Makro Ekonomi Pasar Komoditi, Investasi, Konsumsi, dan Tabungan

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
IS-LM Ekonomi Makro II.
Advertisements

PASAR UANG & PASAR BARANG (Keseimbangan Kurva IS-LM)
Keseimbangan ekonomi dua sektor
Retno Endah Andayani, S. Pd
Pertemuan ke-5 Teori Ekonomi Makro l
KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL (PEREKONOMIAN TERTUTUP)
Keseimbangan ekonomi dua sektor
Teori Makro Ekonomi Perekonomian Terbuka
Perhitungan Pendapatan Nasional
Aplikasi fungsi linier
VARIABEL-VARIABEL PENENTU PENDAPATAN NASIONAL
Keseimbangan Ekonomi 2 Sektor
MANAJEMEN PORTOFOLIO DAN INVESTASI
KESEIMBANGAN PASAR UANG DAN PASAR BARANG (IS-LM)
- PENGANTAR EKONOMI MAKRO -
Perekonomian Indonesia
Keseimbangan Ekonomi 2 Sektor
Hal-hal yang di terangkan:
Bab 6 & Bab 7 EKONOMI.
MODEL PEREKONOMIAN DUA SEKTOR
PERTEMUAN KE-2 PENDAPATAN NASIONAL
KESEIMBANGAN EKONOMI DUA SEKTOR
TEORI INVESTASI Pertemuan ke-6.
SUMBER DAN ALOKASI DANA PERBANKAN
TEORI DAN KONSEP INVESTASI
INVESTASI.
PENDAPATAN NASIONAL Fauziyah, S.E., M.Si..
Pertemuan ke-10 PEREKONOMIAN TERBUKA
JL. RAYA PUNCAK CISARUA - BOGOR
BAB 9 KONSUMSI DAN INVESTASI
Konsumsi, tabungan, dan investasi
KONSUMSI DAN INVESTASI
KONSUMSI DAN INVESTASI
Dr.H. MUSTIKA LUKMAN ARIEF, SE.,MM.
INVESTASI & PASAR MODAL
Teori Ekonomi Klasik dan Keynes
BAB 6 Perekonomian Tiga Sektor
Konsep Dasar Investasi
KURVA PERMINTAAN INVESTASI
BAB 4 Keseimbangan Ekonomi Dua Sektor
Keseimbangan di Pasar Barang
Manajemen Investasi.
KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL
H. MUSTIKA LUKMAN ARIEF, SE.,MBA.,MM
Kesesuaian Kebijakan Ekonomi Konvensional dalam Kebijakan Pembangunan
Mendeskrispsikan kurva permintaan investasi
MAKRO EKONOMI PENDAHULUAN
TEORI INVESTASI.
Rikky Herdiyansyah SP., MSc
KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL (PEREKONOMIAN TERTUTUP)
PENERAPAN FUNGSI LINIER DALAM EKONOMI & BISNIS
BAB 5 Perekonomian Tertutup atau Perekonomian Dua Sektor
TEORI KONSUMSI DAN INVESTASI
BAB 4 Keseimbangan Ekonomi Dua Sektor
BAB 31 ILMU EKONOMI MAKRO PEREKONOMIAN TERBUKA : KONSEP-KONSEP DASAR
PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL KESEIMBANGAN DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
- PENGANTAR EKONOMI MAKRO -
04 Pengantar Ekonomi Makro PEREKONOMIAN DUA SEKTOR
DEFINISI, TUJUAN, DAN PROSES INVESTASI
MATAKULIAH PENGANTAR ILMU EKONOMI TRIANI RATNAWURI,S.PD.,M.PD.
Dr. H. MUSTIKA LUKMAN ARIEF, SE.,MM
Materi kuliah Pengantar Ekonomi Makro 3 SKS
Pertemuan ke-5 Teori Ekonomi Makro l
KONSEP DASAR INVESTASI
KESEIMBANGAN PASAR UANG DAN PASAR BARANG (IS-LM)
Pertemuan ke-5 Teori Ekonomi Makro l
PASAR UANG & PASAR BARANG (Keseimbangan Kurva IS-LM) WEEK Wilma Cordelia Izaak, S.E,. M.M.
- PENGANTAR EKONOMI MAKRO -
MAKROEKONOMI 1 Disajikan oleh: Budianto, S.E., M.Si. Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Teuku Umar
KELOMPOK V 1.MUTIARA SHIFA 2. SRI WULANDARI 3. ZAINAL ARIFIN Teori Investasi.
Transcript presentasi:

