PERTANIAN DAN KEHIDUPAN MANUSIA SERTA KAITANNYA DENGAN SUMBERDAYA ALAM

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PEDOSFER KELAS X SEMESTER I.
Advertisements

SAINS DAN PERTANIAN Tujuan Instruksional Khusus :
MANUSIA, TANAH, DAN LAHAN
Litosfir Litosfer ,diambil dari bahasa Yunani, yaitu lythos, yang berarti batuan, dan sphere, yang berarti lapisan. Secara definisi litosfer adalah lapisan.
Pengertian Konservasi Tanah dan Air
PENCEMARAN LINGKUNGAN
BATUAN TENAGA EKSOGEN TENAGA ENDOGEN TANAH
Konservasi tanah dan air
SUMBER DAYA AIR DAS (Daerah Aliran Sungai)
EROSI TANAH Rina Yuni W ( ) Rosa Aprilia ( )
DEGRADASI TANAH PERTANIAN
PENGELOLAAN TANAH PROF.DR.IR. SUNTORTO WONGSOATMOJO. MS.
MANAJEMEN LAHAN PERTANIAN
TANAH / PEDOSFER OLEH : SOFIA ZAHRO, S.Pd.
PANTAI Daerah pantai atau pesisir merupakan wilayah sepanjang garis pantai yang sekiranya masih terkena pengaruh langsung dari aktivitas marin dengan berbagai.
Mutu Tanah dan Lahan Drs. Suprapto Dibyosaputro, M.Sc.
Rosanna Christiningsih
Anita Sisilia Silitonga Hilda Oktavia Simbolon Febri Firsandi Putra
Mengevaluasi Status Kesuburan Tanah
TEKNIK SILVIKULTUR Oleh : Suryo Hardiwinoto, dkk Laboratorium Silvikultur & Agroforestry Fakultas Kehutanan UGM, YOGYAKARTA.
PERUBAHAN IKLIM GLOBAL DAN PROSES TERJADINYA EROSI
SIFAT UMUM PERTANIAN TROPIS
EKOLOGI DAN ILMU LINGKUNGAN
Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi pertanian
PERTEMUAN II Permasalahan Umum Nutrisi Tanah Dan OPT
DASAR AGRONOMI.
1. 4 MENGENDALIKAN EROSI LAHAN
Sumber Daya Alam yang Berhubungan dengan Aspek Geografi
PERTANIAN ORGANIK : PERINSIP DAUR ULANG HARA, KONSERVASI AIR DAN INTERAKSI ANTAR TANAMAN KELOMPOK 2 MEGANANDA PUTERI SARAHDIBHA G SUSIANTI G111.
SISTEM PERTANIAN BERSIFAT BUDI DAYA TANAMAN
FUNGSI HUTAN.
GEOGRAFI TANAH TUJUAN Mahasiswa dapat memahami faktor dan pembentukkan tanah dan mampu mengidentifikasi sifat-sifat tanah serta klasifikasi tanah POKOK.
SISTEM PERTANIAN BERSIFAT BUDI DAYA TANAMAN
MK. AGROSTOLOGI (Staf pengajar Nyimas Popi Indriani)
PROF. DR. H. MAMAN SURYAMAN, MS.
Sistem agroforestri.
LAND DEGRADATION Mengapa degradasi lahan menjadi isu global yang penting? - Berdampak buruk pada produktivitas lahan, ketahanan pangan, lingkungan dan.
PENGELOLAAN KESUBURAN TANAH SULFAT MASAM
PENGANTAR ILMU PERTANIAN
II. KONSEP PERTANIAN Tanaman pertanian : tanaman sebagai penghasil bahan pangan, bahan sandang, bahan bangunan, bahan bakar dll Dalam arti luas : tanaman.
`DASAR AGROTEKNOLOGI` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
PERTANIAN DAN SEJARAHNYA
SISTEM PERTANIAN INDONESIA
`DASAR AGROTEKNOLOGI` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
Kesuburan Tanah.
FUNGSI POKOK TANAH DALAM USAHATANI BERKELANJUTAN
Pengertian Pertanian terpadu
SIFAT KIMIA TANAH Muhammad Rozadi
Lahan Potensial dan Lahan Kritis
Perubahan lingkungan
Sistem Pertanian Terpadu
Bab 4 pedosfer.
EKOLOGI DAN ILMU LINGKUNGAN
SEJARAH PERTANIAN EROPA
FAKTOR LINGKUNGAN YG UTAMA BAGI TUMBUHAN
Oleh: Rahilla Apria Fatma, S.Kom., MT.
Permasalahan Agronomi, Persepsi dan Berbagi permasalahan yang timbul
TANAH TUGAS PRESENTASI KIMIA DASAR KELOMPOK 1.
GEOGRAFI TANAH TUJUAN Mahasiswa dapat memahami faktor dan pembentukkan tanah dan mampu mengidentifikasi sifat-sifat tanah serta klasifikasi tanah POKOK.
Definisi Iptek Lingkungan
BAB II. FAKTOR PEMBENTUK TANAH
PENCEMARAN LINGKUNGAN
ILMU LINGKUNGAN Tujuan Akademis :
BOT BAHAN ORGANIK TANAH MK. Dasar Ilmu Tanah
Kesuburan Tanah Dan Pemupukan
SIFAT UMUM PERTANIAN TROPIS
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEBARAN MAKHLUK HIDUP NAMA KELOMPOK : ELVA MEIROSA MELI WULAN ASIH DEA ANANDA LUSIANA SARI AMELLIA PUTRI RAFIKA S ISTIQOMAH.
PEDOSFER (Lapisan Tanah)
MANAJEMEN SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN dan AIR Dipresentasikan oleh: Martinus H. Pandutama, Ph.D Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Jember SEMETER.
Transcript presentasi:

