USAHATANI DAN PEMBANGUNAN USAHATANI
Definisi Usahatani Menurut Hernanto (1991) Usahatani “ kesatuan organisasi antara tenaga kerja, modal dan pengelolaan yang ditujukan untuk memperoleh produksi di lapangan pertanian”.
INPUT dan OUTPUT INPUT OUTPUT USAHATANI INPUT semua yang dilibatkan dalam proses produksi (cost), antara Lain: A. Faktor Produksi Alam atau Tanah Nilai tanah dipengaruhi oleh: Kesuburan tanah (sifat tanah) Fasilitas perairan Letak lahan terhadap jalan Sarana perhubungan Rencana pemerintah Tanah Tenaga kerja Alsintan Kegiatan perencanaan dan manajemen USAHATANI
Selain itu juga perlu diperhatikan; Luas Lahan Penggunaan Lahan Topografi Kesuburan 2. Faktor Produksi Modal Dibedakan menjadi 2: a. Modal tetap: modal yang tidak habis dalam satu kali pakai produksi (tanah) b. Modal bergerak; modal yang habis untuk satu kali produksi
Sumber modal: Milik sendiri Warisan Kontrak Kredit (pinjaman) Tujuan pembentukan modal: 1). Menunjang pembentukan modal lebih lanjut 2). Meningkatkan produksi dan pendapatan usahatani
3. Faktor Produksi Tenaga Kerja Dalam analisis biasanya dinyatakan dalam Besarnya “Curahan Tenaga Kerja” yaitu besarnya tenaga kerja efektif yang dipakai. UT skala kecil tenaga kerja dalam keluarga (bersifat non ekonomis) UT Skala besar menggunakan tenaga kerja luar keluarga dan ahli (skilled) yang digaji (bersifat ekonomis) Tenaga Kerja dibedakan: Tenaga Kerja manusia (diukur dengan HKO setara dengan 8 jam kerja) Tenaga kerja Ternak ( sama dengan dua tenaga manusia) Tenaga Kerja mekanik (bertujuan efisiensi biaya dan pengoperasian)
4. Manajemen Semakin baik manajemennya maka makin tinggi produksi yang diperoleh. Keberhasilan pengelolaan tergantung pada kemampuan teknis; memutuskan cabang usaha, penguasaan teknologi, penguasaan budidaya kemampuan ekonomis; pengetahuan perkiraan harga, kombinasi usaha, pemasaran hasil, pembiayaan, pemisahan modal dan pendapatan.
Pengaruh Manajemen terhadap Produksi F(x)” dengan manajemen baik F(x’) Faktor produksi Produksi
Menurut Soehardjo (1993), Empat hal yang harus Diperhatikan Untuk pembinaan usahatani: Organisasi usahatani yang difokuskan pada pengelolaan unsur-unsur produksi dan tujuan usahanya; Pola pemilikan tanah usahatani; Kerja usahatani yang difokuskan pada distribusi kerja dan pengangguran dalam usahatani; Modal usahatani yang difokuskan pada proporsi dan sumber modal petani.
INSENTIF USAHATANI Bentuk-bentuk insentif yang dapat mendorong petani menerima hal-hal baru dan mengadakan tindakan perubahan adalah: Jaminan tersedianya sarana produksi (input produksi) yang diperlukan petani dalam jumlah cukup, harganya terjangkau, dan selalu dapat diperoleh secara kontinu; Menjamin pemasaran hasil usahatani; Menjamin tersedianya kredit usahatani yang tidak memberatkan petani; Menjamin adanya kontinuitas informasi tekenologi untuk pengembangan usahatani yang lebih produktif dan efisien; Bentuk-bentuk insentif lain.
