Seminar Pendidikan Agama Islam Etika Jual Beli Online dalam Perspektif Islam di Indonesia PENDIDIKAN BIOLOGI A KELOMPOK 5 Audya Nurfadillah H 1301282 Reyhan Ramzy Z 1301621 Wiwit Yuli Lestari 1301266 Seminar Pendidikan Agama Islam

Islam merupakan agama yang mengatur segala aspek, baik masalah ibadah maupun masalah sosial. Ekonomi merupakan persoalan yang berkaitan dengan upaya yang dilakukan manusia baik secara berkelompok maupun perseorangan dalam memenuhi kebutuhan tidak terbatas. Di era modern ini banyak kegiatan ekonomi yang berlangsung dalam ruang lingup dunia internet salah bentuk kegiatan ekonomi tersebut yakni Jual beli online Jual beli online dirasa perlu dikaji berdarkan perspektif islam mengingat mayoritas masyarakat indonesia beragama islam.

Etika dan Jual Beli

Pengertian Etika dan Jual Beli Etika secara bahasa (Yunani Kuno: “ethikos”, berarti “timbul dari kebiasaan”) Etika merupakan ilmu yang mendalami standar moral perorangan dan standar moral masyarakat (Ananda, dkk,2012). Etika merupakan suatu hal yang dilakukan secara benar dan baik, tidak melakukan suatu keburukan, melakukan hak kewajiban sesuai dengan moral dan melakukan segala sesuatu dengan penuh tanggung jawab.

Dalam studi islam istilah Etika senada dengan al-khuluq.  akhlak Akhlak adalah perilaku seseorang yang berkaitan dengan baik dan buruk, dan setiap manusia memiliki dua potensi di atas(Sifillah, 2013).

Jual Beli Menukar sesuatu dengan sesuatu, sedangkan menurut syar'i artinya menukar harta dengan harta menurut cara-cara tertentu

Jual Beli Online Aktivitas bisnis yang dilakukan oleh para pelaku bisnis baik itu organisasi bisnis maupun individu Memanfaatkan media elektronik. Dikenal dengan istilah e-commerse dimana e-commerse terbagi dua yaitu B2B dan B2C. B2B adalah business to business commerse dan B2C adalah business to consumen commerse

Kaitan Etika dengan jual beli masyarakat dibangun atas aturan-aturan atau etika bisnis merupakan kekuatan yang mempunyai pengaruh sangat besar terhadap kehidupan masyarakat, yang sebanding dengan kekuatan agama dan politik manusia sebagai agen yang secara aktif menjalankan bisnis atau jual beli Keputusan–keputusan bisnis seharusnya berada dalam kerangka etika bisnis yang membentuk lingkungan bisnis disekitarnya.

Pandangan Islam dengan Jual Beli

Pandangan Islam Terkait Jual Beli Konsep transaksi jual beli dalam islam meletakkan aspek etika ataupun moral maupun material kehidupan sebagai basis untuk membangun kekuatan jual beli di atas nilai-nilai moral Nilai-nilai moral tersebut yakni salah satunya dalam Dasar Hukum, Rukun, Syarat Jual beli Islam mengatur sistem jual beli dengan metode yang unik. Islam memandang masalah ekonomi tidak dari sudut pandang kapitalis ataupun dari sudut pandang sosialis, akan tetapi Islam membenarkan adanya hak individu tanpa merusak masyarakat

Dasar Hukum Jual Beli

Dasar Hukum Jual Beli Al quran dan As Sunnah Al Quran As Sunnah () Q.S. Al-An am 152 Q.S An Nisa ayat 29 Q. S At-Taubah 111 Q. S As- Syu’ara 181 dan 183 H.R Riwayat Bukhari Muslim ra H R Ibnu Umar ra H. R Rifaa ra Hadist dari ‘Aisyah RA H. R Abu Said Al-Khudri ra

Dasar Hukum Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu[287]; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu (Q.S. An- Nisa 29)

Dasar Hukum Hadis riwayat Bukhari Muslim.: Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Penjual dan pembeli, masing-masing mempunyai hak pilih (untuk mengesahkan transaksi atau membatalkannya) atas pihak lain selama belum berpisah, kecuali jual beli khiyar (kesepakatan memperpanjang masa hak pilih sampai setelah berpisah). (Shahih Muslim No.2821)

Rukun, Syarat, dan Prisnip Jual Beli dalam Islam

Rukun Jual Beli Ada Penjual dan Pembeli Ada Barang Yang di jual Ucapan Ijab Qabul

Syarat Jual Beli Bagi Penjual dan Pembeli Berakal Dengan kehendak sendiri Keadaanya tidak mubazzir (pemborosan) Baligh Pembeli bukan musuh Merdeka

Continue.... B. Ada Barang Syarat Barang yang di jual: Suci Barangnya Ada Manfaatnya Dapat Dikuasai Milik sendiri atau barang yang sudah di kuasainya Telah di ketahui kadar barang/benda dan harga itu.