PERTANIAN DAN KEHIDUPAN MANUSIA SERTA KAITANNYA DENGAN SUMBERDAYA ALAM Pengantar Ilmu Pertanian Dosen : Dr. Ir. Nanik Dara Senjawati MP Disusun Oleh: Adam Jati Nurseta 135150071 Fajar Himawan 135150081 Muhammad Jihan Ar Rasyid Abbas 135150089 Muhammad Amirul Bahaudin 135150103

A. PERTANIAN DAN KEHIDUPAN MANUSIA Pertanian merupakan kebudayaan pertama yang dikembangkan manusia karena menipisnya pangan di alam bebas. Berikut babakan waktu perkembangan dalam pertanian : Kurun Waktu Perkembangan 12.000 tahun yang lalu Manusia mulai menanam tumbuhan 2500-3000 SM Pengelolaan tanah baru dipraktekkan (diduga pertama kali di Palestina) 4000 tahun yang lalu Pengairan mulai dilakukan di Mesir dan Cina Akhir abad ke-19 Bakteriologi dan aplikasinya mengalami peningkatan Abad ke-20 Kemajuan Perkembangan bioteknologi modern (Persilangan, Tanaman Transgenik, Kultur jaringan , dll.

PERTANIAN MERUPAKAN KEBUDAYAAN PERTAMA MANUSIA Setelah ditemukannya Api inovasi pertanian mulai membentuk dasar kebudayaan. Sebelum itu, Dahulu manusia hanya bertahan hidup dengan berburu dan mengumpulkan makanan karena makin menipisnya sumber daya hayati di alam dan bertambahnya populasi manusia perlahan lahan cara itu mulai ditinggalkan. Manusia mulai hidup lebih menetap dan memproduksi kebutuhannya sendiri dengan cara : Domestifikasi (Menjinakkan dan Membawa binatang spesies liar untuk dibudidaya) Seleksi (Penangkaran dari spesies-spesies alam yang berbeda)

KETERGANTUNGAN KEHIDUPAN PADA SUMBER HAYATI Thomas Robert Malthus (1798) pernah menyatakan bahwa jumlah manusia meningkat secara eksponensial namun usaha pertambahan persediaan makanan meningkat secata aritmatika. 16 8 4 2 8 6 4 2

KETERGANTUNGAN KEHIDUPAN PADA SUMBER HAYATI Dalam kehidupan manusia memiliki beberapa kebutuhan pokok antara lain: 1. pangan 2. papan 3. sandang Ketiga kebutuhan itu merupakan kebutuhan yang paling utama yang harus dipenuhi. Sektor pertanian sangat berperan penting dalam menyediakan jumlah makanan karena jika terjadi bencana pada sektor pertanian dan tidak diatasi akan menyebabkan kelaparan didunia.

