Macam-Macam Penyakit Pada Ayam WE’RE PRESENTING… POULTRY DISEASES ASSALAMUALAIKUM WR. WB. Macam-Macam Penyakit Pada Ayam Edited By : Team 4 XI Poultry Rooster Layer Care & Cultivation Animal Husbandary Highschool Lembang
PENYEBAB PENYAKIT VIRUS JAMUR BAKTERI PARASIT & FISIK
Tetelo (Newcastle Disease) Tetelo pertama muncul pada tahun 1926 di kota Newcastle, Inggris. Sampai sekarang sudah tersebar luas di berbagai penjuru dunia. Penyakit ini sangat ganas dan menular. Peternak ayam sering menyebut sampar, Pes, Psuedo Vogel-Pest, atau Cekak.Ia menyerang ayam pada umur. Ayam yang sakit terkena tetelo menunjukan gejala sbb: Sulit bernafas Batuk-batuk Bersin lesu Mata mengantuk Sayap terkulai ke bawah Tidak aktif bergerak Jengger tampak biru kehitaman Tinja encer, hijau, dan kadang-kadang mengandung darah Tanda paling spesifik: Leher ayam seperti terpelintir dengan kepala terangkat ke atas (Gejala Tortitolis) Penyebab : Virus Paramxyo
CONTOH INFEKSI TETELO
Gumboro Gumboro alias Infectious Bursal Disease menyerang sistem kekebalan tubuh, terutama bagian bursa Fabrakis dan thymus kedua bagian ini merupakan benteng pertahanan ayam dari kerusakan parah yang timbul adalah tidak terbentuknya antibodi sesudah vaksin. Gumoro tidak menimbulkan kematian secara langsung tetapi infeksi sekunder sesudahnya mengakibatkan banyak kematian. 1. Secara umum gumboro terbagi menjadi dua, yaitu: a. Gumboro klinik Gumborna klinik menyerang anak ayam umur 3 – 7 minggu, kerusakan sistem kekebalan hanya bersifat sementara ( 2 – 3 minggu ). b. Gumboro subklonik Gumboro Subklonik tidak terditeksi umumnya menyerang anak ayam umur 0 -21 hari, sifat kekebalan hilang secara permanent. Gumboro alias Infectious Bursal Disease menyerang sistem kekebalan tubuh, terutama bagian bursa Fabrakis dan thymus kedua bagian ini merupakan benteng pertahanan ayam dari kerusakan parah yang timbul adalah tidak terbentuknya antibodi sesudah vaksin. Gumoro tidak menimbulkan kematian secara langsung tetapi infeksi sekunder sesudahnya mengakibatkan banyak kematian. 1. Secara umum gumboro terbagi menjadi dua, yaitu: a. Gumboro klinik Gumborna klinik menyerang anak ayam umur 3 – 7 minggu, kerusakan sistem kekebalan hanya bersifat sementara ( 2 – 3 minggu ). b. Gumboro subklonik Gumboro Subklonik tidak terditeksi umumnya menyerang anak ayam umur 0 -21 hari, sifat kekebalan hilang secara permanent. Gejala Gumboro Ayam sakit terkena gumboro menunjukkan gejala sbb: Diare berlendir Nafsu makan dan minum menurun Badan gemeter, sukar sendiri Bulu disekitar anus kotor. Perilakunya suka mematuk disekitar kloaka akibat peradangan bursa fabrikus yang terletak di atas dubur. Penyebab Penyebab gumboro adalah virus IBD ( Infection Bursal Disease ) yang merupakan golongan red virus dan mempunyai struktur RNA.
