK ANGKUTAN JASA TRANSPORTASI Penentuan rute Penentuan jadwal Penentuan pembayaran Kriteria kinerja

Transportasi bukanlah suatu tujuan akhir melainkan akibat adanya kebutuha ( derived demand)

Dalam system trasnportasi kita mengenal system transportasi makro dan transportasi mikro Transportasi mikro terdiri dari system jaringan, system kegiatan, system pergerakan lalu lintas dan system kelembagaan

Interaksi antar system tersebut akan menghasilkan pergerakan manusia dan barang dalam bentuk pergerakan kendaraan

Untuk mempermudah pergerakan seringkali kita dihadapkan pada pemilihan moda dan rute pergerakan

Setiap pelaku perjalanan akan mencoba mencari rute terbaik yang meminimumkan biaya perjalanan

Dalam pembebanan rute perjalanan terdapat beberapa inputan : Data DO ( matriks asal- tujuan perjalanan Jaringan jalan (volume, Panjang, lebar, keadaan, dll) Fungsi keandalan jaringan Data jalan Tol

Konsep dasar bangkitan dan tarikan “OD (origin-destination)” T ij j

Konsep Distribusi Perjalanan T ij1 i T ij j2 T ij2 T ij3 j3

Matriks asal tujuan “MAT” MAT disusun sebagai matrik dua dimensi dengan jumlah baris dan kolom disesuaikan dengan jumlah zona yang diamati Zona Asal (i) terlihat sebagai baris dari matriks yang menjelaskan darimana sejumlah berjalanan berasal, dan zona tujuan (j) terlihat sebagai kolom dari matriks yang menyatakan kemana sejumlah perjalanan didistribusikan

Matriks asal tujuan “MAT” Jumlah lalu lintas antara zona i dan zona j dinyatakan dengan Tij dan terlihat masing-masing kotak dalam MAT. Total trip production dan trip attraction dapat dihasilkan dari informasi MAT. Untuk setiap zona asal, jumlah pergerakan dalam satu garis akan menghasilkan total trip production pada suatu zona tertentu dan jumlah kolom akan menghasilkan trip attraction untuk zona tersebut.

Matriks asal tujuan “MAT” Tujuan (ke) Asal (Dari Zona 1 2 j …. Total Oi Zona 1 Zona 2 Zona 3 … Total Dj D1 D2

Jumlah arus lalu lintas (kendaraan, penumpang dan barang) diperoleh dari data survey Perkiraan jumlah perjalanan yang terjadi dihubungkan dengan data saat ini dengan factor pertumbuhan arus lalu lintas Terdapat beberapa metode Matematika statistic untuk menentukan MAT yang akan datang

Contoh Estimasi Bangkitan (oi) dan traikan (Dj) SMP/jam

Estimasi Matriks Asal Tujuan Perjalanan Kota Palembang Tahun 2009 Credit :https://bicaratransportasi.wordpress.com/tag/matriks-asal-tujuan-perjalanan/

Metode Pemilihan Rute Perjalanan

Beberapa metode dalam pemodelan pembebanan rute perjalanan antara lain : All or nothing assignment Stochatic traffic assignment Incremental assignment User equilibrium assignment Capacity restraint assignment

All or nothing assignment Metode ini merupakan model pemilihan rute paling sederhana, yang mengasumsikan bahwa: Semua pengendara berusaha meminimumkan biaya perjalanan tergantung pada karakteristik jaringan jalan dan asumsi pengendara. Semua perjalanan dari zona asal (i) ke zona tujuan (j) akan mengikuti rute tercepat. Faktor biaya dianggap tetap dan tidak dipengaruhi oleh factor kemacetan.

Perlu metode yang lebih terstruktur di dalam perhitungannya Karenanya digunakan algoritma biaya minimal Salah satu algoritma biaya minimal yang sering digunakan adalah yang disebut dengan algoritma pipe and moore

Stochastic Traffic Assignment Model ini lebih realistis karena menyebarkan arus yang ada ke banyak rute dengan memperhatikan kecenderungan setiap pengendara dalam memilih rute.

Stochastic Traffic Assignment Metode ini mengasumsikan pelaku perjalanan akan mengambil rute tercepat, tetapi tidak yakin mana rute tercepat tersebut. Waktu tempuh untuk setiap rute yang dianggap pelaku perjalanan sebagai rute tercepat dihasilkan dengan seleksi secara acak sebaran yang mempunyai rata-rata waktu tempuh sebenarnya dari rute tersebut. Hanya satu rute yang akan digunakan antara setiap pasangan zona I dan j, penjumlahan arus lalu lintas antara zona i dan j menghasilkan tingkat keacakan pembebanan tersebut.

Incremental Assignment Model ini adalah proses di mana volume lalu lintas ditambahkan secara bertahap. Dalam setiap langkah, jumlah tetap dari demand total dianalisis,berdasarkan hasil model all or nothing. Setelah setiap langkah, waktu perjalanan rute dihitung ulangberdasarkan volume rute. Bila ada banyak penambahan demand,arus lalu lintas mungkin mirip model equilibrium assignment, namun metode ini tidak menghasilkan solusi keseimbangan. Akibatnya, akan ada inkonsistensi antara volume rute dan waktu perjalanan yang dapat menyebabkan kesalahan dalam langkahlangkah evaluasi.

User Equilibrium Assignment Apabila efek stokastik diabaikan dan batasan kapasitas menjadi salah satu mekanisme proses penyebaran pergerakan dalam suatu jaringan dan mengaitkan fungsi pergerakan dengan waktu tempuh inilah yang disebut prinsip keseimbangan.

5. Capacity Restraint Assignment Ada dua karakteristik dasar umum untuk model batasan-kapasitas, Hubungan non-linear dan Digunakan rasio volume-kapasitas atau v/c sebagai faktor umum.

Premis yang mendasari model pengendalian kapasitas adalah bahwa waktu tempuh pada rute apapun yang berkaitan dengan volume lalu lintas pada rute tersebut. Hal ini analog dengan kriteria tingkat pelayanan (LOS), di mana LOS berkaitan dengan v/c rendah dan kecepatan kendaraan lebih tinggi. LOS tingkat E sama dengan v/c = 1 merupakan batasan kapasitas

Fungsi tundaan berguna dalam menentukan berapa tundaan (menit) yang terjadi akibat arus lalu lintas yang lewat pada suatu ruas jalan dengan kapasitas tertentu