SAFITRI JAYA. S.Kom, M.T.I Universitas Pembangunan Jaya Smart cities SAFITRI JAYA. S.Kom, M.T.I Universitas Pembangunan Jaya
Pengertian Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan kinerja dan kualitas kehidupan, mengurangi biaya serta konsumsi sumber daya agar terlihat lebih efektif dan efisien. Teknologi informasi dan komunikasi yang dikelola harus terintegrasi di semua sektor publik. Kehadiran teknologi mampu memberikan kemudahan dalam mengakses informasi kepada masyarakat sehingga mampu memberikan solusi dari setiap permasalahan dan membantu meningkatkan interaksi antara kota dan warganya secara efektif. Pemanfaatan Kata “Pintar” dapat diimplementasikan untuk sektor transportasi, energi, kesehatan, perawatan, air dan limbah.
Klasifikasi kota berdasarkan tahap pertumbuhan Kota Warisan (Legacy City) Memiliki populasi yang stabil serta penataan infrastruktur yang baik. Contohnya : London, NYC, Tokyo Kota Baru (New City) Kota yang sedang mengalami perkembangan dengan perencanaan yang signifikan. Contohnya : Dubai, Malaysia Kota Bertransisi (Transitioning City) Tingkat pertumbuhan populasi yang signifikan melalui urbanisasi sehingga menimbulkan tantangan dalam hal infrastruktur. Contohnya : Bangkok, Indonesia (Jakarta)
Tantangan masalah yang dihadapi sebuah kota Perencanaan strategis jangka panjang Tata kelola pemerintahan Pemenuhan kebutuhan populasi yang terus meningkat Penyeimbangan penyediaan infrastruktur dasar sampai infrastruktur pintar secara bersamaan Sumber daya keuangan yang memadai guna mendanai laju pertumbuhan, pembangunan serta perbaikan kota
Solusi mengatasi tantangan Prinsip Dasar Misi Sasaran Strategis Visi Terintegrasi dan Terkoodinasi Pendekatan Sistematis
Perjalanan menjadi smart city Membuat defenisi smart city bagi suatu kota sebagai kota bertransisi, perlu adanya defenisi yang jelas mengenai visi serta capaian target serta sasaran yang saling terkait, terukur dan dapat dijalankan. Menentukan kondisi target Diperlukan sebuah kerangka kerja yang sudah teruji untuk menentukan sasaran serta target dalam proses transisi menjadi kota pintar. Mengidentifikasi kesenjangan Kesenjangan dapat diukur dengan cara membandingkan antara keadaan saat ini dengan keadaan target yang diidentifikasi pada masing-masing kategori kota pintar. Menetapkan solusi Blueprint dan roadmap yang komprehensif untuk memandu penerapan solusi.
Perbedaan Kota Pintar (Smart City) dengan Kota Cerdas (Intelligent City) Mampu menyerap dan menganalisa informasi dengan baik dan cepat sebagai hasil pembelajaran Mengunggulkan pemecahan masalah dengan menggunakan teknologi yang berkembang saat ini Intelligent City Mampu mengolah informasi secara otomatis Mengunggulkan improvisai dan ide kreatif
Keuntungan dari aplikasi Kota Pintar Mendorong dan mengembangkan pola baru struktur kepemimpinan Bekerjasama dengan melibatkan semua pihak Membangun dan menggunakan infrastruktur pintar Mempersiapkan model pembiayaan yang mampu menjawab tantangan dan peluang ke depan
Implementasi kota pintar di Indonesia Smart city Jakarta 6 pilar konsep smart city yang diterapkan : Smart Governance, Smart People, Smart Living, Smart Economy, Smart Mobility, Smart Environment Portal Jakarta Smart City (JSC) : smartcity.jakarta.go.id Smart City Longue menggunakan aplikasi Qlue, Jakarta One Card, City Surveillance System, Dump truck Tracker (GPS dan manajemen rute), Heavy Equipment tracker (GPS serta monitoring perawatan dan penggantian suku cadang), Smart Street Lighting System / Philips city touch membuat setiap titik lampu terkoneksi dan data kinerjanya bisa langsung dikirim melalui jaringan selular ke pengelola atau Dinas Perindustrian dan Energi (DPE). Misalnya pada malam hari, saat jumlah kendaraan berkurang, DPE dapat meredupkan sinar lampu hingga 50%, ini membuat penghematan energi lebih jauh.
Implementasi kota pintar di Indonesia Smart city Makassar Makassar Smart Card, Makassar Home Care, Makassar Student Smart Card mampu membawa makassar masuk sebagai salah satu kota di Indonesia pada IBM (International Business Machine) smart city challenges 2018 oleh jaringan global PBB 3 indikator penilaian keberhasilan : Komitmen pembangunan Makassar ke arah smart city Komitmen kepemimpinan daerahnya Dinamika masyarakat yang menginginkan adanya perubahan ke arah yang lebih baik
Implementasi kota pintar di Indonesia Smart city Manado Ada 9 aplikasi antara lain Sistem Gabungan Informasi Perangkat (Si Gita) Sistem Pemantauan Masyarakat (Si Tasya) Elektronik Goverment Letter (e-Gol) Pantau Harga Pangan (Tau-Pang) Ramalan Iklim Cuaca Cerdas (RICCA) Radio Komunikasi Gagak Qlue Manado Lapor Manado dan Kanal Resmi Pemkot Manado.
Teknologi yang terlibat dalam pembangunan kota pintar Komunikasi nirkabel Big data Pengolahan citra Pengenalan suara IoT Desain dan aplikasi sensor Sistem Operasi Teknik optimasi Jaringan komputer Pemrosesan paralel
Smart Home
Smart Building
Smart Mobility
Penutup Kebutuhan akan smart city semakin mendesak disebabkan pertumbuhan dan migrasi penduduk ke kota besar yang semakin meningkat. Smart City tidak hanya memerlukan kecanggihan teknologi dalam operasi dan perawatannya, melainkan juga penduduk yang smart dalam mengelola dan memanfaatkannya Dibutuhkan niat dari warga dan pemerintahnya untuk bekerja sama membangun lingkungannya menjadi nyaman untuk ditempati.