CONTOH INFEKSI GUMBORO
Infectious Bronchitis (IB) Gumboro alias Infectious Bursal Disease menyerang sistem kekebalan tubuh, terutama bagian bursa Fabrakis dan thymus kedua bagian ini merupakan benteng pertahanan ayam dari kerusakan parah yang timbul adalah tidak terbentuknya antibodi sesudah vaksin. Gumoro tidak menimbulkan kematian secara langsung tetapi infeksi sekunder sesudahnya mengakibatkan banyak kematian. 1. Secara umum gumboro terbagi menjadi dua, yaitu: a. Gumboro klinik Gumborna klinik menyerang anak ayam umur 3 – 7 minggu, kerusakan sistem kekebalan hanya bersifat sementara ( 2 – 3 minggu ). b. Gumboro subklonik Gumboro Subklonik tidak terditeksi umumnya menyerang anak ayam umur 0 -21 hari, sifat kekebalan hilang secara permanent. Penyakit Bronkhitis alias Infectious Bronkhitis menyerang anak ayam di bawah umur 6 minggu. Angka kematian bisa mencapai 60 %. Gejala: Penyakit ini menyerang alat pernafasan. Penularan terjadi melalui udara tercemar dari ayam penderita ayam terserang menunjukan gejala sakit setelah 48 jam terinfeksi. Gejala batuk, bersin, sesak nafas, ngantuk, mengeluarkan lendir dari hidung dan mata, nafsu makan dan minum menurun. Penyebab: virus golongan corona.
CONTOH INFEKSI ib
Cacar (Avian Pox/Fowl Pox/ Avian Diptheria/Pokken Diptheria) Gumboro alias Infectious Bursal Disease menyerang sistem kekebalan tubuh, terutama bagian bursa Fabrakis dan thymus kedua bagian ini merupakan benteng pertahanan ayam dari kerusakan parah yang timbul adalah tidak terbentuknya antibodi sesudah vaksin. Gumoro tidak menimbulkan kematian secara langsung tetapi infeksi sekunder sesudahnya mengakibatkan banyak kematian. 1. Secara umum gumboro terbagi menjadi dua, yaitu: a. Gumboro klinik Gumborna klinik menyerang anak ayam umur 3 – 7 minggu, kerusakan sistem kekebalan hanya bersifat sementara ( 2 – 3 minggu ). b. Gumboro subklonik Gumboro Subklonik tidak terditeksi umumnya menyerang anak ayam umur 0 -21 hari, sifat kekebalan hilang secara permanent. Penyakit ini menyerang ayam di semua umur. Angka kematian yang ditimbulkan tergolong kecil, Ada dua bentuk penyakit ini pada ayam. Yaitu cacar kulit berupa bercak/koreng/bintik-bintik pada pial, jengger kelopak mata atau kaki. Diptheri & sariawan berupa radang pada selaput lendir lidah, mulut, selaput mata, atau pangkal tenggorokan. Menyerang rongga mulut, tenggorokan, daerah sekitar mata, jengger dan pial. Selain secara kontak langsung, penyakit ini bisa meluar lewat perantaraan nyamuk dan lalat. Gejala : Lesu, nafsu makan berkurang, Produksi menurun drastis, Suhu tubuh meningkat, kadang terjadi kelumpuhan, kotoran encer, tanda khas yaitu cacar pada tubuh. Penyebab : Virus Borreliota avium
CONTOH INFEKSI FOWL POX
Infectious laryngotracheitis (ILT) Gumboro alias Infectious Bursal Disease menyerang sistem kekebalan tubuh, terutama bagian bursa Fabrakis dan thymus kedua bagian ini merupakan benteng pertahanan ayam dari kerusakan parah yang timbul adalah tidak terbentuknya antibodi sesudah vaksin. Gumoro tidak menimbulkan kematian secara langsung tetapi infeksi sekunder sesudahnya mengakibatkan banyak kematian. 1. Secara umum gumboro terbagi menjadi dua, yaitu: a. Gumboro klinik Gumborna klinik menyerang anak ayam umur 3 – 7 minggu, kerusakan sistem kekebalan hanya bersifat sementara ( 2 – 3 minggu ). b. Gumboro subklonik Gumboro Subklonik tidak terditeksi umumnya menyerang anak ayam umur 0 -21 hari, sifat kekebalan hilang secara permanent. Disebut juga batuk darah pada ayam. Virus penyakit ini tidak menyerang dengan ganas namun tetap saja merugikan.Selain dapat dihilangkan dengan desinfektan ia juga tidak tahan diluar tubuh inangnya. Ayam umur 14 minggu atau lebih sangat rentan terhadap penyakit ini. Gejala : Mata berair, ayam malas bergerak, terdapat eksudat berupa lendir bercampur darah yang melekat pada rongga mulut terutama tenggorokan. Akibatnya ayam banyak mati karna penyumbatan saluran tenggorokan. Sering batuk, sulit bernafas (terdengar suara khas), & pada paruh dan kotoran terlihat percikan darah.
