UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
A. Bahasa Ilustrasi 1 Ilustrasi 2 Kedua ilustrasi Seorang anak yang tidak pernah berbicara dan diajak bicara oleh ayah dan ibunya, selalu disiksa oleh ayahnya, kemudian dipasung. Ilustrasi 2 Helen Keler adalah seorang yang buta dan tuli, tidak pernah berkomunikasi dgn manusia, u mengerti dan dimengerti oleh orang lain. Kedua ilustrasi Menunjukan betapa pentingnya kata-kata yang mewakili makna, Helen Keler kemudian menjadi ilmuwan yang aktif berkomunikasi dengan warga masyarakat lainnya, melalui tulisan-tulisannya. Dia tetap buta dan tuli tetapi dalam dunia konsep-konsep dia tidak buta dan tuli, penemuannya dalam pemahaman bahasa bahwa semua benda, semua hal dapat dilambangkan melalui tanda yang dapat disepakati.
Bahasa adalah suatu sistem komunikasi yang mengunakan suara yang dihubungkan satu sama lain, menurut seperangkat aturan, sehingga mempunyai arti (Haviland, 1995) Menurut Rakhmat (1994) terdapat dua cara untuk mendefinisikan bahasa yaitu secara fungsional dan secara formal. Secara fungsional : melihat bahasa dari fungsinya sehingga bahasa diartikan sebagai ‘alat yang dimiliki bersama untuk mengungkapkan gagasan” Secara formal : semua kalimat yang terbayangkan, yang dapat dibuat menurut peraturan tata bahasa. Menurut Koenjaraningrat (1986) Bahasa atau sistem lambangan manusia secara lisan maupun tertulis untuk berkomunikasi antara individu satu dengan lainnya.
Seorang antropologi dalam mendefinisikan suatu suku bangsa tertentu berbeda dengan deskripsi seorang ahli bahasa. Seorang ahli bahasa bergulat dengan fonetik, fonologi, sintaks dan semantik. Maka seorang antroplog harus berusaha mengumpulkan data tentang ciri-ciri yang menonjol dari bahasa suatu suku bangsa, luas batas penyebaran, variasi geografi dan variasi menurut lapisan sosialnya. Ada 3000 bahasa didunia ini, bahasa-bahasa tsb merupakan suatu sistem yang teratur, yang ditemukan, dikembangkan dan dilestarikan.
3. Bahasa dalam Kerangka Budaya Bahasa dan kebudayaan termasuk dalam etnoliguistik. Segala Aspek dari struktur pengunaan bahasa yang ada hubungannya dengan masyarakat, kebudayaan dan perilaku manusia. 4. Kinesik dan Prosemik A. Kinesik & Prosemik merupakan bagian dari komunikasi non verbal. Ducan (dalam Rakhmat 1994) menyebutkan 6 jenis komunikasi non verbal : 1). Kinesik/gerak tubuh 2). Paralingustik atau suara 3). Proksemik atau pengunaan ruang & jarak 4). Olfaksi atau penciuman 5). Sensitivitas kulit 6). Faktor artifaktual seperti kosmetik & pakaian.
Kinesik adalah Sistem komunikasi dengan mengunakan gerakan berupa sikap tubuh, ekspresi muka & gerakan2 tubuh yang mengandung pesan seperti : fasial, gestural, postural Pesan Fasial adalah kinesik yang mengunakan raut muka u menyampaikan pesan tertentu Ex : mengaruk kepala, mengigit bibir, mengkerutkan dahi. Pesan Gestural adalah kinesik yang gerakan sebagian dari anggota tubuh Ex : mata, tangan u mengkomunikasikan berbagai makna, bisa positif dan negatif. Pesan Postural berkenaan dengan keseluruhan anggota badan Ex: postur tubuh yang condong kedepan saat diajak bicara menunjukan kesukaan dan penilaian positif.
B. Prosemik Prosemik adalah pesan yang disampaikan melalui pengaturan jarak & ruang. Yaitu jarak Intim, jarak personal, jarak sosial & jarak publik. Jarak Intim, Jarak personal Jarak sosial Jarak publik
B. Sistem Kekerabatan Kelompok kekerabatan atau kelompok keturunan (haviland 1993) adalah kelompok yang kriteria keanggotaannya merupakan keturunan dari nenek moyang tertentu yang hanya ada dalam mitologi. Garis keturunan dilakukan dengan maksud untuk menentukan keanggotaan kelompok yang berbeda-beda sesuai dengan kepeluan masing-masing.
