Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) Mengenal Lebih Dekat dan Penanganannya di Kelas Oleh: Ana Karunia, S.Psi
Pelatihan dilaksanakan selama 2 hari, masing-masing selama ± 3 jam Isi pelatihan: 1. Pengetahuan umum tentang gangguan ADHD pada anak-anak 2. Teknik-teknik penanganan siswa dengan ADHD di sekolah Tujuan Meningkatkan pengetahuan guru sekolah dasar mengenai gangguan ADHD Meningkatkan keterampilan guru sekolah dasar dalam melakukan intervensi kelas untuk siswa dengan gangguan ADHD.
Hari 1 Jam Kegiatan 08.00 - 08.10 Pembukaan 08.10 - 08.30 Pengisian Inform Consent 08.30 - 09.00 Pengisian Pre-Test 09.00 - 10.00 Pemberian materi mengenai ADHD 10.00 - 10.30 Tanya jawab 10.30 – 10.45 Penutup
Hari ke 2 Jam Kegiatan 08.00 - 08.10 Pembukaan 08.10 - 09.00 Pemberian materi intervensi kelas untuk anak ADHD 09.00 - 10.00 Roleplay menerapkan intervensi kelas yang telah diajarkan 10.00 - 10.30 Evaluasi 10.30 - 11.00 Pengisian Post-test 11.00 - 11.15 Penutup
Manfaat: Memperkaya pengetahuan guru tentang salah satu gangguan psikologi yang paling banyak dialami anak usia sekolah, yaitu ADHD Guru dapat mengidentifikasi ciri-ciri gangguan ADHD pada siswa Guru dapat memberi rekomendasi kepada orang tua mengenai ciri-ciri perilaku ADHD yang muncul pada anak supaya memperoleh penanganan lanjutan Meningkatkan empati guru pada anak dengan gangguan ADHD Guru dapat bersikap dengan tepat ketika berinteraksi dengan siswa yang memiliki gangguan ADHD Guru mampu melakukan teknik-teknik yang tepat untuk menangani siswa dengan ADHD di kelas
Pengisian Surat pernyataan kesediaan
Pre test
Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)
Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) = Gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas ADHD merupakan pola menetap dari kurangnya perhatian, hiperaktifitas dan impulsifitas yang tampak lebih sering dan lebih parah daripada yang biasanya diamati pada individu lain dengan level perkembangan yang sama. ADHD diperkirakan terjadi pada sekitar 3%-7% anak usia sekolah. Berarti dalam 1 kelas berisi 20 anak, kemungkinan terdapat 1 anak dengan ADHD.
Seperti apa contoh anak ADHD?
Pendahuluan Mengapa guru harus mengetahui gangguan ADHD dan mengetahui cara penanganannya di kelas? ADHD adalah gangguan terbanyak yang terdapat pada anak usia sekolah. Guru memiliki posisi strategis dan vital untuk mengidentifikasi dan memberikan penanganan kepada anak dengan ADHD karena setiap hari guru berhadapan dengan anak tersebut. Guru adalah orang yang paling banyak menghabiskan waktu dengan anak-anak usia sekolah (usia 5-16 tahun). Guru dapat mengembangkan strategi mengajar yang menguntungkan bagi siswa dengan ADHD, bagi guru itu sendiri, dan menguntungkan bagi siswa lain kelas.
Zat tambahan dalam makanan? Apa penyebab ADHD? Faktor genetik Faktor pranatal (sebelum kelahiran) dan natal (saat kelahiran) Kerusakan otak Faktor neurokimia Faktor psikososial Gula? Zat tambahan dalam makanan?