Pegelolaan Usahatani Hal-hal yang dapat dilakukan untuk memanage usahatani adalah: Faktor Internal: a. petani pengelola (individu petani) b. Tanah tempat usahatani, c. tenaga kerja d. Modal e. tingkat teknologi yang digunakan; f. Kemampuan petani dalam mengalokasikan penerimaan g.Jumlah anggota keluarga
2. Faktor Eksternal a. Tersedianya sarana transportasi dan komunikasi; b. Aspek-aspek yang menyangkut pemasaran hasil dan bahan usahatani, c. Fasilitas kredit d. Sarana penyuluhan
PEMBANGUNAN USAHATANI Cara-cara untuk meningkatkan produktifitas usahatani: Melengkapi unsur hara yang dibutuhkan tanaman (pemupukan) Menambah kelembaban tanah (irigasi) Penggunaan bibit unggul; Pemberantasan hama dan penyakit; Penggunaan teknologi; Pemasaran produksi pertanian Penyuluhan (adult education)
Tindakan yang dapat dilakukan untuk merombak usahatani (sehingga usahatani yang dilakukan lebih efisien) Pemetaan dan registrasi hak pemilikan tanah; Pemagaran tanah untuk mencegah pengembalaan sewenag-wenang; Konsolidasi tanah yang terpencar-pencar; Redistribusi tanah untuk mendapatkan satuan manajemen yang efisien; Mengubah syarat-syarat penyakapan
LANDREFORM Berarti pembaharuan sistem pertanahan (land) Indonesia pernah melaksanakan tahun 1960 dan terhenti tahun 1965 (G 30S PKI) Konsep Landreform pada dasarnya memiliki 2 tujuan: a). Memberikan kepada sebanyak mungkin petani tak bertanah sejumlah tanah untuk dimiliki sendiri sehingga pada gilirannya mampu meningkatkan produksi tanah itu; b). Menciptakan syarat dan kondisi lebih baik bagi petani yang masih terpaksa mengerjakan tanah milik orang lain, sehingga hasilnya relatif bertambah.
Cara dan Tujuan Cara dan tujuan peningkatan produksi tanaman pertanian ada tiga macam: Intensifikasi salah satunya Panca Usahatani Ekstensifikasi Dengan semakin luas lahan yang diusahakan, akan semakin besar produksi yang diperoleh Diversifikasi
Panca Usaha Tani Penggunaan Bibit Varietas Unggul Berproduksi tinggi Tahan hama dan penyakit Berkualitas baik Beradaptasi tinggi terhadap lingkungan Mengusahakan Kultur Teknik Rotasi tanaman; Suatu cara pergiliran tanaman dengan tujuan: - memperbaiki struktur dan kesuburan tanah - mematikan siklus kehidupan penyakit - menambah penghasilan - harus diperhatikan pemilihan jenis tanaman agar tidak menimbulkan penyakit
b. Tumpang sari; Menanam dua jenis tanaman atau lebih dalam waktu yang sama dan tempat yang sama Tujuan: menghemat pengolahan tanah Pemanfaatan tempat kosong di antara tanaman pertama Menambah penghasilan per satuan luas areal
Merupakan suatu cara pencegahan terhadap hama dan penyakit Proteksi Tanaman Merupakan suatu cara pencegahan terhadap hama dan penyakit Macam-macam pestisida; Bakterisida; mematikan bakteri/virus Fungisida ; mematikan jamur Herbisida; mematikan tumbuhan pengganggu Nematisida; mematikan jenis cacing perusak tanah; Insektisida; mematikan serangga Rodentisida; mematikan jenis tikus
Bentuk Pestisida; Bentuk padat Bentuk cairan Tepung hembus (dust); dihembuskan Butiran (granule) ; menaburkan Bentuk cairan Tepung harus dibasahi air dulu Kode WP (wettable Powder) Tepung harus dilarutkan dalam air Kode SP (Soluble Powder) Cairan dioplos dengan air Kode EC (Emulsifiable concentrate)
Penggunaan Pupuk Untuk mendapatkan pertumbuhan yang optimal pada tanaman harus diperhatikan; Cara melakukan pemberian Waktu pemberian Jumlah pemberian 5. Pengairan Air mutlak bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tanaman harus cukup air dan diperhatikan bahwa kebutuhan air berbeda pada tiap-tiap tanaman
6. Panen 7. Pemasaran
Pengusahaan Tanaman Pertanian Pengusahaan secara pekarangan fungsi pekarangan mempunyai ciri-ciri: Letaknya harus berdekatan dengan rumah Isinya beraneka macam kebutuhan rumah tangga Hasilnya kecil sebagai kebutuhan rumah tangga Tidak memerlukan modal besar
Pengusahaan secara komersiil / perusahaan Diusahakan dengan satu macam tanaman Jauh dari rumah dengan areal luas Hasilnya besar sebagai kebutuhan perusahaan Memerlukan modal besar