PRESENTASI KELOMPOK I AHMAD FAISAL ASnUN NUR INTANG SRI ISRAYANI
KURIKULUM PENDIDIKAN DI NUSANTARA ZAMAN KOLONIAL BELANDA
JENIS PENDIDIKAN PADA MASA KOLONIAL BELANDA DI NUSANTARA Tradisional/ PESANTREN kolonial misionaris Taman siswa
LATAR BELAKANG PENDIDIKAN KOLONIAL BELANDA DI NUSANTARA VOC (Vereenigde Oost-indische Compagnie) dan masa pemerintah Hindia Belanda (Nederlands Indie). pada masa VOC, yang merupakan sebuah kongsi (perusahaan) dagang, kondisi pendidikan di Indonesia dapat dikatakan tidak lepas dari maksud dan kepentingan komersial Kritikan kritikan dan kecaman dari para pembela kepentingan negara jajahan Hindia-Belanda seperti de Waal, van Dedem, van Kol, van Berg, Schoepman, Bool, van Nunen, dan van Deventer Politik Etis, yang dikenal Kebijakan tersebut dikenal dengan Trias Van deventer Irigasi yakni membangun dan memperbaiki pengairan untuk keperluan pertanian, Emigrasi yakni transmigrasi penduduk, Edukasi, yakni memperluas bidang pendidikan
3 kelompok urikulum PENDIDIKAN KOLONIAL BELANDA Kurikulum pada masa VOC Bertalian erat dengan gereja. Menurut Hereen XVII, badan tertinggi VOC tahun1617, gubernur di Indonesia harus menyebarluaskan agama Kristen dan mendirikan sekolah untuk tujuan itu. Menurut peraturan sekolah 1643 tugas guru : memupuk rasa tajkub kepada Tuhan, mengajarkan dasar agama Kristen , mengajak anak berdoa, bernyanyi, pergi ke gereja, mematuhi orang tua, penguasa, dan guru-guru. Pembagian dalam 3 kelas dimulai pada tahun 1778. Di kelas 3, kelas terendah, anak-anak belajar abjad, di kelas 2 memaca, menulis, dan bernyanyi dan di kelas 1, kelas tertinggi: membaca, menulis, katekismus, bernyanyi dan berhitung.
3 kelompok urikulum PENDIDIKAN KOLONIAL BELANDA Kurikulum Sebelum 1892 (Sebelum Reorganisasi) Sebelum 1892, Sekolah rendah tidak mempunyai kurikulum yang uniform, walaupun dalam peraturan 1871 ada petunjuk yang menentukan kegiatan sekolah. Ada 4 mata pelajaran yang diharuskan , yakni membaca, menulis, bahasa (bahasa daerah dan bahasa Melayu), dan berhitung. Bahasa pengantar yang digunakan adalah bahasa Melayu. Adapun mengenai pelajaran Agama, tidak di ajarkan. Seperti halnya di belanda pada masa liberal. Statuta 1874 menyatakan pengajaran agama dilarang di sekolah pemerintah, akan tetapi ruang kelas dapat digunakan untuk itu di luar jam pelajaran.
3 kelompok urikulum PENDIDIKAN KOLONIAL BELANDA Kurikulum Setelah 1892 ( Setelah Reorganisasi) Dalam peraturan 1893 terdiri atas pelajaran membaca dan menulis dalam bahasa daerah dalam huruf daerah dan latin, membaca dan menulis dalam bahasa Melayu, berhitung, ilmu bumi Indonesia, ilmu alam, sejarah pulau tempat tinggal, menggambar dan mengukur tanah. Lama pelajaran diperpanjang dari 3 menjadi 5 kelas. Pada tahun 1907 bahasa Belanda dimasukkan ke dalam program Sekolah kelas Satu dan lama studi diperpanjang menjadi 6 tahun. (lanjut)...
3 kelompok urikulum PENDIDIKAN KOLONIAL BELANDA Kurikulum Setelah 1892 ( Setelah Reorganisasi) Akan tetapi, perubahan itu tetap tidak menjadikan Sekolah Kelas Satu popular, ia tetap menjadi terminal tanpa kesempatan melanjutkan pelajaran. Kelemahannya jelas Nampak bila dibandingkan dengan ELS (Europese Lagere School) dan HCS (Holland Chinese School) . Dirasakan adanya diskriminasi terhadap anak Indonesia karena anak-anak Cina di HCS diberi pelajaran dalam bahasa Belanda selama 7 tahun. Barulah ketika tahun 1912 bahasa Belanda diajarkan mulai kelas 1 dan lama studi diperpanjang selama 7 tahun.