Ijab Qabul Berhadap-hadapan pembeli dan penjual Ditujukan pada seluruh badan yang akad Qabul diucapkan oleh orang yang dituju dalam ijab Harus menyebut barang dan harga Ketika mengucapkan shighat harus disertai niat (maksuda) Pengucapan ijab dan qabul harus sempurna Ijab qabul tidak terpisah Tidak berubah lafazh Tidak dikaitkan dengan sesuatu Jangan berta'liq Jangan pula memakai jangka waktu (Pratama, 2014)

Prinsip etika dalam jual beli Prinsip etika dalam jual beli adalah hal-hal atau tepatnya karakter bisnis yang sangat menentkan sukses tidaknya suatu bisnis yang harus dimiliki

Prinsip Etika Jual Beli Kejujuran - Tidak menyembunyikan cacat barang - Tidak melakukan sumpah palsu - Jujur dalam takaran dan timbangan Menjual barang yang halal Longgar dan murah hati - Tidak menyaingi penjual lain Tidak melakukan riba

Perbedaan bisnis Islam dengan bisnis non-Islam

Rasional materialisme No Aspek Ekonomi Islam Non islam 1 Ide Allah swt Manusia 2 Sumber Rujukan Al-Qur’an dan hadis Daya pikir manusia 3 Motif Ibadah Rasional materialisme 4 Paradigma Islam Pasar 5 Tujuan Falah dan maslahah (dunia-akhirat) Utilitarian individualisme (Kepentingan Individu) 6 Filosofi operasional Keadilan, kebersamaan, dan tanggung jawab Liberalisme 7 Kepemilikan harta Milik absolut pada Allah swt., manusia penerima amanah, hak milik relatif Hak milik absolut pada manusia 8 Distribusi kekayaan Zakat, infaq, sadaqah, wakaf Pajak 9 Prinsip jual-beli Melarang benda yang haram Tidak jelas larangannya 10 Motif produksi Kebutuhan dan kewajiban kemanusiaan Ego dan rasionalisme 11 Mekanisme pasar Free market with supervision 12 Hubungan dengan pelaku bisnis Persaudaraan (ukhuwah) dan kemitraan Persaingan

No Aspek Ekonomi Islam Ekonomi Non Islam 13 Sasaran penerima Pada zakat ditentukan 8 asnaf Tanpa melihat asnaf 14 Tujuan Memprioritaskan pemberantasan kemiskinan Bukan memprioritaskan pengentasan kemiskinan 15 Dampak Saran menciptakan keadilan ekonomi Kesenjangan 16

Perbandingan sistem Ekonomi Islam dengan sistem Ekonomi lainnya Indikator Sosialis Kapitalis Islam Pemilikan (Ownership) Pemerintah Swasta Swasta dan pemerintah Motivasi Kepentingan umum Laba Laba (layak&adil, dunia akhirat) An-Nisa: 29,30,134 Keputusan Pusat Pasar (harga terbentuk oleh kekuatan demand and supply) Pasar (Suka sama suka) (Harga terbentuk secara adil) Peranan pemerintah Vokal Minim Stabilisator dan motivator (untuk meningkatkan kesejahteraan dan ketakwaan masyarakat kepada Allah swt.)

Sistem Perekonomian di Indonesia

Sistem perkembangan di Indonesia a. Sistem ekonomi tradisional b. Sistem ekonomi komando c. Sistem ekonomi liberal pasar atau juga kapitalis d. Sistem ekonomi campuran/pancasila

Sejarah bisnis online Sejarah jual beli online di Dunia - Terlacak mulai 1980-an - Namun dari sumber lain, pertama di Inggris tahun 1979 oleh Michael Aldrich dan Redifon Computers. 2. Sejarah jual beli online di Indonesia - Mulai terekam 1990-an

Bisnis jual beli online di Indonesia dalam etika bisnis Islam

Yang kami ambil dan kita lihat banyak permasalahan dalam mengenai ijab dan qabul. Maka kita lihat dari: 1. Tidak bertemu secara langsung 2.Tidak kesesuaian barang yang difoto dengan barang yang diberikan (penipuan) 3. Keterlambatan barang atau uang yang diterima

Sekian Alhamdulillah  Pertanyaan : 1. Yuni: bagaimana dasar hukum jual beli online menurut islam? 2. rivani: adakah contoh dalam peraturan jual beli 3. Dahlan: bagaimana hukum penjual, pembeli transfer ketika penjual sudah meninggal? 4. Dian: bagaimana jika pedagang mengambil untung 2x lipat, adakah batasannya? 5. Agi: contoh ijab-qabul dalam jual beli seperti apa?

Pembahas PPT udah cocok, tampilan menonton kurang menarik, tanpa gambar-gambar. Efisiensikan space penulisan. Makalah lengkap, kata pengantar rata kiri dan kanannya tidak rapih. Latar belakang berikan maksud dan tujuan penulis. Perhatikan paragraf, antara 1 atau 2 kalimat. Kutipannya ada yang ada, ada yang tidak. Siapa yang mengutipnya dll. Tidak ada keterangan gambar.

Kesimpulannya ada penjelasan awal lagi. Konsistensi dalam penulisannya kurang. Tata letak kalimat ada yang terlalu menjorok, tidak banyak typo. Penulisan daftar pustaka tidak baik. Penampilannya: tinggi rendahnya suara tidak konsisten.