Uji penanaman PADI HIBRIDA dalam rangka memilih farietas yang terbaik di wilayah maos MT,II TAHUN 2011 kecamatan maos kabupaten cilacap MAOS 24 AGUSTUS 2011
LATAR BELAKANG PADA UMUMNYA PADI HIBRIDA BELUM BISA DITERIMA PETANI. BELUM DIKETAHUI VARITAS HIBRIDA YANG SESUAI DENGAN AGRO EKOSISTIM (AES) SETEMPAT PENGETAHUAN PETANI TERAHADAP VARIETAS HIBRIDA BELUM BANYAK (HANYA DARI BLBU) ANGGAPAN YANG SALAH BAHWA PADI HIBRIDA ADALAH VARIETAS.
TUJUAN AGAR PETANI MENGETAHUI LEBIH BANYAK VARITAS HIBRIDA SEBAGAI PEMBUKTIAN BAHWA PADI HIBRIDA BISA MENAMBAH PRODUKSI DAN PENGHASILAN PETANI MENCARI VARIETAS YANG SESUAI DENGAN AES DIWILAYAH MAOS / KABUPATEN CILACAP.
MENGAPA HIBRIDA LAHAN RELATIF TETAP SEMENTARA PERMINTAAN / KEBUTUHAN BERAS TERUS MENINGKAT PENINGKATAN POTENSIAL INBRIDA (BUKAN HIBRIDA) SANGAT SULIT KARENA DIVERSITAS GENETIK TERBATAS PADA KETURUNAN PERTAMA (F1) ATAU HIBRIDA ADA FENOMENA GENETIK YANG DISEBUT HETEROSIS KECENDERUNGAN UNTUK TAMPIL LEBIH BAIK DARI KEDUA TETUANYA SEMAKIN JAUH KEKERABATAN KEDUA TETUANYA AKAN SEMAKIN TINGGI TINGKAT HETEROSISNYA
METODE MELAKUKAN PENANAMAN PADI HIBRIDA DENGAN BEBERAPA VARITAS YANG DAPAT KAMI PEROLEH SELAMA MINIMAL 2 MT BUDIDAYA DENGAN PENDEKATAN PTT MEMBANDINGKAN HASIL YANG DIPEROLEH ANTAR VARIETAS PADI HIBRIDA DAN PEMBANDING MEMBANDINGKAN KWALITAS PRODUKSI ANTAR VARIETAS PADI HIBRIDA DAN PEMBANDING. MEMBANDINGKAN HASIL DAN KWALITAS PRODUKSI ANTARA YANG MELAKSANAKAN PTT, PUPUK ORGANIK DAN KONVENSIONAL
HASIL PENANAMAN FARIETAS PADI HIBRIDA HASIL UBINAN PADI HIBRIDA KECAMATAN MAOS MT III TAHUN 2010 Pelaksana Ubinan BB Padi sukamandi Luas plot ubinan 5 X 5 meter (25 meter) Hasil Ubinan MAOS, 14 NOPEMBER 2010 N VARIETAS NAMA PETANI HASIL (KG) KONVERSI 1 HA 1 MARO KUSWANTO 17.1 -2 ONS 67.6 Kwuintal 2 17.9 -2 ONS 70.8 Kwuintal 3 MASRUN 15.8 -2 ONS 62.4 Kwuintal 4 HIPA 8 BARJAN 16.2 -2 ONS 64 Kwuintal 5 16.15 -2 ONS 63.8 Kwuintal 6 SL-8 SHS FAOZIN 14.6 – 2 ONS 57.6 Kwuintal 7 12 – 2 ONS 47.2 Kwuintal 8 MIFTAHUDIN 16.6 – 2 ONS 65.6 Kuwintal 9 17.1 – 2 ONS 67.6 Kuwintal 10 INTANI 2 WALUYO 20.9 – 2 ONS 82.4 Kuwintal 11 INPARI 10 15.5 – 2 ONS 61.2 Kuwintal
HASIL KEGIATAN PENANAMAN FARIETAS PADI HIBRIDA MT. I 2011 VARITAS HIPA 11 Pak Waluyo VARITAS HIPA 8 No Luas areal Luas Dalam Ha Hasil riil ( kg ) Konversi 1 ha Keterangan 1 Bidang 1. 60 ubin 0,085 783 9.211,76 Rata rata 2 Bidang 2. 100 ubin 0,1428 1552 10.868,34 9276,77 / ha 3 Bidang 3. 150 ubin 0,2143 1560 7.279,51 4 Bidang 4. 50 ubin 0,0714 693 9.705,88 5 Bidang 5. 75 ubin 0,1071 998 9.318,39 Jumlah = 435 ubin 0,6206 5586 No Luas areal Luas Dalam Ha Hasil riil ( kg ) Konversi 1 ha Keterangan 1 Bidang 1. 250 ubin 0,357 3342 9361,34 Rata rata 2 Bidang 2. 200 ubin 0,285 2310 8105,26 8733,3 / ha Jumlah = 435 ubin 0,642 5652
VARITAS PEMBANDING LOGAWA No Luas areal Luas Dalam Ha Hasil riil ( kg ) Konversi 1 ha Keterangan 1 500 ubin 0,7 5.482 7831,42 PAK KUSWANTO No Luas areal Luas Dalam Ha Hasil riil ( kg ) Konversi 1 ha (kg) Keterangan 1 75 ubin Hipa 11 0,107 1030 9.626 Rata rata 2 50 ubin Hipa 8 0,07 668,75 9.553,57 8.569,85 kg 3 125 ubin Inpari 13 0,178 1540 8.651,68 4 250 ubin Inpari 10 0,357 2302 6.448,17 Jumlah = 500 ubin 0,712 5540,75
MT II 2011 PADI HIBRIDA PADI INBRIDA (PEMBANDING) CIHERANG INPARI 13 VARITAS. HIPA 11 VARIETAS HIPA 10 VARIETAS HIPA 8 VARIETAS MAPAN P.05 VARIETAS MAPAN P.02 VARIETAS MAPAN P.53 PADI INBRIDA (PEMBANDING) CIHERANG INPARI 13 CONDE INPARI 10
HARAPAN PETANI PAHAM TERHADAP PADI HIBRIDA ANGGAPAN BAHWA PADI HIBRIDA TIDAK BAIK ADALAH TIDAK BENAR PADI HIBRIDA MENJADI SALAH SATU CARA PENINGKATAN PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI DIKETAHUI VARIETAS YANG COCOK DENGAN KONDISI AES SETEMPAT, MUDAH DIBUDIDAYAKAN DAN MEMILIKI KETAHANAN TERHADAP PENYAKIT
TARGET PETANI DAPAT MENERAPKAN KONSEP PTT DENGAN BENAR PETANI MAU MENGGUNAKAN PUPUK ORGANIK RATA PRODUKSI PADI HIBRIDA 30% LEBIH TINGGI DARI PRODUKSI RATA-RATA ATAU KIRA2 10 TON / HA TAHUN 2012. 5 % AREAL SAWAH DIKECAMATAN MAOS DITANAMI PADI HIBRIDA DENGAN VARIETAS YANG TELAH TERBUKTI SESUAI DENGAN AES SETEMPAT
Kegiatan MT. 1 tahun 2011
Hipa 8
Hipa 11
Inpari 10
Inpari 13
MAPAN P.05