CONTOH INFEKSI ILT
Flu Burung (Avian Influenza) Gumboro alias Infectious Bursal Disease menyerang sistem kekebalan tubuh, terutama bagian bursa Fabrakis dan thymus kedua bagian ini merupakan benteng pertahanan ayam dari kerusakan parah yang timbul adalah tidak terbentuknya antibodi sesudah vaksin. Gumoro tidak menimbulkan kematian secara langsung tetapi infeksi sekunder sesudahnya mengakibatkan banyak kematian. 1. Secara umum gumboro terbagi menjadi dua, yaitu: a. Gumboro klinik Gumborna klinik menyerang anak ayam umur 3 – 7 minggu, kerusakan sistem kekebalan hanya bersifat sementara ( 2 – 3 minggu ). b. Gumboro subklonik Gumboro Subklonik tidak terditeksi umumnya menyerang anak ayam umur 0 -21 hari, sifat kekebalan hilang secara permanent. Flu Burung atau Avian Influenza (AI) adalah penyakit pernafasan menular yang disebabkan oleh virus orthomyxo (H5N1). Infeksi dapat terjadi melalui alat peternakan dan kontak langsung dengan hewan yang terjangkit penyakit ini. Ada dua bentuk infeksi yang dapat dikenal, yaitu bentuk ringan yang mengakibatkan ayam terlihat murung, mengalami gangguan pernafasan dan diare. bentuk akut yang menyebabkan radang kantung udara dan radang sinus/rongga hidung disertai dengan timbulnya eksudat. Ayam muda dapat tercekik karena penyumbatan getah radang pada saluran pernafasan. Pada ayam bibit, produksi telur dapat menurun secara cepat dan dapat penurunan daya tetas. Burung liar dan unggas domestikasi (ternak) dapat menjadi sumber penyebar H5N1. Di Asia Tenggara kebanyakan kasus flu burung terjadi pada jalur transportasi atau peternakan unggas alih-alih jalur migrasi burung liar. Virus ini dapat menular melalui udara ataupun kontak melalui makanan, minuman, dan sentuhan. Namun demikian, virus ini akan mati dalam suhu yang tinggi. Oleh karena itu daging, telur, dan hewan harus dimasak dengan matang untuk menghindari penularan. Kebersihan diri perlu dijaga pula dengan mencuci tangan dengan antiseptik. Kebersihan tubuh dan pakaian juga perlu dijaga. Virus dapat bertahan hidup pada suhu dingin. Bahan makanan yang didinginkan atau dibekukan dapat menyimpan virus. Tangan harus dicuci sebelum dan setelah memasak atau menyentuh bahan makanan mentah. Unggas sebaiknya tidak dipelihara di dalam rumah atau ruangan tempat tinggal. Peternakan harus dijauhkan dari perumahan untuk mengurangi risiko penularan. Penyakit ini bersifat Zoonisis (dapat menular dari hewan ke manusia) Pada manusia, gejala yang terjadi yaitu : demam tinggi, keluhan pernapasan dan (mungkin) perut. Replikasi virus dalam tubuh dapat berjalan cepat sehingga pasien perlu segera mendapatkan perhatian medis. Sedangkan gejala pada unggas itu sendiri : Kepala dan gelambir yang kebiru biruan - Unggas yang sudah terkena virus flu burung tak mau makan dan depresi - Unggas mengalami diare. Selain diare, unggas juga mendengkur atau kesulitan bernapas secara teratur, tersengal-sengal - Keluar air liur dari mulut unggas. Unggas juga umumnya jadi kesulitan bergerak dan mengangkat kepalanya akan muncul bintik-bintik di tubuh unggas. Umumnya di dada dan di kaki
CONTOH INFEKSI AI
