BATUAN METAMORF disusun untuk memenuhi mata kuliah Geomorfologi Indonesia Oleh Kelompok 6 Ahmad Hidayatus Salfanil Farizy Anisa Kusumaningrum Nasrulloh Sulusy Audia Zulkha Tatok Risanggalih Wijayanto
Batuan adalah salah satu elemen kulit bumi yang menyediakan mineral-mineral anorganik tersebut melalui pelapukan yang menghasilkan tanah sebagai lapisan pedosfer yang sangat dibutuhkan oleh kehidupan. adalah kumpulan-kumpulan atau agregat dari mineral-mineral yang sudah dalam keadaan membeku/keras. Umumnya merupakan gabungan dari dua mineral atau lebih.
Batuan dibagi dalam 3 jenis: Batuan beku Batuan sedimen atau endapan Batuan metamorf atau malihan proporsi batuan dipermukaan bumi : 75% batuan sedimen 25% batuan beku dan metamorf
Siklus Batuan : Magma batuan beku (igneous rocks) : proses pendinginan (kristalisasi) magma menghasilkan batuan beku Batuan beku sedimen (sediment) : - batuan beku mengalami pelapukan (weathering) sehingga batuan menjadi rapuh atau terurai (secara kimiawi ataupun mekanis) - terjadi erosi terhadap batuan lapuk kemudian pecahan-pecahan tertransportasi oleh air,atau angin kemudian diendapkan (disebut sedimen ) 3. Sedimen mengalami litifikasi (istilahnya diagenesis) menjadi batuan sedimen (sedimentary rocks). Batuan sedimen Batuan metamorf (metamorphic rocks) : proses metamorfosis menjadi batuan metamorf. Batuan metamorf magma : proses peleburan (melting). 6. Batuan sedimen dan batuan metamorf mengalami pelapukan , dst ,dst (seperti no.2) menghasilkan sedimen;kemudian terulang lagi proses litifikasi sedimen menjadi batuan sedimen. Batuan beku mengalami proses metamorfosis menjadi batuan metamorf ;demikian seterusnya terjadi perulangan.
Batuan Metamorf Bahan asal : batuan beku dan batuan sedimen. Adalah batuan beku dan batuan sedimen yang mengalami proses diagenesa dan metamorfosa. batuan hasil proses metamorfosis (perubahan akibat temperatur, tekanan, atau keduanya);bisa berasal dari batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf itu sendiri. Contoh : batu sabak, kuarsit, marmer dan batu gneis.
Contoh batuan metamorf (singkapan di lapangan & hand specimen) Hand specimen sekis mika ) Stress is an applied force acting on a rock (over a particular cross-sectional area) Strain is the response of the rock to an applied stress (= yielding or deformation) Deviatoric stress affects the textures and structures, but not the equilibrium mineral assemblage Strain energy may overcome kinetic barriers to reactions Singkapan batuan Metamorf
Metamorfisme merupakan proses yang menyebabkan perubahan teksture, mineralogi atau kedua-duanya. Batuan metamorf adalah batuan dengan teksture dan mineral yang menggambarkan cataclastik, rekristalisasi atau neokristalisasi sebagai respon terhadap kondisi yang berbeda dari pembentukan batuan tersebut
Cataclastic adalah proses penghancuran pada batuan. Rekristalisasi adalah proses penyusunan kembali kristal lattice dan hubungan dalam butir melalui migrasi ion dan deformasi lattice, tanpa disertai penghancuran butiran. Neocristalisasi adalah proses pembentukan mineral baru yang tidak terdapat pada batuan metamorf sebelumnya.
Adapun Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Metamorfisme: • Temperature sepanjang Gradien Geothermal. Temperature juga dapat meningkat terkait dengan intrusi batuan beku. • Tekanan bertambah seiring dengan bertambahnya, kemudian, kedua-duanya pressure dan temperature akan bervariasi dalam tiap kedalaman. Tekanan didefinisikan sebagai gaya yang dihasilkan dari segala arah.
TIPE METAMORFOSIS • Metamorfisme kontak, metamorfisme dengan agen utamanya adalah temperature yang terjadi karena intrusi batuan beku terhadap batuan dangkal yang lebih dingin, biasa terjadi pada skala local. Kontak ini disebut juga kontak aurele. • Metamorfisme dinamik, merupakan metamorfisme yang terjadi karena deviatorik stress. Tipe ini terjadi pada zona sesar dan daerah yang terkena jadtuah meteoric. Tipe ini terjadi pada daerah yang cukup luas. • Metamorfisme static, merupakan metamorfisme yang terjadi akibat lithostatik yang terjadi pada kedalaman yang realtif dalam, seperti pada fore arc basin dan palung. • Metamorfisme dinamotermal, merupakam metamorfisme yang paling banyak dijumpai dan terjadi akabat kombinasi tekanan dan temperature.
Title and Content Layout with List First level Second level Third level Fourth level Fifth level
Title and Content Layout with Chart
Two Content Layout with Table Group A Group B Class 1 82 85 Class 2 76 88 Class 3 84 90 First bullet point here Second bullet point here Third bullet point here
Two Content Layout with SmartArt First bullet point here Second bullet point here Third bullet point here Task 1 Task 2 Group A Group B Group C