PROFIL PETERNAKAN SAPI PERAH DI JAWA TIMUR TH 2008

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
SISTEM AGRIBISNIS OLEH : Dr. Ir
Advertisements

OLEH : SHANTI EMAWATI, S.Pt., MP.
Gerakan Penyelamatan Agribisnis Teh Nasional (GPATN )
PENDAMPINGAN KKN POSDAYA
PERAN PENGUMPUL, PENGECER, STANDAR MUTU
SAP 3 EVALUASI PROYEK DESAIN STUDI KELAYAKAN DAN MEMPEROLEH GAGASAN
PELUANG AGROINDUSTRI PEDESAAN BERBASIS KOMODITAS UNGGULAN
RUANG LINGKUP PEMASARAN & TATANIAGA.
ASPEK DALAM SKEP Aspek Pasar Aspek Pemasaran Aspek Teknik n Teknologi
DISTRIBUSI DAN SISTEM PEMBAYARAN SUSU
SUBSISTEM AGROINDUSTRI HULU (Pengadaan & Penyaluran Sarana Produksi)
Studi Kasus : Klaster Susu Boyolali.
Lanjutan bab 3……………… Pertemuan 5.
MANAJEMEN PRODUKSI AGRIBISNIS.
Sistem Jaminan Mutu Hasil Pertanian
PAKET KEBIJAKAN KEDAULATAN PANGAN
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Pemalang
1. WAWASAN PEMBANGUNAN PETERNAKAN
Struktur Ekonomi Jawa Timur, 2016
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
Dr. Ir. Atien Priyanti SP, M.Sc
EVALUASI KEGIATAN TAHUN 2016 RENCANA KEGIATAN TAHUN 2017
SUB SEKTOR PETERNAKAN.
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN TANAMAN KOPI, KAKAO DAN TEH INDONESIA
Strategi Pembangunan Pertanian di Indonesia
AGRIBISNIS BERBASIS SAPI POTONG DAN PERAH DI INDONESIA
OLEH : SHANTI EMAWATI, S.Pt., MP.
OLEH : SHANTI EMAWATI, S.Pt., MP.
Kebijakan dan Strategi Pemerintah dalam Membangun Sentra Peternakan Rakyat (SPR) Kambing dan Domba Disampaikan pada : SILATNAS dan JAMBORE 2015 Peternak.
Arah Kebijakan Persusuan
PENYEDIAAN DAGING NASIONAL
RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN TAHUN 2017 Surabaya, 7-9 Desember 2016
RENSTRA SEKRETARIAT DIRJEN PETERNAKAN TAHUN
MENGGERAKKAN PRODUKSI TERNAK KAMBING DOMBA BERORIENTASI EKSPOR
AGRIBISNIS BERBASIS PETERNAKAN AYAM RAS DI INDONESIA
PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS: Kambing dan Domba
Arah Kebijakan Persusuan
Arah Kebijakan Persusuan
PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS: Kambing dan Domba
PERANAN TERNAK PERAH DALAM PRODUKSI MAKANAN MANUSIA
Bahan Kuliah ke 8: UU dan Kebijakan Pembangunan Peternakan
Bahan Kuliah ke 9: UU dan Kebijakan Pembangunan Peternakan
NAMA KELOMPOK : DESI AYU ARUM S. ( 176 ) BAYU ADI SURYONO ( 193 )
Bahan Kuliah ke 8: UU dan kebijakan Pembangunan Peternakan
Sistem Produksi Kelinci (Kelinci Potong)
Peran dan Perkembangan Agribisnis di Indonesia
PT. GREENFIELD INDONESIA
Pola Kemitraan Ayam Ras Pedaging
DISTRIBUSI DAN SISTEM PEMBAYARAN SUSU
PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Kelayakan Usaha Perbibitan Sapi Potong Pada Kegiatan Pendampingan Pengembangan Kawasan Peternakan Di Kabupaten Sigi Asnidar, Mardiana Dewi, Moh. Takdir,
ANALISA USAHA DAN KEWIRAUSAHAAN.
Arah Kebijakan Persusuan
SISTEM PRODUKSI SAPI PERAH
Potensi dan Prospek Domba di Indonesia
PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Membangun Peternakan Kambing dan Domba untuk Mendukung Program Swasembada Daging dan Susu Disampaikan pada : Workshop dan Silaturahmi Nasional (SILATNAS)
Isu Komoditas Sapi Potong Merupakan isu terbesar
PETERNAKAN Sub Sektor Dalam Mendukung Swasembada Daging Nasional
PENINGKATAN NILAI TAMBAH
EKSPOR IMPOR.
PERMASALAHAN Terkurasnya devisa negara akibat impor susu/sapi
PENGEMBANGAN SAPI MADURA
Industri Makanan dan Minuman
Suryahadi, T. Toharmat dan Despal
JAMINAN MUTU PRODUK PERTANIAN Pandi Pardian Rizen Primiere Hotel 19 Agustus 2018.
OLEH : SHANTI EMAWATI, S.Pt., MP.
Ketahanan Pangan dan Gizi Ade Saputra Nasution. Peraturan Pemerintah No.68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan sebagai peraturan pelaksanaan UU No.7 tahun.
RANCANGAN KEGIATAN STRATEGIS HORTIKULTURA 2020
PERAN AGRIBISNIS DAN STRATEGI PENGEMBANGAN
Transcript presentasi:

