Regia Anadhia Pinastika 1410211047 FK UPN Veteran Jakarta TATA LAKSANA STROKE Regia Anadhia Pinastika 1410211047 FK UPN Veteran Jakarta
TATA LAKSANA KASUS
CAPTOPRIL Golongan Indikasi : ACE Inhibitor AH tahap I untuk HT ringan, sedang dan berat HT dengan gagal jantung Krisis hipertensi Terpilih utk HT dg DM, dislipidemia, nefropati DM Pemberian kronik: kardioprotektif, vaskuloprotektif
Merangsang res. Bradikinin pd endotel vasodilatasi (prostasiklin & PGE2); kardioprotekstif Angiotensinogen ACE-inhibitor Kininogen Renin Angiotensin I Bradykinin ACE ARB Angiotensin II Inactive peptide AT1 receptor AT2 receptor Vasoconstriction Aldosterone secr. – Na+ & H20 ret. Vascular/cardiac remodelling Sympathetic stimulation Hiperagregasi trombosit Reabsorpsi Na+ Prolif. sel & pembentukan kolagen pd PD & jantung miocyte hypertrophy Vasodilatation Nitric oxide secretion Anti remodelling
Kontraindikasi : Wanita hamil, menyusui ➔ gagal ginjal pd anak Stenosis A. renalis bilateral (stenosis unilateral pd single kidney)
Efek samping : Batuk kering (10-20%) Angioudem, skin rash, gangguan pengecapan Hipotensi (first dose phenomen) Hiperkalemia: Pd gangguan ginjal Pd kombinasi dg diuretik hemat kalium, AINS
ROSUVASTATIN Golongan Mekanisme kerja : HMG Co-A Reductase Inhibitor Menghambat koenzim 3-hidroksi-3-metilglutaril (HMG CoA) reduktase, yakni enzim yang berperan pada sintesis kolesterol, terutama dalam hati
HMG KO-A REDUKTASE INHIBITOR (Statin) Clinical Trial : Paling efektif, ditoleransi plg baik moa : mghmbt sintesis kolesterol endogen di hati HMG koa mevalonat ↓ HMG ko A reduktase kolesterol hepar ↓ me ↓ LDL , VLDL plasma up regulasi Reseptor LDL di hati
Dosis : Dosis awal 10 mg sekali sehari jika perlu ditingkatkan menjadi 20 mg sekali sehari setelah 4 minggu
Indikasi : penyakit jantung koroner (termasuk riwayat angina atau infark miokard akut) penyakit arteri oklusif (termasuk penyakit vaskuler perifer, stroke tanpa perdarahan, serangan iskemik transien)
Kontraindikasi : Efek samping Kehamilan Gangguan fungsi liver berat Gangguan saluran cerna Penurunan libido
PIRACETAM Neuroprotektor Golongan : nootropik agent Efek : vasodilatasi dengan cara memodulasi neurotransmisi serebral antiiskemik, dan dapat mengembalikan perfusi yang abnormal pada kasus stroke dan demensia menurunkan kerusakan sel yang diinduksi oleh suatu jejas iskemik lokal
meningkatkan efektifitas dari fungsi telensefalon otak melalui peningkatan fungsi neurotransmiter kolinergik Indikasi : Sindrom yang berkaitan dengan penuaan, seperti defisit memori, astenia, dan gangguan psikomotor Sindrom post taumatik Terapi pada anak-anak dengan dysleksia Kelainan dimana terdapat gangguan peredaran otak seperti iskemia
Kontra Indikasi Efek samping Gangguan ginjal berat (bersihan kreatinin kurang dari 20 mL/menit). Hipersensitif terhadap piracetam dan komponen obat ini Efek samping Agitasi, rasa gugup, iritabilitas, rasa lelah, gangguan tidur Gangguan gastrointestinal (mual, muntah, diare, gastralgia) pusing, sakit kepala, tremor, peningkatan libido, kegelisahan ringan.