Jenjang pendidikan zaman kolonial Pendidikan Rendah Setingkat SD Sekolah rendah dengan bahasa pengantar bahasa Belanda Europeesche Lagere School (ELS) atau Sekolah Rendah Eropa bagi keturunan Eropa, timur asing, dan pribumi terkemuka tahun. Eerste Klasse School atau Sekolah Kelas Satu bagi penduduk selain Eropa. Hollandsch Chineesche School (HCS) atau Sekolah Cina-Belanda, Sekolah Peranakan timur-asing (7 tahun) Hollandsch Inlandsche School (HIS) atau Sekolah Bumiputera-Belanda untuk anak bangsawan, tokoh terkemuka, atau pegawai kolonial. (7 tahun) Sekolah rendah dengan bahasa pengantar bahasa daerah Twede Klasse School atau Sekolah Kelas Dua (5 tahun). Volksschool atau Sekolah Rakyat/Desa (3 tahun) Schakelschool atau Sekolah Peralihan (bahasa Belanda) Ervolgschool atau Sekolah Sambungan, (2 tahun)
Jenjang pendidikan zaman kolonial Pendidikan Menengah Setingkat SMP/SMA Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) pengantar bahasa Belanda lama studi tiga - empat tahun bagi timur asing dan bumiputera. Algemeene Middelbare School (AMS) kelanjutan dari MULO Hoogere Burger School (HBS) atau Sekolah Tinggi Warga Masyarakat, sekolah kelanjutan dari ELS bagiEropa, bangsawan pribumi, atau tokoh terkemuka. Nerlando-Sentris. Lama studi tiga tahun. ...
Jenjang pendidikan zaman kolonial Pendidikan Menengah Setingkat SMP/SMA Opleiding School voor Indische Ambtenaren (OSVIA) Sekolah Pendidikan Pegawai Pribumi lima tahun, berdiri tahun 1900 menerima lulusan ELS. Pada tahun 1927 OSVIA ditingkatkan ke Middelbare Opleiding School voor Indische Ambtenaren (MOSVIA) tiga tahun dan menerima lulusan MULO. School tot Opleiding voor Inlandsche Aartsen (STOVIA) atau Sekolah Dokter Pribumi tujuh tahun di Batavia pada tahun 1902.
Jenjang pendidikan zaman kolonial Pendidikan Menengah Setingkat SMP/SMk Ambachtsschool, sekolah pertukangan bahasa Belanda. Menerima lulusan HIS, HCS, dan Schakelschool. Ambachts Leergang, sekolah pertukangan bahasa daerah. Menerima lulusan Twede Klasse School danVervolgschool. Technisch Onderwijs atau Pendidikan Teknik , pendidikan lanjutan bagi Ambachtsschool , lama belajar tiga tahun. Handels Onderwijs atau Pendidikan Dagang , sekolah ekonomi untuk kebutuhan perusahaan-perusahaan Eropa. Landbouw Onderwijs atau Pendidikan Pertanian, untuk keperluan penduduk dan perusahaan perkebunan Eropa. Meisjes Vakonderwijs atau Pendidikan Kejuruan Kewanitaan. Kweeksschool atau Sekolah Keguruan, merupakan lembaga pendidikan keguruan tertua
Jenjang pendidikan zaman kolonial Perguruan Tinggi Geneeskundige Hooge School (GHS) atau Sekolah Tinggi Kedokteran. Didirikan di Batavia tahun 1927. Menerima lulusan AMS dan HBS dengan lama studi enam tahun. Rechtskundige Hooge School (RHS) atau Sekolah Tinggi Hukum yang didirikan tahun 1924, menerima lulusan AMS dan HBS dengan lama studi lima tahun. Technische Hooge School (THS) atau Sekolah Tinggi Teknik, merupakan pendidikan tinggi teknik yang didirikan di Bandung pada tahun 1920. Lembaga pendidikan ini sekarang dikenal sebagai Institut Teknologi Bandung (ITB). Landbouw Hoogeschool School (LHS) atau Sekolah Tinggi Pertanian yang terdapat di Bogor. Perguruan Tinggi ini sekarang dikenal sebagai Institut Pertanian Bogor (ITB).