PROFIL PETERNAKAN SAPI PERAH DI JAWA TIMUR TH 2008 a. Populasi = 212.322 ekor b. Produksi = 346.750 ton rata-rata 950 ton/hari c. Produktivitas =  10 liter/ekor/hari Standar = min 15 liter/ekor/hari d. Skala kepemilikan = 3-4 ekor sapi betina dewasa Standar = min 6 ekor/peternak e. Jarak beranak = 1,5 tahun Standar = 1 tahun

f. Peternak = 65.720 orang g. Penyerapan tenaga kerja = 197.600 orang h. Kelompok = 165 kelompok i. Koperasi persusuan = 51 j. Industri Pengolahan Susu = 10 k. Penentuan harga berdasarkan kualitas/grade : - Total Plate Count (TPC) = kurang dari 1 juta - Total Solid (TS) = minimal 12% l. Data kualitas susu Jatim : - Grade I (kurang dari 500.000)  59 % - Grade II (500.000-1.000.000)  36 % - Grade III (1.000.000-2.000.000)  3 % - Grade IV (2.000.000-3.000.000)  2 % Kontribusi Jatim terhadap Nasional  61.65% Nilai Jual Susu  Rp 7,85 miliar / hari ~ Rp 1.04 triliun / tahun

PENGUATAN SARANA/PRASARANA PRODUKSI PERMODALAN : KKP-E ( 50 juta/peternak) DANA BERGULIR APBD Prov. JATIM (bunga 6 %) KUPS (bunga 5 %) GOOD FARMING PRACTICE (GFP) GOOD MANUFACTURING PRACTICE (GMP) Nomor Kontrol Veteriner (NKV) Hazzard Analysis Critical Control Point (HACCP)

SKEMA PRODUKSI SUSU Pakan Lingkungan Perkandangan Kelembagaan Pengendalian Kesehatan Hewan dan Tata Cara Pengobatan Pengaturan Reproduksi Pemuliaan Ternak dan Pemeliharaan Awal Perkandangan Kelembagaan Sarana dan Cara Pemerahan Teknologi Tepat Guna

PRODUKSI, INTENSIFIKASI & EKSTENSIFIKASI STABILITAS HARGA : Pemerintah sebagai fasilitator Usulan Harga Susu Rp. 3600/l di tingkat Peternak Captive : IPS Jatim 665 Ton/hari Pengendalian Kesehatan Hewan dan Kesmavet Teknologi Tepat Guna Susu Ternak Daging Pupuk Biogas BUDIDAYA Bibit dan Pakan Pasar Produk Primer : 150 Ton/hari KELEMBAGAAN : Koperasi Persusuan (GKSI) Perkandangan Kelembagaan Lingkungan TERTIER & PERDAGANGAN : Loper Susu Warung STMJ Konsumsi Langsung : 135 Ton/hari Sarana dan Cara Pemerahan Pengaturan Reproduksi Pemuliaan Ternak dan Pemeliharaan Awal

pengendalian PASAR Supply 950 Ton/hari Demand 1600 Ton/hari Peluang Bisnis 650 Ton/hari Supply 950 Ton/hari Demand 1600 Ton/hari Diperoleh dari : Kemampuan Sendiri 20.000 ekor (5 tahun) Peluang Investasi Pembibitan atau Impor 45.000 ekor senilai 1,625 Triliun