SEJARAH PERTANIAN Sejarah Pertanian diawali pada era Neolitik (Zaman Batu Baru) 1. Timur tengah (10.000 - 12.000 th yang lalu) -Sistem irigasi di delta sungai tigris sejak 4500 SM -Sistem bajak di mesir dan iran pada 3000 SM 2. Amerika( ± 6000 SM) -Pertanian tertua Amerika adalah di Meksiko 3. Asia timur dan tenggara (2500-300 SM) -Mengenal sistem irigasi pada 150 SM dan sistem bajak 2000 di Cina

Mesopotamia (Sumeria, Babilonia, Asiria, Chaldea) SEJARAH PERTANIAN Mesopotamia (Sumeria, Babilonia, Asiria, Chaldea) Pada tahun 700 SM sudah dikenal 900 tanaman Ekonomi kota berpusat di kuil-kuil sebagai pusat kekuasaan Terciptanya tulisan Mengembangkan Administrasi dan Akuntansi Mesir Kuno Ahli dalam sistem Drainase dan Irigasi Penemuan Shaduf (tehnik menaikkan sekitar 2250 liter air setinggi 1,8 m oleh setiap pria) Penggunaan Arit dan Cangkul Penggunaan Sistem Bajak Yunani Dibuatnya karya Histoty of Plants dan Causes of Plants oleh Theopratus murid Aristoteles yang mempengaruhi Ilmu Botani sampai abad 17 Romawi Penyempurna penemuan-penemuan yang sudah ada Memiliki perundang-undangan tentang Agraria Praktek dan pembukuan dilakukan dengan sangat baik

SEJARAH PERTANIAN   Gambaran umum cara cara orang Indonesia memanfaatkan alam dalam kegiatan pertanian Ekosistem produksi pertanian dalah kegiatan produksi melalui eliminasi ekosistem alam. Perkembangan ekosistem pertanian: Pengumpulan makanan Pertanian berpindah Pertanian menetap subsisten Livestock farming Pertanian industri

 Gambaran umum cara cara orang Indonesia memanfaatkan alam dalam kegiatan pertanian Sistem Pertanian yang berkembang di indonesia : Sistem Ladang (Berpindah) Sistem Tegal Pekarangan (Tadah Hujan) Sistem sawah dan pekarangan

SEJARAH PERTANIAN Arti pertanian Pertanian diterjemahkan dari kata agriculture berasal dari bahasa latin yaitu terdiri dari “ager” yang berati lapangan/tanah/ladang/tegalan dan “cultura” yang berati mengamati / memelihara / membajak. Jadi Pertanian adalah Kegiatan produksi biologis yang berlangsung di atas sebidang tanah (lahan) dengan tujuan menghasilkan tanaman untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia tanpa merusak tanah (lahan) yang bersangkutan untuk kegiatan produksi selanjutnya.

SEJARAH PERTANIAN Ilmu pertanian Adalah disiplin ilmu yang mempelajari segala sesutau yang berhubungan dengan cara cara membudidayakan tanaman dan ternak, baik yang berkaitan dengan aspek fisik, ekonomi, dan sosial kelembagaan yang berhubungan dengan permecahan masalah masalah pertanian dalam arti luas.

Ilmu pertanian secara garis besar di bagi menjadi 2 kelompok yaitu: SEJARAH PERTANIAN Ilmu pertanian secara garis besar di bagi menjadi 2 kelompok yaitu: Ilmu teknologi pertanian Ilmu sosial ekonomi pertanian Ilmu Iklim Ilmu Genetik Ilmu Tanah Ilmu Hama dan Penyakit Tanaman Ilmu Budidaya Tanaman Manajemen Usaha Tani Ilmu Pemasaran Hasil Pertanian Ilmu Pengolahan perkebunan Sosiologi Pedesaan Ilmu Produksi Pertanian

B. SUMBER DAYA ALAM TANAH PERTANIAN Lapisan Profil Tanah : Lapisan Jenis lapisan Tanah O Serasah A Subsoil (Butir-butir organik dan mineral) B Topsoil (Butir-butir halus) C Batuan Lapuk D Batuan Induk

TANAH PERTANIAN Potongan Horizon Tanah Sumber : Pengantar Agronomi , Sri Setyati Hajrjadi , hal 111 O Sampah A Partikel Mineral dan Organik B Partikel Halus C Padas Halus D Padas

Butir-butir halus yang termasuk bahan anorganik yang terbentuk dari pelapukan dan penghancuran batuan mineral berbentuk kristal digolongkon menjadi fraksi-fraksi dengan ukuran tertentu dengan urutan dari yang terkecil sebagai berikut : Liat  Debu  Pasir  Kerikil

Segitiga Tekstur Tanah Sumber : Pengantar Agronomi , Sri Setyati Harjadi, hal 113 Segitiga Tekstur Tanah

