TEORI BELAJAR PERKEMBANGAN KOGNITIF JEAN PIAGET DAN VYGOTSKY Kelompok 8 : FITRIYANI SITI ROSMIATI REFITA ARIYANTI NASRIATI MAPSUL EVI FATMALA MARDATILLAH
Ayat yang Berkaitan dengan Perkembangan Kognitif. Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari Keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah Keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah yang Maha mengetahui lagi Maha Kuasa. (QS.Ar-Ruum, 30 : 54)
Pengertian kognitif Istilah cognitive berasal dari kata cognition yang padanannya knowing, berarti mengetahui. Kognitif atau intelek adalah kemampuan jiwa atau psikis yang relatif menetap dalam proses berpikir untuk membuat hubungan-hubungan tanggapan, serta kemampuan memahami, menganalisis, mensintesiskan, dan mengevaluasi berbagai unsur, objek, dan situasi untuk menangkap sifat, arti, atau keterangan sehingga mempunyai gambaran yang jelas dan lengkap tentang hal tersebut sehingga menyatu dalam suatu konsep.
Jean Piaget Jean Piaget Lahir: Neuchatel, Swiss-Prancis, 9 Agustus 1896. Wafat: 16 September 1980 pada umur 84 tahun. Piaget mendasarkan teori-teori awalnya pada pengamatan yang seksama terhadap ketiga anaknya sendiri.
Biografi Piaget. Piaget adalah seorang filsuf, ilmuan dan psikolog perkembangan Swiss. Piaget mengembangkan minatnya dalam bioligi khususnya tentang mollusca, dan bahkan menerbitkan sejumlah makalah sebelum ia lulus dari SMA. Piaget memperoleh gelar Ph.D di Universitas Neuchatel, dan juga belajar di Universitas Zürich. Selama belajar di Universitas Neuchatel, ia menerbitkan dua makalah filsafat yang memperlihatkan arah pemikirannya pada saat itu.
Teori Konstruktivisme Teori Peaget digolongkan ke dalam konstruktivisme. Teori ini berpendapat bahwa kita membangun kemampuan kognitif adanya motivasi yang muncul dengan sendirinya. Untuk pengembangan teori ini, Piaget memperoleh Erasmus Prize. Piaget membagi skema yang digunakan anak untuk memahami dunianya melalui empat periode utama yang berkorelasi dengan dan semakin canggih seiring pertambahan usia.
Proses Belajar dalam Perkembangan Kognitif Peaget. a) Belajar aktif Dengan melakukan percobaan, perdebatan dan diskusi dapat membantu perkembangan kognitif anak. b) Belajar lewat interaksi sosial. Lewat interaksi sosial, sifat egosentris anak perlahan hilang dan akan timbul rasa saling menghargai. c) Belajar lewat pengalaman sendiri. Bahasa memegang peranan penting dalam perkembangan kognitif, namun tanpa ada pengalamn sendiri maka perkembangan anak cenderung mengarah pada verbalisme.
Proses Perkembagan Kognitif Piaget. 1. Organisasi. 2. Adaptif/adaptasi. Adaptasi ini dilakukan dengan dua langkah, yaitu asimilasi dan akomodasi. Asimilasi Akomodasi 3. Ekuilibrasi
Tahap-tahap Perkembangan Kognitif Piaget. 1. Tahap Sensorimotor. Sub-tahapan skema refleks (usia 6 minggu) dan berhubungan terutama dengan refleks. Sub-tahapan fase reaksi sirkular primer (usia 6 minggu – 4 bulan) dan berhubungan terutama dengan munculnya kebiasaan-kebiasaan. Sub-tahapan fase reaksi sirkular sekunder (usia 4-9 bulan) dan berhubungan terutama dengan koordinasi antara penglihatan dan pemaknaan. Sub-tahapan koordinasi reaksi sirkular sekunder (usia 9-12 bulan) berkembangnya kemampuan untuk melihat objek sebagai sesuatu yang permanen. Sub-tahapan fase reaksi sirkular tersier (usia 12-18 bulan) dan berhubungan terutama dengan penemuan cara-cara baru untuk mencapai tujuan. Sub-tahapan awal representasi simbolik, berhubungan terutama dengan tahapan awal kreativitas.
Tahap-tahap perkembangan kognisi 2. Tahap Pemikiran Pra-Operasional. Penggunaan simbol bagi anak pada tahap pra-operasional terdiri dari: Imitasi tidak langsung. Permainan Simbolis. Menggambar. Gambaran Mental. Bahasa Ucapan Anak.