ASETYLSALICYLIC ACID NSAID Fungsi & mekanisme : Mengasetilasi enzim siklooksigenase dan menghambat pembentukan enzim cyclic endoperoxides. Hambat sintesis tromboksan A-2 (TXA-2) Menginaktivasi enzim-enzim pada trombosit tersebut secara permanen. Penghambatan inilah yang mempakan cara kerja aspirin dalam pencegahan stroke dan TIA (Transient Ischemic Attack). Pada endotel pembuluh darah, menghambat pembentukan prostasiklin mengurangi agregasi trombosit pada pembuluh darah yang rusak.
Dosis : Oral 1300 mg/hari dibagi 2 atau 4 kali pemberian. Sebagai anti trombosit dosis 325 mg/hari cukup efektif dan efek sampingnya lebih sedikit.
Kontraindikasi : Efek samping : Hipersensitif terhadap salisilat, asma bronkial, hay fever, polip hidung, anemi berat, riwayat gangguan pembekuan darah Efek samping : Nyeri epigastrium, mual, muntah , perdarahan lambung
CITICOLINE Mekanisme : meningkatkan aktivitas pembentukan dari retikular dalam otak khususnya pada aktivasi sistem retikuler asending yang erat kaitannya dengan proses kesadaran, meningkatkan aktivitas dari sistem piramidal dan memperbaiki paralisis motorik dan meningkatkan aliran oksigen dan metabolime serebral.
Dosis : Indikasi: Kontraindikasi: 100 mg sampai 500 mg, 1 – 2 kali intravena Indikasi: Kehilangan kesadaran akibat kerusakan otak, trauma kepala atau operasi otak dan serebral infark Kontraindikasi: Hipersensitif terhadap citicoline.
Efek Samping: Reaksi hipersensitivitas : ruam. Psikoneurologis : insomnia, sakit kepala, pusing, kejang. Gastrointestinal : nausea, anoreksia. Hati : nilai fungsi hati yang abnormal pada pemeriksaan laboratorium.
NEURODEX Komposisi Indikasi Vit B1 100 mg, vit B6 200 mg, vit B12 250 mg Indikasi Pencegahan dan penyembuhan def. vitamin, neurotropik, gangguan pada sistem saraf seperti neuralgia, neuritis perifer, polineuritis, parestesia
Fungsi Vitamin B1 / Thiamin Bagian koenzim yg berperan pada metabolisme energi Pertumbuhan Nafsu makan Pencernaan Fungsi saraf
Fungsi vitamin B2 / Riboflavin : Regenerasi energi bagi tubuh Pembentukan sel darah merah, dan glikogen, serta menyokong pertumbuhan berbagai organ tubuh, seperti kulit, rambut, dan kuku
Fungsi vitamin B12 / Cobalamine membentuk DNA dan sel-sel darah merah, menjaga kesehatan saraf
TATA LAKSANA SECARA UMUM
TATA LAKSANA Tujuan : Tatalaksana stroke terbagi mjd : Memastikan kestabilan pasien Mencegah/membatasi kematian neuron Tatalaksana stroke terbagi mjd : Tatalaksana umum Di UGD Di Ruang Rawat Tatalaksana khusus Bergantung pada jenis stroke
TATA LAKSANA UMUM
TATA LAKSANA UMUM Tata Laksana Umum di UGD Stabilisasi jalan nafas Oksigen 1-2 liter diberikan jika saturasi < 95% Intubasi endotrakeal dilakukan pada pasien yg mengalami hipoksia dan syok. Stabilisasi hemodinamik : Cairan kristaloid atau koloid iv 1500-2000 mL Pemasangan kateter vena sentral dgn target 5-12 cm H2O Hindari cairan yg mengandung glukosa Optimalisasi tekanan darah. Target TD sistol : 140 mmHg
Pemeriksaan awal fisik umum Pengendalian peningkatan TIK : Elevasi kepala 20-30 derajat Hindari pemberian cairan glukosa Jaga normovolemia Osmoterapi : Manitol bolus 0.25-0.5 g/KgBB diberikan per 30 menit, ulangi setiap 4-6 jam Furosemid dgn dosis inisial 1 mg/KgBB intravena
Pengendalian kejang : Diazepam 5-20 mg bolus lambat IV selama 3 menit (max 100 mg/hari), diikuti dgn Fenitoin dosis 15-20 mg/kg bolus dgn kecepatan maks 50 mg/menit
Tata Laksana Umum di Ruang Rawat : Jaga euvolemi dgn pemberian cairan isotonis. Kebutuhan cairan total 30 ml/KgBB/hari Jaga keseimbangan elektrolit Nutrisi enteral : paling lambat dlm 48 jam Apabila ada ggn menelan dan penurunan kesadaran, pake selang NGT.