Komponen yang mempengaruhi kesuburan tanah : 1. Koloid Terdiri dari bahan aktif tanah yaitu humus dan liat. Liat disebut koloid anorganik dan humus koloid organik. Koloid yang mengikat hara. 2. Komponen debu dan pasir Merupakan kerangka tanah yang membentuk rongga untuk diisi air dan udara. 3. Ph tanah Ph yang baik adalah ph yang optimal antara 5-7. Tanah yang masam dapat mengeluarkan ion yang berbahaya bagi tanaman alumunium, keadaan ini dapat diperbaiki dengan pengapuran. Tanah tanah kering/pantai dapat menyebabkan tanah bersifat basa keadaan ini dapat diperbaiki dengan penambahan belerang. ......

Komponen yang mempengaruhi kesuburan tanah : .... 4. Jasad renik Terdiri dari bakteri, fungi, protozoa, algae, nematoda, cacing dan sebagainya. Jasad renik berfungsi mengurai bahan organik menjadi anorgnik. 5. Jasad-jasad makro Jasad makro terdiri dari cacing dan insekta yang menghancurkan bahan organik menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.

Kualitas Tanah adalah Kemampuan tanah menampilkan fungsi-fungsinya yang berupa : Menyediakan unsur hara Tempat tumbuh tumbuhan dan menopangnya Mempertahankan Lingkungan Kualitas tanah selanjutnya disebut dengan “Kesehatan Tanah” karena lebih berhubungan dengan unsur hara dan kimia yang terkandung dalam tanah

Pertanian Berkelanjutan Pertanian berkelanjutan didefinisikan sebagai pertanian yang dapat mengarahkan pemanfaatan oleh manusia lebih besar dan seimbang dengan lingkungan , baik dengan manusia maupun dengan hewan. Pertanian berkelanjutan akan menghasilkan keuntungan dalam jangka waktu lama serta memelihara kesehatan dan kualitas lingkungan.

Produktivitas dan Kesuburan Tanah Produktivitas dan kesuburan tanah menunjukkan kemampuan tanah yang tumbuh diatas tanah tersebut. Produktivitas adalah kemampuan tanah untuk menghasilkan produksi tanaman tertentu dalam keadaan pengolahan tanah tertentu.

Kesuburan tanah ialah kemampuan tanah untuk menyediakan unsur hara tanaman dalam jumlah yang mencukupi kebutuhan tanaman. Unsur hara yang sangat penting dikenal dengan tiga unsur hara utama yaitu N, P dan K. N : Pertumbuhan Vegetatif (Daun,Batang) P : Pertumbuhan Generatif (Bunga,Buah,Biji) K : Mempertahankan Kekuatan tanaman

Pertanian Berkelanjutan Pengelolaan pertanian berkelanjutan dapat mempertahankan produktivitas tanah untuk generasi mendatang baik secara ekologi, ekonomi, dan budaya. Dumenski (1994), dalam Winarso (2005) menyatakan bahwa pengelolaan berkelanjutan harus memperhatikan dan memadukan teknologi yang mencakup 4 pilar utama , yaitu : Melindungi Lingkungan Secara ekonomi sangat produktif dan layak Secara sosial diterima Mengurangi resiko

Multidisiplin Pengelolaan Tanah Berkelanjutan Multidisplin : suatu langkah yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan. (KBBI) Pengelolaan tanah berkelanjutan atau (Sustainable Soil Management / SSM) harus menggunakan pendekatan multidisiplin agar mencapai tujuannya yaitu memper-tahankan produktivitas tanah untuk generasi yang akan datang.

Menurut Steiner (1996) dalam Winarso (2005) ada tiga aspek dalam pengelolaahan tanah berkelanjutan : Aspek Bio fisik (harus memelihara dan meningkatkan kondisi fisik dan biologi tanah Aspek Sosial Budaya ( harus cocok / sesuai dengan kebutuhan manusia secara sosial dan budaya) Aspek Ekonomi (harus mencakup semua penggunaan lahan)

Hal yang harus dilakukan dalam pengelolaan tanah berkelanjutan : Pengelolaan unsur hara tanah Rotasi tanaman Karakteristik Ekologi dan Agronomi sistem penanaman inovatif Penggembalaan dan peranan hewan

Sistem pertanian berkelanjutan dapat dilakukan melalui : Penanaman campuran Pengolahan minimal Agroforestry Low Input Sustainable Agriculture (LISA) Pertanian Organik

Degradasi dan Polusi Tanah Ibrahim (1994) dalam Winarso (2005) menyatakan bahwa tantangan kita yang paling penting dalam abad mendatang adalah tanah yang miskin, defisiensi unsur hara dan tanah-tanah tererosi. Oleh karena itu kita harus melakukan kebalikan dari proses Degrasasi yaitu AGRADASI yang merupakan proses peningkatan produktivitas tanah.