Diagnosis ADHD Memiliki 6 atau lebih gejala kurangnya perhatian atau hiperaktif-impulsif Gejala kurangnya perhatian atau hiperaktif-impulsif telah berlangsung sedikitnya selama 6 bulan Gejala yang muncul tidak sesuai dengan tingkat perkembangan anak pada umumnya / tidak seperti kebanyakan teman-temannya Gejala hiperaktif-impulsif atau kurangnya perhatian harus tampak sebelum anak berusia 7 tahun Beberapa gejala gangguan harus muncul dalam dua atau lebih situasi (misal di sekolah atau tempat bekerja dan rumaah) Harus ada bukti jelas adanya gangguan dalam fungsi sosial, akademik, atau pekerjaan
Subtipe Gangguan ADHD ADHD tipe kombinasi ADHD tipe predominan inatentif ADHD tipe predominan hiperaktif-impulsif
Gejala yang Tampak di Sekolah Anak yang memiliki simptom kurang perhatian Mudah teralihkan perhatiannya, sulit fokus atau konsentrasi pada sesuatu Melewatkan hal-hal yang detail, seringkali melupakan sesuatu (misal pekerjaan rumah, buku, alat tulis, atribut seragam) Sering berganti-ganti aktivitas satu ke aktivitas yang lain Mudah bosan dengan tugas-tugas hanya beberapa menit setelah mengerjakan, kecuali melakukan sesuatu yang menyenangkan Sulit memfokuskan perhatian dalam menyelesaikan tugas atau belajar sesuatu yang baru Seringkali kehilangan hal-hal seperti pensil, buku, mainan atau perlengkapan yang dibutuhkan untuk mengerjakan tugas atau melakukan aktivitas kelas Terlihat seperti tidak mendengarkan ketika diajak bicara Sering tampak melamun, sangat mudah bingung, dan gerakannya lambat (lamban) Sulit memproses informasi secepat dan seakurat teman-temannya yang lain Tampak berusaha keras untuk mengikuti instruksi
Anak yang memiliki gejala hiperaktif Gelisah dan tampak menggeliat-geliat di tempat duduknya Bicara tanpa henti Lari di sekitar kelas, menyentuh dan memainkan segala sesuatu yang terlihat Mengalami kesulitan duduk diam (contoh: selama makan, dan pelajaran di kelas) Secara konstan terus menerus bergerak Kesulitan melakukan tugas atau aktivitas yang tenang
Anak yang memiliki gejala impulsif Sangat tidak sabaran Mengucapkan komentar-komentar yang tidak sesuai pada tempatnya Menunjukkan emosi tanpa pengendalian, dan bertindak tanpa memperhatikan konsekuensi Kesulitan menunggu sesuatu yang mereka inginkan, atau menunggu gilirannya dalam bermain Menginterupsi atau menyela percakapan atau aktivitas lainnya Bicara/menjawab tanpa mengangkat tangan
Apa akibat dari ADHD? Akademis Sosial Individu
Terapi Farmakoterapi Psikoterapi Program Manajemen Perilaku Pelatihan keterampilan sosial Pendidikan Individu dan Keluarga Edukasi dan pelatihan bagi guru
Farmakoterapi Penggunaan obat untuk mengobati gangguan Obat yang paling umum diberikan adalah jenis stimulan yang memiliki efek mengurangi perilaku hiperaktif dan meningkatkan kemampuan konsentrasi Obat-obatan lain yaitu anti depresan, anti kecemasan, anti psikotik dan penstabil mood Pada kasus yang parah pemberian obat dilakukan sebelum terapi psikologi lain Efek samping obat: Menarik diri dari lingkungan, over fokus, insomnia, gugup, cemas, penurunan nafsu makan dan berat badan, sakit kepala dan tics yang tidak ada sebelumnya Ketika pemberian obat dihentikan gejala ADHD dapat muncul kembali
Psikoterapi Terapi psikologi seperti manajemen perilaku, latihan keterampilan sosial, pendidikan untuk anak, orang tua dan guru Terapi psikologi untuk anak dengan ADHD lebih efektif bila dikombinasikan dengan pengobatan medis
TERIMAKASIH