Makro Ekonomi Pasar Komoditi, Investasi, Konsumsi, dan Tabungan Disusun oleh: Muhammad Nurdin Nita Fransiska Dewi

Pasar Komoditi Pasar barang/komoditi atau dikenal dengan Bursa komoditi adalah suatu pasar yang kegiatannya mempertemukan antara penjual dan pembeli untuk melaksanakan transaksi jual atau beli barang/komoditi tertentu. Dalam pasar komoditi, barang yang diperjual-belikan adalah barang/komoditi yang laku dijual di pasar dunia/internasional, misalnya kopi, kedelai, gula, jagung, tembakau, karet, emas, perak, tembaga, dan lainnya.

Jenis – jenis Pasar Komoditi Pasar komoditi fisik suatu kegiatan perdagangan yang penyerahan barang dagangan dari penjual kepada pembeli biasanya dilakukan segera setelah transaksi atau ada penyerahan barang secara tunai. Pasar komoditi berjangka suatu kegiatan perdagangan dalam hal ini yang diperdagangkan adalah surat kontrak yang mewakili barang yang disimpan di gudang. Pada pasar ini setelah terjadi transaksi tidak segera diikuti dengan penyerahan barang. Biasanya penyerahan barang dilakukan beberapa waktu kemudian sesuai dengan perjanjian.

Variabel-variabel Ekonomi Agregatif dalam Pasar Komoditi Perekonomian tertutup sederhana (C,S,I & Y ) Perekonomian tertutup dengan kebijakan fiskal ( C , S , I ,Y, Tx, , G & T ) Perekonomian terbuka tanpa kebijaksaan fiskal ( C , S , I , Y , X & Z ) Perekonomian terbuka dengan kebijakan fiskal (C , S , I , Y , X , Z , Tx , G & T)

C = pengeluaran konsumsi S = tabungan I = pengeluaran investasi Y = pendaatan nasional Tx = pajak G = pengeluaran pemerintah T = transfer pemerintah X = ekspor Z = impor

Investasi Investasi (sudono,2000) adalah pengeluaran-pengeluaran untuk membeli barang modal dan peralatan produksi dengan tujuan untuk mengganti dan menambah barang-barang modal dalam perekonomian yang akan digunakan untuk memproduksi barang dan jasa di masa depan.

Jenis Investasi Martono dan D. Agus Marjito (2002: 138), dilihat dari jangka waktunya, investasi dibedakan menjadi 3 macam yaitu investasi jangka pendek, investasi jangka menengah, investasi dan jangka panjang. Sedangkan dilihat dari jenis aktivanya, investasi dibedakan ke dalam 2 jenis yaitu investasi pada aktiva riil dan investasi dalam aktiva non-riil. Investasi dalam aktiva riil misalnya investasi dalam tanah, gedung, mesin, dan peralatan-peralatan. Sedangkan investasi dalam aktiva non-riil misalnya investasi ke dalam surat-surat berharga.

Bambang Susilo (Pasar Modal 2009: 2), investasi dibedakan menjadi dua, yaitu investasi pada aset nyata (real assets) dan investasi pada aset finansial (financial assets). Investasi pada aset nyata contohnya seperti pembelian emas, tanah, atau mendirikan perusahaan. Pada jenis investasi ini investor benar-benar melakukan investasi secara langsung mengeluarkan sejumlah dana untuk membeli aset nyata. Sedangkan investasi pada aset finansial adalah dengan membeli instrumen keuangan, misalnya saham, obligasi, waran, right issue.