Permasalahan utama Pengelolaan tanah berkelanjutan : Tanah miskin dan defisiensi unsur hara Erosi dan degradasi tanah Pasar dan harga secara sosio ekonomi Penggunaan air yang tidak efisien Metode Penelitian yang salah/tidak sesuai Kemasaman tanah Kehilangan bahan bahan organik Pemadatan tanah Tidak cukupnya pengelolaan dan penggunaan pupuk Musim kering yang berkepanjangan

Dilihat dari penyebab dan gejalanya maka Jenis Degradasi dan cara penanggulangannya : Degradasi Fisik Disebabkan oleh adanya pemadatan dan terbentuknya lapisan keras (crusting) pada tanah Penanggulangan : -Pengolahan tanah hingga lapisan dalam -Pemberian Bahan Organik

Jenis Degradasi dan cara penanggulangannya : Degradasi Kimia Disebabkan oleh: Cadangan unsur hara yang rendah (pada tanah Tropika) Tingkat pemasaman tanah yang meningkat (akibat kadar Alumunium dan Besi Oksida yang tinggi) Penanggulangan : - Pemberian Bahan Organik - Pengapuran (Untuk tanah asam) - Pengasaman (Untuk tanah basa) - Pemberian unsur Zn, B, Fe dan Mn untuk tanah-tanah yang mengalami defisiensi unsur tersebut

Jenis Degradasi dan cara penanggulangannya : Degradasi Biologi Disebabkan oleh berkurangnya tanaman penutup tanah dan kadar bahan organik tanah Penanggulangan : -Penanaman kembali tanaman penutup tanah -Pemberian Bahan Organik

Jenis Degradasi dan cara penanggulangannya : Degradasi Faktor Sosial Ekonomi Disebabkan oleh adanya penambahan penduduk yang terlalu tinggi / pesat Penanggulangan : -Pengolahan tanah hingga lapisan dalam -Pemberian Bahan Organik

Jenis Degradasi dan cara penanggulangannya : 5. Berkelebihan garam (excess of salt) Dalam kategori ini termasuk salinasi dan sodifikasi/alkalisasi Penanggulangan : -Pencucian tanah dan drainase bawah tanah

Jenis Degradasi dan cara penanggulangannya : Erosi oleh air Dalam kategori ini termasuk proses-proses seperti Splash erosion, Sheet Erosion, tanah longsor, banjir lumpur dll. 7. Erosi oleh angin Dalam kategori ini termasuk pengikisan dan pengendapan benda bergerak yang terangkut oleh angin Penanggulangan . . . .

Dengan cara Teknik Mekanik . . . . Penanggulangan : Dengan cara Vegetasi Penanaman kembali Tanaman Pelindung Kebun campuran Dengan cara Teknik Mekanik Pembuatan Sengkedan / Terasering pada tanah miring Pembuatan water ways pada tempat tertentu Pembuatan selokan-selokan (rorak-rorak) pada tempat tertentu Mengadakan pengolahan tanah yang tepat, yaitu menurut arah contour/ memotong arah kemiringan lereng Dengan cara Pemakaian Bahan Pemantap Tanah (Soil Conditioner) Pembentukkan struktur tanah dengan pori-pori (ruang udara) di dalam dan diantara agregat tanah Menggunakan bahan kimai yang alamai maupun buatan dalam jumlah yang sedikit

Selanjutnya Kemampuan tanah untuk memperbaiki diri sendiri disebut kelenturan tanah (resiliensi) Semakin berkualitas tanah dan tepatnya penggunaan serta pengolahan pada tanah maka semakin tinggi pula resiliensi tanah tersebut dalam melawan gangguan yang ada.

DAFTAR PUSTAKA Harjadi, Sri Setyati. 2002. Pengantar Agronomi. PT Gramedia Pustaka Utama : Jakarta Nurmala, Tati dkk. 2012. Pengantar Ilmu Pertanian. Graha Ilmu : Yogyakarta. Sarief, E. Saiffudin. 1986. Konservasi Tanah dan Air. Pustaka Buana : Bandung