Marek Gumboro alias Infectious Bursal Disease menyerang sistem kekebalan tubuh, terutama bagian bursa Fabrakis dan thymus kedua bagian ini merupakan benteng pertahanan ayam dari kerusakan parah yang timbul adalah tidak terbentuknya antibodi sesudah vaksin. Gumoro tidak menimbulkan kematian secara langsung tetapi infeksi sekunder sesudahnya mengakibatkan banyak kematian. 1. Secara umum gumboro terbagi menjadi dua, yaitu: a. Gumboro klinik Gumborna klinik menyerang anak ayam umur 3 – 7 minggu, kerusakan sistem kekebalan hanya bersifat sementara ( 2 – 3 minggu ). b. Gumboro subklonik Gumboro Subklonik tidak terditeksi umumnya menyerang anak ayam umur 0 -21 hari, sifat kekebalan hilang secara permanent. Marek adalah penyakit lumpuh yang disebabkan oleh virus herpes. Marek alias Leukosis Akuta banyak menyerang anak ayam umur 3 – 4 minggu, terutama pada ayam komersial. Ayam umur 8 – 9 minggu juga rawan terserang marek. Penularannya bisa melalui debu kandang, kotor, litter, dan peralatan kandang. Gejala : 1) Neural / Saraf: Jengger pucat, kelumpuhan pada sayap dan kaki. 2) Visceral / Rongga Dada: Hati lebih besar dua kali lipat 3) Ocular / Penghilatan: Kebutaan , Iris mata berwarna kelabu 4) Skin Form : Tumor dibawah kulit dan otot
CONTOH INFEKSI MAREK
Snot/Pilek (Infectious Coryza) Disebabkan oleh bakteri Haemophillus gallinarum . Penyakit ini biasanya menyerang ayam akibat adanya perubahan musim. Perubahan musim biasanya mempengaruhi kesehatan ayam. Snot banyak ditemukan di daerah tropis. Penyakit ini menyerang hampir semua umur ayam. Angka kematian yang ditimbulkan oleh penyakit ini mencapai 30% tetapi angka morbiditas atau angka kesakitannya mencapai hingga 80%. Snot bersifat kronis, biasanya berlangsung antara 1-3 bulan. Ayam betina berumur 18-23 minggu paling rentan terhadap penyakit ini. Gejala penyakit Snot pada ayam adalah sbb: - terdapat kerak dihidung - ayam terlihat mengantuk, sayapnya turun - nafsu makan menurun sehingga tembolok kosong jika diraba - keluar lendir dari hidung, kental berwarna kekuningan dan berbau khas - ayam mengorok dan sukar bernapas - pertumbuhan menjadi lambat. - muka dan mata bengkak akibat pembengkakan sinus infra orbital
CONTOH INFEKSINYA
Berak Kapur/Pullorum Berak kapur disebabkan oleh bakteri Salmonella pullorum . Berak kapur sering ditemukan pada anak ayam umur 1-10 hari Gejala yang timbul adalah : - sayap terkulai - nafsu makan menurun - mata menutup - kotoran encer dan bercampur butiran-butiran putih seperti kapur - bulu dubur melekat satu dengan yang lain - jengger berwarna keabuan - badan anak ayam menjadi menunduk
CONTOH INFEKSINYA Salmonella pullorum
Kolera/Chicken cholera Penyerang Penyakit ini adalah bakteri Pasteurella gallinarum atau Pasteurella multocida . Biasanya menyerang ayam pada usia 12 minggu. Penyakit ini menyerang ayam petelur dan pedaging. Serangan penyakit ini bisa bersifat akut atau kronis. Ayam yang terserang kolera akan mengalami penurunan produktivitas bahkan mati. Bakteri ini menyerang pernapasan dan pencernaan. Kolera dapat ditularkan melalui kontak langsung, pakan, minuman, peralatan, manusia, tanah maupun hewan lain. Pada serangan akut, kematian dapat terjadi secara tiba-tiba. Sedangkan pada serangan kronis didapatkan gejala sbb: - jengger dan pial bengkak serta kepala berwarna kebiruan - nafsu makan berkurang - ayam suka menggeleng-gelengkan kepala - sesak napas - persendian kaki dan sayap bengkak disertai kelumpuhan - mencret/diare - kotoran berwarna kuning, coklat atau hijau berlendir dan berbau busuk