TATA LAKSANA KHUSUS
Stroke Iskemik
TATA LAKSANA KHUSUS STROKE ISKEMIK Tata Laksana Hipertensi Tatalaksana Pengaturan Gula Darah Trombolisis Antitrombosit Obat neuroprotektor
1. Tata Laksana Hipertensi Sebagian besar (70-90%) pasien stroke mengalami peningkatan TD sistolik > 140/90 mmHg TD harus diturunkan sampai tekanan darah premorbid atau 15-20% bila : tekanan sistolik > 180 mmHg diastolik > 120 mmHg
Obat Antihipertensi pada Stroke Akut : Calcium Channel Blocker : Mekanisme : hambat influx Ca ke dalam sel Dosis : 5 mg/jam IV Obat : Nikardipin, Diltiazem Efek samping : takikardi, bradikardi, hipotensi Vasodilator : Mekanisme : Obat : Nitrogliserin 5-100 mikrogram/kg/menit IV Efek samping : bradikardi
Antihipertensi untuk DM ACE Inhibitor dan ARB
2. ACE-inhibitor dan ARB Merangsang res. Bradikinin pd endotel vasodilatasi (prostasiklin & PGE2); kardioprotekstif Angiotensinogen ACE-inhibitor Kininogen Renin Angiotensin I Bradykinin ACE ARB Angiotensin II Inactive peptide AT1 receptor AT2 receptor Vasoconstriction Aldosterone secr. – Na+ & H20 ret. Vascular/cardiac remodelling Sympathetic stimulation Hiperagregasi trombosit Reabsorpsi Na+ Prolif. sel & pembentukan kolagen pd PD & jantung miocyte hypertrophy Vasodilatation Nitric oxide secretion Anti remodelling
3-4. ACE-inhibitor dan ARB 43
Penggunaan ACE-I AH tahap I untuk HT ringan, sedang dan berat HT dengan gagal jantung Krisis hipertensi Terpilih utk HT dg DM, dislipidemia, nefropati DM Pemberian kronik: kardioprotektif, vaskuloprotektif
Efek samping: Batuk kering (10-20%) Angioudem, skin rash, gangguan pengecapan Hipotensi (first dose phenomen) Hiperkalemia: Pd gangguan ginjal Pd kombinasi dg diuretik hemat kalium, AINS Embriotoksik
Kontraindikasi Wanita hamil, menyusui ➔ gagal ginjal pd anak Stenosis A. renalis bilateral (stenosis unilateral pd single kidney)
2. Tata Laksana Pengaturan Gula Darah Pada kasus stroke, pengaturan gula darah penting krn hiperglikemia berhubungan dengan luasnya volume infark dan gangguan kortikal
Secara umum, hindari kadar gula darah > 150 mg/dL Hindari pemberian larutan glukosa dlm 24 jam pertama setelah stroke Pemberian insulin drip IV kontinu selama 2-3 hari pertama Gula darah diperiksa 1 jam sekali selama 4 jam pertama bila stabil diperiksa 2 jam sekali
3. Trombolisis Recombinant Tissue Plasminogen Activator (rTPA) Dosis (0.9 mg/kg to a 90-mg maximum; 10% as a bolus direkomendasikan untuk pasien dgn presentasi stroke antara 3-4.5 jam Kontraindikasi : Pasien usia > 80 tahun Konsumsi antikoagulan oral Pasien dgn bukti jejas iskemik > 1/3 area a. serebri media Pasien dgn riwayat stroke dan diabetes mellitus
4. Antitrombosit Fungsi : Hambat agregasi trombosit shg pembentukan trombus terhambat yg sering ditemukan di PD