1. Perkawinan Menurut Koenjaraningrat (1992) setiap manusia mengalami fase. Fase tsb adalah Fase (stages Long the life cycle) dimana merupakan peristiwa-peristiwa penting dalam kehidupan manusia sebagai individu didalam kelompok masyarakatnya. seperti : kelahiran, masa bayi, penyapihan, masa anak-anak, masa remaja, perkawinan, kehamilan dsbnya. Setiap fase yang dilalui biasanya diadakan pesta atau upacara seperti pada perkawinan. Secara Antropologis perkawinan berfungsi sebagai pengatur kehidupan seksual serta kehidupan kebudayaan dan masyarakat luas. Ada pemenuhan hak dan kewajiban, perlindungan kpd anak dan istri juga u memenuhi kebutuhan akan teman hidup.
Pembatasan Jodoh dalam Perkawinan Masyarakat Jawa Masyarakat Batak Exogami yaitu seseorang seharusnya menikah dengan orang lain diluar suatu lingkungan tertentu. Bila seseorang dilarang menikah dengan saudara kandungnya ini disebut exogami keluarga, sedangkan dalam satu marga maka disebut exogami marga. Endogami adalah sumbang atau incest yaitu perkawinan yang terjadi karena seseorang melanggar adat exogami. Marriage Preference yaitu perkawinan-perkawinan yang menjadi preferensi umum yaitu suatu perkawinan yang diinginkan oleh sebagian besar warga masyarakat.
2. Rumah Tangga & Keluarga Inti Cross Cousin yaitu menikah dengan saudara perempuan ayah atau anak saudara laki-laki ibu. Pada suku batak Toba perkawinan yang akan membawa kebahagian paling besar. Anak perempuan saudara laki-laki inangnya. Saudara laki-laki ibunya disebut tulang, anak tulang disebut pariban. Perkawinan dengan seorang anak perempuan ayahnya kurang baik bukan dilarang tetapi kurang baik dan sejauh mungkin dihindari. 2. Rumah Tangga & Keluarga Inti Menurut Koenjaraningrat (1992) rumah tangga (household) terjadi akibat adanya perkawinan. Kesatuan dimana dalam mengurus ekonomi rumah tangga sebagai kesatuan. 1 RT terdiri dari satu keluarga inti atau lebih Keluarga inti / nuclear familiy / Batih adalah (ayah,ibu,anak & anak yg belum menikah, serta anak yang bukan dari satu ibu)
Keluarga inti yang kompleks adalah keluarga inti yang berdasarkan poligami. Keluarga inti yang terdiri dari seorang suami dengan lebih dari seorang istri disebut keluarga inti pologini, keluarga inti yang terdiri dari seorang istri dengan lebih dari seorang suami disebut sebagai keluarga inti yang berdasarkan poliandri. 3. Kelompok-kelompok Kekerabatan Menurut Koenjaraningrat (1992) Keluarga-keluarga inti merupakan kesatuan manusia yang ada didalam ilmu antroplogi dan sosiologi disebut kingroup atau kelompok kekerabatan.
Kelompok kekerabatan Meurut Murdock (dalam Koenjaraningrat 1992) adalah kesatuan individu yang terikat oelh paling sedikit enam unsur dibawah ini : 1. Ada suatu norma yang mengatur kelakuan warga kelompok. 2. Suatu kesadaran kelompok yang disadari semua anggotanya. Kegiatan berkumpul secara berulang-ulang. Sistem yang mengatur hak & kewajiban Memiliki pemimpin Suatu sistem hak & kewajiban bagi individu terhadap sejumlah harta produktif, harta konsumtif dan harta pusaka tertentu.
GP. Murdock (dalam Koenjaraningrat 1992), mengaktegorikan kelompok kekerabatan berdasarkan fungsi sosial : 1.Corporate Kingroup atau kelompok kekerabatan berkorporasi, memiliki ke 6 unsur. 2. Occasional Kingroup atau kelompok kekerabaan kadangkala, memiliki ke 6 unsur. 3. Circumscriptive Kingroup atau Kelompok kekerabatan yang memiliki kelima unsur atau kurang lebih tsb.
