SAFITRI JAYA. S.Kom, M.T.I Universitas Pembangunan Jaya

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Lukito Edi Nugroho Program S2 Magister Teknologi Informasi
Advertisements

Disampaikan Oleh : Dirjen Penataan Ruang
RENCANA PENGEMBANGAN SEKOLAH (RPS)
PRINSIP-PRINSIP SISTEM MANAJEMEN MUTU
E-GOVERMENT FARADIBA QADAAR ( ).
Oleh: Prof. Ir. Urip Santoso, S.IKom., M.Sc., Ph.D
Nabilah [ I ] Sinta Rachma Putri [ I ]
Penerapan Telemedicine:Meningkatkan Ketersediaan Layanan Pemerintahan
Bab 2 Model, Strategi, dan Roadmap e-Government
BAB I PENDAHULUAN.
KONSEP DAN IMPLEMENTASI BALANCED SCORECARD DALAM MANAJEMEN STRATEGIK
MANAGEMENT SUPPORT SYSTEM Peran SI Dalam MSS Part II.
Process Improvement Management
KEPEMIMPINAN STRATEGIS DAN VISIONER
KEPEMIMPINAN STRATEGIS DAN
OLEH Rian. Saryanto, S.Kom, M.Hum
Perusahaan dan Manajemen Global TI
KOMPUTER DAN PEMERINTAHAN
STANDARD BALANCED SCORE CARD IT Pertemuan-9 Mata Kuliah: CSI402, IT Governance Tahun Akademik: 2012/
STANDAR MANAJEMEN LABORATORIUM
Karakteristik & Tantangan WIRAUSAHA
PROPOSAL PENELITIAN PENEMPATAN DATABASE SERVER DALAM EMBEDDED SYSTEM UNTUK EFISIENSI ENERGI MUASDA PROGRAM PASCASARJANA STMIK HANDAYANI.
PEMAPARAN PEMBERDAYAAN GENDER DAN ENERGI
OVERVIEW SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP)
Deputi Bidang Pengembangan Regional
BAB IV PERENCANAAN.
Peranan sistem informasi dan teknologi informasi
KEPEMIMPINAN STRATEGIS DAN VISIONER
Kota yang berkelanjutan
Perusahaan dan Manajemen Global TI
ANALISA KINERJA SISTEM
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Permasalahan Perkotaan
BAB I PENDAHULUAN.
ANALISIS Entrepreneurship Center Universitas Dian Nuswantoro.
STRATEGI PENGEMBANGAN E-GOVERMENT
Manajemen Stratejik Sektor Publik
OLEH Ahmat Adil, S.Kom,M.Sc
NAMA. : Deny Ismanto, S. E. MATA KULIAH. : Metodologi Penelitian,
Strategi dan Kebijakan Teknologi Informasi
Kerangka Pemecahan masalah yang Terintegrasi dengan
E-government Pertemuan I
KELOMPOK 2: 1. Ridho 2. Roidah Khoirun N. 3. Lia Surya Parastika 4
OPTIMALISASI e-GOVERNMENT MENUJU SMART CITY
Enterprise Architecture
Komputer dalam Pemerintahan
Peningkatan dan Inovasi Proses
Komputer dan Pemerintahan
STRATEGI KEBIJAKAN.
Fungsi Anggaran Fungsi otorisasi: Anggaran Negara menjadi dasar untuk melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang bersangkutan. Fungsi perencanaan:
Pengaruh Faktor-Faktor Non-Rasional Dalam Pengambilan Keputusan
JAWA TENGAH MENUJU SMART PROVINCE
Hakekat Sistem Perencanan dan Pengendalian Manajemen
Perumusan Visi dan Visi Bisnis
ANALISIS Entrepreneurship Center Universitas Dian Nuswantoro.
GRAND DESIGN PERPUSTAKAAN
Karakteristik & Tantangan WIRAUSAHA
Karakteristik & Tantangan WIRAUSAHA
Karakteristik & Tantangan WIRAUSAHA
Ir Andreas Eddy Susetyo MM
SI702 Tata Kelola Sistem Informasi Pertemuan #9
Bedah Val IT 2.0: Pengantar Value Management
Kebijakan Statistik Sektoral
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT (SIMRS)
UJI PUBLIK 1 KLHS RPJMD BARITO UTARA 2018
KELOMPOK 2: 1. Ridho 2. Roidah Khoirun N. 3. Lia Surya Parastika 4
ADI PRIHANDONO, SKOM, MKOM
Metode Pengembangan Arsitektur
SISTEM INFORMASI KESEHATAN
Unit 1. Pengantar Modul AEPI SSQ - Component 2 Modul Rencana Strategis dan Pengelolaan Keuangan 1 Unit 1.
Transcript presentasi:

SAFITRI JAYA. S.Kom, M.T.I Universitas Pembangunan Jaya Smart cities SAFITRI JAYA. S.Kom, M.T.I Universitas Pembangunan Jaya

Pengertian Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan kinerja dan kualitas kehidupan, mengurangi biaya serta konsumsi sumber daya agar terlihat lebih efektif dan efisien. Teknologi informasi dan komunikasi yang dikelola harus terintegrasi di semua sektor publik. Kehadiran teknologi mampu memberikan kemudahan dalam mengakses informasi kepada masyarakat sehingga mampu memberikan solusi dari setiap permasalahan dan membantu meningkatkan interaksi antara kota dan warganya secara efektif. Pemanfaatan Kata “Pintar” dapat diimplementasikan untuk sektor transportasi, energi, kesehatan, perawatan, air dan limbah.