Jenis-jenis Investasi berdasarkan dari pelaku : Investasi yang terdorong (incuded investment), yakni investasi yang besar kecilnya sangat dipengaruhi oleh tingkat pendapatan baik pendapatan daerah maupun pendapatan pusat atau nasional. Investasi ini diadakan akibat adanya penambahan permintaan, dimana pertambahan permintaan tersebut sebagai akibat dari pertambahan pendapatan. Investasi Otonom (autonomous investment), yaitu investasi yang dilaksanakan atau diadakan secara bebas, artinya investasi yang diadakan bukan karena pertambahan permintaan efektif, tetapi justru untuk menciptakan atau menaikkan permintaan efektif.

Jenis-jenis Investasi berdasarkan kekhususan dari kegiatannya (Harapan, 2009: 18) : Investasi Baru Investasi Peremajaan Investasi Rasionalisasi Investasi Perluasan Investasi Modernisasi Investasi Diversifikasi

Jenis-jenis Pengeluaran Investasi : Investasi tetap bisnis (business fixed investment) yaitu pembelian berbagai jenis barang modal seperti mesin-mesin dan peralatan produksi lainnya untuk mendirikan berbagai jenis industri dan perusahaan. Investasi residensial (residential investment) yaitu pengeluaran untuk membeli atau mendirikan tempat tinggal, bangunan kantor, bangunan pabrik serta bangunan-bangunan yang lainnya. Investasi persediaan (inventory investment) yaitu penambahan stok barang yang belum laku terjual, bahan mentah dan barang yang masih dalam proses produksi pada akhir tahun perhitungan pendapatan nasional.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Investasi Tingkat keuntungan investasi yang diramalkan akan diperoleh. Suku bunga. Ramalan mengenai keadaan ekonomi masa depan. Kemajuan teknologi. Tingkat pendapatan nasional dan perubahan-perubahannya. Keuntungan yang diperoleh perusahaan-perusahaan. Situasi politik

Konsumsi Konsumsi berasal dari bahasa Inggris yaitu Consumption. Konsumsi adalah pembelanjaan atas barang-barang dan jasa-jasa yang dilakukan oleh rumah tangga dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dari orang yang melakukan pembelanjaan tersebut. Dilihat dari arti ekonomi, konsumsi merupakan tindakan untuk mengurangi atau menghabiskan nilai guna ekonomi suatu benda.

Teori Konsumsi Teori John Maynard Keynes Pengeluaran seseorang untuk konsumsi dan tabungan dipengaruhi oleh pendapatannya. Semakin besar pendapatan seseorang maka akan semakin banyak tingkat konsumsinya pula, dan tingkat tabungannya pun akan semakin bertambah, dan sebaliknya apabila tingkat pendapatan seseorang semakin kecil, maka seluruh pendapatannya digunakan untuk konsumsi sehingga tingkat tabungannya nol.

Tabungan Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan: “Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.”

Fungsi Konsumsi dan Fungsi Tabungan Fungsi konsumsi adalah suatu fungsi yang menggambarkan hubungan antara tingkat konsumsi rumah tangga dengan pendapatan nasional dalam perekonomian. Fungsi tabungan adalah suatu fungsi yang menggambarkan hubungan antara tingkat tabungan rumah tangga dengan pendapatan nasional dalam perekonomian.

Persamaan antara hubungan itu adalah : Fungsi konsumsi : C = a + bY Fungsi tabungan : S = -a + (1-b) Y Dimana : a = konsumsi rumah tangga secara nasional pada saat pendapatan nasional = 0 b = kecondongan konsumsi marginal (MPC) C = tingkat konsumsi S = tingkat tabungan Y = tingkat pendapatan nasional.

Terima Kasih