ANALISA STANDAR BELANJA TAHUN ANGGARAN 2016 Oleh: Endah Maryuni, S.Sos.
Analisa Standar Belanja Dasar Hukum Peraturan Bupati Lumajang Nomor 11 Tahun 2015 tentang Analisa Standar Belanja Tahun Anggaran 2016 Analisa Standar Belanja
Analisa Standar Belanja Pengertian ASB Standar yang digunakan untuk menganalisa kewajaran harga atau biaya pada beberapa program atau kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Satuan Kerja di lingkungan Pemkab Lumajang untuk satu tahun anggaran. Analisa Standar Belanja
Istilah-Istilah dalam ASB Deskripsi Merupakan paparan yang menjelaskan pengertian dan definisi dari suatu ASB. Deskripsi juga menjelaskan kepada para pengguna tentang gambaran singkat dan jelas mengenai jenis ASB. Dengan demikian, deskripsi akan mempermudah pengguna untuk mengetahui jenis ASB apa yang seharusnya digunakan untuk suatu jenis program/kegiatan tertentu. Istilah-Istilah dalam ASB
Istilah-Istilah dalam ASB Pengendali Belanja (cost driver) Pengendali belanja merupakan faktor-faktor yang memicu biaya/belanja dari suatu kegiatan yang dilakukan. Pengendali belanja berbeda-beda antara satu ASB dengan ASB lainnya tergantung pada jenis kegiatan yang dilaksanakan. Pemicu biaya/belanja dapat berupa jumlah peserta, jumlah hari, jumlah dokumen, dan lain-lain. Istilah-Istilah dalam ASB
Istilah-Istilah dalam ASB Satuan Pengendali Belanja Tetap (Fixed Cost) Satuan pengendali belanja tetap merupakan belanja yang nilainya tetap untuk melaksanakan satu kegiatan. Belanja tetap ini tidak dipengaruhi oleh adanya perubahan volume/target kinerja suatu kegiatan. Besarnya nilai satuan pengendali belanja tetap merupakan batas maksimal untuk setiap kegiatan di mana penyusun anggaran tidak boleh melebihi nilai tersebut, namun diperbolehkan apabila menentukan belanja tetap dibawah nilai yang ditetapkan. Istilah-Istilah dalam ASB
Istilah-Istilah dalam ASB Satuan Pengendali Belanja Variabel (Variable Cost) Satuan pengendali belanja merupakan belanja yang besarnya berubah sesuai dengan perubahan volume/target kinerja suatu kegiatan. Istilah-Istilah dalam ASB
Istilah-Istilah dalam ASB Formula ASB Merupakan rumus yang digunakan dalam menghitung besarnya belanja total dari suatu kegiatan. Formula ini merupakan penjumlahan antara belanja tetap dan belanja variable. Istilah-Istilah dalam ASB
Istilah-Istilah dalam ASB Batasan Akolasi Obyek Belanja Merupakan proporsi dari obyek belanja terhadap total belanja suatu kegiatan. Proporsi tersebut terbagi dalam 3 (tiga) jenis, yaitu rata-rata, batas bawah, dan batas atas. Ketiga proporsi tersebut disajikan dalam bentuk prosentase sehingga apabila akan menghitung besarnya proporsi untuk komponen belanja adalah dengan cara mengalikan proporsi tersebut dengan belanja total Istilah-Istilah dalam ASB
Penyetaraan Kegiatan ASB No ASB Nama Kegiatan 1. ASB 01 Penyediaan Bahan Bacaan 2. ASB 02 Penyediaan Bahan Logistik 3. ASB 03 Penyediaan Makanan dan Minuman 4. ASB 04 Pengadaan Pakaian 5. ASB 05 Penyusunan Laporan 6. ASB 06 Fasilitasi/Koordinasi/Pemberdayaan 7. ASB 07 Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Penyetaraan Kegiatan ASB
Penyetaraan Kegiatan ASB No ASB Nama Kegiatan 8. ASB 08 Monitoring, Evaluasi, Pelaporan, dan Pengawasan 9. ASB 09 Operasional 10. ASB 10 Rapat / Pertemuan 11. ASB 11 Pelatihan dan Bimbingan Teknis 12. ASB 12 Pembinaan / Penyuluhan 13. ASB 13 Sosialisasi 14 ASB 14 Promosi Penyetaraan Kegiatan ASB
Pembagian Cluster No Cluster SKPD 1. Cluster 1 Badan, Dinas, Inspektorat,Sekretariat DPRD, Bidang-Bidang pada Dinas Pendidikan 2. Cluster 2 Kantor-Kantor dan Satpol PP 3. Cluster 3 Bagian-bagian pada Sekretariat Daerah 4. Cluster 4 Kecamatan 5. Cluster 5 Kelurahan 6. Cluster 6 Unit Kerja Bidang Kesehatan Pembagian Cluster
Pembagian Cluster NO ASB NAMA KEGIATAN CLUSTER 1 ASB 01 Penyediaan Bahan Bacaan 1, 2, 3 2 ASB 02 Penyediaan Bahan Logistik 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 3 ASB 03 Penyediaan Makanan & Minuman 1, 2, 5 dan 6 4 ASB 04 Pengadaan Pakaian 1, 2, 3, 4 5 ASB 05 Penyusunan Laporan 1, 2, 3, 4 dan 5 6 ASB 06 Fasilitas/ Koordinasi/ Pemberdayaan Pembagian Cluster
