MENGELOLA MEDIA HOAX DARI SUDUT PANDANG KONTRUKSI SOSIAL LEV VYGOSTSKY Oleh: Cholichul Hadi
Latar Belakang Gencarnya berita Hoax mendapatkan perhatian khusus dari segenap elemen masyarakat, terutama oleh pemerintah karena dianggap meresahkan kehidupan masyarakat. Hoax muncul sebagai bagian dari dampak negatif penyalahgunaan teknologi dan informasi. Hoax tidak dapat dihentikan 100% sebab dari dulu berita palsu, atau fitnah menjadi bagian dari arus kehidupan manusia. Yang bisa dilakukan hanya mencegah agar Hoax tidak berkembang massif dan menimbulkan gejolak sosial.
Fokus Pembahasan Mengelola Hoax menggunakan konstruksi sosial Lev Vygotsky Merekomendasi bebera alternatif dalam pencegahan penyebaran berita Hoax
KONTRUKSI SOSIAL LEV VYGOTSKY Pengetahuan merupakan bagian dari konstruksi sosial. Hal ini didasarkan pada penyelidikan atau pengalaman fisik, pengalaman pendidikan yang menjadi kunci metode konstruktivisme. Aliran konstruktivisme percaya bahwa pengalaman melalui lingkungan, individu atau kelompok akan mengikat informasi yang diperolehnya dari pengalaman ke dalam pengertian sebelumnya dengan membentuk pengertian baru.
Vygotsky berargumen bahwa interaksi individu dengan orang lain berlangsung pada situasi sosial. Vygotsky percaya bahwa subyek yang dipelajari berpengaruh pada proses belajar. Vygotsky memperkenal konsep Zone of Proximal Development (ZPD). ZPD adalah istilah Vygotsky untuk rangkaian tugas yang terlalu sulit dikuasai anak seorang diri tetapi dapat diipelajari dengan bantuan dan bimbingan orang dewasa atau anak-anak yang sudah terlatih. Konsep ZPD memberikan bantuan kepada individu dari individu lain yang sudah ahli; dan Scaffolding, yaitu “alat” untuk membantu individu mengembangkan pengertiannya
Mengelola Media HOAX Beberapa alternatif 1. Grup Forum Anti Fitnah, Hasut dan Hoax (FAFHH) di Facebook (Forum Anti Fitnah, Hasut dan Hoax, 2015). Dari group ini masyarakat bisa menangkal informasi palsu yang beredar di media sosial sehingga anggota group bisa mengetahui dan mengabarkan kepada anggota lain bahwa berita tersebut adalah berita palsu.
2. Situs berbasis data Turn Back Hoax 2. Situs berbasis data Turn Back Hoax. Masyarakat dapat mengunjungi situs ini untuk mencari atau memastikan berita yang diterima adalah hoax atau bukan.
3. Kritis pada informasi yang didapat 3. Kritis pada informasi yang didapat. Selalu melakukan cross check informasi sebelum menyebarkan luaskan ke publik. Verifikasi dari mana sumber berita itu di dapat, dimana kantornya, bagaimana susunan redaksinya serta apakah media yang memberitakan tersebut sudah familair dan biasa menjadi rujukan informasi oleh masyarakat. Biasanya berita hoax sumber websitenya tidak familiar di publik, alamat kantornya tidak tertera, dan tidak jelas susunan redaksinya.
4. Memposisikan diri secara netral terhadap informasi 4. Memposisikan diri secara netral terhadap informasi. Selalu menahan diri untuk tidak membagikan informasi yang belum jelas kebenarannya.
Sekian TERIMA KASIH