Klasifikasi kota berdasarkan tahap pertumbuhan Kota Warisan (Legacy City) Memiliki populasi yang stabil serta penataan infrastruktur yang baik. Contohnya : London, NYC, Tokyo Kota Baru (New City) Kota yang sedang mengalami perkembangan dengan perencanaan yang signifikan. Contohnya : Dubai, Malaysia Kota Bertransisi (Transitioning City) Tingkat pertumbuhan populasi yang signifikan melalui urbanisasi sehingga menimbulkan tantangan dalam hal infrastruktur. Contohnya : Bangkok, Indonesia (Jakarta)

Tantangan masalah yang dihadapi sebuah kota Perencanaan strategis jangka panjang Tata kelola pemerintahan Pemenuhan kebutuhan populasi yang terus meningkat Penyeimbangan penyediaan infrastruktur dasar sampai infrastruktur pintar secara bersamaan Sumber daya keuangan yang memadai guna mendanai laju pertumbuhan, pembangunan serta perbaikan kota

Solusi mengatasi tantangan Prinsip Dasar Misi Sasaran Strategis Visi Terintegrasi dan Terkoodinasi Pendekatan Sistematis

Perjalanan menjadi smart city Membuat defenisi smart city bagi suatu kota sebagai kota bertransisi, perlu adanya defenisi yang jelas mengenai visi serta capaian target serta sasaran yang saling terkait, terukur dan dapat dijalankan. Menentukan kondisi target Diperlukan sebuah kerangka kerja yang sudah teruji untuk menentukan sasaran serta target dalam proses transisi menjadi kota pintar. Mengidentifikasi kesenjangan Kesenjangan dapat diukur dengan cara membandingkan antara keadaan saat ini dengan keadaan target yang diidentifikasi pada masing-masing kategori kota pintar. Menetapkan solusi Blueprint dan roadmap yang komprehensif untuk memandu penerapan solusi.

Perbedaan Kota Pintar (Smart City) dengan Kota Cerdas (Intelligent City) Mampu menyerap dan menganalisa informasi dengan baik dan cepat sebagai hasil pembelajaran Mengunggulkan pemecahan masalah dengan menggunakan teknologi yang berkembang saat ini Intelligent City Mampu mengolah informasi secara otomatis Mengunggulkan improvisai dan ide kreatif

Keuntungan dari aplikasi Kota Pintar Mendorong dan mengembangkan pola baru struktur kepemimpinan Bekerjasama dengan melibatkan semua pihak Membangun dan menggunakan infrastruktur pintar Mempersiapkan model pembiayaan yang mampu menjawab tantangan dan peluang ke depan

Implementasi kota pintar di Indonesia Smart city Jakarta 6 pilar konsep smart city yang diterapkan : Smart Governance, Smart People, Smart Living, Smart Economy, Smart Mobility, Smart Environment Portal Jakarta Smart City (JSC) : smartcity.jakarta.go.id Smart City Longue menggunakan aplikasi Qlue, Jakarta One Card, City Surveillance System, Dump truck Tracker (GPS dan manajemen rute), Heavy Equipment tracker (GPS serta monitoring perawatan dan penggantian suku cadang), Smart Street Lighting System / Philips city touch membuat setiap titik lampu terkoneksi dan data kinerjanya bisa langsung dikirim melalui jaringan selular ke pengelola atau Dinas Perindustrian dan Energi (DPE). Misalnya pada malam hari, saat jumlah kendaraan berkurang, DPE dapat meredupkan sinar lampu hingga 50%, ini membuat penghematan energi lebih jauh.

Implementasi kota pintar di Indonesia Smart city Makassar Makassar Smart Card, Makassar Home Care, Makassar Student Smart Card mampu membawa makassar masuk sebagai salah satu kota di Indonesia pada IBM (International Business Machine) smart city challenges 2018 oleh jaringan global PBB 3 indikator penilaian keberhasilan : Komitmen pembangunan Makassar ke arah smart city Komitmen kepemimpinan daerahnya Dinamika masyarakat yang menginginkan adanya perubahan ke arah yang lebih baik

Implementasi kota pintar di Indonesia Smart city Manado Ada 9 aplikasi antara lain Sistem Gabungan Informasi Perangkat (Si Gita) Sistem Pemantauan Masyarakat (Si Tasya) Elektronik Goverment Letter (e-Gol) Pantau Harga Pangan (Tau-Pang) Ramalan Iklim Cuaca Cerdas (RICCA) Radio Komunikasi Gagak Qlue Manado Lapor Manado dan Kanal Resmi Pemkot Manado.

Teknologi yang terlibat dalam pembangunan kota pintar Komunikasi nirkabel Big data Pengolahan citra Pengenalan suara IoT Desain dan aplikasi sensor Sistem Operasi Teknik optimasi Jaringan komputer Pemrosesan paralel

Smart Home

Smart Building

Smart Mobility

Penutup Kebutuhan akan smart city semakin mendesak disebabkan pertumbuhan dan migrasi penduduk ke kota besar yang semakin meningkat. Smart City tidak hanya memerlukan kecanggihan teknologi dalam operasi dan perawatannya, melainkan juga penduduk yang smart dalam mengelola dan memanfaatkannya Dibutuhkan niat dari warga dan pemerintahnya untuk bekerja sama membangun lingkungannya menjadi nyaman untuk ditempati.