Penilaian Hasil Belajar untuk Peningkatan Mutu Pendidikan Jakarta, 5 Desember 2017 Oleh Ngadimun Hd Disajikan pada Diskusi HEPI UKD Lampung Di SMA Sriwijaya - Sabtu, 10-2-2018
IDENTITAS Nama : Ngadimun Hd Lahir : Di Metro, 7 Januari 1950 Pendidikan: SD di Metro, lulus 1963 SMP di Metro, lulus 1966 SPG di Metro, lulus 1969 Sarjana Muda STIP Muh Metro, lulus 1974 S1 Adm Pendidikan Unila, lulus 1983 S2 Penelitian & Ev. Pend. IKIP Yogyakarta, lulus 1997 S3 Penelitian & Ev. Pend. UNJ, lulus 2011 Pekerjaan: Guru SD: 1969 – 1977 Guru SGO: 1977 – 1991 Dosen FKIP: 1991 – 2015 Dosen STKIP Al ITB: 2011- s.s
Seminar Hasil Penilaian untuk Peningkatan Mutu Pendidikan Pembicara: Bahrul Hayat, Ph.D – Keynote Speaker Dr. Bagus H.R., M.A: Best Practices Implementasi UNBK Januar Pribadi: Faktor-faktor non Akademik yg memengaruhi UN Haryo Susetiyo, M.Kom: Pengembangan Aplikasi Penilaian Dr. Idwin Irma Krisna, M.Si: Prediksi TBS terhadap Prestasi Belajar
Seminar Hasil Penilaian untuk Peningkatan Mutu Pendidikan Pembicara: Wahyu Nurhayati, Ph.D: Kesiapan Bersekolah di Indonesia Dra. Rahmat Zulaiha, M.A: Hasil Survei AKSI jenjang SMP Ir. Rumondang Purwati, M.A: Diagnosa Konsep Matematika-IPA Dikdas berdasarkan hasil TIMSS Rina Rosdiani P, M.Ed: Pengenalan Issue Sains Populer pada Pembelajaran.
Mutu Pendidikan Wakil Presiden Jusuf Kalla: Untuk Kemajuan suatu bangsa, salah satu program utama pembangunan adalah peningkatan mutu pendidikan nasional Sekolah - pesantren agar meningkatkan mutu pendidikan agar menguasai ilmu agama dan Iptek Wapres Budiono: Peningkatan mutu pendidikan, bukan hanya menjadi tugas pemerintah, namun juga tugas kita bersama
Mutu Pendidikan Wapres Budiono: Peningkatan mutu pendidikan, bukan hanya menjadi tugas pemerintah, namun juga tugas kita bersama Mendikbud: Mengajak seluruh Pengawas Sekolah untuk berperan aktif dalam memastikan peningkatan mutu pendidikan di Indonesia.
APSI Mutu Pendidikan Bapak dan Ibu Pengawas bantulah pemerintah, berikan masukan kepada: Kepala Sekolah, Guru, dan Komite Sekolah. Beritahukan Blank Spot ataupun Blind Spot atau titik lemah yg tak terlihat oleh para penyelenggara pendidikan di sekolah, agar segera dapat dilakukan perbaikan”
Tugas Guru dalam Pembelajaran Merencanakan Melaksanakan (PBM) Mengevaluasi
Ketahui Hasil Belajar Peserta Didik Pengukuran Penilaian Evaluasi
Standar Penilaian Gonta-Ganti Permendiknas No.20/2007 Permendikbud No.66/2013 Permendikbud No.104/2014 Permendikbud No.23/2016
Penilaian adalah Proses: Dalam Penilaian jangan tidak ada proses: Mengumpulkan data, Mencatat data, Mengolah data, Menafsirkan data, Menggunakan data, dan Mengomunikasikan informasi
Kegunaan Penilaian Penilaian agar benar-benar berguna untuk: memantau kemajuan belajar, dan mengambil keputusan tentang: Perkembangan, dan Pencapaian (hasil) belajar siswa serta mencari cara terbaik untuk memfasilitasi belajar siswa.
Reformasi Kurikulum dan Penilaian Penilaian tidak berada dalam isolasi Reformasi kurikulum dan reformasi penilaian harus berjalan seiring. Teori dan pendekatan bagaimana siswa belajar merupakan unsur penyatu yang memungkinkan kohesi kurikulum, pembelajaran, dan penilaian.
Reformasi Kurikulum dan Penilaian Penilaian bermutu mendorong perubahan kuri- kulum & proses belajar-mengajar yg mendukung pencapaian kompetensi siswa yg diharapkan: “what students should know, can do, and should be”
Penilaian Bermutu untuk Pengambilan Keputusan Pendidikan Penilaian pada semua tingkatan (kelas, sekolah, nasional, asesmen internasional) harus terpadu dalam kesatuan sistem yang komprehensif, koheren (berhubungan), dan berkesinambungan. Penilaian pada semua tingkatan harus dikaitkan dengan teori dan model pembelajaran yang sama dan “memberi informasi tentang perkembangan belajar siswa”. Kebijakan pendidikan yang diambil pada berbagai tingkatan harus didasarkan pada hasil penilaian. Ingat “learning is a progression”
Urgensi Penilaian The most important single factor influencing learning is what the learner already knows. Ascertain this and teach him accordingly. (David Ausubel, 1968)
Backwash Effect Penilaian berkualitas, akan memberi sinyal kepada murid tentang ekspektasi hasil belajar yg tinggi, dampaknya akan mendorong terjadinya proses belajar siswa yang optimal. Sedangkan penilaian yg berkualitas rendah, memberi sinyal ekspektasi rendah kpd murid dan membuat murid akan belajar seadanya.
Prinsip Penilaian Share the Assessment Goals For Learning Assure, the standard and curricular validity of assessment instrument Assessment should Capture the Progressive of Nature of Learning Assessment Demanding Content and Higher Level Thinking Use Authentic Method and Tool of Assessment
Prinsip Penilaian Achievement to be assessed Provide Assessment Feedback for for Learning Optimize Technology-based System Assess Metacognitive Skills Use Assessment Data For Reflection Use Assessment Results to Improve Teaching and Learning
CatatanPenutup Penilaian dan learning harus dilihat sebagai proses pendidikan yang kontinum. Penilaian bukanlah proses yang sempurna tapi merupakan “the best estimate what students know and can do”. Hasil penilaian dapat digunakan untuk pengam-bilan keputusan pada berbagai tingkatan: perbaikan proses belajar mengajar, perbaikan kurikulum dan standar, peningkatan mutu masukan instrumental pendidikan, dan kebijakan perencanaan pendidikan jangka panjang.
Catatan Penutup Penilaian dapat memperbaiki proses belajar mengajar manakala guru memegang prinsip kunci penilaian yaitu: “the student is at the heart of the assessment” (Siswa adalah inti dari penilaian)
Permendikbud No. 17 tahun 2017 ttg PPDB SD-SMP-SMA-SMK Permendikbud No. 17 tahun 2017 tentang Usia Masuk SD. Pasal 5 menyebutkan: (1) Persyaratan calon peserta didik baru kelas 1 (satu) SD atau bentuk lain yang sederajat: calon peserta didik baru yang berusia 7 (tujuh) tahun wajib diterima sebagai peserta didik; dan calon peserta didik baru berusia paling rendah 6 (enam) tahun pada tanggal 1 Juli tahun berjalan.
Terima Kasih