Obat yg digunakan : Aspirin MOA : Aspirin irreversibly blocks COX-1 in the platelet TxA2 Prevent platelet activation by TxA2 Dosis awal 325 mg dalam 24-28 jam setelah awitan stroke Pada pasien yg alergi aspirin berikan Klopidogrel 75 mg/hari Two large trials, the International Stroke Trial (IST) and the Chinese Acute Stroke Trial (CAST), found that the use of aspirin within 48 h of stroke onset reduced both stroke recurrence risk and mortality minimally
5. Obat Neuroprotektor Citicolin Dosis awal 2 x 1000 mg IV selama 3 hari Dilanjutkan 2 x 1000 mg PO selama 3 minggu
Stroke Hemoragik
TATA LAKSANA KHUSUS STROKE HEMORAGIK Tata laksana medis perdarahan intrakranial Kontrol tekanan darah dan kadar glukosa darah Pemberian antiepilepsi apabila ada kejang
Pasien stroke hemoragik harus dirawat di ICU jika : Vol. hematoma > 30 mL Perdarahan intraventrikuler dgn hidrosefalus Keadaan klinis yg cenderung memburuk
1. Tata Laksana Medis Perdarahan Intrakranial Penggantian faktor koagulasi dan trombosit jika pasien mengalami defisiensi Apabila ada ggn. Koagulasi : Vitamin K 10 mg IV Fresh Frozen Plasma (2-6 unit) Heparin subkutan Diberikan apabila perdarahan telah berhenti sbg pencegahan tromboemboli vena
2. Kontrol Tekanan Darah dan Kadar Glukosa Darah Pada kasus stroke, pengaturan gula darah penting krn hiperglikemia berhubungan dengan luasnya volume infark dan gangguan kortikal
3. Pemberian Antiepilepsi Bila Terdapat Kejang Pengendalian kejang : Diazepam 5-20 mg bolus lambat IV, diikuti dgn Fenitoin dosis 15-20 mg/kg bolus dgn kecepatan maks 50 mg/menit
PENCEGAHAN SERANGAN BERULANG
PENCEGAHAN SERANGAN BERULANG Hipertensi : ACE Inhibitor Diuretik Terapi antitrombosit : Aspirin sbg antitrombosit awal Klopidogrel
Hiperkolesterolemia Atrial Fibrilasi Berhenti merokok Statin u/ pencegahan primer/sekunder Atrial Fibrilasi Warfarin agen lini pertama untuk pencegahan tromboemboli Berhenti merokok
HMG KO-A REDUKTASE INHIBITOR (Statin) Clinical Trial : Paling efektif, ditoleransi plg baik moa : mghmbt sintesis kolesterol endogen di hati HMG koa mevalonat ↓ HMG ko A reduktase kolesterol hepar ↓ me ↓ LDL , VLDL plasma up regulasi Reseptor LDL di hati
Efek samping: relatif ringan dan jarang Gangguan saluran cerna Peningkatan transaminase serum Mialgia sampai rabdomiolisis Penurunan libido Interaksi Risiko rabdomiolisis meningkat bila digunakan bersama asam fibrat, niasin, siklosporin Kontraindikasi Kehamilan Gangguan fungsi liver berat
REHABILITASI STROKE
REHABILITASI STROKE Tujuan : Memperbaiki fungsi motorik Mencegah kontraktur sendi Agar pasien dapat mandiri Rehabilitasi sosial
Meliputi : Penilaian disfagia dan modifikasi diet Rehabilitasi komunikasi Penilaian kognitif dan psikologis Program olahraga terapeutik Rehabilitasi vokasional
TERIMA KASIH