Pasteurella gallinarum CONTOH INFEKSINYA Pasteurella gallinarum
Chronic Respiratory Disease (CRD) Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Mycoplasma galisepticum . Biasanya menyerang ayam pada usia 4-9 minggu. Penuluaran terjadi melalui kontak langsung, peralatan kandang, tempat makan dan minum, manusia, telur tetas atau DOC yang terinfeksi - ayam suka menggeleng-gelengkan kepalanya gejala CRD ini mirip dengan Snot atau Coryza yaitu: ayam kehilangan napsu makan secara tiba-tiba dan terlihat lesu - batuk-batuk - napas berbunti atau ngorok - warna bulu pucat, kusam dan di beberapa lokasi terjadi perlengketan terutama di sekitar anus - keluar cairan dari lubang hidung - nafsu makan turun - produksi telur turun - terjadi inkoordinasi saraf - tinja cair dan berwarna putih
Mycoplasma gallisepticum CONTOH INFEKSINYA Mycoplasma gallisepticum
Colibacillosis Penyebab penyakit ini adalah Escherichia coli . Dapat menyebabkan infeksi akut yang berat dengan kematian yang tiba-tiba dan angka kematian yang tinggi hingga infeksi ringan dengan angka kematian yang rendah.infeksi dapat terjadi pada saluran pernapasan, septicemia atau enteritis karena infeksi pada gastrointestinal. Penyakit ini dapat muncul sendiri maupun diikuti oleh infeksi sekunder. Infeksi sekunder yang menyertai penyakit ini adalah Mycoplasma gallisepticum . Semua umur dapat terkena penyakit ini, namun yang paling banyak adalah ayam usia muda. gejala yang timbul pada penyakit ini adalah: Pada pembedahan akan didapatkan: - napsu makan menurun - dehydrasi - ayam lesu dan tidak bergairah - bengkak dan kongesti pada hati, limpa dan ginjal - bulu kasar - perdarahan pinpoint pada organ viscera - sesak napas - eksudat fibrinous pada kantung udara, kantung jantung dan permukaan jantung, hati dan paru (sangat karakteristik) - kotoran banyak menempel di anus - diare - batuk - usus menipis dan inflamasi serta mengandung mucous dan area perdarahan
CONTOH INFEKSINYA Escherichia coli
THRUSH (Candidiasis, Moniliasis, Sour Crop) Penyakit ini menyerang pada saluran pencernaan unggas dengan karakteristik penebalan dan plak putih pada mukosa khususnya pada tembolok, bisa juga pada proventrikulus, usus, dan kloaka yang berhubungan dengan keropeng ampela/gizzard erotion. Penyebabnya adalah jamur Candida Albicans, dengan angka kematian dan kesakitan yang diderita rendah. Penyakit ini bermula pada oral/mulut unggas, yang terjadi akibat penyakit ini adalah stress dan gizi yang jelek, dengan gejala klinis berupa nafsu makan menurun, ayam lesu, gangguan pada pertumbuhan dan diare. Lesio Post Mortum yang sering ditemukan adalah terdapatnya plak putih dalam mulut, esophagus, tembolok, lambung kelenjar dan usus.