Tahap-tahap Perkembangan Kognitif Piaget. 3. Tahap Operasi berfikir Kongkret. Negasi Identitas Resiprokasi Decentering Reversibility Konservasi Penghilangan Sifat Egosentrisme,
Tahap-tahap Perkembangan Kognitif Piaget. 4. Tahap Formal Operasional. Tahap ini mulai dialami anak dalam usia 11 tahun dan terus berlanjut sampai dewasa. Karakteristik tahap ini adalah diperolehnya kemampuan untuk berpikir secara abstrak, menalar secara logis, dan menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia. Pada tahap ini, remaja telah memiliki kemampuan untuk berpikir sistematis, yaitu bisa memikirkan semua kemungkinan untuk memecahkan suatu persoalan.
Implikasi Teori Perkembangan Kognitif Piaget dalam Pendidikan. 1. Fokus pada proses pemikiran siswa, bukan hanya hasilnya. Selain memeriksa kebenaran jawaban siswa, guru harus menghargai proses yang digunakan siswa untuk sampai pada jawaban tersebut. 2. Penyajian pengetahuan yang sudah jadi tidak lagi ditekankan, siswa didorong untuk menemukan sendiri melalui interaksi spontan dengan lingkungan. Karena itu, bukannya mengajar secara didaktik, guru harus menyediakan berbagai jenis kegiatan yang memungkinkan siswa bertindak langsung dalam dunia fisik. 3. Tidak menekankan praktik yang ditujukan untuk menjadikan siswa berpikir seperti orang dewasa. Bahasa dan cara berfikir anak berbeda dengan orang dewasa. Oleh karena itu guru mengajar dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan cara berfikir anak.
Lev Semyonovich Vygotsky Lev Semyonovich Vygotsky, lahir 17 November 1896 di kota Orscha (Kerajaan Rusia) sekarang Belorussia, Tsarist Russia, Wafat 11 Juni 1934 saat berumur 37 di Moscow, USSR.
Biografi Vygotsky. Sewaktu dia masih muda, dia tertarik pada studi-studi kesusastraan dan analisis sastra, dan menjadi seorang penyair dan Filosof. Vygotsky mengambil studi bidang Psikologi Universitas Negeri Moskwa M.V. Lomonosov, Shaniavskii Open University. Sezaman dengan Piaget, Vygotsky menulis di Uni Soviet pada tahun 1920-an dan 1930-an. Namun, karyanya baru dipublikasikan di dunia Barat pada tahun 1960-an. Vygotsky adalah pengagum Piaget. Walaupun setuju dengan Piaget bahwa perkembangan kognitif terjadi secara bertahap dan dicirikan dengan gaya berpikir yang berbeda-beda, tetapi Vygotsky tidak setuju dengan pandangan Piaget bahwa anak menjelajahi dunianya sendirian dan membentuk gambaran realitas batinnya sendiri.
Teori psikologi vygotsky Teori psikologi vygotsky lebih mengacu pada kontruktivisme. Karena ia lebih menekan pada hakikat pembelajaran sosiokultural. Dalam analisisnya, perkembangan kognitif seseorang disamping ditentukan oleh individu sendiri secara aktif, juga ditentukan oleh lingkungan social secara aktif.
Prinsip dasar dalam pembelajaran Vygotsky Penekanan pada hakikat sosio-kultural (the sosiocultural of learning) / Proses Mental. Vygotsky membedakan proses mental menjadi 2, yaitu : Elementary. Higher. Perkembangan Bahasa. Zona Perkembangan Terdekat (Zone of Proximal Development). Zona Perkembangan Proksimal merupakan celah antara actual development dan potensial development. Tahap-tahap dalam ZPD yaitu:
Prinsip Dasar dalam Pembelajaran Vygotsky More dependence to others stage. Less dependence external assistence stage. Internalization and automatization stage. De-automatization stage. Perancahan atau scaffolding.
Implikasi Teori Psikologi Vygotsky Terhadap Pendidikan Anak dilibatkan dalam pembelajaran aktif, guru harus aktif mendampingi setiap kegiatan anak-anak. Dalam istilah teoristis ini berarti anak-anak bekerja dalam zona perkembangan proksimal dan guru menyediakan scaffolding bagi anak. Disamping guru, teman sebaya juga berpengaruh pada perkembangan kognitif anak. Kerja kelompok secara kooperatif tampaknya mempercepat perkembangan anak. Pengajaran pribadi oleh teman sebaya, yaitu seorang anak mengajari anak lainnya yang agak tertinggal didalam pelajaran. Satu anak bisa lebih efektif membimbing anak lainnya melewati ZPD karena mereka sendiri baru saja melewati tahap itu sehingga bisa dengan mudah melihat kesulitan-kesulitan yang dihadapi anak lain dan menyediakan scaffolding yang sesuai.