Pengendalian Internal Persediaan Metode Pencatatan Persediaan dalam Sistem persediaan perpectual dan periodik
Apa itu pengertian PERSEDIAAN Pembelian barang dan menjualnya kembali tanpa mengadakan perubahan bentuk barang; Pembelian barang / bahan baku dan mengubah bentuknya untuk siap dijual.
Pentingnya persediaan barang Cost harga pokok persediaan akan mempengaruhi laporan keuangan ( biaya - biaya); Jumlah persediaan selama satu periode
Metode Penentuan Harga Pokok Metode FIFO (first in first out) apabila ada penjualan atau pemakaian barang yang harga pokok dibebankan pada harga pokok yang paling dahulu masuk dan disusul yang masuk kemudian 2. Metode LIFO (last in first out) apabila ada penjualan atau pemakaian barang yang harga pokok dibebankan pada harga pokok yang paling terakhir masuk dan disusul yang masuk sebelumnya Metode Average apabila ada penjualan atau pemakaian barang yang harga pokok dibebankan pada harga pokok di rata rata
Metode Pencatatan Persediaan Metode Perpectual Metode Pisik Pembelian/penjualan barang dicatat dalam rekening pembelian /penjualan dan tidak dicatat dalam rekening pesediaan Harga pokok penjualan tidak dapat diketahui sewaktu-waktu Harga pokok penjualan dapat diketahui apabila persediaan akhir telah diketahui Pembelian / penjualan barang dibuatkan dan dicatat rekening sendiri-2. setiap perubahan dalam persediaan dicatat dalam rek persediaan Harga pokok penjualan dapat diketahui setiap saat
Juli 1995 1. Persediaan 200kg @ Rp. 900,- Rp. 180.000,- 5. Pembelian 350kg @ Rp. 950,- Rp. 332.500,- 11 Penjualan 400kg 16 Pembelian 450kg @ Rp. 975,- Rp. 438.750,- 24 Penjualan 400kg 27 Pembelian 100kg @ Rp. 1.000,- Rp. 100.000,- 1.100kg Rp. 1.051.250,- 800kg
FIFO PEMBELIAN TGL HARGA POKOK PENJUALAN PERSEDIAAN Kuantitas Hg/kg Jml 1 200 900 180.000 5 350 950 332.250 332.500 11 400 1000 400.000 150 142.500 16 450 975 438.750 24 195.000 27 100 1.000 100.000 1100 1.051.250 800 800.000 300 295.000
Penjualan 800.000 Persediaan awal 180.000,- Pembelian 871.250,- Persedian di jual 1,051,250,- Persedian akhir 282. 750,- Harga poko penjualan 768.500 Laba penjualan 32.500,-
LIFO Tgl PEMBELIAN HARGA POKOK PENJUALAN PERSEDIAAN Kuantitas Hg/kg Jml 1 200 900 180.000 5 350 950 332.500 11 50 (400) (1000) 45.000 (400.000) 150 135.000 16 450 975 438.750 24 400 1000 400.000 48.750 27 100 1.000 100.000 1100 1.051.250 800 800.000 300 282.750
PERBANDINGAN METODE LIFO DAN FIFO Penjualan Bersih 800.000 Harga Pokok Penjualan Persediaan awal 180.000 Pembelian 871.250 Persediaan untuk dijual 1.051.250 Persediaan Akhir 295.000 282.750 756.250 768.500 Laba Kotor 43.750 31.500
FIFO LIFO Biaya per unit barang pertama lebih rendah dibandingkan barang yang masuk lebih akhir, shg. Laba kotor yg dihasilkan lebih besar, disebut laba ilusi. Sebagian keuntungan dari laba kotor yang lebih besar hilang karena untuk mengganti harga perolehan persediaan barang yang lebih tinggi harganya. Keuntungan dari metode ini adalah nilai persediaan akhir yang tampil di neraca sama dengan harga penggantinya. Metode ini mempertemukan antara biaya per unit dengan pendapatan sat ini dengan lebih tepat. Menghasilkan nilai persediaan akhir paling rendah. Rendahnya laba kotor disebabkan karena harga perolehan barang yang masuk paling akhir nilainya hampir mendekati nilai penggantinya. Dengan menggunakan metode ini. Pajak penghasilan lebih rendah karena labah bersih yang dihasilkan paling rendah
Juli 1. Persediaan 200kg @ Rp. 900,- Rp. 180.000,- 5. Pembelian 350kg @ Rp. 950,- Rp. 332.500,- 11 Penjualan 400kg 16 Pembelian 450kg @ Rp. 975,- Rp. 438.750,- 24 Penjualan 400kg 27 Pembelian 100kg @ Rp. 1.000,- Rp. 100.000,- 1.100kg Rp. 1.051.250,- 800kg
FIFO (fisik) Harga Pokok Penjualan 16. Pembelian 200Kg @ Rp. 975,- Rp. 195.000,- 27. Pembelian 100kg @ Rp. 1000,- Rp. 100.000,- Jumlah 300kg Rp. 295.000,- Harga Pokok Penjualan Rp. 1.051.250 - Rp. 295000 = Rp. 756.250
LIFO (Fisik) Harga Pokok Penjualan 1. Persediaan 200kg @ Rp. 900,- Rp. 180.000,- 5 Pembelian 100Kg @ Rp. 950,- Rp. 95.000,- Jumlah 300kg Rp. 275.000,- Harga Pokok Penjualan Rp. 1.051.250 - Rp. 275.000 = Rp. 776.250,-
Informasi yang berhubungan dengan produk X dalam PT “X” untuk bulan oktober Pembelian Penjualan Tanggal Transaksi Kuantitas Harga satuan Kuantitas Harga/satuan Oktober 1 saldo 100 Rp. 550,- 4 Pembelian 900 600,- 6 Penjualan 500 Rp. 800,- 8 Pembelian 500 600,- 11 Penjualan 400 850,- 16 Penjualan 350 850,- 19 Pembelian 600 620,- 24 retun 19 Okt 150 620,- 27 Pembelian 400 630,- 30 Penjualan 500 870,- diminta : hitunglah persediaan barang tanggal 30 Oktober atas dasar metode LIFO dan FIFO dengan menggunakan metode Perpetual ! berapakah laba bruto untuk setiap metode diatas ? Perusahaan X pada tanggal 11 dan 16 oktober menjual persediaan barang secara piutang pada PT Bermuda dengan syarat pembayaran 2/10,n/30. PT Bermuda membuat pernyataan bahwa sanggup membayar pada tanggal 25 Oktober. Berapa besar yang harus dibayar dan buat jurnal transaksinya.