Aspergillosis (Brooder Pneumonia) Penyakit ini menyerang pada ayam muda dengan memiliki kasus kematian yang tinggi, sedangkan ayam dewasa dalam bentuk yang kronis, penyebabnya adalah jamur yang bernama Aspergillosis Fumigatus berbentuk organisme yang hidup di lingkungan peternakan, terutama pada litter dan pakan ternak yang lembab atau bahkan pada kayu atau material yang lembab. Penyebaran penyakit ini terjadi apabila terjadi kontak antara unggas dengan material yang telah terkontaminasi. Penyakit ini bukan merupakan penyakit infeksius atau penularan dari ayam ke ayam lainnya. Jamur ini memproduksi lesi seperti area nodul yang keras pada paru-paru dan sekaligus menginfeksi kantung hawa, dengan bentuk seperti terkena infeksi sinus (sinusitis) atau chronic Respiratory Disease (CRD). Jamur ini juga dapat menginfeksi induk semangnya langsung atau ditumbuhkan pada materi ransum tertentu.
Mycotoxicosis Penyakit ini ini disebabkan oleh racun yang dihasilkan oleh jamur (mycotoxin) dapat tumbuh pada litter dan pakan, organic yang membusuk, biji-bijian, kacang-kacangan. Kontaminasi jamur dapat terjadi saat panen, selama transportasi, dan penyimpan pakan dan jika jamur terdapat toxin/racun termakan oleh unggas dapat menyebabkan kematian. Toxin yang dikeluarkan berasal dari metabolit. Metabolit jamur itu merupakan toxin yang sangat kuat bahkan ada yang menyejajarkannya dengan racun botulinum. Beberapa tipe jamur menghasilkan toxin yang menyebabkan masalah pada peternakan, dan yang perlu diperhatikan pada industri peternakan adalah toxin yang dihasilkan oleh jamur. Diantaranya Racun yang berbahaya adalah Aflatoxin, Ochratoxin, Trichothecen, Zearalenone dan Citirinin
Coccidiocis (Berak Darah) Penyakit koksidiosis biasanya berjangkit sebagai infeksi campuran beberapa spesies Eimeria pada unggas. Sedikitnya terdapat 5 spesies Eimeria yang paling umum ditemukan yaitu E. tenella (spesies penting dan paling patogenik), E. necatrix, E. maxima, E. acervulina, dan E. nitis. Eimeria ditularkan pada suhu dan kelembab an lingkungan yang cocok. Oosit dalam kotoran ayam akan bersporulasi dalam 24 - 48 jam yang apabila dimakan ayam akan bermigrasi ke saluran pencernaan Gejala dari infeksi E. tenella adalah diare berdarah, kurang napsu makan, sayap terkulai dan kekurusan. Mortalitas biasanya tinggi apabila penyakit diabaikan dan tidak diobati. Infeksi oosit dalam jumlah besar menyebabkan penyakit yang parah dan seringkali mematikan. Kandang yang terlalu padat dan sanitasi jelek meningkatkan risiko terserang penyakit ini. Diagnosa diperkuat dengan ditemukannya lesi-lesi mengandung koksidia pada nekropsi. Untuk pencegahan penyakit biasa digunakan koksidiostat, misalnya tritiadol,derivat-derivat diphenyldisulfide dan banyak produk impor. PROTOZOA PARASIT FISIK
CACING 1. Trematoda Trematoda yang menginfeksi kandang ayam adalah echinostoma revolutum, Prothogonimus pellucidum dan Philopthalmus gralli. Infeksi trematoda bisa terjadi pada ayam yang dipelihara dalam sangkar individu bertingkat terbuat dari bambu dalam kandang terbuka. Tumpukan feses akan terinfeksioleh berbagai jenis serangga. Ayam terinfeksi E. revolutum lewat air minum yang sudah terkontaminasi oleh siput mengandung cercariae (tahapan muda trematoda). P. pellucidus menginfestasi dari nimfe lalat yang terkon taminasi cercariae, yang bermigrasi ke bursa fabricus atau saluran telur. PROTOZOA PARASIT FISIK