PENINGKATAN NILAI TAMBAH Peningkatan Produktifitas Skala Pemilik 6 ekor Produksi ≥ 15 liter/hari Peningkatan Kualitas Produk Total plate count (TPC) < 1 juta Total solid (TS) ≥ 12% Pengolahan Produk Derivat/pabrikan Pasar dan Produk Sekunder/Tertier Konsumen Langsung Produk-Produk Inovatif/Kreatif Susu Bubuk, UHT, Pasturisasi, keju , Youghurt, Kefir, Permen, Tahu Susu , Dodol

STRATEGI PENGEMBANGAN ANALISA SWOT SAPI PERAH KEKUATAN 1. Permintaan susu dan produk olahannya sangat tinggi 2. Terdapat dukungan kebijakan bantuan peralatan kualitas susu 3 Tersedianya kelembagaan pemasaran dan pasca panen yang dibentuk (KUD/GKSI) 4. Jalur tataniaga susu segar sudah jelas dari peternak hinggas IPS sbg konsumen utama 5. Sapi FH dengan perkawinan IB sudah meluas. KELEMAHAN 1. Teknologi dan peralatan pengemasan berbasis impor 2. Pelaksanaan dan pengawasan kebijakan belum konsisten spt penerapan SNI 3. Kelembagaan agribisnis persusuan belum berjalan sesuai fungsinya shg posisi tawar peternak lemah 4. Harga susu yang diterima peternak masih rendah 5. Pruduksi susu masih rendah rata rata 10 lt/hr STRATEGI PENGEMBANGAN 1. Pencapaian kualitas susu yang tinggi di tingkat peternak 2. Penguatan usaha pengolahan susu dg pengembangan industri susu skala kecil dan menengah 3. Peningkatan daya serap susu segar dg Gerakan Minum susu 4. Kebijakan penetapan HPP susu segar yg layak di tingkat peternak berdasarkan grade kualitas. 5. Pemberian stimulus dukungan dana bagi peternak untuk meningkatkan populasi, produktivitas dan kualitas guna tersedianya bibit yg berkualitas PELUANG 1. Produk susu dan hasil olahan disukai konsumen 2. Adanya peningkatan kesadaran gizi konsumsi susu meningkat 3. Harga susu impor meningkat dg adanya penetapan tarif bea masuk 5 %. 4. Tingginya jumlah penduduk Indonesia merupakan pasar potensial 5. Permintaan bibit berkualitas cukup tinggi untuk meningkatkan produktivitas ANCAMAN 1. Masuknya teknologi dan peralatan pasca panen impor 2. Masuknya produk susu dan olahan impor kualitas tinggi harga bersaing 3. Tumbuhnya pedagang pengumpul susu bukan bukan anggota GKSI yg langsung menjual susu ke IPS 4. Pedagang pengumpul dan IPS tidak menetapkan Kualitas susu yang diterima . 5. Adanya pemotongan betina dan penggunaan semen IB kurang terkontrol bisa menurunkan ketersediaan dan kualitas bibit.

SUPPLY - DEMAND SUSU SEGAR DI JAWA TIMUR TAHUN 2009 NO K O N S U M E N  SUPPLY DEMAND (ton/hr) 1 PT. Nestle Indonesia 532 1.000 2 PT. Indolacto 45 60 3 PT. Greenfields Indonesia 35 100 4 PKIS Sekar Tanjung 28 80 5 IPS Jakarta 105 6 GKSI Jawa Tengah 25 7 PT. Sari Husada 20 8 KUD Batu 15 9 KUD Dau 10 Konsumen diluar IPS 135    JUMLAH 950 1600

… s/d 2009 masih dipenuhi dari luar/impor SUPPLY 950 TON DEMAND 1600 TON 6 5 0 TON … s/d 2009 masih dipenuhi dari luar/impor PELUANG BISNIS Diperoleh dari : - Kemampuan sendiri : 20.000 ekor - Peluang investasi pembibitan atau impor APBN 45.000 ekor dengan total nilai  Rp 1,625 triliun PENAMBAHAN SAPI PERAH + 65 RIBU EKOR INDUK