ARCHAEBACTERIA Oleh :ADE ILMI NAFIAH TUGAS BIOLOGI ARCHAEBACTERIA Oleh :ADE ILMI NAFIAH
Archaebacteria Archaebacteria berasal dari kata Yunani, archaio yang artinya kuno. Archaebacteri adalah kelompok bakteri yang dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan, tetapi membrane plasmanya mengandung lipid (lemak). Archaebacteria hidup pada lingkungan yang ekstrem yang mirip dengan lingkungan kehidupan awal di bumi.
Ciri-ciri Archaebacteria Uniseluler prokariotik, yaitu tidak memiliki membran inti sel Memiliki dinding sel Mempunyai 1 jenis RNA polimerase Biasanya hidup pada lingkungan eksterm, seperti daerah dengan kadar garam tinggi Reproduksi dengan cara biner pembentukan tunas dan fragmentasi
Berdasarkan habitatnya , archaebacteria dibagi tiga kelompok: Bakteri Metanogen Bakteri Halofil Bakteri Termasidofil
Bakteri Methanogen Ciri khas metagon adalah memiliki kemampuan menggunakan hydrogen untuk mereduksi karbon dioksida menjadi gas metan (penghasil metana) . Habitatnya berada di lumpur, rawa, saluran penecernaan sapi, manusia, rayap dan hewan lain Contoh Methanogen yg hidup pd saluran pencernaan sapi : Lachnospira multiparus (memcah pektin) Succinomonas amylolytica (memecah amilum) Ruminococcus albus (memecah selulosa)
Karakteristik Metanogen Bentuk sel Batang, kokus, spirilla, filament, sarcina sifat Anaerob & kemoautotrof klasifikasi Archaebacteria Struktur dinding sel Pseudomurein, protein, heteropolysaccharida Sumber energi dan sumber karbon H2 + CO2, H2+ metanol, format, metilamin, metanol(30 % diubah menjadi CH4), asetat (80 % diubah menjadi CH4) Metabolisme anaerob Produk katabolisme CH4 atau CH4 + CO2
Mereka dapat hidup pada sumber air panas dengan suhu sekitar 110 derajat celcius karena strukrtur DNA, protein dan membran selnya telah beradaptasi. Pertumbuhan optimal pada suhu 98 derajat celcius , dibawah 84 derajat celcius mati Contoh lain methanogen antara lain : Methanopyrus, Methanobrevibacter ruminatum, Methanococcus, Methanobacterium, Methanospirillum danMethanosar cina
2. Bakteri Halofi Halofil berasal dari kata Yunani, yaitu halo dan philos . halo artinya garam dan philos artinya suka. Jadi bakteri halofil adalah bakteri yang hidup di lingkungan yang kadar garam tinggi. Kelompok ekstrem halofil mampu hidup di lingkungan yang salinitasi (kadar garam) sangat tinggi(kadar garam 20% atau 10 kali lipatnya), misalnya di Laut Mati dan Danau Great Salt (USA), serta di makanan yang diasinkan. Organism ini menggunakan garam untuk membentuk ATP. Contoh kelompok ini adalah Halobacterium holabium, Halobacterium holobius.
Bakteri halofil ini memiliki 2 sifat sebagian bersifat aerob & heterotrof dan beberapa bersifat anaerob dan fotosinetik
3. Bakteri Termasidofil Bakteri inihidup di lingkungan ekstrem yang panas dan asam. Mereka dapat hidup di lingkungan yang bersuhu 1100 dan ber-pH 2-4. Misalnya dibawah gunung berapi dan lubang hidrotermal di dasar samudra. Sebagian besar merupakan organism anaerob yang menggunakan belerang (sulfur) sebagai aksepetor hydrogen untuk respirasi, menggantikan oksigen. Contohnya adalah Sulfolobus solfataricus, Sulfolobus acidorcaldarius, Thermoplasma.
Bakteri ini bersifat kemoautotrof yang menggunakan H2 S (hidrogen Sulfida) sebagai sumber energi 6 H2 S + 3O2 6H2O
Reproduksi Arkaebakteri Perkembang biakan arkebakteri menggunakan cara biner yaitu : sifat sel anak yang dihasilkan sama dengan sifat sel induknya. Pembelahan binermirip mitosis pada sel eukariot. Badanya, pembelahan biner pada sel bakteri tidak melibatkan serabut spindle dan kromosom. Pembelahan Biner dapat dibagi atas tiga fase, yaitu sebagai berikut:
Peerkembang biakan Biner terjadi setiap 20 menit sekali 1. Fase pertama, sitoplasma terbelah oleh sekat yang tumbuh tegak lurus. 2. Fase kedua, tumbuhnya sekat akan diikuti oleh dinding melintang. 3. Fase ketiga, terpisahnya kedua sel anak yang identik. Ada bakteri yang segera berpisah dan terlepas sama sekali. Sebaliknya, ada pula bakteri yang tetap bergandengan setelah pembelahan, bakteri demikian merupakan bentuk koloni.
Manfaat Archaebacteria Enzim dari Archaebacteria ditambahkan ke sabun cuci untuk meningkatkan kemampuan sabun cuci dan detergen pada suhu dan pH tinggi Digunakan dalam industri makanan untuk mengubah pati jagung menjadi dekstrin (sejenis karbohidrat) Untuk mengatasi pencemaran laut karena tumpahan minyak.