CACING 2. Nematoda Ascaridia galli adalah nematoda yang umum menyerang ayam. Bentuknya bulat, seperti sering dijumpai dalam temuan pathologis, bisa menyebab kan kematian mendadak akibat kerusakan pada duodenum atau jejunum. PROTOZOA PARASIT FISIK
CACING 3. Cestoda Raillietina tetragona dan R. echinohothrida adalah jenis cestoda (cacing pita) yang paling umum menginfeksi ayam di Indonesia. Infeksi yang berat dapat menyebabkan kematian dan penurunan produksi sebanyak 25 %. Penyakit ini dapat ditularkan lewat lalat kandang dan semut sebagai inang perantara PROTOZOA PARASIT FISIK
KUTU Sedikitnya ada 5 spesies kutu yang biasa menginfeksiayam (terutama ayam petelur) yaitu Menopoin gallinae, Menacanthus stramineus, Goniocotes dissimilis, Goniodes gigas, dan Lipeurus caponis. Jarang menimbulkan kematian tetapi produksi telur bisa turun 25 % pada infeksi yang berat. M. gallinae dan M. stramineus menyerang tubuh ayam, mema kan sel-sel epitel dan keratin bulu. G. dissimilis dan G. gigas menyerang tubuh dan sayap. L. caponis cenderung banyak ditemukan pada daerah leher. Kutu ayam mudah menyebar dengan persentuhan dengan ayam yang terserang PROTOZOA PARASIT FISIK
CAPLAK & TUNGAU Caplak ayam Ornothonyssus bursa dan tungau ayam Argas robertsi diketahui merupakan spesies ektoparasit caplak yang paling sering menyerang ayam. Caplak biasa ditemukan pada sangkar terbuat dari bambu, dan bahkan pada permukaan feses ayam. Meskipun tidak menyebabkan kematian tetapi produksi telur bisa turun 25 % dan pekerja menjadi enggan memasuki kandang karena gangguan gatal-gatal. PROTOZOA PARASIT FISIK
Bubulen / Bumblefoot Sebuah penyakit ayam yang sering terjadi pada organ tubuh ayam di bagian kaki, penyakit ini sangat di kenal dengan istilah bubulen, penyakit kangker pada bagian kaki ayam, penyakit ini adalah penyakit yang di sebabkan oleh infeksi pada bagian kaki (pada awalnya) bisa di katakan atau di kategorikan kangker ganas juga. Penyakit bubulen dapat di kategorikan dalam 3 tahap. 1. tahap pertama adalah, di karenakan ayam atau pun burung lama bertengger di tenggeran yang tidak sesuai, yang akan mengakibatkan luka pada pad atau dampal kaki ayam, tanda kemerahan akan timbul dalam beberapa waktu kedepan, maka dengan memberikan cream pada kaki ayam adalah langkah paling baik pada masa itu. 2. tahap serius, pada tahap serius, bagian kaki ayam yang memerah warna nya akan semakin meluas, mengakibatkan ke tidak stabilan pada kaki ayam, untuk kategori ini bisa menggunakan antibiotik untuk pengobatan. 3. tahap fatal. dalam tahap ini, bubul dengan ukuran yang lebih besar bisa mengakibatkan ayam lumpuh dan jika tidak di tangani dari awal bisa mengakibatkan kematian. PROTOZOA PARASIT FISIK
Lepuh Dada/ Breast Blister Umumnya terjadi pada ayam Broiler komersial. Penyakit ini terjadi karena benturan fisik baik dengan dinding kandang, litter, matau kepadatan yang terlalu tinggi. Umumnya dada ayam akan terlihat bengkak kemerah-merahan hingterlihat a melepuh dan dalam waktu beberapa hari bisa saja menyebabkan kematian. Selain itu, dapat menimbulkan kanibalisme. PROTOZOA PARASIT FISIK
THE END QUESTION, PLEASE
TERIMA KASIH – WASSALAMUALAIKUM WR. WB Abdul Aziz Ari Ardiansyah SiIlfani Sabila Tania Wahyuni Uci Ramdani