Kinderd adalah kesatuan kaum kerabat yang melingkari seseorang yang memulai suatu kegiatan. Kegiatan tsb berupa pertemuan, upacara-upacara atau pesta-pesta yang dimuali dari salah seorang anggotanya ex : ngaben, siraman, ulang tahun, kematian dan pemakanan. Keluarga luas terdiri lebih dari satu keluarga inti, tetapi seluruhnya memiliki suatu kesatuan sosial yang amat erat dan biasanya tinggal ditempat tinggal bersama dan satu pekarangan. Keluarga luas utrolokal, dimana adat memberi kebebasan bagi pengantin baru untuk menetap dilingkungan kerabatnya istri atau suami. Keluarga luas virilokal dimana adat memberi ketentuan bagi pengantin baru untuk menetap dikeluarga kerabat suami. Keluarga luas uxorilokal dimana adat memberi ketentuan bagi pengantin baru untuk menetap dikeluarga kerabat istri.
Keluarga Ambilineal Kecil = Corporate kingroup, memiliki 25-30 anggotanya, ada dalam 2-3 angkatan dalam waktu yang lama semua anggota keluarganya masih hidup, saling kenal memiliki sejumlah harta produktif. Keluarga Ambilineal Besar, terdiri lebih dari 3-4 angkatan dari satu nenek moyang yang tidak saling kenal, jumlah kelompok 25-30 orang melainkan sampai ratusan sehingga tidak dikenal dan saling tidak mengenal. Klen Kecil adalah suatu kelompok yang terdiri dari satu gabungan keluarga luas yang merasakan diri berasal dari satu nenek moyang, terikat melalui garis keturunan laki-laki saja (patrilineal) atau perempuan (materineal). Biasanya tinggal dalam satu desa walaupun tidak dalam satu rumah. Klen Besar adalah Suatu kelompok kekerabatan yang terdiri dari semua keturunan dari seorang nenek moyang yang diperhitungkan melalui garis keturunan sejenis, yaitu keturunan warga pria/wanita. 2 macam klen besar yaitu patrilineal & materineal
Fratri (phratry) merupakan kelompok-kelompok kekerabatan yang patrilineal /materineal yang sifat lokal dan merupakan gabungan dari kelompok-kelompok klen setempat. Paroh Masyarakat (moiety) adalah kelompok kekerabatan gabungan dari fratri tetapi yang selalu merupakan separoh dari suatu masyrakat. Suatu moiety dapat berupa gabungan klen kecil-klen besar.
C. Kesatuan Hidup Setempat Menurut Koenjaraningrat (1992) kesatuan hidup setempat atau community adalah kesatuan sosial yang terjadi bukan karena adanya iktan kekerabatan sebagaimana kelompok kekerabatan, tetapi karena ikatan tempat kehidupan ex : 1 RT, Bonek dlsb. Komunitas Besar adalah adanya wilayah cinta wilayah, kepribadian kelompok, dasarnya adalah nasionalisme, patriotiesme dsb. Komunitas Kecil 1). Band/kelompok berburu, kelompok yang selalu berpindah-pindah, anggotanya tdk lebi dari 80-100 org. 2).Village/desa kelompok yg bercocok tanam/perikanan, saling tolong menolong yang besar/gotong-royong.
D. Sistem Religi Fenomena lahirnya agama Peristiwa yang terjadi diluar dari kemampuan kita seperti banjir, bencana alam, gempa bumi, gunung meletus dsb --- manusia mulai berpaling dan menganggap bahwa sesuatu tsb memiliki kekuatan u kemudian dipuja dan disembah Agama/religi menurut Haviland (1993) adalah suatu kepercayaan dan pola perilaku yg diusahakan oleh manusia u menanggani masalah-masalah penting yang tidak dapat dipecahkan dengan mengunakan teknologi dan teknik organisasi yang diketahui.
Menurut Anthony F.C Wallace (Haviland 1993) Agama adalah seperangkat upacara yang diberi rasionalisasi mitos dan yang menggerakan kekuatan-kekuatan supranatural dengan maksud untuk mencapai atau untuk menghindarkan sesuatu perubahan keadaan pada manusia atau alam. Unsur-unsur Religi terdiri dari 5 yaitu : emosi keagamaan, sistem keagamaan, upacara keagamaan, peralatan upacara dan kelompok/umat keagamaan.