Pembagian Cluster NO ASB NAMA KEGIATAN CLUSTER 7 ASB 07 Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran 4 dan 5 8 ASB 08 Monitoring, Evaluasi, Pelaporan, dan Pengawasan 1, 2, 4, 5 dan 6 9 ASB 09 Operasional 1 dan 2 10 ASB 10 Rapat/Pertemuan 1, 4 dan 5 11 ASB 11 Pelatihan dan Bimbingan Teknis 1, 2, dan 4 12 ASB 12 Pembinaan/Penyuluhan 1, 2, 3 dan 4 13 ASB 13 Sosialisasi 1 14 ASB 14 Promosi Daerah Pembagian Cluster
Misalkan direncanakan kegiatan pembuatan LAKIP pada SKPD Dinas Pendidikan, dengan jumlah laporan yang dihasilkan sebanyak 10 eks. Temukan deskripsi Cluster pada ASB yang sesuai dengan rencana kegiatan di atas. Berdasarkan deskripsi setiap Cluster dapat diketahui bahwa kegiatan yang akan disusun sesuai dengan deskripsi Cluster 1 pada ASB-05. Maka kegiatan yang akan disusun tersebut termasuk dalam kelompok Cluster 1 pada ASB-05. Setelah menentukan Cluster dan ASB yang sesuai maka dapat ditentukan maksimum total biaya untuk kegiatan tersebut. Contoh Penerapan ASB
Contoh Penerapan ASB ASB05 PENYUSUNAN LAPORAN Cluster 1 : Badan, Dinas, Inspektorat, Sekretariat DPRD, Bidang pada Dinas Pendidikan Kegiatan yang termasuk dalam ASB ini di antaranya Laporan Capaian Kinerja, Laporan Keuangan, Laporan Akuntanbilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD, Prognosis Realisasi Anggaran, dan Laporan Kepuasan Indeks Masyarakat Contoh Penerapan ASB
Cost driver merupakan banyaknya laporan yang disusun oleh Cluster 1 Fixed cost merupakan biaya total atau total anggaran secara keseluruhan dalam satu tahun yang tetap akan diberikan. Variable cost merupakan biaya yang akan ditambahkan pada fixed cost apabila jumlah laporan bertambah sebanyak satu eksemplar. Contoh Penerapan ASB
Contoh Penerapan ASB Pengendali Belanja (cost driver): = Jumlah Laporan (Eksemplar) dalam Durasi Satu Tahun Satuan Pengendali Belanja Tetap (fixed cost): = Rp 1.721.797 per kegiatan Satuan Pengendali Belanja Variabel (variable cost): = Rp 167.919 per jumlah laporan Rumus Perhitungan Belanja Total: = Belanja Tetap + Belanja Variabel = Rp 1.721.797 + (Rp 167.919 x Jumlah Laporan/ Eksemplar) Contoh Penerapan ASB
Contoh Penerapan ASB Rumus Perhitungan Belanja Total: = Belanja Tetap + Belanja Variabel = Rp 1.721.797 + (Rp 167.919 x Jumlah Laporan/ Eksemplar) = Rp 1.721.797 + (Rp 167.919 x 10) = Rp 3.400.987 Dari hasil tersebut, dapat diketahui bahwa maksimum total belanja untuk kegiatan tersebut sebesar Rp 3.400.987 Kemudian, untuk mengetahui alokasi objek belanja dari total belanja dapat ditentukan dengan menggunakan prosentase rata-rata, minimum, atau maksimum (pilih salah satu), untuk setiap objek belanja. Contoh Penerapan ASB
Contoh Penerapan ASB Objek Belanja N Rata-rata (%) Batas Bawah (%) Batas Atas (%) Belanja Cetak dan Penggandaan 53 1,13 0,67 1,59 Belanja Makanan dan Minuman 5 7,32 4,52 10,12 Belanja Upah/Ongkos Tenaga Kerja 2 1,23 0,32 2,14 Belanja Perjalanan Dinas 1 65,51 Belanja Bahan / Material 9,59 Belanja Barang yang akan diserahkan kepada Masyarakat/ Pihak Ketiga 3,21 Uang lembur 54 12,00 10,18 13,83 Jumlah Laporan (Eksemplar) 11 9 12 Contoh Penerapan ASB
Alokasikan total belanja tersebut ke komponen-komponen belanjanya sesuai dengan prosentase yang telah ditentukan. Jumlah prosentase tidak boleh melebihi 100% Objek Belanja Prosentase (%) Jumlah Belanja Cetak dan Penggandaan 1,59 54.075 Belanja Makanan dan Minuman 10,12 344.179 Belanja Upah/Ongkos Tenaga Kerja 2,14 72.781 Belanja Perjalanan Dinas 50 1.700.493 Belanja Bahan / Material 9,59 326.154 Belanja Barang yang akan diserahkan kepada Masyarakat/ Pihak Ketiga Uang lembur 13,83 470.356 87,27 2.968.038 Contoh Penerapan ASB
Perhitungan besarnya belanja untuk setiap obyek belanja: 1. Belanja cetak dan penggandaan = 1,59% x 3.400.987 2. Belanja makanan dan minuman = 10,12% x 3.400.987 3. Belanja upah/ongkos tenaga kerja = 2,14% x 3.400.987 4. Belanja perjalanan dinas = 50% x 3.400.987 5. Belanja bahan/material = 9,59% x 3.400.987 6. Blj bahan yg akan diserahkan kpd masy = 0% x 3.400.987 7. Uang lembur = 13,83% x 3.400.987 Pindahkan hasil perhitungan ke RKA-SKPD Contoh Penerapan ASB
~ SELESAI ~